Beranda / Pernikahan / Takdir Perjanjian Pernikahan / Bab 446 – TA S2 - The Day Frans dan Karin II

Share

Bab 446 – TA S2 - The Day Frans dan Karin II

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-17 01:44:17

Kini Karin mulai melangkah masuk ke dalam gereja. Tangannya terus memeluk lengan Rendy, ayahnya. Terlihat Karin begitu gugup memasuki gereja. Para tamu undangan berdiri menyambut Karin yang tampak begitu cantik memasuki gereja. Gereja Katedral Jakarta, adalah tempat yang dipilih oleh Karin untuk melangsungkan pemberkatan pernikahan mereka. Tidak pernah terpikir olehnya akan menikah dengan Frans. Terlebih dia mengucapkan janji suci pernikahan mereka di geraja yang sejak dulu dia impikan, ketika kelak dia menikah.

Sesaat pandangan Karin teralih pada sosok pria yang telah menunggunya dialtar. Pria yang akan segera menjadi suaminya itu, begitu tampan dan gagah dengan texedo berwarna putih. Sudah sejak tadi Frans tidak henti menatap kagum Karin. Mereka terlihat begitu mengagumi satu sama lainnya.

Terlihat kilat kamera terus tertuju pada Karin yang memasuki altar gereja. Pernikahan Karin dan Frans, tentu mengundang para media. Bahkan para media rela terbang dari Toronto ke Jakarta hanya u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 447 – TA S2 - Sweet Moment Frans dan Karin

    Setelah rangkaian acara resepsi yang begitu panjang, kini Frans dan Karin menginap di Ritz Carlton Hotel. Tubuh Karin begitu lelah, terlebih hari ini Karin mengganti gaun pernikahannya sebanyak lima kali. Terakhir kali, Karin harus mengganti gaun, yang berhias swarovski. Tentu sepanjang acara, Karin merasakan begitu lelah karena gaun miliknya begitu berat."Kau mandilah dulu, Karin. Kau pasti lelah," ucap Frans pada Karin saat masuk ke dalam kamar hotel, yang telah dia pesan. Karin mengangguk samar. "Ya, aku ingin berendam. Satu hari ini, aku begitu lelah, Frans." Frans tersenyum seraya mengelus lembut pipi Karin. Karin pun membalas senyuman Frans, lalu dia masuk ke dalam kamar mandi. Sejujurnya, Karin begitu gugup, tapi dia berusaha untuk bersikap tenang. Beruntung, Frans masih memberikan ruang baginya. Saat tiba di kamar mandi, Karin mulai berusaha melepaskan gaun yang masih melekat ditubuhnya itu. Namun, saat dia berusaha melepas, tangannya tidak sampai menggapai pengait gaun it

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 448 – TA S2 - Sweet Moment Frans dan Karin II

    Frans menarik dagu Karin, dia menatap lembut manik mata istrinya itu. "Aku tidak membutuhkan wanita yang berpengalaman. Aku sungguh bahagia, mengetahui akulah yang akan menjadi pria pertama dalam hidupmu. Pria pertama yang menciummu, pria pertama yang menyentuhmu," bisiknya tepat di depan bibir Karin."A-Aku-" Ucapan Karin terpotong kala, Frans melumat lembut bibirnya. "Bisakah aku memilikimu, sepenuhnya sekarang?""Ya, Frans," bisik Karin.Frans tersenyum, dia mendekatkan bibirnya ke bibir Karin. Lalu melumat lembut bibir wanita yang kini telah menjadi istrinya itu. Tidak hanya diam, Karin membalas pagutan Frans. Bibir mereka saling mencecapi satu sama lainnya. Lidah mereka saling berpagutan. Hingga kemudian, Frans membawa tangannya meremas pelan gundukan kembar milik Karin, hingga membuat Karin memekik terkejut."F-Frans-" Karin melepaskan pagutannya. Jantungnya begitu berdegup kencang, saat Frans menyentuh gundukan kembarnya. Frans menarik dagu Karin, kini mata mereka saling menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 449 – TA S2 - Bali?

    "William, apa kau sudah meminta Albert mengirimkan hadiah untuk Frans dan Karin?" Marsha melangkah masuk ke dalam kamar, tatapannya menatap sang suami yang tengah fokus pada iPad di tangannya. Marsaha mendekat, dia langsung duduk di samping William. "Sudah, sayang," jawab William tanpa melihat Marsha. Dia sudah tahu istrinya duduk di sampingnya. Namun, masih banyak file yang baru saja dikirimkan Albert, dan belum diperiksa olehnya. "Kau sibuk?" Marsha mendengus, dia kesal pada William yang tidak pernah mengenal tempat. Di Jakarta, Moscow atau Toronto sekalipun, William akan tetap memeriksa pekerjaanya. "Ya, aku sedang membaca file yang dikirimkan Albert," jawab William datar. Marsha mendesah pelan. "Kapan kau tidak sibuk, William? Menyebalkan sekali. Di Jakarta saja kau sibuk. Jika seperti ini, harusnya kau tidak perlu membuka perusahaan di sini." William tersenyum, kemudian dia meletakan iPad di tangannya ke atas meja, lalu mengalihkan padangannya melihat wajah istrinya yang tam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 450 – TA S2 - Hadiah Pernikahan Frans dan Karin

    "Karin.. Frans.. Aku sudah menyiapakan paket bulan madu untuk kalian berdua." Laura beranjak dari tempat duduknya, dia mengambil sebuah amplop coklat yang terletak di atas meja dan memberikannya langsung pada Karin. "Setelah nanti kita berlibur ke Bali, kalian berdua harus segera berbulan madu. Aku sudah menyiapkannya dengan sempurna.." Karin tersenyum saat menerima amplop dari Laura, dia sudah menduga sejak awal Laura akan menyiapkan paket bulan madu untuknya. "Terima kasih, Laura. Kau memang yang terbaik."Kemudian tatapan Karin teralih pada Marsha yang duduk di hadapannya. "Marsha, kau belum memberikanku hadiah pernikahan," cebik Karin mengingatkan sahabatnya itu. Marsha mendengus. "Kau ini berisik sekali, Karin. Tunggu sebentar aku juga sedang menunggu Albert datang." "Apa hubungannnya dengan Albert?" Kening Karin berkerut, menatap bingung sahabatnya itu. "Albert yang membawa hadiah pernikanmu, dariku dan William," jawab Marsha dengan nada sedikit kesal. Dia sudah tahu, pasti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 451 – TA S2 - Tidak Ada Pengganggu

    Marsha menggeliat, dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Saat matanya terbuka, dia menoleh ke samping. Marsha mendesah pelan, ketika mendapati suaminya sudah tidak ada di sampingnya. Tatapan Marsha kini teralih pada tubuh polosnya yang hanya terbalut dengan selimut tebal. Senyum dibibirnya terukir mengingat sang suami menyentuh tubuhnya dengan terus memuja dirinya. Ya, sejak dulu William tidak pernah bosan untuk memuji setiap inchi tubuhnya. William akan selalu mengatakan, Marsha memiliki kulit dan tubuh yang indah. Kini Marsha berajak dari tempat duduknya, dia langsung memakai dress sederhana yang biasa dia pakai di rumah. Terdengar suara dering ponsel berbunyi, Marsha mengalihkan pandangannya, lalu menatap ke layar tertera nama Karin di sana. Tanpa menunggu, dia menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan, sebelum kemudian meletakan ke telinganya. "Ya, Karin?" jawab Marsha saat panggilan terhubung. "Marsha, Sean akan menginap di rumah baruku dan Frans. Tadi Frans sudah meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 452 – TA S2 - Skyworld Taman Mini Indonesia Indah

    Kini Frans dan Karin sudah berada di Skyworld Taman Mini Indonesia Indah. Sebuah wahana bermain untuk anak-anak yang bisa merasakan menjadi seorang astronot. Ya, tadi pagi Karin sengaja membawa Sean ke wahana bermain ini. Sudah sejak tadi Sean memekik kegirangan karena dia bisa berpakian baju astronot. Tidak hanya itu, suasana yang seperti di luar angkasa membuat Sean tampak begitu bahagia. Ini adalah hal baru bagi Sean, tentu Karin mengetahuinya. Mengingat William selalu memberikan kemewahan pada Sean, dia sudah menduga William tidak pernah memberikan hal yang sederhana. Beruntung hari ini, ketika Karin mengajak Sean ke Skyworld Taman Mini Indonesia Indah, Sean terlihat sangat begitu antusias dan bahagia selama dia bermain. "Sayang, kau tahu tempat ini dari mana?" tanya Frans sambil terus melihat Sean yang tengah asik melihat layar tv yang memperlihatkan suasana luar angkasa. "Keponakanku memberitahuku," Karin menoleh, dan tersenyum memperlihatkan gigi putihnya. "Mungkin diusiamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 453 – TA S2 - White Lie

    Sepanjang perjalanan suasana hening tercipta. Karin melirik Frans yang sejak tadi hanya fokus menyetir mobil. Sedangkan Sean tengah tertidur pulas dalam pelukannya. Sejak keluar dari restoran, Frans tidak mengatakan sepatah katapun pada Karin. Dia hanya diam, dan menjawab seperlunya. Jujur saja, Karin kesal dengan sikap Frans yang mendiamkannya itu. "Frans, kau kenapa?" Karin bertanya dengan suara pelan. Dia tidak ingin membangunkan Sean yang tengah tertidur pulas. "Tidak apa-apa," tukas Frans dingin. Karin berdecak. "Aku ini sudah lama denganmu, Frans. Bagaimana mungkin, aku tidak mengenal dirimu. Katakan padaku, ada apa?" "Siapa Bimo?" Frans melirik Karin, dia bertanya dengan raut wajah dingin dan tampak terlihat kemarahannya. "Tunggu," sela Karin cepat. "Jadi kau marah karena Bimo?" tanyanya yang bingung. Karin sungguh tidak menyangka, Frans marah dengannya hanya karena Bimo. "Kau tadi memuji pria itu!" tukas Frans dingin. "Astaga, Frans!" seru Karin seraya menepuk pelan len

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 454 – TA S2 - Apa Kau Mengenal Bimo?

    Marsha dan Karin kini tengah menata makanan yang telah mereka masak di meja makan. Seperti biasa, Marsha akan memilih memasak makanan Italia. Tentu karena sang suami, menyukai makanan Italia, jadi sudah menjadi kebiasaan Marsha untuk memasak makanan Italia. Tidak hanya makanan Italia, tapi perancis pun seperti Confit de Canard, telah tersajikan di atas meja. Mengingat Sean sangat menyukai daging angsa ataupun bebek. Itu kenapa Marsha sering menghidangkan makanan Perancis. Namun, untuk Marsha dan Karin, mereka tentu lebih memilih makanan Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, citra rasa pedas makanan asal Indonesia, menjadi makanan kesukaan mereka. Meski Marsha hanya memiliki darah Indonesia dari sang Ibu, tapi dia lahir dan besar di Indonesia, dan itu juga yang membuat Marsha terbiasa dengan budaya dan makanan Indonesia. Ya, sejak kecil, Clara, Ibunya lebih sering membuatkan makanan Indonesia dari pada western food. "Selesai," ucap Karin kala dia telah selesai menyajikanan masakan yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17

Bab terbaru

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 528 – TA S2 - Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa bulan kemudian... Tokyo, Japan... "Selena... Miracle... Hati-hati, jangan melempar bola salju seperti itu," seru Marsha memberikan peringatan pada kedua putrinya itu, yang tengah bermain salju. "Sean, jaga kedua adikmu. Jangan sampai mereka terluka," lanjutnya yang sedikit berteriak memperingatkan putra sulungnya itu, yang juga ikut bermain salju dengan Selena dan Miracle. "Sayang, Sean akan menjaga Selena dan Miracle dengan baik. Kau tenang saja," William merengkuh bahu Marsha seraya mengecup kening Marsha. "Lihatlah, Dominic masih tertidur pulas, meski tadi suaramu kencang. Tapi dia tetap tenang," ujarnya yang kini melihat ke arah Dominic yang tengah dalam pelukan Marsha. Marsha mendesah pelan, kemudian dia menatap Dominic yang masih tertidur pulas. Beruntung, putra bungsunya itu, tidak terbangun karena mendengar suaranya yang sedikit kencang memperingati ketiga anaknya. Ya, waktu berjalan begitu cepat. Kini Dominic berusia delapan bulan. William dan Marsha, sengaja men

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 527 – TA S2 - Extra Chapter V

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Marsha meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi laki-lakinya. Persalinan berjalan dengan lancar. Anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. William selalu mencium Marsha selama proses persalinan. Kebahagiaan William dan Marsha kini benar-benar begitu lengkap ketika mengetahui anak keempat mereka adalah laki-laki. "Nyonya Marsha, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungkin itu ke dalam gendongan Marsha. Sesaat William menatap Marsha dengan tatapan yang begitu bahagia. Tidak pernah terpikir dalam hidup mereka, akan kembali merasakan kebahagiaan ini lagi."Dia mirip dengan Sean saat bayi," ucap William di telinga Marsha seraya memberikan banyak kecupan dipipi istrinya itu. "Terima kasih, sayang. Terima kasih telah memberikanku hadiah yang luar biasa."Marsha tersenyum dia terus mengusap lembut kepala bayi laki-lakinya itu. "Aku juga sangat bahagia, William. Melahirkan buah cinta kita adala

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 526 – TA S2 - Extra Chapter IV

    Marsha mematut cermin. Tubuhnya kini telah terbalut dress khusus wanita hamil yang membuat Marsha sangat nyaman. Ya, lagi dan lagi Marsha mengalami kenaikan berat badan cukup drastis. Berkali-kali suaminya mengatakan dirinya sangat cantik dan seksi saat hamil, namun Marsha tentu tidak akan percaya. Bagaimana tidak? Setiap kali Marsha menatap ke cermin, dia selalu melihat tubuhnya tampak begitu besar. Beruntung, kali ini adalah kehamilan yang terakhirnya. Memiliki empat anak sudah lebih dari cukup bagi Marsha. Padahal dulu, dia hanya menginginkan dua anak saja. Tapi William tidak akan pernah mau jika hanya dua anak. Bahkan hingga detik ini, William selalu meminta untuk kembali menambah anak. Marsha benar-benar tidak habis pikir dengan keinginan sang suami. "Setelah melahirkan, aku harus berolah raga. Aku tidak ingin gemuk seperti ini terus," gumam Marsha seraya mengusap perut buncitnya. "Sayang, Mommy sangat mencintaimu. Tenang saja, Mommy tidak akan menyalahkanmu karena kau membuat t

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 525 – TA S2 - Extra Chapter III

    Suara teriakan yang keras membuat Laura yang baru saja menata pajangan di rumahnya, langsung terkejut. Dengan cepat Laura mengalihkan pandangannya, menatap ke arah pintu rumahnya. Seketika Laura mengerutkan keningnya, melihat Lea yang baru saja pulang sekolah, dengan raut wajah yang marah melangkah masuk ke dalam rumah. "Ahg! Kenapa mereka itu menyebalkan sekali! Mereka menggangguku!" seru Lea dengan suara keras kala tiba di rumah. "Sayang? Kau kenapa?" Laura mendekat ke arah Lea, dia langsung mengelus lembut pipi putrinya itu. "Tidak baik, gadis cantik masuk ke dalam rumah dengan wajah yang kesal. Sekarang katakan pada Mommy ada apa dan di mana Ken? Kenapa Ken tidak pulang bersama denganmu?" Lea mendengus, dia mencebikan bibirnya. "Ken masih berada di sekolah. Ada khursus yag harus dia ikuti. Mommy, aku rasanya ingin pindah sekolah saja. Aku tidak mau bersekolah di sekolah yang sama dengan Ka Sean. Aku pusing, Mommy!" Laura menautkan alisnya menatap bingung Lea. "Kenapa, sayang?

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 524 – TA S2 - Extra Chapter II

    "Mommy..." Seorang anak perempuan berusia empat tahun berlari menghampiri Karin yang tengah memasak di dapur. Disusul dengan anak laki-laki yang juga berusia empat tahun, ikut berlari menghampiri Karin. Karin yang baru saja selesai masak, dan hendak meletakan makanan di atas meja, dia langsung mengalihkan pandangannya kala ada yang memanggilnya. Seketika senyum di bibir Karin terukir, melihat kedua anaknya tengah menghampirinya. Dengan cepat Karin langsung membuka tangannya dan memberikan pelukan hangat pada kedua anaknya itu. "Kelvin... Charlotte... Kalian sudah pulang?" Karin memberikan banyak kecupan pada kedua anaknya itu. "Ya, Mommy. Kami sudah pulang," jawab Kelvin dan Charlotte bersamaan seraya memeluk erat tubuh Karin. "Bagaimana hari kalian di sekolah? Apa kalian selalu bersama Selena dan Miracle?" tanya Karin sambil mengelus lembut pipi Kelvin dan Charlotte. Kelvin Frans Geovan dan Charlotte Frans Geovan, anak kembar dari Frans dan Karin yang berusia empat tahun ini ben

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 523 – TA S2 - Extra Chapter I

    Lima Tahun Kemudian..."Astaga, Miracle. Hentikan bermain dengan pisau! Nanti kau terluka, Miracle!" Suara Marsha berseru dengan nada yang keras, agar putri kecilnya itu menghentikan bermain dengan pisau. Vanessa Miracle William Geovan, sejak kecil William mengajarkan bela diri pada Miracle, demi melindungi dirinya sendiri. Tentu William melakukan itu semua karena Miracle tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. William selalu waspada jika suatu saat ada yang berusaha mencelakai putrinya. Namun, Miracle sangat berbeda dengan Selena, saudara kembarnya yang berambut pirang, memiliki sifat yang begitu lemah lembut. Sangat sulit bagi William, mengajarkan Selena bela diri, karena berkali-kali Selena akan selalu terluka. Itu kenapa Willliam lebih memilih menjaga Selena dengan banyak pengawal yang mengikuti putrinya itu. "Mom, aku bisa melempar pisau di papan tepat sasaran. Aku hebat, kan, Mom?" Miracle tersenyum bangga, kala pisau yang dia lempar ke papan, tepat sasaran. Kemudian, dia pun

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 522 – TA S2 - Perfect Ending

    Karin menatap keindahan Canada's sugar beach. Sudah sejak beberapa hari lalu dirinya ingin pergi ke pantai ini. Tapi dia terpaksa menunda karena Frans disibukan dengan pekerjaannya. Dengan kaki telanjang, dan perut yang membuncit Karin melangkah melusuri pantai. Ya, kini kandangan Karin memasuki minggu ke tiga puluh empat. Selama kehamilan ini. Karin dilarang untuk melakukan kegiatan berat. Biasanya Karin menghabiskan waktu bersantai di rumah atau menonton film drama kesukannya. Jika Karin ingin keluar rumah, maka Frans harus ikut dengannya. Sejak hamil, sifat Frans memang begitu overprotective padanya. Dulu Karin berpikir, dia tidak akan pernah tahu bagaiamaa sifat seorang suami yang mengatasi istrinya yang tengah mengandung, tapi ternyata Tuhan begitu baik padanya, hingga memberikan kesempatan untuknya hamil. Kebahagiaan Frans dan Karin bertambah saat Dokter memberitahu dia hamil bayi kembar. Tentu Karin dan Frans begitu bahagia menyambut bayi kembar mereka. "Frans, kenapa kau tid

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 521 – TA S2 - Kebahagiaan Karin dan Frans

    "Karin, pagi ini aku berangkat lebih awal. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan menggantikan William. Beberapa hari ke depan, William tidak masuk ke kantor," ucap Frans seraya memakai dasi. Karin yang tengah duduk, dia bangkit berdiri mendekat ke arah Frans, dan langsung mengambil alih Frans yang tengah memakai dasi. "Aku mengerti, William pasti sedang menemani Marsha yang baru melahirkan. Saat ini Marsha benar-benar membutuhkan William berada disisinnya." Karin menepuk pelan dada Frans kala selesai memakaikan dasi suaminya. "Terima kasih sudah mengerti," Frans menarik dagu Karin, mencium dan melumat lembut bibir Karin. "Yasudah aku berangkat sekarang. Malam ini kau tidurlah duluan. Jangan menungguku." "Hati-hati. Kabari aku jika kau sudah di kantor. Jangan lupakan makan siangmu," balas Karin mengingatkan. Frans mengangguk. Kemudian, dia mengecup singkat bibir Karin, lalu melangkah keluar meninggalkan kamar. Karin hendak menemani Frans, namun, Frans memintanya untuk tetap di

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 520 – TA S2 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Marsha meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar. Anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. William selalu mencium Marsha selama proses persalinan. Kebahagiaan William dan Marsha kini benar-benar begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka adalah perempuan. Hal yang membuat William bertambah bahagia adalah saat sang Dokter mengatakan anak kembar mereka bukanlah kembar identik. Anak perempuan pertama yang lebih dulu lahir memiliki rambut pirang seperti Marsha. Sedangkan anak perempuan kedua yang lahir, memiliki rambut coklat seperti William. Sungguh, William tidak menyangka, bayi kembarnya akan lahir dengan begitu special. Kini Marsha tidak akan lagi iri, karena sekarang, Marsha memiliki satu anak yang begitu mirip dengannya. "Nyonya Marsha, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungkin itu ke dalam gendongan Marsha. Sedangkan William d

DMCA.com Protection Status