Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.
Di dalam teko penenang hati milik Surya. tampak sebuah cahaya biru gelap mulai bergerak ke segala arah dengan membabi buta. “Benda aneh apa ini sebenarnya?!” tanya Surya frustasi ketika melihat pengacau aneh itu. “Bagaimana bisa dia masuk ke dalam sini?” tanya Surya sekali lagi mengingat kejadian tidak masuk akal sebelumnya. Jelas Surya kini menjadi kebingungan dengan setiap hal yang terjadi. Sementara Surya tengah dalam kebingungan yang canggung, cahaya biru gelap aneh itu terus saja mencoba untuk menghantam dinding penghalang yang ada di teko milik Surya. Dengan itu getaran yang ada di teko menjadi semakin hebat karena kedua benih yang ada di teko milik surya juga mulai menghantamkan tubuhnya ke dinding sebagai balasan karena tidak terima dengan getaran yang menimpa mereka sebelumnya. Surya yang melihat ketiga benda pengacau itu hanya bisa menangis dalam hati. “Sial! Apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Surya dengan bingung. Jika Surya terus saja melihat dan tidak meng
Di sebuah kegelapan tampak seorang pemuda tengah melihat ke arah tangan kanannya dengan ngeri. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada anak muda itu, tapi area telapak tangan pemuda itu tampak mengeluarkan cahaya gelap terendam yang berwarna kebiruan. Ada semacam aura tidak mengenakan keluar dari cahaya biru gelap itu. “Argh apakah ini bukan mimpi?” tanya Surya sedikit berharap. Dengan begitu tidak sabaran, Surya kemudian melambaikan tangannya ke satu arah seolah tengah melemparkan sesuatu. Saat lambaian itu akhirnya menyampai momentum terkuatnya, sejumlah cairan yang tampak tidak signifikan mulai melayang di udara sebelum akhirnya jatuh ketanah. Surya yang melihat hal itu hanya bisa melihat dengan waspada. “Cesssss” Suara desis terendam mulai terdengar seperti besi panas yang telah dicelupkan ke dalam air. Dengan suara dan apa yang dilihat Surya sekarang, pemuda itu hanya bisa yakin bahwa tebakannya benar. “Ahhh sial bagaimana ini!” tanya Surya tidak suka saat menatap ke arah
Di sebuah tempat yang gelap, tampak seorang pemuda tengah meraba-raba udara dengan tampilan bingung. “Sial apakah ada penghalang yang tidak bisa aku lihat di sini?” tanya Surya dengan marah memukul ke udara. “Kaboom!” suara yang cukup bising terdengar ketika Surya memukul udara kosong itu seolah ada tembok menghalangi serangan Surya. Dengan menghela nafas kesal, Surya hanya bisa berbalik untuk mencari jalan yang lain. Surya semakin buru-buru untuk meninggalkan area aneh itu, namun setelah beberapa langkah di kejauhan, Surya akhirnya sekali lagi merasakan perasaan yang sama seperti terakhir kali. “Awhhh!” Surya mengeluh sakit ketika kepalanya tanpa sadar terbentur akan sesuatu yang keras. Dengan kejadian ini Surya sekali lagi memindai hal yang ada di hadapannya. Dan benar saja, area di depan Surya kini memiliki tembok transparan yang sama seperti sebelumnya. Dengan ini Surya mau tidak mau menjadi tambah kesal. Tidak seperti sebelumnya, Surya kini sama sekali tidak berputar untuk
Di sebuah area yang gelap, seorang pemuda tengah bergegas menuju ke satu arah. sosok itu tampak bergerak cepat dengan tidak sabar seolah sesuatu hal yang penting tengah terjadi di tempat lainnya. Pemuda itu adalah Surya yang bergegas dengan perasaan penasaran. Dia telah dikunci di dalam sebuah kubah transparan yang begitu mengganggu, setelah sekian lama kesusahan, Surya akhirnya memikirkan sesuatu yang mungkin terjadi. Dengan ini surat terus saja melanjutkan pergerakannya menuju ke satu arah. Arah yang Surya tuju entah mengapa terlihat begitu akrab. Setelah sekian lama menggerakan dirinya, Surya akhirnya sampai di sebuah tempat hancur yang begitu berantakan. Setelah Surya sampai di tempat itu, dia langsung saja bergegas untuk menuju ke satu sudut area itu. Berjalan beberapa saat, Surya akhirnya bisa melihat sebuah mayat yang tampil cukup berantakan, jelas bahwa mayat itu telah mengalami kematian yang begitu menyakitkan. “Sihh jika bukan karena tembok itu, aku tidak akan sudi untu
Di sebuah area yang gelap, tampak seorang pemuda tengah menatap ke arah tangannya dengan tatapan yang berbinar-binar seolah telah menemukan harta langka. “Ini pasti terlepas saat itu.” kata Surya dengan jelas. Dengan perkataan itu Surya kemudian mengingat saat terakhir kali saat tangan pihak lain dibakar Surya dengan kemampuan benih raja api miliknya. Saat itu pihak lain tampak menggerakan tangannya dengan cepat sebagai refleks untuk menghilangkan rasa sakit. Setelah berpikir cukup panjang dan menyimpulkan, Surya mulai bergumam sekali lagi saat melanjutkan pemeriksaannya terhadap cincin itu. “Kira-kira bagaimana menggunakan benda ini?” guman Surya dengan sedikit bingung. “Ahhh tidak ada gunanya aku menerka-nerka, lebih baik aku coba saja langsung!” Surya berteriak dengan bersemangat. Dengan itu Surya mulai berpose dengan tampilan yang aneh. Sejumlah energi yang ada di dalam teko yang ada di dalam titik benih surya akhirnya mulai bergerak ke arah cincin itu. Sebuah getaran akhir
Di dalam benak Surya, tampak seorang pemuda tegap tengah menunjuk jarinya ke arah udara kosong dengan begitu histeris. Sosok itu jelas adalah Surya yang kini tengah menyentuh benang tipis yang baru saja muncul di benaknya. Pemuda itu tampak begitu kewalahan saat mencoba untuk melepaskan tangannya dari pihak lain. Surya begitu takut saat melihat gambaran yang kini terputar di otaknya. Gambar itu terus saja bermunculan setelah Surya menyentuh benang transparan itu. Semakin lama Surya menjadi semakin bingung. Setelah sekian lama menerima informasi, Surya menjadi yakin bahwa apa yang dilakukan benang itu sama sekali tidak membahayakannya. Namun meskipun begitu, Surya tetap saja ingin melepaskan diri dari benda cantik itu. Ini semua dikarenakan Surya menjadi muak dan jijik dengan gambar yang di tuangkan benang transparan itu ke otaknya . Ada lebih dari seratus lusin gambar berdarah menjijikan yang terus berputar di kepalanya. Surya yang melihat ini merasa bahwa seolah dia telah meli
Di malam yang begitu gelap, tampak seorang pemuda tengah berdiri melihat sejumlah barang yang tiba-tiba muncul dari udara kosong. Surya yang melihat hal ini hanya bisa takjub sekaligus bingung. Setelah rangkaian banjir informasi yang diterima Surya sebelumnya, dia menjadi paham kegunaan dan fungsi dari cincin itu. Menurut apa yang telah Surya simpulkan, cincin itu adalah semacam tempat penyimpanan seperti kantung semesta milik Surya. namun ada beberapa hal tambahan yang ada di dalam cincin ini yang membuatnya lebih berharga daripada kantong penyimpanan milik Surya. Cincin itu menggunakan darah untuk terhubung dengan tuannya. Cincin itu tidak akan bisa terbuka jika digunakan oleh orang lain. satu-satunya cara agar orang lain bisa membuka cincin itu adalah membunuh pemiliknya. Selanjutnya, cincin itu telah di tambahkan sebuah permata yang bisa menjadi alat pemuas nafsu bagi tuan sebelumnya. Sosok bunglon sangat suka mengingat kejadian di mana dia menyiksa mangsanya, dengan itu dia m
Area yang cukup gelap, tampak seorang pemuda tegap yang tampak kelelahan tengah berlari ke satu arah dengan girang. Meski postur pemuda itu tampak malas karena satu alasan, namun raut wajah dari pemuda itu jelas sama sekali tidak keberatan. Sosok pemuda itu adalah Surya, dia baru saja selesai melakukan semua hal melelahkan hanya untuk bisa keluar dari tempat itu. Setelah sekian lama tersenyum bergerak ke satu arah, Surya akhirnya sampai di tempat terakhir kali dia terjebak. Dengan tatapan waspada Surya mulia melangkahkan kakinya keluar dari area yang menjebaknya sebelumnya. Saat itu juga, kaki Surya bisa dengan mudah melangkah dan akhirnya menyentuh sisi lain dari tempat itu. Melihat hal ini Surya hanya bisa menjadi bersemangat saat berteriak. “Arghhhh sial akhirnya aku benar-benar keluar!” Surya berteriak dengan penuh haru. Jelas dia begitu kesusahan sampai-sampai dia akan menjadikan satu malam yang panjang ini sebagai pembelajaran yang tidak akan dia lupakan sampai kapanpun.