Beranda / Urban / TWINS PUNYA CEO / CEK KANDUNGAN

Share

CEK KANDUNGAN

Penulis: Afiqahly
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-14 21:11:42

Hari ini Zeta dan Vio berencana untuk mengantarkan Bela periksa kandungannya dikarenakan Rey sangat sibuk bahkan jadwal operasinya penuh. Bela yang tak tega lebih baik periksa sendiri. Saat ini Zeta dan Vio sudah berada didepan rumah Manda, Bela tinggal disana ikut dengan Rey. 

Zeta memencet bel dan keluarlah tante Manda yang langsung menyuruh mereka untuk masuk kedalam. Zeta dan Vio menunggu Bela yang tengah bersiap-siap diruang tamu bersama dengan Manda. 

"Zeta, ini siapa?" tanya Manda menunjuk Vio. 

"Ini Vio, temanku." Zeta memperkenalkan Vio kepada Manda. 

"Hai tante, aku Vio." Sapa Vio ramah. 

Manda tak kalah ramah membalas senyum Vio, tak lama Bela datang dan menghampiri mereka. Manda berdiri disusul dengan Zeta dan Vio. Manda memberi wejangan supaya Bela menjaga kesehatannya. Walapun Rey dan Bela menikah hanya karena kecelakaan pasti mereka akan sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TWINS PUNYA CEO   RUMAH ALBI

    Kini mereka berada dikediaman Albi, Syika lah yang mengajaknya kerumah ini. Rumahnya lebih besar dari rumah orang tua Albi, namun sama-sama mewah. Zeta beserta Syika berkutat didapur sedangkan Nathan menonton TV. Dapurnya lengkap, yah karena banyak pembantu disini namun Zeta ingin membuat kue tanpa bantuan siapapun.Untung saja bahan-bahanya tersedia, Syika sendiri ia suruh untuk mengaduk adonannya. Sedangkan Zeta tengah mengolesi loyang dengan margarin. Dengan celemek yang terpasang apik tubuhnya, Zeta berjalan kesana kemari mengambil sesuatu."Udah?" tanya Zeta kepada Syika."Sudah mama," balas Syika lalu menyerahkan wadah yang berisi adonan kue kepada Zeta.Zeta menerimanya dan memasukkannya kedalam loyang, ia hanya membuat kue berukuran sedang saja takutnya gagal. Sesuai request twins, ia membuat kue rasa Coklat dan semoga saja Albi menyukainya. Zeta menggendong Syika menu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-16
  • TWINS PUNYA CEO   DIMARAHI?

    Setelah mengobati luka Albi, kini Zeta diajak jalan-jalan oleh lelaki itu. Mereka berjalan dipinggir danau yang sangat indah, twins? Tak ikut bersama mereka dikarenakan ada cakra. Suasana sore ini sangat cocok jika melakukan jalan-jalan, ini sebagai bentuk permintaan maaf Albi karena telah membuat Zeta menangis.Mereka berjalan beriringan, sesekali mereka melihat ke pinggir danau yang kini terdapat matahari yang mulai tenggelam. Langitnya berwarna oranye, tak terlalu panas dan itu membuat rambut Zeta ikut berwarna oranye."Kau belum makan?" tanya Albi, mengapa ia menjadi perhatian seperti ini?.Sedangkan Zeta menggeleng, "Apakah kau mau mengajakku makan?" tanyanya antusias."Aku hanya tanya saja," jawab Albi tak acuh.Zeta menundukkan kepalanya lesu, dirinya pikir Albi akan mengajaknya makan pasti seru. Aish, mengapa ia menjadi berharap makan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-16
  • TWINS PUNYA CEO   MENGANTARKAN SEKOLAH

    Malam hari ini Zeta dan Vio berada didalam kamarnya, sebenarnya ia ingin berlama-lama dengan Zio namun sepertinya kembarannya itu marah kepadanya dikarenakan ia tak menjawab pertanyaan Zio soal Arsya. Zeta melamun membuat Vio heran, tadi Vio pergi ke restaurantnya dan tak tau apa saja kegiatan Zeta."Zeta?"Panggilan yang Vio lontarkan membuyarkan lamunan Zeta. Perempuan itu langsung melihat kearah Vio dengan alis berkerut, dirinya hampir lupa jika tengah berbicara dengan Vio."Kamu kenapa?" tanya Vio heran."Aku bingung," balas Zeta lesu.Sampai akhirnya Zeta bercerita tentang Albi dan Zio yang tak akur dan juga Zio yang menyuruhnya untuk menj

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • TWINS PUNYA CEO   KEJADIAN

    Zeta berada di pinggir jalan, ia menunggu taksi sembari melihat kesegala arah. Jalanan lumayan ramai hingga menimbulkan suara bising. Akhrinya Sera memutuskan untuk duduk di pinggir trotoar bermain HP. Dirinya tadi keluar dari apartemen dengan Vio namun dia lebih dahulu mendapatkan taksi. Tak mungkin ia satu taksi dengan Vio, tujuan mereka beda arah."Kemana sih taksinya?" Zeta berdecak sebal, salah satu hal yang membuat dirinya terlambat kerja yah seperti ini.Namun pandangannya melihat kearah depan dimana disana terdapat seorang wanita yang menyeberang dengan tatapan kosong. Matanya membola sempurna, dari arah berlawanan terdapat mobil yang melaju kencang.BrukZeta memejamkan matanya saat bunyi keras itu masuk kedalam indra pendengarnya. Perlahan-lahan matanya terbuka mendapati mobil yang sudah menabrak tiang listrik. Sedangkan perempuan yang menyebrang tadi nampak diam di tengah

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • TWINS PUNYA CEO   PERKARA BEKAL

    Zeta berjalan tergesa-gesa menuju lift, setelah kejadian tadi dirinya langsung pergi menuju kantor Albi. Untuk Hilda, perempuan itu sudah dijemput oleh supirnya membuat Zeta bernafas lega. Dan juga Zeta kesini diantar oleh Hilda, selama dimobil tadi mereka bercerita. Ternyata Hilda orang baik, dirinya pikir Hilda orang jahat karena telah menelantarkan twins.Bukankah kita tak boleh menilai orang di covernya saja?. Mungkin Hilda mempunyai alasan tersendiri mengapa dia meninggalkan twins yang masih bayi dan akhirnya dirawat oleh Albi seorang diri. Kini Zeta sudah berada didepan ruangan Albi, langsung saja ia masuk. Dirinya melihat Albi yang duduk disofa, dimeja juga ada kapas yang berwarna merah."Apa lukamu sudah sembuh?" tanya Zeta, ia melihat luka Albi yang kini sudah tertutup oleh hansaplast. Sedangkan Albi hanya menanggapinya dengan deheman saja, kini lelaki itu sibuk melihat kearah hpnya.Zeta duduk

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • TWINS PUNYA CEO   SANDIWARA

    Setelah menjemput twins Albi mengajak mereka makan siang, tentunya bersama dengan Zeta sekretarisnya. Mobil yang Albi kendarai berhenti tepat di depan sebauh restaurant, dari depan restaurantnya bagus dan juga ada beberapa lampu yang menghiasinya.Zeta turun lalu melepaskan sabuk pengaman Syika, begitu juga Albi yang melepaskan sabuk pengaman yang Nathan kenakan. Lalu mereka masuk dengan Syika yang berada digendongan Zeta. Sesampainya didalam Zeta tersenyum ramah kepada pelayan yang mengantarkan mereka kekursi yang masih kotor."Mau pesan apa?" tanya Zeta kepada twins yang asik bermain dengan mainannya. Kini mereka sudah duduk dikursi, dengan posisi berhadapan dengan twins."Bagimana kalau mie goleng?" usul Zeta."Mie goreng?" beo Albi.Syika mengangguk, "Mie yang belada didalam kemasan dan juga lasanya sangat enak. Ada kliuk-kliuknya," ujarnya. 

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • TWINS PUNYA CEO   TANTE?

    Derap langkah kaki terdengar ditelinga beberapa orang yang berada di ruangan itu. Disana Zio berjalan dengan gagahnya menuju meja dimana terdapat beberapa orang berdiri. Zio duduk di meja paling ujung dan seketika orang yang berada disana kembali duduk.Kali ini Zio akan meeting dengan kliennya, sekitar ada 5 orang laki-laki dan perempuan disini. Mejanya tak terlalu besar dan jarak mereka hanya satu lengan saja. Masing-masing dari mereka membawa laptop, dan juga diada beberapa berkas yang bertumpik apik sana."Bisa kita mulai meetingnya?" ucap salah satu diantara mereka. Zio mengangguk sekilas tanpa ekspresi membuat beberapa orang menelan ludah kasar, berhadapan dengan Zio harus berhati-hati. Jika tidak katakan selamat tinggal kepada perusahaan mereka.Beberapa orang mulai berbicara bergantian. 1 jam kemudian meeting selesai, Zio bersalaman dengan mereka dan pamit untuk pergi terlebih dahulu. Kini Zio d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • TWINS PUNYA CEO   BERLIBUR

    Zeta dan Zio berada di sebuah pantai yang sangat indah, hanya ada beberapa pengunjung disini karena letaknya sangat jauh dan juga berada di tengah hutan. Udara disini sangat enak, air lautnya berwarna biru kehijauan-hijauan. Mungkin batu karangnya bisa terlihat jika kita mendekat.Saat ini Zeta duduk di tebing melihat keindahan laut dari atas. Cuaca tak terlalu panas jadi sangat cocok untuk berada disini. Mereka duduk bersebelahan, menikmati semilir angin yang sedikit membuat rambut Zeta berantakan."Dari mana kau tau tempat ini?" tanya Zeta heran, pasalnya Zio orangnya sibuk dan jarang untuk berlibur dipantai seperti ini."Aku suka kesini jika rindu dengan mama dan papa," jawab Zio sendu. Walapun dia tak tau bagaimana wajah kedua orang tuanya, namun Zio suka berada disini dan membayangkan jika ia dan kedua orang tuanya tengah bermain di pantai ini."Mama sama papa udah bahagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19

Bab terbaru

  • TWINS PUNYA CEO   EXTRA PART

    "Mama mana sepatu kakak?""Mama? Mana koas kaki Syika? Syika mau berangkat sekolah mama, nanti telat.""Sayang kamu ke mana? Ke sini dong, jangan di kamar twins terus, bantuin aku pakai dasi dong."1 minggu berlalu setelah pernikahan Zeta dan Albi, beginilah kegiatan Zeta setiap paginya. Suara twins dan Albi yang saling bersahutan, kamarnya dengan twins bersebelahan. Jadi jika satu teriak semuanya terdengar, Zeta harus bolak-balik ke kamar Albi dan twins karena mereka terus saja memanggilnya.Saat ini Zeta berada di kamar twins, hari ini mereka kembali bersekolah setelah 1 minggu ambil cuti. Ia memakaikan mereka sepatu dan merapikan rambut mereka. Bahkan ia tak peduli dengan teriakan Albi yang terus memanggilnya, twins lebih penting dari apapun. Biarlah Albi marah-marah karena dirinya tak kunjung ke kamar."Kalian udah selesai, udah wangi, udah pakai sepatu. Ada lagi

  • TWINS PUNYA CEO   EKSTRA PART

    3 bulan berlalu, hari ini adalah hari di mana Zeta dan Albi menikah. Mereka berdiri di atas panggung menyaksikan para tamu undangan, Zeta cukup cantik dengan dress berwarna putih yang memperlihatkan lengan putihnya. Di tangan Zeta sudah ada bunga Lily, yang mana itu merupakan bunga kesukaannya. Bisa dibilang dekorasi di sini sangat indah dan mewah.Dipenuhi dengan bunga Lily yang harganya tak main-main, Zeta sudah resmi menjadi istri Albi. Sementara Albi sendiri terpesona melihat kecantikan Zeta. Istrinya itu menjadi pusat perhatian semua orang, teman-teman Zeta pun semuanya hadir di sini dan mereka telah menikmati hidangan yang telah disediakan."Twins di mana?" tanya Zeta sembari melihat ke arah Albi."Dia bersama dengan Cakra, di sini banyak sekali kue, coklat, dan es krim. Itu semua kesukaan twins, mana mungkin mereka tak pergi makan ke sana," sahut Albi malas. Zeta tertawa kecil, karena dirinya lah

  • TWINS PUNYA CEO   TIADA

    Zeta berjalan di lorong rumah sakit bersama dengan Albi, mereka akan pergi menuju ke ruang rawat Hilda. Di tangan Zeta sudah ada parsel buah, ia tak sabar bertemu dengan Hilda. Karena sudah lama sekali ia tak bertemu dengan Hilda. Sesampainya di depan pintu, mereka pun masuk ke dalam.Namun anehnya pintu dikunci dari luar, di sini juga sepi karena bodyguard Albi sudah tak lagi berjaga di depan sini. Lantas Zeta pun menghubungi perawat yang biasanya menjaga Hilda di sini, ia pun menyuruh perawat itu datang ke sini. Tak butuh waktu lama perawat itu datang dan langsung menghampiri dirinya."Mengapa ruangan ini di kunci dari luar? Di mana keberadaan Hilda? Dia baik-baik saja bukan?" tanya Zeta beruntun."Apakah anda tidak tau kabar tentang pasien yang sebelumnya menempati ruangan ini?"Dengan kompak Zeta dan Albi menggeleng. "Apa yang terjadi? Tidak ada sesuatu buruk 'kan?" tanya Zeta y

  • TWINS PUNYA CEO   DIA DATANG DAN MEMINTA MAAF

    Zeta berada di sebuah taman bersama dengan Albi, mereka hanya berdua di sini menghabiskan waktu setelah kejadian yang menguras air mata. Twins sendiri sengaja tidak mereka ajak, karena mereka ingin di sini berdua saja. Di depan mereka sudah ada danau yang sangat indah, mereka berdiri berjejer.Tiba-tiba saja ada bodyguard Albi yang datang menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa. Tentu saja hal itu membuat Albi dan Zeta terkejut, mereka berbalik badan dan menatap 1 bodyguard yang baru saja datang itu. Dia tampak mengatur nafasnya terengah-engah."Ada apa?" tanya Albi."Ada wanita tua yang memaksa ingin bertemu dengan nona Zeta."Merasa namanya dipanggil membuat alis Zeta berkerut. "Siapa yang mencari saya?" tanyanya."Saya tidak tak pasti siapa namanya, dia mengaku sebagai nenek anda. Apakah anda memiliki seorang nenek di sini?""

  • TWINS PUNYA CEO   KEJUTAN DARI KELUARGA

    Hari ini Zeta sudah diperbolehkan untuk pulang, keadaannya sudah stabil. Zeta sendiri tengah duduk dan menyaksikan Zio memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Ia di rawat 1 minggu, dan 3 hari lalu ia terakhir bertemu dengan Albi. Sebenarnya Albi masih ada di rumah sakit, tapi Zio melarang dirinya untuk bertemu dengan Albi sampai dirinya benar-benar sembuh.Jadi sekarang ia baru bisa melihat keadaan Albi, tentu saja bersama dengan Zio. Tak lama kemudian Zio sudah selesai memasukkan barang-barangnya dan menyerahkan tas itu kepada bodyguard agar di bawah keluar. Zio menghampiri Zeta dan tersenyum ke arah Zeta, Zeta pun balik tersenyum ke arah Zio."Terima kasih, kakak udah jaga aku di sini," ujar Zeta."Itu sudah menjadi tugas kakak. Mau ketemu sama dia sekarang?" tanya Zio di akhir."Dia juga punya nama kak, namanya Albi. Masak dari dulu kakak panggil dia dia terus sih,"

  • TWINS PUNYA CEO   MENYAMPAIKAN PERASAAN

    Hari sudah mulai malam, Zeta sendiri tak bisa tenang karena terus memikirkan keadaan Albi. Di ruang rawatnya hanya ada Zio, dia sibuk berkutat dengan laptopnya. Sementara Bea dan Bia sudah kembali pulang sejak sore tadi. Zio sama sekali tak mengizinkan dirinya untuk keluar. Ia bingung sekali, sampai pada akhirnya ia memiliki sebuah rencana.Ia beranjak dari tempat tidur ini, dengan langkah tertatih ia menghampiri Zio. Ia pun berjalan sembari mendorong tiang infusnya, sepertinya Zio tak sadar dengan keberadaannya di sini. Sampai akhirnya ia berdehem dan membuat Zio menyadari keberadaan dirinya di depannya."Kamu jangan jalan-jalan dulu, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidur?" tanya Zio."Aku mau bertemu dengan Albi, aku enggak bisa tidur sebelum bertemu sama dia," jawab Zeta."Enggak sekarang Zeta, besok abang janji untuk membawa kamu bertemu sama dia," ujar Zio mencoba unt

  • TWINS PUNYA CEO   BELUM JUGA SADAR

    Sementara di sebuah ruang rawat terdapat Albi yang belum kunjung bangun dari tidur panjangnya setelah kejadian penembakan itu. Untung saja Albi bisa di selamatkan dan itu membuat semuanya bernafas lega. Di sini ada Cakra dan kedua orang tua Albi, mereka menunggu Albi bangun. Syika berada di dalam gendongan Cakra.Sampai akhirnya Cakra memuaskan untuk mengajak Syika keluar dari ruangan ini dan mendapatkan izin dari kedua orang tua Albi. Ia berjalan menyusuri lorong demi lorong rumah sakit. Ia baru saja mendapatkan informasi bahwa Zeta juga di rawat di sini, dan dirinya juga belum menjenguk Zeta karena tak tau ruangannya di mana."Mama di mana om?" tanya Syika dalam gendongan Cakra."Kamu rindu dengan Zeta?" tanya Cakra balik."Iya, Syi mau ketemu mama. Syi mau aduin ke mama kalau papa enggak mau bangun," jawab Syika polos."Syika turun dulu, om mau te

  • TWINS PUNYA CEO   APAKAH INI AKHIR?

    Hari ini tepat 3 hari setelah kejadian di mana Zeta di culik oleh Feli dan juga Ratna, Zeta sendiri sempat tak sadar selama dua hari karena ada luka serius di beberapa bagian tubuhnya. Saat ini Zio berada di ruang rawat Zeta, selama tiga hari Zio tetap menemani dan menunggu adiknya itu bangun.Zio sendiri tak mengalami luka serius, hanya tinggal menyembuhkan luka luar di wajahnya. Zeta sendiri sudah bangun, dia hanya bersandar di ujung kasur tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Hal itu membuat Zio khawatir, tapi dokter bilang Zeta hanya trauma saja dan dia akan kembali seperti semula."Zeta, bicara sama kakak. Tolong jangan diam saja," ujar Zio yang mulai frustasi."Kenapa aku masih hidup? Aku enggak mau hidup kalau hanya menyusahkan kalian, kenapa papa dan mama melarang ku untuk ikut bersama dengan mereka?" tanya Zeta dengan pandangan kosong."Enggak, kamu enggak pergi. Tolon

  • TWINS PUNYA CEO   DIKEPUNG POLISI

    Polisi benar-benar datang, mereka berdiri di pinggir dengan posisi melingkar. Albi, Zeta, Ratna dan juga Feli berada di tengah-tengah. Polisi itu membawa pistol semua, tentu saja itu di arahkan kepada Feli dan Ratna. Bahkan bodyguard Zio dan Albi yang masih tersisa turut berada di sini. Zeta masih dalam posisi bersandar, kesadarannya benar-benar menipis.Tiba-tiba saja Ratna berlari ke arah Albi dan dengan gerakan singkat dia mengunci tangan Albi ke belakang. Tentu saja Albi tak siap dengan serangan yang tiba-tiba itu, polisi ingin mendekat tapi Albi menggeleng dan memberikan kode mata agar polisi tetap dalam tempatnya. Satu tangan Ratna memegang tangan Albi, sementara satu tangannya yang lain mencekik leher Albi dengan sikutnya"Kalian semua pergi dari sini atau dia yang mati?" tanya Ratna menatap satu persatu dari polisi itu. Ratna menyuruh Feli untuk berjalan ke arah Zeta dan langsung dituruti oleh Feli.

DMCA.com Protection Status