Home / Romansa / Takdir Istri Pengganti / 44. Istri Di Atas Kertas

Share

44. Istri Di Atas Kertas

Author: Afrita Ningsih
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Siang harinya, sesuai janji yang telah mereka sepakati. Risa dan dokter Anita bertemu di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah sakit. Anita meminta Risa untuk menemuinya di sana karena ia tidak bisa pergi terlalu jauh dari kawasan rumah sakit.

Dokter muda itu ada jadwal operasi jam tiga sore, makanya ia ingin Risa yang menemuinya supaya waktu mereka bisa lebih lama jika bertemu di dekat kawasan rumah sakit.

Anita telah lebih dulu menunggu Risa di sana. Sembari menunggu sahabatnya datang, ia memesan makanan dan minuman terlebih dulu agar saat nanti Risa datang, mereka tidak harus menunggu lagi. Anita terus melihat jam tangannya, berharap Risa akan segera sampai. Pada jam-jam sekarang memang jalanan sedang ramai-ramainya, jadi wajar saja jika Risa juga belum datang juga.

“Lama banget, tuh anak. Apa dia kejebak macet, ya?” gumam Anita seraya menatap ke arah pintu restoran dan berharap Risa segera menampakkan batang hidungnya.

Tak berapa lama kemudian, seseorang yang ia tunggu akhir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Takdir Istri Pengganti   45. Mencari Cara Untuk Sembunyi

    “Tapi Risa, tidak seharusnya seorang suami bersikap seperti yang pria itu lakukan padamu selama ini. Itu bisa termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ujar Anita tersulut emosi. Ia tidak terima Adi memperlakukan sahabatnya seperti itu.“Anita, kamu sudah berjanji tidak akan melakukan apapun setelah aku mengatakan semuanya. Aku begitu mempercayaimu, Nit. Bahkan ibuku sendiri tidak tahu menahu soal ini,” jelas Risa, membuat hati Anita semakin terenyuh.“Aku yang mendengarnya saja tidak sanggup, Risa. Bagaimana kamu bisa setegar ini?” Anita memeluk Risa dengan erat, sungguh hatinya terasa teriris setelah mendengar cerita dari sahabatnya itu.“Kodrat seorang istri adalah patuh terhadap suami, Nit. Aku bisa saja melawannya dan menentangnya, tetapi itu tidak akan membuatku merasa lebih baik. Aku pernah berteriak padanya. Tetapi setelah itu, aku merasa sakit sendiri. Papaku selalu menanamkan sikap lemah lembut padaku, beliau selalu berkata: Mengalah bukan berarti kita lemah, tetapi itu

  • Takdir Istri Pengganti   46. Keinginan Seorang Ibu

    Sesampainya di rumah utama, Risa memarkirkan mobilnya di samping mobil Pak Arya, lalu ia masuk ke dalam rumah dan disambut ramah oleh para pelayan.“Selamat siang, Nyonya Muda. Anda sudah ditunggu sama Nyonya Besar,” ujar salah satu pelayan sembari membungkukkan badan.“Selamat siang! Terima kasih, ya,” ucap Risa dengan senyuman manisnya.“Mari saya antar, Nyonya Muda.” Salah satu pelayan mengikuti Risa. Sebenarnya bisa saja ia pergi sendiri, tetapi itu adalah aturan di rumah itu. Ya, mau tidak mau Risa harus mengikutinya.“Ya, baiklah.” Risa melanjutkan langkahnya menuju kamar ibu mertuanya.Sampai di depan kamar Ibu Airin, seorang pelayan yang tadi mengikuti Risa membukakan pintu dengan kartu akses yang ada di tangannya.“Silahkan, Nyonya Muda. Saya harus kembali ke bawah,” ucap pelayan itu.“Terima kasih,” ucap Risa, pelayan itu pun menganggukan kepalanya lalu turun ke bawah untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain.“Risa, kamu sudah sampai? Kamu kok, masih menggunakan serag

  • Takdir Istri Pengganti   47. Menantu Idaman

    Karena terlarut dalam bercerita dan terbawa perasaan, mereka tidak menyadari jika mobil telah berhenti dan pak sopir pun tidak berani untuk menyela pembicaraan kedua majikannya itu. Hingga suara ketukan dari luar mobil, menyadarkan Risa dan Ibu Airin, mereka berdua baru sadar jika saat ini mereka sudah berada di parkiran salah satu pusat perbelanjaan.“Ternyata kita sudah sampai,” ucap Ibu Airin.“Iya, Ma. Nggak sadar kalau mobil sudah berhenti bergerak,” ujar Risa.“Ya sudah, ayo kita turun. Sepertinya teman-teman Mama sudah pada datang,” kata Ibu Airin.Mereka berdua pun keluar dari mobil setelah dua orang pengawal yang telah berdiri di sisi kanan dan kiri mobil itu membukakan pintu.“Silahkan, Nyonya,” ujar pengawal.“Terima kasih,” ucap Risa.Ibu Airin menggandeng tangan menantunya masuk ke dalam mall, sementara para pengawal selalu setia mengawasi majikannya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Itu semua atas perintah Adi, supaya mereka selalu menjaga ibunya saat di luar rumah.“H

  • Takdir Istri Pengganti   48. Istri Sah Vs Mantan Kekasih

    PLAK! Suara tamparan keras terdengar begitu nyaring dan meninggalkan bekas lima jari yang sangat kentara di pipi putih nan mulus milik Risa. Bahkan ia sampai terbentur pinggiran rak gondola karena kaget dengan perlakuan kasar yang dilakukan oleh wanita itu.“Berani sekali lo berteriak sama gue! Lo tau nggak siapa gue? Dasar miskin!” teriak wanita itu.“Siapa yang kamu sebut miskin?” tanya seseorang yang tiba-tiba menyela ucapan wanita itu.“Mama,” ucap Risa seraya menutupi wajahnya, ia tidak ingin Ibu Airin melihat bekas tamparan di wajahnya.“Anda,” ucap wanita itu kaget saat melihat Ibu Airin.“Siapa yang kamu sebut miskin? Seharusnya kamu berkaca dulu sebelum menghina seseorang.” Ibu Airin menatap tajam ke arah wanita itu.“Mama tenang, ya, kita pulang sekarang,” ujar Risa sambil menggenggam tangan ibu mertuanya. Namun, Ibu Airin menolak, ia terlihat sangat marah pada wanita yang telah berani menampar wajah menantunya.“Tante Airin, siapa wanita ini? Kenapa dia memanggil Tante den

  • Takdir Istri Pengganti   49. Baik Atau Bodoh?

    Sementara di kantor Adi, ia baru saja selesai meeting bersama staf kantor untuk membicarakan soal rencana pengadaan party di Bali. Sebagai bentuk penghargaan pada karyawan yang telah bekerja keras dalam membantunya memenangkan satu tender besar yang membuat perusahaannya semakin dikenal oleh dunia.“Yogi, lo urus semua keperluan kita untuk party di Bali. Gue mau yang terbaik semuanya,” kata Adi sambil berjalan menuju ruangannya.“Baik, Pak. Apa Bapak akan pergi bersama Ibu Risa?” tanya Yogi ragu-ragu.Adi menjawab sambil mengangkat kedua bahunya. “Gue nggak tau.”“Tapi, Pak. Tuan Adnan meminta Bapak untuk datang bersama istri dan juga kedua orang tua Bapak,” ujar Yogi menjelaskan.“Nanti gue kabarin lagi,” sahut Adi sembari meninggalkan Yogi, lalu masuk ke dalam ruangannya.“Apa lagi kurangnya istri lo, Di? Dia itu lebih cantik dari Sonya, seharusnya lo buka mata dan lihat kenyataannya. Gue takut lo terlambat menyadari semuanya,” gumam Yogi, kemudian ia ikut masuk ke dalam ruangan Adi

  • Takdir Istri Pengganti   50. Terprovokasi Oleh Ratu Drama

    Setelah Adi pergi, pengawal yang tadi ingin memberitahu kalau Risa diperlakukan dengan kasar oleh mantan kekasih tuan mudanya itu pun pergi meninggalkan perusahaan. Pengawal itu berpikir, Adi marah padanya karena tidak bisa menjaga Risa dan juga Ibu Airin.“Ternyata, Tuan Adi sangat perhatian pada Nyonya Muda, tidak masalah saya dihukum hari ini karena memang saya lalai dalam menjaga Nyonya Muda dan Nyonya Besar,” ucap pengawal sambil melangkah menuju mobilnya.Namun, sayangnya semua perkiraan pengawal itu salah. Adi murka karena ia mengira Risa yang telah berbuat kasar pada Sonya. Karena wanita itu yang lebih dulu menelpon Adi sebelum pengawal itu datang ke kantornya, dan Adi juga berpikir jika yang akan dikatakan pengawal itu sama halnya dengan apa yang telah disampaikan oleh Sonya.Sementara di rumah utama, Risa dan Ibu Airin telah sampai di rumah beberapa waktu yang lalu. Risa ingin pamit pulang ke apartemen karena ia merasa sudah sangat lelah. Seharian ini ia belum beristirahat s

  • Takdir Istri Pengganti   51. Merasa Lelah Dengan Keadaan

    Setelah mengantar Sonya dan menyiapkan makanan untuknya, Adi langsung tancap gas menuju apartemen yang ditempati oleh Risa. Pria itu melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi hingga tak butuh waktu lama, ia telah sampai di basement apartemen.Dengan langkah panjang ia berjalan ke arah lift yang akan mengantarnya ke lantai 27 unit 203. Tak lama kemudian pintu lift pun terbuka, Adi segera keluar dari ruangan besi itu dan masuk ke dalam apartemennya.Brakk!Suara pintu yang dibanting keras oleh Adi setelah ia masuk ke dalam apartemennya.“Risa … keluar lo!” teriak Adi seraya menggedor-gedor pintu kamar istrinya dengan keras.Sementara Risa yang kebetulan sedang beristirahat di kamarnya pun merasa kaget dengan teriakan dan suara gedoran pintu yang dilakukan oleh Adi.“Apa lagi ini, ya Allah?” ucap Risa seraya bangkit dari tidurnya, dengan langkah gontai ia berjalan menuju pintu kamarnya.Begitu pintu kamar terbuka, Adi langsung menatap Risa dengan tatapan membunuh. Emosinya semakin m

  • Takdir Istri Pengganti   52. Memilih Pergi

    Keesokan harinya, Risa bangun pagi-pagi sekali seperti biasanya. Pagi ini pun rasa mual itu kembali menyerangnya, ia sudah tiga kali bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya.“Sayang … jangan buat Ibu seperti ini, dong. Kamu ‘kan, anak baik,” ucap Risa sambil mengelus perutnya.Setelah merasa baikan, Risa keluar dari kamarnya dengan pakaian seragam dinas. Ia sudah siap untuk pergi ke sekolah, ia juga sudah mempersiapkan sarapan dan membuatkan kopi untuk Adi. Risa tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri, meskipun tidak pernah dianggap istri yang sebenarnya oleh sang suami.Risa keluar dari apartemen, lalu turun ke bawah menuju mobilnya yang ada di parkiran. Saat sampai di parkiran, Risa melihat satpam sedang berdebat dengan seseorang. Karena penasaran, ia pun menghampiri orang itu.“Ada apa ini, Pak?” tanya Risa pada Pak Satpam.“Nyonya,” ucap Pak Satpam seraya membungkukkan badannya saat melihat Risa yang menghampirinya.“Kamu!” Risa kaget melihat siapa

Latest chapter

  • Takdir Istri Pengganti   154. Limited Edition

    “Astaghfirullah … apa yang sudah aku lakukan?” gumam Risa sambil menarik napas panjang.Andre juga kaget melihat Risa yang begitu emosi, ternyata wanita sangat lembut dan penyayang yang ia kenal selama ini juga bisa berkata dengan nada tinggi seperti itu.“Saya tahu kalau cara saya sedikit egois, tapi itu adalah bukti kalau saya mencintai kamu. Saya bisa mendapatkan ribuan gadis yang bersedia menjadi istri saya, tapi yang saya inginkan hanya kamu. Hanya kamu yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya,” ujar Andre.Risa menipiskan bibir dan tersenyum tanggung, lalu mengangkat wajahnya yang tadi tertunduk.“Dengarkan saya baik-baik, Tuan Andre Kusuma Yang Terhormat. Saya adalah seorang istri yang sah di mata agama dan hukum yang berlaku di negara ini, saya tidak melarang Anda jatuh cinta sama saya karena itu adalah persoalan hati seseorang. Namun, maaf beribu maaf saya ucapkan. Apapun yang akan Anda lakukan tetap tidak akan merubah apapun, saya tidak akan membalas perasaan Anda!” ucap Ri

  • Takdir Istri Pengganti   153.

    Adi keluar dari ruang ganti dengan raut wajah yang masih sama seperti saat sebelum ia masuk ke dalam ruangan tersebut.“Kamu masih ingin aku mengabulkan permintaanmu itu, Sayang? Jangan harap!” ujar Adi dengan nada ketus.Risa menghela napas berat kala melihat suaminya masih tersulut emosi setelah mendengar permintaannya untuk berbicara empat mata dengan Andre.“Please, Sayang! Izinkan aku untuk bertemu dengannya, kamu boleh ikut dan mengawasiku dari jauh. Bagaimana?” tawar Risa mencoba bernegosiasi dengan suaminya.“Sekali tidak, tetap tidak!” tandas Adi tanpa melihat ke arah Risa.Risa tidak putus asa meski telah ditolak berkali-kali, ia harus bisa membujuk suaminya agar mau mengabulkan keinginannya. Jika terus dibiarkan, maka masalah di antara keduanya tidak akan pernah selesai. Akar dari permasalahan di sini adalah dirinya, maka dari itu dialah yang harus turun tangan sendiri.“Ya sudah, kalau kamu bersikukuh seperti itu. Aku mau tidur di kamar sebelah,” ujar Risa sembari melangka

  • Takdir Istri Pengganti   152. Ingin Berbicara Empat Mata

    Setelah Bu Soraya pergi dari rumah itu, Ibu Airin membawa Risa ke kamarnya untuk membicarakan apa yang tadi disampaikan oleh Bu Soraya kepadanya.“Sayang, ayo duduk sini!” ajak Ibu Airin sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya.“Iya, Ma.” Risa tersenyum sembari mendudukkan dirinya di samping Ibu Airin. “Apa yang ingin Mama jelaskan sama Risa?” tanyanya dengan lembut.“Kamu masih ingat kejadian saat kamu dan Adi pergi untuk menghadiri jamuan makan malam waktu itu? Soal itulah yang akan Mama sampaikan sama kamu,” ujar Ibu Airin.“Makan malam yang diadakan oleh Tuan Andre?” tanya Risa lagi.“Iya, Sayang. Yang waktu itu,” sahut Ibu Airin.“Kenapa memangnya, Ma?” tanya Risa semakin penasaran.“Ternyata, dia mengadakan acara makan malam itu untuk membuat kamu keluar dari rumah ini dan menculik kamu. Nyonya Kusuma sendiri yang bilang seperti itu sama Mama. Andre meminta anak buahnya untuk mengikuti mobil kalian,” jelas Ibu Airin.“Apa, Ma?! Jadi, penyerangan pada malam itu adalah ulahnya Tu

  • Takdir Istri Pengganti   151. Berbicara Jujur

    “Nyonya mau bicara apa?” tanya Ibu Airin seraya menatap Bu Soraya dengan lekat.Bu Sora menghela napas panjang seraya memejamkan mata sebelum mengatakan apa yang akan ia sampaikan.“Maaf sebelumnya, Nyonya Airin. Mungkin ini akan sedikit mengejutkan Anda, tapi saya harap Nyonya bisa menerimanya,” ujar Bu Soraya.Perkataannya semakin membuat Ibu Airin penasaran, apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh nyonya Kusuma. Sehingga ia terlihat gugup dan ketakutan seperti itu.“Katakan saja, Nyonya. Apa yang ingin Nyonya katakan sebenarnya? Kenapa Nyonya jadi tegang begitu?” tanya Ibu Airin, ia juga sudah tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.“Putra saya ternyata mencinta menantu Anda, saya juga baru mengetahuinya. Selama ini sudah banyak perempuan yang saya kenalkan sama dia, tapi tidak ada satu pun yang bisa menarik perhatiannya. Mulai dari gadis kaya dan terhormat, sampai gadis biasa sudah pernah saya kenalkan. Namun, hasilnya tetap sama. Andre sama sekali tidak melirik satu pun

  • Takdir Istri Pengganti   150. Permintaan Indri

    “Mau ketemu saya? Siapa, Mbak?” tanya Risa dengan mengerutkan dahi. “Iya, Nyonya Muda. Seorang ibu-ibu sama anak kecil yang waktu itu datang ke rumah sakit,” jawab Mia dengan napas yang masih ngos-ngosan. “Ayo kita lihat siapa orangnya, Sayang!” seru Ibu Airin sembari merangkul pundak Risa. “Iya, Ma.” Risa langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Ia sudah bisa menduga siapa orang tersebut. Sementara Ibu Airin penasaran siapa orang yang ingin bertemu dengan menantunya. Siapa ibu-ibu yang dimaksud oleh Mia? “Di mana orangnya, Mia?” tanya ibu Airin saat sampai di ruang keluarga. “Masih di depan, Nyonya Besar. Saya tadi nyariin Nyonya Muda ke kamar, tapi Nyonya Muda nggak ada di sana,” ujar Mia. “Siapa sih, orangnya?” gumam Ibu Airin sembari berjalan menuju pintu depan. Ia tidak pernah terpikir jika orang itu adalah Indri, si gadis kecil yang sudah seperti putri bagi Risa. Sesampainya di teras depan, mereka langsung dikagetkan dengan teriakan anak kecil yang berlari ke arah Risa.

  • Takdir Istri Pengganti   149. Kekecewaan Dokter Anita

    Reyhan kaget melihat Anita tiba-tiba berada di sana, apalagi setelah ia mendengar pertanyaan dokter muda itu. Ia yakin jika Anita sudah mendengar semua pembicaraannya dengan dokter Cyntia. “Dokter Anita, Anda di sini?” tanya Reyhan lalu menghentikan langkahnya saat melihat Anita menghampirinya. “Iya, Pak. Saya kebetulan baru pulang dari rumah Risa, tapi nggak nyangka bisa bertemu Pak Reyhan di sini. Tapi maaf nih, Pak. Bukan maksud saya lancang, apa benar Pak Reyhan dan Dokter Cyntia pacaran?” Anita menatap Reyhan dengan lekat, ada rasa sesak di dadanya saat mengetahui laki-laki yang ia cintai saat ini sudah menjadi kekasih wanita lain. Namun, ia berusaha menutupi rasa kecewanya. “Oh, bagaimana keadaan Risa? Apa kandungannya baik-baik saja?” tanya Reyhan lagi. Ia tidak menanggapi pertanyaan Anita yang terakhir karena ia tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Saat Reyhan menyebut nama Risa, darah Cyntia seakan mendidih mendengar kekasihnya menanyakan wanita lain. Terlebih lagi,

  • Takdir Istri Pengganti   148. Peringatan Untuk Andre

    “Apa yang mau kamu jelasin? Kamu mau mengatakan kalau semua yang kamu lakukan ini karena cinta? Apa itu yang akan kamu katakan sama Mama, Andre?!” erang Bu Soraya dengan raut wajah memerah. “Ma, semua ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Aku tidak mungkin mencelakai wanita yang aku cintai,” ujar Andre. “Cinta kamu bilang? Kamu bukan mencintainya, tapi kamu hanya terobsesi! Wanita itu terlalu baik untuk kamu, Andre. Jadi sekarang Mama tahu apa tujuan kamu mengadakan jamuan makan malam waktu itu, ternyata ini rencana kamu? Mama malu mengakui kamu sebagai putra dari keluarga Kusuma. Papa kamu tidak pernah berbuat curang dalam hal apapun, termasuk apa yang baru saja kamu lakukan ini. Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga Kusuma, Ndre.” Bu Soraya keluar dari kamar Andre sambil menangis, ia tidak percaya jika putranya sampai senekat itu hanya demi mendapatkan wanita yang katanya begitu ia cintai. Selama ini Andre memang tidak pernah tertarik pada semua wanita yang pernah Bu Soraya ke

  • Takdir Istri Pengganti   147. Perubahan Sikap Reyhan

    Satu bulan sudah berlalu. Selama itu pula Risa tidak diizinkan keluar dari rumah, bahkan untuk pemeriksaan kandungannya pun Adi sudah membuat kamar tidur mereka seperti sebuah klinik. Itu semua ia lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan istri dan calon anaknya.Dokter Reyhan dan Cyntia sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Namun, sampai saat ini Risa belum mengetahui hal itu. Anita juga belum tahu soal itu karena Cyntia tidak pernah datang ke rumah sakit. Semua orang di rumah sakit juga tidak ada yang tahu mengenai hubungan anak pemilik rumah sakit itu dengan mantan dokter spesialis anestesi kardiovaskuler sekaligus mantan asisten dokter Reyhan di tim operasi.Reyhan bersedia menjadi kekasih Cyntia demi keselamatan Risa dan bayi yang tengah ia kandung, tetapi Reyhan juga mengajukan syarat kepada wanita itu. Cyntia dilarang menemuinya di rumah sakit, dan syarat itu pun diterima oleh wanita itu.Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Risa. Usia kandungannya sudah memasuki d

  • Takdir Istri Pengganti   146. Rencana Jahat Cyntia

    Risa keluar dari kamar mandi dan melihat Adi duduk di sofa dengan kedua tangan dijadikan penopang wajahnya. Tatapannya terlihat kosong, bahkan laki-laki itu sampai tidak menyadari jika istrinya sudah keluar dari kamar mandi. Terlihat jelas bahwa saat ini dia sedang banyak masalah. “Kamu mandi dulu sana! Setelah itu kita shalat supaya pikiran kamu lebih tenang,” ujar Risa membuyarkan lamunan Adi. “Kamu sudah selesai, Sayang? Maaf ya, aku jadi melamun. Ya sudah, aku mandi dan ambil air wudhu sebentar.” Adi masuk ke kamar mandi dengan langkah gontai, ada rasa bersalah yang ia rasakan terhadap istrinya. “Ya Allah, apapun masalah yang sedang ia hadapi saat ini, aku mohon permudahkanlah!” ucap Risa penuh harap. Kriet! Suara pintu kamar mandi terbuka, Adi keluar dari sana dengan handuk melilit dari tubuhnya. Wajahnya sudah terlihat lebih segar setelah mandi dan berwudhu. “Sebentar ya, Sayang. Aku ganti baju dulu,” ucap Adi sembari melangkah menuju tempat tidur. Pakaian gantinya sudah d

DMCA.com Protection Status