Home / Pernikahan / Takdir Perjanjian Pernikahan / BAB 398 - PENJELASAN FRANS

Share

BAB 398 - PENJELASAN FRANS

last update Last Updated: 2024-12-12 01:59:58

"Karin.."

Langkah Karin terhenti, ketika ada yang memanggil namanya. Dia langsung membalikan tubuhnya ke sumber suara itu. Seketika tubuhnya mematung, kala melihat Frans melangkah mendekat ke arahnya. Saat Frans mendekat, Karin segera mundur perlahan. Matanya berembun, saat melihat Frans. Ya, sejak kejadian Karin melihat Frans tidur di hotel dengan seorang wanita, Frans tidak menemuinya sama sekali. Bahkan Frans tidak menjelaskan apapun padanya.

Dengan cepat, Karin memutar tubuhnya hendak meninggalkan Frans. Namun, langkahnya kembali terhenti saat Frans menahan lengannya. Tatapan Karin menghunus tajam ke arah Frans yang memegang tangannya. Karin menghentakan tangannya, dia tidak mau Frans menyentuh dirinya. Sebisaa mungkin Karin mendorong tubuh Frans, tapi ketika Karin berontak, Frans langsung memeluk erat tubuh Karin.

"Lepas! Aku tidak mau disentuh olehmu! Lepasakan aku!" Karin mendorong tubuh Frans, dia terus memukul Frans agar pria itu melepaskan dirinya. Tapi percuma saja, tena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 399 - BIARKAN DIA BERUSAHA

    William menatap Marsha yang tertidur pulas dalam pelukannya. Sejak tadi Marsha tidak mau lepas darinya. William mengelus lembut pipi Marsha, dia memberikan kecupan bertubi-tubu di bibir istrinya. Marsha menggeliat, dia merasakan ada yang menyentuhnya. Dia mulai membuka matanya. Senyum di bibirnya terukir melihat suaminya tengah menciumnya. Marsha mengeratkan pelukannya. Dia membenamkan wajahnya dalam pelukan William. Mencium aroma parfume milik suaminya yang selalu menjadi candu baginya. Kemudian, Marsha mendongakan kepalanya dalam pelukan William. "William, kenapa kau belum menceritakan padaku tentang berita di televisi beberapa hari lalu?" William tersenyum, dia mengecup kening Marsha. Sebelumnya, William memang sengaja untuk tidak langsung menceritakannya. Mengingat kondisi kesehatan Marsha menurun, itu yang membuat William menunda untuk menceritakan pada istrinya itu. William menyelipkan rambut Marsha ke belakang daun telinga istrinya itu. "Maaf membuatmu cemas dan khawatir. A

    Last Updated : 2024-12-12
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 400 - KEDATANGAN VERONICA

    Sudah beberapa hari setelah William pulang ke rumah, Marsha tidak pernah mau ditinggal. Itu yang membuat William harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya di rumah. Kemarin, media memberitakan kabar tentang Adrian Franklin yang saat ini berada di penjara. Meski William sudah mengatakan pada Marsha, semuanya telah baik-baik saja, tapi Marsha tetap selalu merasa khawatir. Bahkan Marsha juga melarang William untuk melakukan perjalanan bisnis. Marsha memperbolehkan William untuk melakukan perjalanan bisnis, jika pergi bersama dengannya. Marsha melangkah keluar dari kamar mandi, dia baru saja selesai berendam. Tatapannya kini menatap jam dinding, kini sudah pukul dua siang. Kemudian, Marsha langsung mengganti pakaiannya dengan dress sederhana khusus ibu hamil. Setelah mengganti pakaiannya, Marsha memutuskan untuk menyusul William di ruang kerjanya. Meski berada di rumah, William akan tetap menyelesaikan pekerjaannya. "William?" panggil Marsha saat masuk ke dalam ruang kerja William. Wi

    Last Updated : 2024-12-12
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 401 - KEPUTUSAN KARIN

    Karin menatap paspor miliknya yang terletak di atas meja rias. Dia mengambil paspor itu, lalu melihat setiap lembar halaman dalam paspor Indonesia miliknya itu. Tatapannya teralih pada visa studi Kanada, tanpa terasa Karin telah menetap hampir lima tahun di Kanada dan meninggalkan Indonesia. Jika dulu, Karin memilih tinggal di Kanada karena selalu ingin dekat dengan Marsha, sahabatnya. Tapi kini, Karin merasa kekosongan tinggal di Kanada. Sudah lebih dari satu minggu, Karin menjauh dari Frans, namun nyatanya pria itu tidak pernah menyerah. Karin hanya belum sanggup untuk kembali bertemu dengan Frans. Setiap dia melihat Frans, dia tidak mungkin melupakan kejadian itu. Saat Karin tengah melamun, dia mendengar suara teriakan memanggil namanya dengan keras. Karin mengerutkan keningnya, suara teriakan memanggil namanya begitu keras, membuatnya langsung berjalan meninggalkan kamar menuju sumber suara itu. Seketika Karin terdiam ketika sudah berada di depan rumah, dia melihat Frans yang te

    Last Updated : 2024-12-13
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 402 - ALASAN MEMBENCIMU

    "William, kita jadi ke rumah sakit, kan?" tanya Marsha saat melihat Willliam masuk ke dalam kamar. William mendekat; lalu memeluk pinggang Marsha. "Ya, hari ini kita ke rumah sakit. Kau bersiaplah." Marsha tersenyum, dia mengecup bibir William dan langsung menunu walk in closetnya. Kehamilan Marsha sudah memasuki bulan ke delapan. Kandungannya, kian membesar. Seluruh gaun milik Marsha sebelumnya sudah tidak ada lagi yang muat ditubuhnya. Meski William selalu mengatakan dirinya sangat cantik dan seksi, nyatanya Marsha terkadang masih kurang percaya diri. Namun, dia tetap mementingkan kesehatan bayi dalam kandungannya. Tidak lama kemudian, Marsha sudah mengganti pakaiannya dengan dress khusus wanita hamil berwarna kuning. Dia memoles wajahnya dengan make up tipis. Setelah selesai berias, Marsha melangkah keluar dari walk in closetnya. Kini tatapan Marsha teralih, pada William yang tengah fokus pada iPad ditangannya. "William, apa kau sibuk?" Marsha mendekat, lalu duduk di samping Wi

    Last Updated : 2024-12-14
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 403 - ALASAN SESUNGGUHNYA

    "William, Marsha ada hal yang ingin aku katakan pada kalian. Ini alasan kenapa Adrian membencimu," ucap Anna dengan raut wajah yang terlihat tampak ragu. "Tapi sebelumnya, aku berharap kau tidak membenciku, Marsha.""Anna, aku tidak akan membencimu. Ceritakanlah, aku akan berusaha mengerti," jawab Marsha dengan tatapan lembut ke arah Anna.Anna terdiam sesaat, dia melihat ke arah William yang menatapnya serius. Begitupun dengan Marsha yang menatap dirinya. Terlihat jelas wajah Anna tampak ragu dan takut untuk mengatakan itu. Anna hanya takut dia melukai hati Marsha."Anna, katakanlah apa yang ingin kau sampaikan." Marsha menyentuh tangan Anna, dia mengelus pelan punggung tangan wanita itu. "Ini semua karena salahku. Aku tidak pernah bisa melupakanmu, William. Maafkan aku. Bahkan Hingga detik ini, aku masih terus menyimpan barang-barang pemberianmu, William. Tidak pernah sedikitpun aku membuang barang-barangmu. Dan saat kita bertemu di Turki, aku sangat bahagia, setelah sekian lama, a

    Last Updated : 2024-12-14
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 404 - BERTEMU KARIN

    Karin duduk di tepi ranjang. Tatapannya teralih melihat foto-fotonya dengannya Frans yang terletak di atas meja. Tanpa sadar, air matanya terus menetes membasahi pipinya kala melihat foto-fotonya dengan Frans. Difoto itu terlihat jelas kebahagaian dirinya jika bersama dengan Frans. Ya, Karin mengakui hidupnya jauh lebih indah semenjak kehadiran Frans. Selama ini Frans selalu memberikan yang terbaik. Bahkan Frans tidak pernah menyerah mendapatkanya, meski dirinya selalu menolaknya. Karin tahu, Frans tidak akan pernah mungkin mengkhianatinya. Semua terjadi, karena ada yang menjebak Frans. Berkali-kali Karin berusha memaafkan Frans, dan berlajar melupakan semuanya. Namun, kenyatanya dia tetap tidak bisa memaafkan Frans. Luka yang dia dapat terlalu begitu membekas. Rasanya dia tidak mampu untuk menghilangkan luka itu. Kini Karin mengambil bingkai foto di hadapannya. Dia mengelus lembut bingkai fotonya dengan Frans. Terlihat wajah Karin yang merindukan kebersamaan dirinya dengan Frans. H

    Last Updated : 2024-12-14
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 405 - MEMULAI HIDUP BARU

    Operasi Laura berjalan dengan lancar. Dua minggu setelah operasi, Laura hanya tinggal menunggu pemulihan wajahnya. Ya, sebelumnya Laura sudah sadar, dan dia telah mengingat dirinya mengalami kecelakaan. Beruntung saat Laura sadar, dengan keadaan wajah yang sudah dioperasi. Leanore, bayi Laura juga sudah mulai pulih. Marsha dan William, selalu datang menjenguk Laura. Kandungan Marsha kini memasuki minggu ke tiga puluh empat. Terkadang William melarang Marsha untuk menjenguk Laura, namun jika kondisi Marsha memungkinkan, biasanya William memperbolehkan Marsha. Kini Marsha mematut cermin, dia baru saja mengganti pakaiannya. Dia mengusap pelan perutnya yang kian membuncit itu. Hanya hitungan minggu, anaknya akan segera lahir. Sungguh saat ini, Marsha sudah tidak sabar melihat buah hatinya lahir. William yang berdiri di ambang pintu, dia tersenyum melihat istrinya tengah mengelus perut buncitnya itu. William mendekat, lalu memeluk Marsha dari belakang. Dia membawa tangannya mengusap lemb

    Last Updated : 2024-12-14
  • Takdir Perjanjian Pernikahan   BAB 406 - MELAMAR ANNA

    Anna menatap Luna assistant, Marsha yang tengah membantunya merapihkan pakaiannya ke dalam tas. Sebenarnya Anna sudah mengatakan pada Marsha untuk tidak perlu mengirimkan assistantnya. Tapi, Marsha tetap memaksa. Seperti saat ini, Luna dan Albert membantu dirinya. Ya, hari ini dokter sudah memperbolehkannya untuk pulang. "Nona Anna, apa anda ingin sesuatu?" tanya Luna saat dia sudah selesai merapihkan pakaian Anna. "Tidak, Luna. Aku tidak menginginkan apapun. Sampaikan terima kasih pada Marsha," jawab Anna dengan senyuman hangat di wajahnya. Luna mengangguk. "Baik, Nona.." "Maaf, apa aku menganggu?" Suara bariton, masuk ke dalam ruang rawat Anna sontak membuat Anna langsung membalikan tubuhnya, ke sumber suara itu. Seketika Anna terdiam sesaat, melihat sosok pria yang melangkah mendekat ke arahnya. "M-Melvin?" Anna terkejut, Melvin kini berada di hadapannya."Apa kita bisa bicara berdua?" Melvin menatap lekat manik mata Anna. Tatapan Melvin terlihat begitu merindukan wanita itu.

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 528 – TA S2 - Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa bulan kemudian... Tokyo, Japan... "Selena... Miracle... Hati-hati, jangan melempar bola salju seperti itu," seru Marsha memberikan peringatan pada kedua putrinya itu, yang tengah bermain salju. "Sean, jaga kedua adikmu. Jangan sampai mereka terluka," lanjutnya yang sedikit berteriak memperingatkan putra sulungnya itu, yang juga ikut bermain salju dengan Selena dan Miracle. "Sayang, Sean akan menjaga Selena dan Miracle dengan baik. Kau tenang saja," William merengkuh bahu Marsha seraya mengecup kening Marsha. "Lihatlah, Dominic masih tertidur pulas, meski tadi suaramu kencang. Tapi dia tetap tenang," ujarnya yang kini melihat ke arah Dominic yang tengah dalam pelukan Marsha. Marsha mendesah pelan, kemudian dia menatap Dominic yang masih tertidur pulas. Beruntung, putra bungsunya itu, tidak terbangun karena mendengar suaranya yang sedikit kencang memperingati ketiga anaknya. Ya, waktu berjalan begitu cepat. Kini Dominic berusia delapan bulan. William dan Marsha, sengaja men

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 527 – TA S2 - Extra Chapter V

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Marsha meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi laki-lakinya. Persalinan berjalan dengan lancar. Anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. William selalu mencium Marsha selama proses persalinan. Kebahagiaan William dan Marsha kini benar-benar begitu lengkap ketika mengetahui anak keempat mereka adalah laki-laki. "Nyonya Marsha, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungkin itu ke dalam gendongan Marsha. Sesaat William menatap Marsha dengan tatapan yang begitu bahagia. Tidak pernah terpikir dalam hidup mereka, akan kembali merasakan kebahagiaan ini lagi."Dia mirip dengan Sean saat bayi," ucap William di telinga Marsha seraya memberikan banyak kecupan dipipi istrinya itu. "Terima kasih, sayang. Terima kasih telah memberikanku hadiah yang luar biasa."Marsha tersenyum dia terus mengusap lembut kepala bayi laki-lakinya itu. "Aku juga sangat bahagia, William. Melahirkan buah cinta kita adala

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 526 – TA S2 - Extra Chapter IV

    Marsha mematut cermin. Tubuhnya kini telah terbalut dress khusus wanita hamil yang membuat Marsha sangat nyaman. Ya, lagi dan lagi Marsha mengalami kenaikan berat badan cukup drastis. Berkali-kali suaminya mengatakan dirinya sangat cantik dan seksi saat hamil, namun Marsha tentu tidak akan percaya. Bagaimana tidak? Setiap kali Marsha menatap ke cermin, dia selalu melihat tubuhnya tampak begitu besar. Beruntung, kali ini adalah kehamilan yang terakhirnya. Memiliki empat anak sudah lebih dari cukup bagi Marsha. Padahal dulu, dia hanya menginginkan dua anak saja. Tapi William tidak akan pernah mau jika hanya dua anak. Bahkan hingga detik ini, William selalu meminta untuk kembali menambah anak. Marsha benar-benar tidak habis pikir dengan keinginan sang suami. "Setelah melahirkan, aku harus berolah raga. Aku tidak ingin gemuk seperti ini terus," gumam Marsha seraya mengusap perut buncitnya. "Sayang, Mommy sangat mencintaimu. Tenang saja, Mommy tidak akan menyalahkanmu karena kau membuat t

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 525 – TA S2 - Extra Chapter III

    Suara teriakan yang keras membuat Laura yang baru saja menata pajangan di rumahnya, langsung terkejut. Dengan cepat Laura mengalihkan pandangannya, menatap ke arah pintu rumahnya. Seketika Laura mengerutkan keningnya, melihat Lea yang baru saja pulang sekolah, dengan raut wajah yang marah melangkah masuk ke dalam rumah. "Ahg! Kenapa mereka itu menyebalkan sekali! Mereka menggangguku!" seru Lea dengan suara keras kala tiba di rumah. "Sayang? Kau kenapa?" Laura mendekat ke arah Lea, dia langsung mengelus lembut pipi putrinya itu. "Tidak baik, gadis cantik masuk ke dalam rumah dengan wajah yang kesal. Sekarang katakan pada Mommy ada apa dan di mana Ken? Kenapa Ken tidak pulang bersama denganmu?" Lea mendengus, dia mencebikan bibirnya. "Ken masih berada di sekolah. Ada khursus yag harus dia ikuti. Mommy, aku rasanya ingin pindah sekolah saja. Aku tidak mau bersekolah di sekolah yang sama dengan Ka Sean. Aku pusing, Mommy!" Laura menautkan alisnya menatap bingung Lea. "Kenapa, sayang?

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 524 – TA S2 - Extra Chapter II

    "Mommy..." Seorang anak perempuan berusia empat tahun berlari menghampiri Karin yang tengah memasak di dapur. Disusul dengan anak laki-laki yang juga berusia empat tahun, ikut berlari menghampiri Karin. Karin yang baru saja selesai masak, dan hendak meletakan makanan di atas meja, dia langsung mengalihkan pandangannya kala ada yang memanggilnya. Seketika senyum di bibir Karin terukir, melihat kedua anaknya tengah menghampirinya. Dengan cepat Karin langsung membuka tangannya dan memberikan pelukan hangat pada kedua anaknya itu. "Kelvin... Charlotte... Kalian sudah pulang?" Karin memberikan banyak kecupan pada kedua anaknya itu. "Ya, Mommy. Kami sudah pulang," jawab Kelvin dan Charlotte bersamaan seraya memeluk erat tubuh Karin. "Bagaimana hari kalian di sekolah? Apa kalian selalu bersama Selena dan Miracle?" tanya Karin sambil mengelus lembut pipi Kelvin dan Charlotte. Kelvin Frans Geovan dan Charlotte Frans Geovan, anak kembar dari Frans dan Karin yang berusia empat tahun ini ben

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 523 – TA S2 - Extra Chapter I

    Lima Tahun Kemudian..."Astaga, Miracle. Hentikan bermain dengan pisau! Nanti kau terluka, Miracle!" Suara Marsha berseru dengan nada yang keras, agar putri kecilnya itu menghentikan bermain dengan pisau. Vanessa Miracle William Geovan, sejak kecil William mengajarkan bela diri pada Miracle, demi melindungi dirinya sendiri. Tentu William melakukan itu semua karena Miracle tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. William selalu waspada jika suatu saat ada yang berusaha mencelakai putrinya. Namun, Miracle sangat berbeda dengan Selena, saudara kembarnya yang berambut pirang, memiliki sifat yang begitu lemah lembut. Sangat sulit bagi William, mengajarkan Selena bela diri, karena berkali-kali Selena akan selalu terluka. Itu kenapa Willliam lebih memilih menjaga Selena dengan banyak pengawal yang mengikuti putrinya itu. "Mom, aku bisa melempar pisau di papan tepat sasaran. Aku hebat, kan, Mom?" Miracle tersenyum bangga, kala pisau yang dia lempar ke papan, tepat sasaran. Kemudian, dia pun

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 522 – TA S2 - Perfect Ending

    Karin menatap keindahan Canada's sugar beach. Sudah sejak beberapa hari lalu dirinya ingin pergi ke pantai ini. Tapi dia terpaksa menunda karena Frans disibukan dengan pekerjaannya. Dengan kaki telanjang, dan perut yang membuncit Karin melangkah melusuri pantai. Ya, kini kandangan Karin memasuki minggu ke tiga puluh empat. Selama kehamilan ini. Karin dilarang untuk melakukan kegiatan berat. Biasanya Karin menghabiskan waktu bersantai di rumah atau menonton film drama kesukannya. Jika Karin ingin keluar rumah, maka Frans harus ikut dengannya. Sejak hamil, sifat Frans memang begitu overprotective padanya. Dulu Karin berpikir, dia tidak akan pernah tahu bagaiamaa sifat seorang suami yang mengatasi istrinya yang tengah mengandung, tapi ternyata Tuhan begitu baik padanya, hingga memberikan kesempatan untuknya hamil. Kebahagiaan Frans dan Karin bertambah saat Dokter memberitahu dia hamil bayi kembar. Tentu Karin dan Frans begitu bahagia menyambut bayi kembar mereka. "Frans, kenapa kau tid

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 521 – TA S2 - Kebahagiaan Karin dan Frans

    "Karin, pagi ini aku berangkat lebih awal. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan menggantikan William. Beberapa hari ke depan, William tidak masuk ke kantor," ucap Frans seraya memakai dasi. Karin yang tengah duduk, dia bangkit berdiri mendekat ke arah Frans, dan langsung mengambil alih Frans yang tengah memakai dasi. "Aku mengerti, William pasti sedang menemani Marsha yang baru melahirkan. Saat ini Marsha benar-benar membutuhkan William berada disisinnya." Karin menepuk pelan dada Frans kala selesai memakaikan dasi suaminya. "Terima kasih sudah mengerti," Frans menarik dagu Karin, mencium dan melumat lembut bibir Karin. "Yasudah aku berangkat sekarang. Malam ini kau tidurlah duluan. Jangan menungguku." "Hati-hati. Kabari aku jika kau sudah di kantor. Jangan lupakan makan siangmu," balas Karin mengingatkan. Frans mengangguk. Kemudian, dia mengecup singkat bibir Karin, lalu melangkah keluar meninggalkan kamar. Karin hendak menemani Frans, namun, Frans memintanya untuk tetap di

  • Takdir Perjanjian Pernikahan   Bab 520 – TA S2 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Marsha meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar. Anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. William selalu mencium Marsha selama proses persalinan. Kebahagiaan William dan Marsha kini benar-benar begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka adalah perempuan. Hal yang membuat William bertambah bahagia adalah saat sang Dokter mengatakan anak kembar mereka bukanlah kembar identik. Anak perempuan pertama yang lebih dulu lahir memiliki rambut pirang seperti Marsha. Sedangkan anak perempuan kedua yang lahir, memiliki rambut coklat seperti William. Sungguh, William tidak menyangka, bayi kembarnya akan lahir dengan begitu special. Kini Marsha tidak akan lagi iri, karena sekarang, Marsha memiliki satu anak yang begitu mirip dengannya. "Nyonya Marsha, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungkin itu ke dalam gendongan Marsha. Sedangkan William d

DMCA.com Protection Status