Share

72. Napas Terakhir

"Kamu mau ke mana, Sayang?" tanya Nita, Mama Amel yang baru saja datang dari arah dapur menatap anaknya bingung.

Amel yang hendak membuka pintu pun menoleh. Wajahnya tersirat akan kekhawatiran dan juga ketakutan, membuat Mama Nita bergegas menghampiri.

"Ma, aku keluar dulu ya," pamit Amel langsung membuka pintu dan berjalan cepat menuju garasi tanpa menunggu jawaban dari Mamanya.

"Hei, ini masih pagi. Kamu mau ke mana, Nak?" tanya Mama Nita khawatir. Pasalnya, sekarang masih pukul setengah lima pagi dan anaknya itu tidak pernah keluar sebelum matahari terbit.

Amel yang sudah sampai di garasi tentu saja tidak mendengar pertanyaan sang mama. Tanpa menunggu lama, mobil yang dikendarai Amel melaju meninggalkan rumah.

Dalam perjalanan, hatinya tidak berhenti untuk berdo'a semoga semuanya baik-baik saja. Jantungnya berdegup kencang dengan dilingkupi rasa takut dan khawatir. Sejak semalam, Amel sama sekali tidak bisa untuk tenang. Lebih tepatnya seja

Ervin Warda

Cintailah seseorang dengan sewajarnya. Jangan terlalu dalam, karena jika putus, bukan hanya hati yang patah tapi juga akal sehat. Terima kasih sudah mampir ❤️ Sehat selalu untuk kalian, Saudara-saudaraku.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status