Annie tidak mendapatkan reaksi seperti yang dia mau. Ethan justru semakin asyik menjelajahi tubuh Megan seolah tidak ada orang lain di sekitar mereka. Annie pun mendengus kesal lalu melangkah ke depan. Dengan sepatu hak tingginya yang setinggi 12 cm, Annie menendang tulang kering Ethan.“Addoow!” pekik Ethan kesakitan.Megan langsung memeluk pinggang Ethan agar pria itu tidak terjatuh. Keduanya menatap Annie yang berdiri dengan congkaknya sambil menatap keduanya dengan kesal.“Apa-apaan kau?!” bentak Ethan masih meringis menahan sakit di kakinya. Memang beda tendangan wanita yang sedang cemburu dengan wanita yang tidak sedang cemburu.“Kalian mau aku bunuh ya. Berani banget bermesraan di depan jones. Kurang ajar!” cerocos Annie ngomel sambil bersiap menendang Ethan lagi.“Annie, jangan menendangnya lagi. Dia sudah cukup kesakitan,” pinta Megan tidak tega kepada Ethan.Melihat Megan melindungi Ethan, Annie pun mengendurkan amarahnya. Dia masih kesal kepada Ethan tetapi memilih menahan
“Mau mandi, yank. Gerah nih. Mandi yuk,” ajak Ethan lalu mengangkat tubuh Megan dengan cepat.Pria itu membawa Megan ke lantai atas dan langsung menuju kamar pribadinya. Megan melihat lorong panjang setelah mereka tiba di lantai atas dan berhenti di sebuah pintu kamar berwarna putih. Sekilas pintu itu tersamarkan oleh warna dinding di sekitarnya.CEKLEK!PIntu kamar pun terbuka dengan cepat. Megan bisa melihat seluruh isi kamar dari tempatnya saat ini. Pemandangan di jendela besar sangat luar biasa. Langsung mengarah ke pemandangan luar biasa Burj Khalifa. Seluruh perabotan dinominasi warna coklat kayu dikombinasikan warna silver di beberapa bagian perabotan.“Mas, ini kamarmu?” tanya Megan ketika pria itu menendang pintu menutup kembali.“Iya, sayang. Ini penthouse milikku sendiri. Sudah lama aku tidak kesini, sejak ….” Ethan menghentikan ucapannya sendiri. Dia lupa kapan terakhir kali dia berkunjung ke penthouse itu.“Mas, aku mau lihat pemandangan. Turunin dong. Dulu kamu kesini sa
“Kamu cemburu ya, sayang? Aku sudah ceritakan yang aku tahu. Sisanya, coba nanti kita tanya Adam ya. Sekarang kasih aku sekali ya,” rengek Ethan lalu membalik tubuh Megan menghadap padanya.Megan tidak bisa mengelak lagi dari keinginan Ethan yang sudah menggelora. Dia hanya bisa mengikuti permainan suaminya yang mulai menjelajahi tubuhnya tanpa berhenti. Sensasi melakukan hubungan di dalam bathup untuk pertama kalinya memberi pengalaman baru bagi Megan yang sangat polos.“Mas! Pelan sedikit … airnya muncrat kemana-mana,” lirih Megan ketika melihat air membasahi lantai kamar mandi.“Nggak apa-apa, sayang. Bisa dilap nanti,” sahut Ethan dengan suara berat yang seksi.Ethan terus saja menciumi tubuh Megan, meninggalkan bekas ciumman dimana-mana. Dia menyentuh seluruh tubuh Megan tanpa melewatkan sejengkal pun. Bisikan dan rayuan dilontarkan Ethan terus menerus membuat Megan tersenyum malu-malu. Wanita itu semakin berani melingkarkan tangannya di leher Ethan lalu mengecup ringan bibir tip
“Ini Nona Alexandra Stephenson, Tuan. Apa Tuan tidak ingat?” Adam benar-benar tidak habis pikir dengan daya ingat Ethan yang sejauh satu kilometer kurang sedikit.Ethan hanya menggelengkan kepalanya lalu menatap keluar jendela penthouse. Perlahan hari mulai gelap pertanda sang matahari sudah kembali ke peraduannya. Dirinya sudah cukup lega karena Megan tidak marah tentang hubungannya--yang tidak ada--dengan Annie. Pengakuan Annie kepada Megan tadi membuat Ethan sangat kesal.“Tuan, ada satu hal lagi yang harus saya sampaikan. Nona Alexandra dan Nyonya Megan sangat mirip. Mereka seperti pinang dibelah dua, sama persis.”Ucapan Adam membuat Ethan meraih kerah kemeja asisten pribadinya itu. “Jangan sembarangan bicara kamu! Sini!” Ethan menyeret Adam mendekati tempat tidur lalu menatap penuh pemujaan kepada istrinya yang masih tertidur lelap.“Lihat wajah istriku baik-baik. Wajah yang sangat cantik meskipun tidak memakai make up. Dia bahkan tidak memakai lipstik saat ini. Lihat betapa can
TIT!Terdengar suara dari laptop Adam di dalam kamar Ethan. Saat pria itu sedang asyik bermesraan dengan Megan, aplikasi pencari kecocokan wajah telah selesai melakukan tugasnya. Angka 99,99% muncul secara dramatis di layar laptop itu. Menunjukkan kecocokan hampir 100% antara wajah Alexandra dengan wajah Megan.Tentu saja Ethan belum menyadari kalau aplikasinya sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Perlahan layar laptop Adam mulai menghitam dan berada dalam mode sleep. Ketika Megan akhirnya beranjak dari atas tempat tidur, Ethan juga melakukan hal yang sama. Dia kembali duduk di atas sofa lalu mengambil ponselnya. Cukup banyak panggilan tak terjawab dan chat dari beberapa rekan bisnisnya termasuk Tuan Herlan dan Tuan Derlan.Kedua pria itu mengatakan kalau mereka sudah menemukan istri mereka masing-masing dan menanyakan tentang kondisi Megan. Tentu saja Ethan langsung membalasnya dengan cepat. Megan sudah ditemukan dan dalam keadaan baik-baik saja, begitu ketiknya. Sesuatu yang me
“Nyonya mencari saya?” Adam yang dicari-cari tiba-tiba muncul di belakang Megan.Wanita itu segera menarik ujung jas Adam lalu memintanya duduk di sofa. Tanpa basa-basi, Megan menanyakan semua yang Adam tahu tentang kejadian saat Ethan bersama dengan Annie. Tentu saja Adam mengatakan semuanya dengan jujur tanpa ada embel-embel kebohongan. Saat Adam selesai menceritakan semuanya, Ethan sudah berdiri di depan keduanya.“Kalian bicara apa? Kenapa duduknya dekat-dekat?!” hardik Ethan sambil berkacak pinggang.Megan dan Adam saling pandang melihat posisi duduk mereka. Jelas sekali mereka duduk di sofa yang terpisah. Megan duduk di sofa panjang, sedangkan Adam duduk di sofa tunggal. Ada meja kaca yang memisahkan mereka berdua.“Mas, ini sudah setengah meter jaraknya. Masa dekat-dekatan. Duduk sini, mas,” pinta Megan sambil menepuk tempat kosong di sampingnya.Ethan menurut, lalu duduk di samping Megan. Wanita itu menatap kagum pada sosok Ethan yang terlihat tampan dengan kemeja biru dongker
“Aku rasa, aku tahu harus mulai darimana? Kita harus bertanya pada Ibu dan Ayah mertua. Mereka pasti tahu sesuatu tentang kejadian di malam itu. Adam, kau juga selidiki ada kejadian apa malam itu. Tidak mungkin Megan tiba-tiba ditinggalkan di samping bangunan tua begitu saja,” ucap Ethan cepat.“Baik, Tuan. Mau berangkat sekarang, Tuan?” tanya Adam yang ingin menggoda Ethan.“Kemana?” tanya Ethan tiba-tiba blank.“Bertanya pada orang tua Nyonya Megan,” sahut Adam sambil menutup laptopnya.Tatapan tajam langsung menyerang Adam dari mata hazelnut Ethan. Dia masih ingin menghabiskan waktunya berbulan madu di Dubai bersama Megan. Mendengar dirinya akan segera pulang untuk bertemu orang tuanya, Megan langsung tersenyum sumringah.“Kita pulang ya. Aku kangen Ibu dan Ayah, mas. Penasaran juga sama ceritaku waktu kecil dulu,” ucap Megan bersemangat.“Yah, kita baru sehari disini, sayang. Kamu juga belum jalan-jalan ‘kan? Kita belum coba nunu nana di sofa, di dapur, di lemari baju, di--.”“Nga
Di dalam pesawat jet pribadi Ethan, Megan sedang tertidur pulas setelah kelelahan karena terlalu tegang. Dia baru pertama kali melihat langsung seseorang ditembak di depan matanya. Sewaktu kejadian tembak-tembakan dulu saat pertama bertemu Ethan, Megan hanya fokus melarikan diri.Ethan pun beranjak dari sisi Megan dan berjalan mendekati kursi Adam. Dia ingin membahas beberapa hal penting sebelum beristirahat. Melihat bosnya berjalan mendekati tempat duduknya, Adam segera bergeser ke samping. Ethan pun duduk di samping Adam. Pandangan matanya langsung tertuju pada layar laptop Adam.“Kamu lagi ngapain?” tanya Ethan.“Saya mencari berita tentang kejadian 23 tahun lalu, Tuan. Ada berita tentang kecelakaan yang menimpa orang tua Gregory. Saat itu hanya Nona Alexandra yang selamat. Mereka baru saja pulang dari rumah sakit setelah Nona Alexandra dilahirkan dan mobil mereka tertabrak truk,” ucap Adam cepat.“Hanya 1 bayi? Lalu bagaimana dengan Megan? Tidak mungkin dia muncul dari langit begi