Hari pertama di sekolah, Acha sangat bersemangat menuju sekolah barunya dengan menggunakan angkutan umum. Acha yang memutuskan untuk tinggal di panti asuhan yang dimiliki oleh orang tuanya. Acha berangkat dengan penampilan yang sangat sederhana, bahkan dia tidak mengenakan sepatu baru ataupun tas barunya.Sungguh sangat mencerminkan orang kalangan bawah yang sangat kontras dengan tampilan murid-murid di sekolahnya. Dan itulah yang memancing perhatian seluruh murid disana.Banyak siswi yang memandang remeh dan jijik pada penampilan kampungan Acha. Tak hanya siswi, siswa pun memandang aneh dan jijik pada Acha.Namun Acha sama sekali tak menggubris ataupun terlalu memikirkan cibiran dan tatapan semua penghuni sekolah barunya. Dengan santainya Acha melintasi tiap lorong demi lorong untuk mencapai ruang kelasnya.Seperti halnya sekolah pada umumnya, masa orientasi siswa dilakukan dengan begitu antusiasnya bagi para murid baru. Namun tidak den
Puas menertawakan Acha, Sari dan gengnya lantas pergi begitu saja meninggalkan Acha dengan luka lebam dan beberapa lecet ringan di sekujur badannya. Acha yang sudah sangat lemah tak mampu lagi untuk sekedar berdiri.Dia hanya meringis memegangi bagian perutnya yang terasa perih akibat tendangan dari salah satu teman Sari. Belum lagi punggung dan tangannya yang seakan remuk tak bersisa.Tidak mungkin jika Sari dan teman-temannya akan kembali lagi kesini untuk membantu Acha, untuk itulah Acha memaksakan tubuhnya untuk beranjak keluar dari gudang ini. Menahan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi, Acha berjalan terseok selangkah demi selangkah demi bisa mencapai pintu yang telah roboh itu.Begitu berhasil mencapai bagian depan gudang, Acha merasakan kepalanya pening dan terasa begitu berat. Semua yang dilihatnya seakan berputar dan menjadi begitu banyak. Acha ambruk ke tanah dengan kesadaran yang semakin menipis.Dari arah yang l
Aryan yang tak tega dengan Acha pun akhirnya berjalan keluar dari persembunyiannya dan menemui Acha lagi. Acha terkejut dan beringsut mundur perlahan membuat Rey berdecak kesal."Gue cuma mau nolongin lo! Lo mau disini sampe malem? Hah!" tanya Aryan ketus membuat Acha berangsur mendekat ke arahnya."Siapa nama lo?" tanya Aryan lagi."Acha," jawab Acha pelan."Gue Aryan, boleh gue lihat luka lo?" tanya Aryan dengan nada yang dibuatnya lembut.Aryan dapat melihat ketakutan dalam diri Acha, itulah mengapa dia sedikit melunakkan suaranya demi bisa membantu Acha.Aryan memang terkenal dingin, namun bukan berarti dia sosok yang tak berhati dan berperasaan. Aryan cukup pandai dalam mengambil sikap dalam menghadapi persoalan yang tengah dihadapinya.Acha mengangguk perlahan, namun tangannya masih memegang rapat ujung bajunya. Aryan yang menyadari ketakutan Acha yang belum sepenuhnya hilang membuatnya
Tanpa mereka berdua sadari, seseorang dengan niat buruk telah berhasil mengambil gambar mereka berdua yang tengah berduaan di gudang belakang sekolah ini. Dari foto-foto yang diambil tersebut, siapa saja pasti akan salah sangka dengan hanya melihat foto itu.Itulah awal dari drama baru yang akan dibuat oleh Sari, Sari yang sedari tadi menyaksikan interaksi antara Aryan dan Acha merasa panas dan terbakar. Untuk itulah dia berencana akan menyebarkan foto-foto Acha dan Aryan setelah dieditnya sehingga menimbulkan spekulasi yang buruk tentang Acha.Sari sangat berambisi untuk mengeluarkan Acha dari sekolah ini. Tapi mengingat Acha merupakan salah satu murid unggulan, dia tentunya harus memutar otak untuk bisa bermain dengan cantik tanpa meninggalkan jejak apapun.Keesokan harinya Sari memulai aksinya dengan menyebarkan foto-foto Acha lewat grub kelas dan juga grup angkatan setelah ia berganti nomer ponsel barunya.Foto pertama me
Tanpa mereka berdua sadari, seseorang dengan niat buruk telah berhasil mengambil gambar mereka berdua yang tengah berduaan di gudang belakang sekolah ini. Dari foto-foto yang diambil tersebut, siapa saja pasti akan salah sangka dengan hanya melihat foto itu.Itulah awal dari drama baru yang akan dibuat oleh Sari, Sari yang sedari tadi menyaksikan interaksi antara Aryan dan Acha merasa panas dan terbakar. Untuk itulah dia berencana akan menyebarkan foto-foto Acha dan Aryan setelah dieditnya sehingga menimbulkan spekulasi yang buruk tentang Acha.Sari sangat berambisi untuk mengeluarkan Acha dari sekolah ini. Tapi mengingat Acha merupakan salah satu murid unggulan, dia tentunya harus memutar otak untuk bisa bermain dengan cantik tanpa meninggalkan jejak apapun.Keesokan harinya Sari memulai aksinya dengan menyebarkan foto-foto Acha lewat grub kelas dan juga grup angkatan setelah ia berganti nomer ponsel barunya.Foto pertama me
Aryan yang tak tega dengan Acha pun akhirnya berjalan keluar dari persembunyiannya dan menemui Acha lagi. Acha terkejut dan beringsut mundur perlahan membuat Rey berdecak kesal."Gue cuma mau nolongin lo! Lo mau disini sampe malem? Hah!" tanya Aryan ketus membuat Acha berangsur mendekat ke arahnya."Siapa nama lo?" tanya Aryan lagi."Acha," jawab Acha pelan."Gue Aryan, boleh gue lihat luka lo?" tanya Aryan dengan nada yang dibuatnya lembut.Aryan dapat melihat ketakutan dalam diri Acha, itulah mengapa dia sedikit melunakkan suaranya demi bisa membantu Acha.Aryan memang terkenal dingin, namun bukan berarti dia sosok yang tak berhati dan berperasaan. Aryan cukup pandai dalam mengambil sikap dalam menghadapi persoalan yang tengah dihadapinya.Acha mengangguk perlahan, namun tangannya masih memegang rapat ujung bajunya. Aryan yang menyadari ketakutan Acha yang belum sepenuhnya hilang membuatnya
Puas menertawakan Acha, Sari dan gengnya lantas pergi begitu saja meninggalkan Acha dengan luka lebam dan beberapa lecet ringan di sekujur badannya. Acha yang sudah sangat lemah tak mampu lagi untuk sekedar berdiri.Dia hanya meringis memegangi bagian perutnya yang terasa perih akibat tendangan dari salah satu teman Sari. Belum lagi punggung dan tangannya yang seakan remuk tak bersisa.Tidak mungkin jika Sari dan teman-temannya akan kembali lagi kesini untuk membantu Acha, untuk itulah Acha memaksakan tubuhnya untuk beranjak keluar dari gudang ini. Menahan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi, Acha berjalan terseok selangkah demi selangkah demi bisa mencapai pintu yang telah roboh itu.Begitu berhasil mencapai bagian depan gudang, Acha merasakan kepalanya pening dan terasa begitu berat. Semua yang dilihatnya seakan berputar dan menjadi begitu banyak. Acha ambruk ke tanah dengan kesadaran yang semakin menipis.Dari arah yang l
Hari pertama di sekolah, Acha sangat bersemangat menuju sekolah barunya dengan menggunakan angkutan umum. Acha yang memutuskan untuk tinggal di panti asuhan yang dimiliki oleh orang tuanya. Acha berangkat dengan penampilan yang sangat sederhana, bahkan dia tidak mengenakan sepatu baru ataupun tas barunya.Sungguh sangat mencerminkan orang kalangan bawah yang sangat kontras dengan tampilan murid-murid di sekolahnya. Dan itulah yang memancing perhatian seluruh murid disana.Banyak siswi yang memandang remeh dan jijik pada penampilan kampungan Acha. Tak hanya siswi, siswa pun memandang aneh dan jijik pada Acha.Namun Acha sama sekali tak menggubris ataupun terlalu memikirkan cibiran dan tatapan semua penghuni sekolah barunya. Dengan santainya Acha melintasi tiap lorong demi lorong untuk mencapai ruang kelasnya.Seperti halnya sekolah pada umumnya, masa orientasi siswa dilakukan dengan begitu antusiasnya bagi para murid baru. Namun tidak den
"Ma, Mama izinin Acha ambil beasiswa itu ya, Acha pengen banget bisa sekolah disana dengan beasiswa itu," bujuk Acha dengan raut wajah memohonnya."Ini bukan soal beasiswa itu Sayang, kalau kamu mau Mama bisa sekolahin kamu ke luar negeri sekalian dan Mama sanggup biayain semua pendidikan kamu. Tapi, Mama cuma takut kalau kamu akan mendapat masalah dengan kamu sekolah disana," terang Rahayu, sang Ibunda."Ma, masalah itu pasti akan datang Ma. Bisa disini ataupun disana dan dimana-mana. Tapi, Acha janji sama Mama kalau Acha akan jaga diri Acha baik-baik dan akan ngadepin semua masalah Acha dengan baik. Mama nggak perlu khawatir lagi ya Ma," jelas Acha dengan lembutnya."Sayang, Mama tetap nggak bisa tenang buat ngelepas kamu ke ibukota sendirian. Lagian kamu juga kenapa sih pake acara nyamar jadi orang miskin segala. Yang ada nanti kamu bakalan dihina dan dibully sama temen sekolah kamu Sayang. Itu sekolahan elite, tempat orang kaya semua.