Kita harus berani menerima kekecewaan terlebih dulu supaya kita sadar diri kalau apa yang kita inginkan belum tentu bisa kita dapatkan. (Aiman – Sang Penjaga Hati)***Kebetulan hari ini hari Minggu. Sebenarnya hari ini Aiman libur dari tugasnya mengantar dan menunggu Alika. Namun, hari ini ia dipanggil Abizar dan Devina untuk datang ke sana. Saat ini Alika sedang tidak ada di rumah. Ia pergi bersama Ambar ke rumah Amirah dan ke rumah Rayyan. Kalau mereka sudah ada di sana pulang pun pasti malam.Pukul sembilan Aiman baru datang, karena ia harus murojaah terlebih dulu dengan ustaz pendampingnya. Apalagi setiap hari Minggu jadwal Aiman cukup padat, nanti siang pun ia harus mengikuti pengajian bersama komunitas penghafal Alquran.“Assalamualaikum, Bunda, Ayah,” sapanya sambil berjalan ke arah Abizar dan Devina yang bersantai di halaman belakang.“Wa'alaikumussalam.”“Silakan duduk, Nak.”“Terima kasih, Ayah.”“Mohon maaf kami mengganggu waktumu sebentar,” ucap Devina merasa tidak en
***Kebutuhan paling penting dalam setiap hubungan antar manusia adalah kebutuhan untuk memahami dan dipahami.(Sang Penjaga Hati)Aiman mencoba memantapkan mengubur rasa cinta di hatinya untuk Alika. Mengenyahkan rasa cinta yang mulai tumbuh. Dan jalan satu-satunya yang harus ia tempuh adalah dengan melakukan taaruf dengan gadis lain, sesuai keinginan sang ibu.Aiman akan mengatakan niatnya pada Ustaz Rifai setelah pengajian selesai. “Ya Allah, permudahkah urusanku, mungkin dengan melakukan taaruf dengan gadis lain aku bisa membunuh rasa cinta yang mulai tumbuh di hatiku untuk Alika,” gumamnya.Aiman melajukan mobil menuju markas tahfiz bergabung dengan komunitas penghafal Alquran untuk mengikuti pengajian dan tadarus bersama.Menjelang magrib acara mereka selesai. Ustaz Rifai mengajak jamaah pengajian untuk sholat Magrib berjamaah. Setelah sholat Aiman melihat Ustaz Rifai duduk sendirian. Ia pun menghampiri sang guru.“Mohon maaf, Us. Saya minta waktunya sebentar,” pinta pemuda tam
***Cinta adalah kekuatan terbesar di dunia. Kamu bisa menghadapi tantangan apa pun dalam kehidupan, dengan cinta. Akankah aku bisa menemukan cinta sejatiku?(Aiman – Sang Penjaga Hati)Semangat Alika hilang seketika. Dunianya serasa runtuh saat mendengar penuturan Aiman. Gadis cantik itu berusaha menyembunyikan kesedihan di depan Aiman.“Sudah sampai,” ucap Aiman sambil tersenyum ke arah Alika.“Terima kasih,” lirih Alika. Ia langsung turun dari mobil tanpa menoleh ke arah Aiman. Ia hanya ingin menyembunyikan ekspresi wajah yang sedang menahan air mata.Alika tidak langsung ke kelas. Ia menuju toilet untuk meluapkan kesedihan dan membiarkan air mata yang sejak tadi ia tahan. Air mata itu jatuh membasahi pipi mulusnya.“Ya Allah ... kenapa engkau tanamkan cinta di hatiku kalau hanya untuk sakit hati. Aku tidak pernah dekat dengan laki-laki selain Kak Rayyan dan Kak Arka. Sejak mengenal Kak Aiman, aku merasakan ada getar di hatiku yang tak bisa aku tafsirkan. Aku merasa nyaman di dekat
Aiman menepati janjinya. Siang ini Aiman membawa brosur perguruan tinggi untuk Anisah dan mengantarkan langsung ke rumah sederhana di pinggir kota itu. Ia berniat akan membantu pendidikan gadis itu hingga lulus, terlepas ada ikatan atau tidak nantinya.“Masya Allah ... terima kasih, Nak Aiman,” ucap Ustaz Fitrah. Ia sampai berkaca-kaca menerima brosur itu.“Sama-sama, Ustaz.”“Terima kasih, Kak Aiman,” lirih Anisah. Gadis manis dengan dagu terbelah itu sampai menitikkan air mata karena terharu.“Sama-sama. Saya harap kamu bisa belajar dengan sungguh-sungguh,” ucapnya menyemangati. “Insya Alkah, Kak. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini,” ucap Anisah mantap. Aiman tersenyum senang melihat kesungguhan Anisah. Semangat belajar gadis itu sangat tinggi sehingga Aiman tidak tega melihatnya tidak melanjutkan pendidikan.Setelah menyerahkan brosur dan formulir pendaftaran Aiman pamit pulang.“Mohon maaf, Ustaz. Nanti sore saya izin mengajak Anisah keluar. Saya akan memperkenalkan
Satu hal yang paling menyesakkan hati adalah harus berpura-pura ikut bahagia ketika melihat orang yang dicintai datang membawa orang lain yang dikenalkan sebagai calon pendamping hidupnya.(Alika – Sang penjaga hati)Aiman menatap nanar kepergian Alika. Ia belum menyadari kalau Alika cemburu.“Maaf, Nak Anisah, Nak Aiman. Mungkin Alika capek. Sejak pulang dari kampus juga enggak turun, diminta makan juga bilang tidak napsu. Katanya perutnya sudah kenyang,” ungkap Devina merasa tidak enak hati dengan sikap Alika yang langsung pergi setelah tidak mau mengaji.“Tidak apa, Bun. Kalau begitu aku permisi dulu. Mau mengantar Anisah pulang juga, takut kemalaman.”“Sekali lagi kami atas nama Alika, meminta maaf,” ucap Abizar.“Iya, enggak apa, Ayah. Permisi Assalamualaikum.”“Wa’alaikumussalam.”Aiman segera mengajak Anisah keluar dari rumah itu dan mengantarkan pulang. Di dalam mobil Aiman masih memikirkan sikap kasar Alika padanya dan terlihat tidak suka dengan Anisah.“Cantik, tapi tida
Dalam cinta, ada masanya untuk berharap ada pula waktu untuk berhenti. Ada saatnya untuk memperjuangkan. Namun, ada juga saatnya mengiklaskan( SANG PENJAGA HATI)***Alika masih tidak menyangka kalau Aiman datang menjenguk. Gadis cantik itu pura-pura tidak menghiraukan. Sejak tadi ia hanya menunduk dan tidak berniat menyapa. Meskipun dari lubuk hatinya ia sangat senang Aiman datang menjenguk.“Maaf, Oma, Bunda. Aku lancang datang ke rumah dan menanyakan pada Mang Damin,” ujarnya merasa tidak enak hati dengan ekspresi keluarga itu menyambut kedatangannya.“Tidak apa-apa. Terima kasih sudah mau datang,” ucap Devina tulus.“Sebenarnya Alika sakit apa, Bun?” tanyanya sambil melihat ke arah Alika yang sejak tadi menunduk.“Cuma demam saja, kok.”“Aku bawain bubur ayam kesukaanmu, kamu makan, ya!” ucap Aiman sambil mendekat ke brankar Alika. Pemuda tampan yang semakin terlihat tampan dengan menggunakan sweter putih itu meletakkan bubur ayam di atas nakas.“Terima kasih,” lirih Alika masi
Cinta itu tidak membutuhkan alasan, penjelasan, atau pun solusi. Ketika kamu jatuh cinta, kamu tidak memiliki alasan mengapa bisa jatuh cinta? Karena semua itu alami berasal dari hati dan hadirnya pun tiba-tiba.(Alika – Sang Penjaga Hati (Kepentok Cinta Sopir Penghafal Alquran))***Pagi ini Alika sudah bersiap untuk pergi liburan ke Kanada ke rumah Kakeknya. Abizar sudah meletakkan koper sang putri ke dalam bagasi mobil.“Apa sudah tidak ada yang tertinggal, Sayang?” tanya Abizar pada sang putri. Namun, yang di tanya sibuk melamun.“Sayang, apa sudah enggak ada yang tertinggal?” tanya Abizar lagi dengan lembut sambil mengusap bahu sang putri.“Eh, iya Papa. Sepertinya tidak ada yang tertinggal,” ucapnya tersentak. “Hatiku yang tertinggal di sini bersama Kak Aiman, Pa,” gumamnya.Setelah berpamitan kepada sang oma. Alika masuk ke dalam mobil. Devina dan Abizar yang akan mengantar ke bandara.Devina dan Abizar sejak tadi melirik Alika yang sejak tadi diam di dalam mobil melalui k
Hal yang paling sulit dalam mencintai adalah memulainya. Memulai untuk berterus terang atau memilih untuk mundur sebelum cinta itu dikumandangkan. (Aiman – Sang Penjaga Hati)Aiman tidak menyangka kalau selama satu bulan lebih ia tidak menemui Anisah ternyata gadis itu sedang sakit parah. Selama itu memang ia sibuk menata hati untuk segera mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Melanjutkan taaruf atau membatalkan.“Saya atas nama Anisah memohon maaf sebesar-besarnya pada Nak Aiman. Maaf, Nak. Saya tidak tahu kalau selama ini Anisah mengudap kanker. Ia sangat pintar menyembunyikan penyakitnya dari kami,” ungkap Ustaz Fitrah sedih. “Saya yang seharusnya minta maaf pada Ustaz sekeluarga. Karena kesibukan saya akhir-akhir ini sehingga tidak pernah menemui Anisah.Ustaz Fitrah menangis tergugu. Aiman semakin sungkan dan merasa bersalah. Padahal bukan karena itu Ustaz Fitrah menangis.“Ustaz ...,” lirihnya.“Nak, maafkan Anisah sudah membohongimu selama ini,” ungkapnya lirih. Aiman s
Sesampainya di Lombok, mereka langsung di jemput oleh pihak resort yang mereka sewa karena itu semua sudah bagian dari paket bulan madu yang mereka ambil.Sesampainya di resort, mereka segera di tunjukkan kamar mereka. Renata langsung berlari menuju balkon. Ia menatap indahnya pantai di balkon resort yang mereka tempati. Arka memeluk tubuh Renata dari belakang, membuat wanita cantik itu terkejut.“Bagaimana, suka?” tanyanya sambilencium leher Renata.“Iya, suka,” jawabnya.Arka langsung mencium bibir Renata dan Renata pun membalasnya. Ciuman itu semakin dalam membuat Renata mendesah. Arka semakin tertantang, jemarinya sudah menyusuri setiap inci tubuh Renata. Renata pasrah, wanita cantik itu menikmati setiap sentuhan sang suami. Detik berikutnya, Arka menggendong tubuh Renata dan membawanya ke dalam. Pengacara tampan itu membaringkan tubuh sang istri dan kembali melakukan aksinya. Renata dan Arka saling menikmati, mereka kembali menyatu dalam ikatan suci pernikahan.Hari-hari mereka
Pukul 07.30 Renata dan Arka sudah sampai di tempat acara. Sebelumnya, mereka akan di rias terlebih dulu di ruang yang berbeda.Rayyan dan Afikah beserta kedua buah hatinya sudah sampai lebih dulu karena ini adalah bagian dari tugasnya.“Gimana rasanya malam pertama?” bisik Rayyan menggoda Arka yang sedang berada di ruangan yang berbeda dengan Renata. Kebetulan di sana hanya ada mereka berdua, sehingga Rayyan merasa mempunyai banyak kesempatan untuk menggoda Arka. Pengacara tampan itu hanya mencebik menanggapi godaan sang kakak ipar.“Enak enggak? Jangan bilang kalau kalian belum melakukannya. Dilihat dari tampangmu itu kamu terlihat liar dan enggak sabaran?” cibir Rayyan semakin suka menggoda. Apalagi melihat ekspresi yang ditunjukkan Arka padanya, seolah pengacara tampan itu ingin memakannya.“Emang gimana tampang aku, Kak?” Akhirnya Arka buka suara.“Tampang-tampang liar di ranjang. Awas aja kalau adikku kesakitan,” godanya sekaligus sedikit memberi ancaman.“Sakit-sakit nikmat, Kak
Renata tersenyum samar melihat ekspresi Arka saat ia mengatakan dipingit, tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Memang itu yang dikatakan sang bunda dua hari yang lalu dan ia belum sempat mengatakannya pada Arka.“Pokoknya aku akan protes sama mereka semua. Aku enggak mau ada proses pingit. Aku tidak bisa tidak melihatmu barang sedetik saja, Ren. Lha, ini malah seminggu. Mereka sama saja membunuh semangat hidupku. Apalagi dalam minggu ini aku harus bolak-balik ke pengadilan untuk menangani beberapa kasus klienku. Aku enggak akan semangat bila tidak melihatmu,” ucapnya lirih. Ada perasaan takut, kecewa, dan marah. Ia tidak mau hal itu benar-benar terjadi.“Aku sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, Bang. Itu sudah keputusan mereka. Aku mah nurut aja,” balas Renata.“Nurut kalau tidak dipertemukan aku? Apa kamu sanggup, Ren? Aku jujur enggak sanggup,” ujarnya lirih dengan tatapan menelisik menghadap Renata.“Iya, aku tahu itu. Aku enggak akan sanggup juga, tapi aku harus bagaimana?” jawa
Satu minggu berlalu. Saat ini Renata sedang dirias di salah satu kamar di hotel bintang tujuh milik keluarga Adinata.Hari ini adakah hari pertunangan Renata dan Arka. Rayyan sengaja membuat pesta pertunangan ini dengan mewah. Awalnya Renata dan Arka menolak dengan alasan ingin bertunangan secara sederhana dan dihadiri keluarga inti saja, tetapi Rayyan sedikit memaksa sehingga mau tak mau mereka menurutinya.Acara terlaksana dengan lancar. Bukan hanya keluarga inti. Namun, juga beberapa staf rumah sakit dan kolega dari perusahaan Adinata. Devan dan Vika yang sibuk mengurus perusahaan di Singapura bersama Niken pun harus pulang ke Indonesia. Mereka berkumpul di acara itu.Upacara penyematan cincin pertunangan terlaksana, hingga acara terakhir yaitu doa bersama menurut kepercayaan masing-masing yang dipimpin Abah Syaifuddin karena tamu undangan bukan berasal dari agama Islam semua. Setelahnya acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Semua tamu undangan berangsur pulang setelah acara ramah
Desy dan Ratna dengan cepat mengulurkan tangan pada Renata sambil tersenyum manis. Membuat Renata merasa canggung. Namun, ia pun segera membalas uluran tangan itu.“Ini, ya yang namanya Renata? Ternyata benar apa yang dikatakan Arka, kamu cantik banget pantas adik kami klepek-klepek sama kamu, bucin lagi,” ucap Desy antusias, membuat Renata mengernyit heran ke arah Arka yang hanya bisa garuk tengkuk.“Arka sudah banyak cerita tentang kami pada kami. Ternyata tipe Arka the best juga, dari segi fisiknya dapat semua, good looking.” Ratna ikut menimpali dengan memuji. Renata makin canggung, gadis cantik itu serba salah. “O iya, kenalkan, kami ini kakak sepupunya Arka yang tinggal di Kanada. Kebetulan Pak Nugraha adalah teman bisnis papa kami. Sehingga kami sekalian pulang kampung saat dapat undangan ini,” ucap Desy menjelaskan. Wajah cantik yang awalnya canggung, cemburu, kesal, dan keheranan pun terlihat lega.Renata mengembuskan napasnya perlahan, ia harus menjaga hatinya supaya tak t
Minggu ini Amirah, Afikah, dan Renata disibukkan dengan persiapan acara pernikahan Alika, putri Abizar dan Devina.Mereka harus bolak-balik datang ke rumah Ambar karena Devina meminta mereka membantu sampai tuntas acara pernikahan sang putri.Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari Pernikahan Alika dan Aiman. Renata sengaja tidur di sana karena Alika memintanya untuk menemani gadis itu.Pagi ini Alika dirias oleh MUA langganan Devina. Gadis cantik itu sudah bersiap sejak selesai salat Subuh. Renata masih setia menemani dan menenangkan Alika. Gadis cantik putri Abizar adik seayah dengan Rayyan yang sudah Renata anggap adiknya juga. Ya, sebelum menikah dengan Kenzo, Amirah pernah menikah dengan Abizar sahabat Kenzo. Kisah masa lalu yang sangat kelam dan penuh air mata dilalui Amirah, hingga Abizar sadar telah mencampakkan berlian seperti Amirah. Abizar pun bertaubat dan memilih meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studinya di Kanada. Di sana Abizar yang sudah berubah menjadi baik p
Allah selalu memberikan senyum di balik kesedihan. Allah selalu memberikan harapan di balik keputusasaan. Mencintaimu dengan sungguh-sungguh memberikan kebahagiaan di hatiku. Namun mencintai karena Allah kita mendapat nilai ibadah dan kebahagiaan yang lebih. Maka cintai aku karena Allah.(Aiman – Sang Penjaga Hati)***Devina dan Abizar membawa sang putri pulang, setelah gadis cantik itu sedikit tenang. “Nak Aiman, Ayah percaya padamu. Seperti yang kamu mau kami akan menerima keputusan itu dan menunggumu datang untuk Alika,” ucap Abizar sebelum keluar dari restoran.“Iya, Ayah. Aku berjanji, insya Allah tidak akan merusak kepercayaan kalian semua,” ucapnya sopan.***“Sayang, ayo sarapan dulu!” teriak Devina memanggil sang putri sambil mengetuk pintu.“Aku enggak lapar, Ma.”“Sayang, jangan seperti ini nanti kamu sakit. Ayo buka pintunya!” bujuk Devina sambil terus mengetuk.“Ma, biarkan Alika sendiri. Alika mau nenangin diri!” ucap Alika berteriak.“Sayang, Mama enggak mau kamu sa
Jika kita mengharap kebahagiaan atas apa yang tengah diperjuangkan, maka teruslah berusaha bersabar dan berusaha.(Aiman – Sang Penjaga Hati)Dua tahun lebih tiga bulan sudah Aiman dan Alika terpisahkan oleh jarak. Namun, jarak yang memisahkan tidak membuat hubungan mereka renggang. Bahkan hubungan Alika dan Aiman malah semakin dekat.Setiap hari hampir tak terlewatkan Aiman menghubungi Alika. Kalau pun bukan Aiman yang menghubungi dulu, Alika yang akan menghubungi pemuda tampan itu.Setelah pamit pada Gus Arsya, Aiman mengambil barang-barangnya yang ada di kantor Madrasah Diniyah. Suka duka ia rasakan selama dua tahun ini bersama para santri tahfiz. Bahagia ia rasakan karena bisa mengamalkan ilmunya untuk para penghafal Alquran yang ada di pesantren itu.Setelah pamit pada Ustaz dan Ustazah juga para santri-santrinya dengan penuh keharuan, ia pun pulang ke rumah sang kakek untuk mengambil barang-barangnya yang sudah ia siapkan.“Kek, Nek. Aku kembali ke Jakarta hari ini juga. Kakek d
***Cinta tidak hanya membutuhkan tuntutan dan harapan. Namun cukup dengan ketulusan dan kepercayaan. Sedangkan janji membuat hubunganmu lebih kuat. Karena akan menunjukkan seberapa banyak yang dapat kamu lakukan untuk cintamu.(Aiman – Sang Penjaga Hati)Alika masih terdiam. Ia berusaha meredam gejolak di hatinya. Mendengar gombalan yang baru saja Aiman lontarkan. Ia tidak menyangka Aiman bisa melakukan itu. Jujur hati siapa yang tidak berbunga, diperlakukan istimewa dengan kata manis oleh laki-laki pujaan hatinya yang sangat ia cintai.“Alika Putri Abizar Alfatikh, kok malah diem sih? Asal kamu tahu, aku enggak perlu diminta oleh Ayah atau pun Bunda untuk membujuk permaisuri hatiku. Calon makmumku,” ucapnya sambil melihat wajah Alika yang semakin merona menahan gejolak.“Ka-kalau Kakak hanya berniat menjatuhkanku, enggak usah melambungkan hatiku. Kakak tahu ‘kan jatuh itu sakit?” ujarnya sambil menunduk.“Aku enggak melambungkanmu. Karena aku mengatakan ini sesuai dengan isi hati