Share

51. Sangat Menyakitkan

Sudah hampir sepuluh menit Almera berjalan. Namun tidak ada satu pun angkutan umum yang lewat. Air matanya sudah menggenang di pelupuk mata, tetapi sebisa mungkin dia menahan. Tidak, ini bukan waktunya untuk menangis. Dia harus segera pulang karena hari semakin sore, terlihat dari senja yang menghiasi langit, pertanda matahari akan terbenam.

"Gue telfon Widya aja deh," gumamnya seraya mengambil handphone dari tas selempangnya.

Setelah mengotak-atik sebentar, Almera langsung mendekatkan handphonenya ke telinga. Dia menggigit kukunya cemas, antara takut tidak diangkat dan takut mengganggu waktu sahabatnya.

"Halo," sapa seseorang di seberang sana yang tidak lain tidak bukan adalah Widya.

Mendengar suara sahabatnya, membuat Almera tanpa sadar mengembangkan senyumnya. Panggilannya terhubung.

"Eh, halo, Wid. Gue ganggu lo enggak?" tanya Almera pelan.

Terdengar kekehan keci

Ervin Warda

Halo, Kakak-kakak, happy reading ❤️ Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen yaa biar aku makin semangat.... Sayang kalian 🤗

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status