Share

Kepanikan Mendera

Author: Quin Attariz
last update Last Updated: 2022-09-05 22:20:58

Azra terlihat terengah-engah saat memasuki Vila itu. Keringatnya membasahi sekujur tubuhnya lalu dia menghampiriku.

"Kak Lita, gak apa-apa? Mana Mas Firman dan yang lainnya?" tanyanya panik sambil melihat sekelilingnya.

"Zra, tolong Mas Firman! Dia dibawa oleh Mayra dan anak buah Mayra, melalui pintu belakang!!" Aku menunjuk suatu ruangan yang mungkin ada sebuah pintu keluar di ujung ruangan itu.

"Apaaa ...! Apa aku sudah terlambat? Aaaargh ... sial!" Azra terlihat sangat kesal, dia pun bergegas, dia berlari sekuat tenaga menuju ruangan yang tadi aku tunjuk. Mudah-mudahan Azra bisa menyusul mereka.

"Gimana Zra, apa mereka bisa terkejar?" tanyaku saat melihat Azra kembali masuk.

"Maaf Kak Lita, mereka sudah kabur, mobil mereka sudah tidak ada." Azra terlihat kecewa tidak dapat mengejar mobil Mayra yang sudah lenyap ditelan bumi.

"Zraaa ... gimana ini?" Aku sudah gak kuat menahan air mata ini walaupun sedari tadi aku terus berusaha tegar.

"Tenang Kak, kita akan terus berusaha mencari ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Di mana Aku?

    POV Firman"Hei, aku mau dibawa ke mana?" tanyaku dengan kesal mereka membawa paksa diriku, tanganku ditarik-tarik hingga keluar dari sebuah pintu.Aku berjalan sudah seperti hewan peliharaan yang tengah dibawa tuannya untuk disembelih, pria berbadan besar itu terus menarik tanganku dengan langkah langkah terburu-buru menuju mobil yang sudah terparkir tak jauh dari pintu itu.Seseorang membukakan pintu mobil, lalu badanku didorong hingga aku terjatuh ke dekat jok mobil, "Weeei ... jangan kasar-kasar!" makiku."Udah jangan banyak omong, duduk saja di sana!!" "Gak, aku gak mau!!" Aku hendak berdiri dan turun dari mobil itu, tapi lagi-lagi aku didorong dan kali ini aku dipaksa duduk dipepet oleh dua orang berbadan besar itu.Aku tidak terima, tanganku meronta-ronta tak ingin aku ikut mereka."Aku gak mau ikut kalian!!""Godek pindah ke depan, aku mau di sini menemani Mas Alfa!" kata Mayra, duduk di sebelahku."Gak Mayra, aku gak mau ikut, biarkan aku turun dan menemui istriku, dia past

    Last Updated : 2022-09-06
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Aku Tidak Mau, Mayra!!

    Ceklek!! Suara gagang pintu yang ditarik seseorang membuatku terbangun, "Siapaa ...??" teriakku sambil membalikkan tubuh ke arah pintu, walaupun sama sekali tak terlihat karena kain hitam ini masih melekat menutupi mataku."Tenanglah Mas Alfa, ini aku, calon istri kamu," jawab Mayra dengan suara yang mendesah manja."Mayra, bisakah kamu buka penutup mata ini, aku sangat tidak nyaman tidak bisa melihat begini?" pintaku seraya memohon."Baiklah, tapi janji yah Mas Alfa tidak akan kabur!""Iya, aku janji, aku gak akan kabur."Lalu Mayra pun membukakan penutup mataku, kubuka mataku perlahan, aku edarkan pandanganku, aku tengah berada di sebuah ruangan yang cukup nyaman, sepertinya memang sebuah kamar, kulihat ada tempat tidur yang cukup besar, semua interiornya lengkap, entah rumah siapa ini yang jelas rumah ini sepertinya jarang ditempati, kulihat semua furniturenya berdebu begitu juga lantainya yang agak kotor seperti jarang dibersihkan."Tenanglah Mas, di sini tempatnya jauh dari mana-

    Last Updated : 2022-09-07
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Maafkan Aku Arlita! (Dewasa)

    "Ayolah Mas Alfa, kita lakukan malam ini, firasat aku mengatakan kalau besok rencana pernikahanku tidak akan berjalan lancar." Mayra terus membujukku tapi tak sedikit pun aku terbujuk, aku masih teguh pada pendirianku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyentuh wanita lain selain istriku."Ayolah, aku ingin Mas Alfa yang pertama kali menyentuhku!" Mayra memegang tanganku lalu mengarahkan pada pinggangnya dan merapatkan tubuhnya denganku."Tidaaak ... aku tidak mau!!" Aku menolaknya dengan keras, aku tepis tangannya dan mendorong tubuhnya hingga dia sedikit oleng dan hampir terjatuh."No, kamu tidak bisa menolakku, Mas!" tegas Mayra, lalu tak lama dia menyeringai padaku, entah apa yang dia rencanakan, aku jadi takut, aku tahu sekarang dia berubah, menjadi orang yang ambisius dan juga nekat apa saja dia lakukan demi keinginan, buktinya dia berani menculik dan menyekap anakku.Dia melangkah cepat menuju pintu, aku mengejarnya tapi sayangnya aku kalah cepat. Dia mengunci pintu kamar

    Last Updated : 2022-09-09
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kabar Mengenai Anakku

    POV AzraSetelah mengantar Kak Lita menengok Mamat dan Pak Joko di rumah sakit, aku putuskan malam ini menginap di rumah Kak Lita, rasanya aku tidak tega meninggalkan Kak Lita sendiri."Yang sabar yah Kak, aku yakin polisi bisa menemukan Tita dan Mas Firman."Aku berusaha menghibur Kak Lita yang terus-menerus menangis teringat Tita dan suaminya."Iya Zra, tapi tetap saja Kakak gak bisa tenang sebelum mendengar kabar mereka.""Sudah yah Kak, sekarang Kak Lita istirahat saja dulu, aku tahu Kak Lita pasti lelah. Kita berdoa saja semoga mereka baik-baik saja.""Iya Zra, Kakak usahakan bisa tidur malam ini."Kak Lita masuk ke kamarnya, aku tahu Kak Lita banyak pikiran tapi tubuh Kak Lita perlu istirahat setelah seharian ini menghadapi banyak kejadian yang sangat melelahkan hati dan jiwa Kak Lita.Setelah melihat Kak Lita masuk ke kamarnya, aku pun masuk ke kamar tamu, mencoba memejamkan mata dan berdoa agar besok ada kabar baik yang datang pada kami.Baru saja aku beberapa jam tertidur aku

    Last Updated : 2022-09-10
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Menuju Ijab Kabul

    POV AzraSetelah berjam-jam lamanya akhirnya Pak Maman meneleponku."Iya Pak, di mana sekarang?""Saya ada di sebuah desa Mas, Mas cepat ke sini sepertinya Non Mayra akan menjadikan ponakan Mas menjadi sandera agar Mas Alfa mau menikah dengan Non Mayra. Saya akan kasih alamatnya, kebetulan tadi saya tanya-tanya penduduk sekitar.""Iya Pak, makasih yah.""Iya Mas, saya mau balik ke rumah itu saya mau ngawasin lagi rumah itu.""Iya Pak, hati-hati yah!"Aku menutup telepon.Aku pun melapor pada polisi yang waktu itu menangkap Maya, dan aku kasih tahu alamat yang aku dapatkan dari Pak Maman, semoga belum terlambat."Aku pergi dulu, Kak. Aku akan jemput Tita dan Mas Firman."Tapi Kak Lita mencekalku dan mencegahku pergi."Aku ikut Zra, bukannya kamu udah janji sama Kakak kalau Kakak mau makan, Kakak bisa jemput mereka," lirih Kak Lita penuh harap, aku jadi gak tega melihat Kak Lita memohon begitu."Iya baiklah!""Aku takut telat, kalau naik mobil!""Kak, boncengan sama Yudha yah!"Aku memi

    Last Updated : 2022-09-11
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Mayra, Apa Kau .... ?

    "Hei, siapa kalian berani sekali merusak acara pernikahanku?" Mayra langsung berdiri dan dengan lantang berkata pada pria itu."Hahaha ... kami anggota kepolisian, Nona." Pria itu memperlihatkan lencana polisinya 'Polisi? Baguslah aku bisa terselamatkan dari pernikahan terkutuk ini!' Hatiku terasa tenang setelah tahu siapa mereka.Yang aku heran, Mayra masih saja berani membela dirinya di depan polisi."Kenapa kalian ke mari, apa kami salah melaksanakan pernikahan kami sendiri?" Dia benar-benar berani, dengan acuhnya berkata begitu pada polisi."Memang gak salah, tapi perbuatan Anda yang salah Nona, sudah menculik dan menyekap putri dari Pak Firman.""Kalian gak ada bukti, kalau saya menculik anak itu!" ucapnya begitu tenang, tanpa ada rasa panik yang menghinggapinya."Kami memang gak ada bukti, tapi kami memiliki saksi kunci, kalau anda adalah dalang penculikan anak itu.""Sial! Gimana mungkin mereka bisa punya saksi!" Mayra menggerutu pelan, tapi bisa kudengar."Sebelum kalian belu

    Last Updated : 2022-09-12
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Mengakulah, Nonaaa ...!!

    "Ayo Pak, mulai saja prosesi akad nikahnya!" desak Mayra pada sang penghulu.Dia sudah gila, padahal polisi masih seliweran di dalam dan di luar rumah, tapi dia tetap bersikeras meneruskan pernikahan ini.Kami sudah dalam duduk berdampingan dalam posisi di depan meja sambil berhadapan dengan penghulu dan wali Mayra.Aku lihat Arlita tersedu-sedu saat melihat wali Mayra mengucapkan kalimat ijab, pasti dia tak sanggup melihat aku mengucap janji suci pernikahan dengan wanita lain, wanita mana juga yang sanggup melihat suaminya mengucap ijab kabul dengan wanita lain di depan matanya sendiri."Tenang Bu, sebentar lagi anggota kami pasti bisa menemukan bukti agar bisa menjerat wanita itu!" Kulihat komandan polisi itu berusaha menenangkan Arlita sambil menepuk-nepuk bahu Arlita.Puk! Penghulu menepuk tanganku pertanda aku harus segera mengucapkan kalimat kabul. "Saya terima Mayra Valencia binti ...""Tungguuu ... !! Hentikan pernikahan ini! Aku gak rela Mas Firman harus menikah dengan wanit

    Last Updated : 2022-09-13
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Doooor ....!!!

    "Memangnya kamu pikir bagaimana kehidupanku setelah kamu tinggal menikah hah, kamu pikir aku hidup bahagia, hah! Kamu gak tahu betapa hancurnya hatiku setelah mengetahui laki-laki yang paling aku cintai sudah menikah dengan wanita lain, Aku sudah mengorbankan karierku kembali ke tanah air, padahal masih satu tahun lagi kontrakku, Mas, aku sampai kena denda milyaran, kamu tahu, hah! Tapi apa yang aku dapat ketika aku sampai di sini, kamuuu ... malah menikahi wanita lain! Sakit, Mas. Sakit hati aku! Saat itu aku merasa sangat frustrasi, hatiku hancur berkeping-keping, aku merasa kalau hidupku sudah tidak ada artinya lagi tanpa kamu di sisiku, Mas. Sampai-sampai aku nekat untuk mengakhiri hidupku, aku silet nadiku, Mas. Aku rasanya gak peduli kalau saat itu aku mati, tapi sayangnya saat itu Mamaku pingsan sampai akhirnya Mamaku meninggal karena serangan jantung setelah melihatku terbujur dengan darah yang mengucur dari pergelangan tanganku.Papaku juga meninggal karena mengidap banyak pe

    Last Updated : 2022-09-15

Latest chapter

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Permintaan yang Aneh

    Firlita POVSebulan kemudian ... Aku tak pernah bertemu dengan Pak Willy sesuai kesepakatan. Dia memenuhi janjinya tak menggangguku hingga aku siap menerimanya lagi.Hari ini aku dipanggil oleh HRD, entah apa salahku. Padahal kinerjaku bagus kata managerku."Maaf Nona Firlita, mulai hari ini Nona dipindahkan ke bagian lain," kata Manager HRD."Saya salah apa Pak?" tanyaku, padahal aku sudah mulai nyaman di divisi ini."Nona tidak salah apa-apa, hanya saja Nona lebih dibutuhkan di bagian lain. Silahkan bawa surat ini, dan Nona pergi ke lantai 10"Lantai 10? Bukankah itu lantai khusus ruangan direktur dan direksi yah."Iya selamat yah Nona, Nona terpilih menjadi sekretaris Direktur kami yang baru."Sekretaris Direktur? Beneran ini ... Bahkan aku tidak menguasai pekerjaan sekretaris.Ya sudahlah, dari pada aku tidak bekerja. Aku terima saja."Iya terima kasih Pak, saya tidak menyangka akan dipilih menjadi sekretaris Direktur." Entah aku harus senang, ataukah bimbang ... aku tidak perna

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Dilanjutkan Atau ...

    "Apaaa ... Om Firman ini adalah ..." Belum sempat Fayra selesai dengan ucapannya, Tante Mayra langsung memotongnya, "Iya, dia ayah kandung kamu, Fayra. orang yang selalu kamu tanyakan kini sudah ada di depan kamu!"What! Pak Firman ayahnya Fayra. Waw, waw ... ini jadi makin seru!Kami semua tampak terkejut, Papa Mama pun sama, hanya Firlita saja yang tampak biasa, apa dia sudah tahu yah."Aku baru tahu kemarin!" bisiknya, seolah tahu kalau aku mau menanyakannya."Oh.""Ayaaah ....!!" Fayra langsung memeluk Pak Firman dengan mata berkaca-kaca."Pantas saja aku merasa nyaman bila dekat Om, rupanya memang ada chemistry ayah dan anak di antara kita.""Aku sangat merindukanmu, Ayah! Sejak kecil aku hanya mengetahui namamu saja, wajahmu sjaa aku tidak pernah tahu, ayah! Aku hanya ingin disayang seperti anak-anak lain yang memiliki ayah," Fayra menangis sesenggukan di pelukan Pak Firman."Maafkan aku Nak, ayahmu ini bahkan tidak pernah tahu keberadaan kamu, Mamamu menyembunyikannya dari ayah

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Terungkap Semuanya

    William POVAku memilih untuk menghampiri dulu Firlita di kantor, sedangkan Papa pergi menuju kantor Pak Firman. Kita ingin semuanya clear hari ini juga, agar hidupku lebih tenang tidak terus-menerus diganggu oleh model sialan itu.Aku menuju ruangan divisi keuangan. Aku tahu ke napa dia sampai minta pindah ke sini. Pasti untuk menghindari bertemu denganku.'Itu dia, wanitaku ... sudah satu bulan lebih kamu menghindariku, aku sangat merindukannya.' Sosok perempuan cantik dengan senyum mempesona sosok gadis impianku itu tengah berjalan menuju ruangannya aku pun mengendap-endap di belakangnya.Begitu tiba di dekatnya. Aku langsung tarik tangannya."Hei apa-apaan ini Pak!" protesnya kesal, berusaha menepis tanganku, tapi tenaganya kalah kuat."Ikut saja denganku!" Aku terus menarik tangannya hingga ke depan mobil."Saya tidak mau Pa. Saya mau kerja, baru juga dua hari saya kerja. Jangan buat nama saya jelek di divisi yang baru ini dong!" bentaknya, dia menepis tanganku lagi kali ini deng

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Fakta yang Sesungguhnya

    "Ayo cepat, Willy. Kita hampir terlambat!" ujarku pada William yang tengah menyetir menuju restoran yang telah ditentukan menjadi tempat pertemuan dengan orang yang telah menghubungi mereka kemarin."Sabaaar ... Pa. Ini macet banget." Willy pun kesal karena jalanan hari ini kebetulan sedang macet-macetan kami sampai terjebak di tengah-tengah.Kenapa sih, macet ini gak tahu waktu, kita lagi buru-buru ini malah macet. Aku hanya bisa berkeluh kesah karena mobil hanya maju sedikit demi sedikit.Mudah-mudahan dia mau menunggu kita. Ini sudah hampir pukul 10.00."Ini gara-gara kamu susah banget dibangunin!" makiku, karena kesal William tadi bangun jam 9.00."Maafin aku Pa, semalam aku gak bisa tidur. Aku baru tidur subuh tadi, Pa.""Kamu, Wil!" Percuma juga marahin anak itu, dia memang terkadang susah tidur mungkin memikirkan kehidupan percintaannya yang berantakan."Udah Pa, udah. Tuh mobil di depan udah maju," timpal istriku menenangkanku yang tengah kesal."Maju Wil, cepetan tuh ada jala

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kabar yang Mengejutkan

    "Fiir ...! Firlitaaa .. !" Suara itu mengagetkanku, sudah lama aku merindukan dia memanggilku begitu."Iya Pak." Aku masih berusaha menghormatinya sebagai atasanku."Masuklah ke ruanganku. Aku ingin bicara denganmu.""Ma-maaf Pak, sebaiknya kita bicara saja di sini.""Ayolah Fir, sampai kapan kamu akan menghindariku!" Pak Willy mencekal tanganku.Dia seperti tahu saja kalau selama ini aku memang berusaha untuk menghindarinya.Aku celingukan takut ada yang lihat. "Udah masuk saja, gak usah takut gak ada siapa-siapa ini!" Pak Willy menarik tanganku menuju ruanganku."Masuk!" Pak memaksaku masuk dan mengunci pintu."Gak usah dikunci Pak! Disangka orang kita lagi ngapain lagi!" protesku sambil hendak memutar kunci yang masih menempel di lubang kunci."Fiiiir ... jangan bikin aku terus menderita, Fir ... aku putus dari kamu saja bikin hidup aku terpuruk, apalagi melihat kedekatan kamu sama laki-laki itu saja membuatku tambah tersiksa." Sebegitunyakah yang dia rasakan, bukannya seharusnya d

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   kenyataan yang Harus dihadapi Arlita dan Firlita

    Firman POVMalam ini aku baru pulang dari kantor, entah kenapa setelah aku bertemu Mayra tadi siang perasaanku tidak enak.Baru masuk ke rumah aura rumah terasa sangat berbeda. Kulihat istriku hanya duduk di sofa tanpa menyambutku."Waalaikumsalam." Dia menjawab salamku dengan ekspresi datar."Sayaaang... ada apa sih, aku pulang kok cemberut?" godaku sambil mencolek pipinya yang mulus."Gak usah colek-colek segala!" ketus Arlita."Idih galak amat sih, Neng," jawabku sambil bercanda."Udah gak usah bercanda, duduk!" Arlita tampak serius, sikapnya begitu dingin. Ada apa dengan istriku ini kenapa mukanya gak ada manis-manisnya hari ini. Apa aku sudah berbuat salah yah."Pa, Mama sekarang minta Papa jujur! Kenapa Papa gak mau mempertimbangkan permintaan William untuk bersanding sama putri kita, padahal Mama yakin dia sungguh-sungguh mencintai anak kita?" Ini kenapa tiba-tiba Arlita menanyakan hal ini lagi yah? Aneh sekali."Jawab Pa, kenapa diem?""Bukannya Mama sudah tahu alasannya, k

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Ini Tidak Mungkin, Tidaaak...!!

    Fayra POV"Kamu senang kan bisa bertunangan dengan pria yang kamu cintai?" tanya Mama."Tentu saja, Ma. Akhirnya aku bisa miliki dia," jawabku dengan senyuman yang lebar."Pertahankan dia Fay, jangan kayak Mama. Mama dulu terlalu mementingkan ego Mama untuk menjadi model yang terkenal. Hingga Mama kehilangan Papa kamu. Dia memilih menikah dengan wanita lain." Mama terlihat begitu sedih, mungkin itu penyesalan yang tak berujung dalam hidupnya, kehilangan cinta sejatinya.Aku tidak boleh seperti Mama, aku harus bertahan demi cintaku pada Pak Willy."Maaf Ma, aku dari dulu ingin sekali menanyakan hal ini? Apaaa... Papaku masih ada? Kenapa Mama selalu menyembunyikannya dariku?"Mungkin ini saatnya aku mendesak Mama untuk memberitahu secara mendetail soal Papaku."Maaf Fay, belum saatnya kamu tahu. Suatu hari nanti pasti Mama akan kasih tahun kamu, Fay.""Mama selalu begitu, kenapa sih Ma?" Mama tetap tak mau bilang soal Papa. Sampai hari ini hanya namanya saja yang aku tahu."Kamu kan uda

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Sungguh Menyedihkan

    Sial banget hidupku, kenapa harus kenal sama gadis itu, padahal dari awal pun aku tidak tertarik sedikit pun sama dia. Aku harus menemui Papanya Firlita siapa tahu dia bisa membujuk Papaku untuk membatalkan pertunangan ini."Pak Firmaaaan .... Saya mohon tolong saya, saya benar-benar tidak ada hubungan apa-apa sama gadis itu. Saya hanya mencintai putri Pak Firman." Aku mengucapkannya dengan sungguh-sungguh, entah Pak Firman akan melihat kesungguhanku ini."Saya tidak yakin setelah saya mendengar ucapan gadis itu!" Pak Firman tampaknya sudah terlanjur percaya dengan ucapan gadis itu."Pak, saya sangat yakin kalau saya ini dijebak, tolong izinkan saya tetap bersama Firlita? Dan tolong bilang sama Papa saya untuk Menolak pertunangan saya dengan Fayra, Pak.""Maafkan aku Willy, aku belum seratus persen percaya sama kamu." Aku tahu ini bakalan sulit, tapi demi Firlita Aku harus terus membujuknya."Tante Arlita, saya sungguh-sungguh sama Firlita... tolong bantu saya. Saya tahu, kalau saya

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kejadian yang Sebenarnya

    Flashback on"Pak Willy tolong saya, saya disekap oleh seseorang di sebuah apartement!!" Suara Fayra terdengar panik di ujung telepon."Ka-kamu di mana Fay?" tanyaku ikut panik."Saya ada di apartement Berlian lantai 7 kamar 52, cepat Pak! Saya takut ini!"Tok! Tok! Tok !! "Wei, cepaaaat.... kalau gak saya akan mendobrak pintu kamar mandi itu!"Terdengar suara laki-laki yang berteriak sambil menggedor pintu dengan keras."Udah yah Pak, kayaknya mereka udah curiga! Pak Willy harus cepat, saya takut Paaak...!" katanya sambil berbisik dan terdengar begitu gugup.Tut! Dia mematikan sambungan telepon.Aduh, gimana ini? Aku harus menolongnya, tapii... bagaimana dengan pertunanganku.Aku melihat ke arah jam tanganku, masih ada Waktu sekitar dua jam.Aku pun bergegas makin cepat pergi, makin cepat beres urusannya dan aku bisa pergi ke pertunanganku."Lho Willy, kamu mau ke mana? Kok malah pergi acara pertunangan kamu sebentar lagi?" tanya Papa saat melihatku hendak pergi."Ada urusan sangat

DMCA.com Protection Status