Beranda / Horor / TUMBAL UNTUK MADUKU / Bab 27 Soup Daging Mayat

Share

Bab 27 Soup Daging Mayat

Penulis: Rose_roshella
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-21 18:46:20

Malam pun telah tiba, suasana hening kian terasa di sana.

Alana tampaknya sedang menunggu waktu yang tepat untuk memasak janin yang akan diberikan kepada seluruh penghuni rumah ini.

Saat dia mengambil toples besar berisi sebuah janin, tiba-tiba ia mendengar suara jeritan tangisan bayi dalam ruang tidurnya.

Alana tampak terkejut dan ketakutan pada awalnya

Keringat dingin tampak sudah membasahi tubuhnya kala itu, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang ada di sana, tak ada siapapun di sana, hingga membuat dirinya semakin yakin, jika suara itu adalah janin yang berada di dalam toples tersebut.

Oek

Oek

Oek

Kian lama kian terdengar suara tangisan bayi tersebut hingga membuat Alana merasakan bulu kuduknya mulai merinding.

Alana melihat isi toples yang dibawanya, ia terkejut ketika toples tersebut mulai bergerak sendiri dan seperti ada yang menarik ke atas ingin segera membuka toples tersebut.

Alana sekuat tenaga menutup toples yang saat itu sempat berputar bergerak sendiri hen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 28 Teror Hantu Ayana

    Alana meneguk ludahnya susah payah, ketika mendengar apa yang ditanyakan oleh suaminya.Apakaha yang harus dikatakan oleh Alana kepada suaminya saat ini?"Kenapa kamu terdiam? Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Arkan menatap istrinya yang termangu dalam lamunannya.Alana seketika terkesiap menatap wajah Arkan yang saat ini sedang menatap dirinya."Tidak, aku tidak sedang memikirkan apapun saat ini," jawab Alana dengan menggelengkan kepalanya dengan cepat.Ia kemudian melihat soup yang dimakan oleh suaminya sudah tinggal sedikit, ia pun berniat untuk mengambilkan soup itu untuk suaminya lagi.Arkan menangkap sesuatu yang aneh pada gelagat istrinya saat ini. Namun, ia tidak mengatakan apapun, ia pun mencoba untuk memperhatikan sikapnya terlebih dahulu."Mas, ini soupnya lagi." Alana memberikan mangkok berisi soup itu kepada suaminya.Arkan tampak memperhatikan Alana ya g sejak tadi tidak sedikitpun menyentuh soup yang dia buat sendiri."Duduklah!" titah Arkan kepada istrinya.Alana lalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 29 Ayana ditemukan dalam keadaan Tewas

    Bi Ratih lari terbirit-birit ketika mengingat apa yang terjadi di kamar Ayana. Nafas tuanya tampak sersengal-sengal saat dia kini terduduk diantara pelayan yang lain yang menolong dirinya setelah berteriak memanggil namanya."Minumlah Bi Ratih," ucap kang Dirman menatap wajah bi Ratih yang saat ini masih ketakutan.Wanita empat puluh lima tahun itu lalu menenggak minuman tersebut hingga tandas, matanya tampak kosong saat menatap semua pelayan yang tengah mengerumuni dirinya setelah ia mengalami peristiwa yang tak pernah dia alami sebelumnya."Katakan kepada kami, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Bi Ratih berteriak seperti itu?" tanya pak Dirman kembali menatap wajah bi Ratih yang saat ini terlihat mulai memucat."Aku melihat nona Ayana di dalam kamar itu menjadi sosok yang menyeramkan. Perutnya terbelak dan aku melihat wajahnya tampak sangat pucat. Dia menjadi hantu sekarang," cerita Bi Ratih yang membuat bulu kuduknya kembali berdiri.Semua pelayan tampak saling melempar pandangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 30 Misteri Kematian Ayana

    Setelah menemukan mayat Ayana dalam keadaan tragis, kini Arkan terpaksa harus mengabari keluarganya bahwa Ayana sudah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.Ia meminta bantuan adiknya untuk mengurus prosesi pemakaman setelah otopsi sudah selesai.Sementara menunggu hasil otopsi dari pihak kepolisian, Arkan terpaksa harus menyusul mama dan Bi Ima di rumah Ustadz Azzam setelah mama Elly bersih keras untuk meminta pulang ke rumahnya.Setibanya Arkan di sana, semuanya tampak tak percaya, begitupun dengan mama Elly yang saat itu terlihat menangis histeris mengetahui menantu dan calon cucunya sudab dalam keadaan tak bernyawa lagi.Kematian orang yang sangat dicintai itu, membuat mama Elly enggan untuk makan walau hanya sekedar mengisi perutnya sedikit yang sejak pagi tadi belum terisi sama sekali.Arkan meminta bibi Ina untuk menghangatkan soup daging yang dibawanya dari rumahnya."Makanlah dulu Ma, baru kita akan pulang," bujuk Arkan sembari menyendokkan daging soup dari mangkoknya

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 31 Pemakaman Ayana

    Tak akan ada yang percaya jika Ayana saat ini sudah meninggal, dua hari yang lalu dia dalam keadaan baik-baik saja, tapi tiba-tiba kini bibi Mila mendapatkan kabar kematian keponakannya, tentu saja dia marah dan curiga dengan kematian Ayana yang saat ini menjadi misteri."Tenanglah Bi, semua orang juga tidak percaya dengan apa yang saat ini menimpa mbak Ayana. Polisi sudah menyelidiki kematiannya." Azriel berusaha untuk menenangkan bibi Mila yang saat ini terlihat sangat shock."Aku ingin melihat jenazahnya, aku harus menghubungi Alina, dia pasti sangat terpukul mendengar kematian kakaknya," ucap bibi Mila dengan menangis tersedu.Azriel menganggukkan kepalanya dan kini menunggu bibi Mila untuk menghubungi sadara Ayana untuk mengabarkan kabar duka yang baru diterimanya.KringKringKring Sambungan telepon itu langsung tersambung dan segera diangkat oleh Alina."Hallo, Alina," sapa bibi Mila dengan isakan tangisannya."Hallo, ada apa, Bi?" tanya Alina dengan nada bingungnya."Hallo Al

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 32 Menikah Kembali

    Perkataan mama Elly itu cukup membuat Alana tersentak dan sakit hati. Namun, kali ini dia harus berhati-hati dengan mama Elly yang saat ini tidak mudah lagi untuk ditakut-takuti."Ma, sebaiknya mama jaga bicara Mama. Alana juga menantu Mama, aku yakin suatu saat nanti dia akan memiliki keturunan. Bukan salah Alana jika sampai hari ini dia belum memiliki keturunan, Ma." Arkan mencoba untuk membela istrinya saat itu."Sebaiknya kita tidak usah membahas hal yang tak penting lagi, Arkan. Minggu depan aku akan memperkenalkanmu pada seorang wanita yang akan menggantikan Ayana sebagai istrimu.""Tapi Ma, Arkan belum memikirkan untuk menikah lagi," tolak Arkan dengan nada tegas."Tidak usah membantah, aku yakin kau tidak akan bisa mencari sendiri pengganti istrimu saat ini, jadi biarkan aku yang saat ini mencarikan istri untuk dirimu, Arkan." Mama Elly berkata dengan tatapan penuh intimidasi."Apa yang dikatakan oleh mama kamu benar, jika kamu masih mau menjabat sebagai CEO di perusahaan ini,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 33 Rizka Terhanyut di sungai

    Perkataan sang nenek cukup membuat Alina merasa tergelitik dibuatnya, dka pun langsung mengetuk dahinya beberapa kali dan mengetuk ke mejanya beberapa kali."Amit-amit nikah sama tukang kawin seperti kakak ipar mesum itu," ucap Alina dengan nada mulai kesal.Sang nenek hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat kelakuan cucunya.Malam pun tiba, Alina yang sudah melihat hasil tes masuk ke perguruan tinggi, akhirnya bisa bernafas lega saat dia diterima di universitas negri di kota tempat tinggal makan iparnya saat ini.Alina sedikit kesal karena dia akan tinggal satu kota dengan kakak iparnya saat itu."Kenapa harus diterima di universitas itu seh, jadi sebel kalau nanti ketemu sama ipar tukang kawin itu," gerutu Alina lalu menutup gawainya.Tampak matanya sudah mulai mengantuk, segera Alina berjalan menuju ke atas ranjangnya dan kemudian dia mulai memejamkan kedua matanya yang sudah terasa sangat berat.Tak menunggu lama, Alina akhirnya terpejam dalam lelapnya, ia pun mulai

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 34 Alina Ikut Sayembara

    Tiga hari kemudian Sudah tiga hari Rizka tidak ada kabar sama sekali membuat semua orang kini mulai khawatir dan panik setelah keesokan harinya handphone Rizka sudah tidak aktif lagi.Arkan lalu mencari Rizka ke rumah neneknya, tapi tidak menemukan Rizka berada di sana.Semua orang panik mencarinya dan berujung pelaporan ke pihak kepolisian jika saat ini Rizka menghilang sudah sejak tiga hari yang lalu.Polisi lalu menindak lanjuti laporan kehilangan Rizka, hingga akhirnya berujung pada ditemukannya sesosok mayat wanita tanpa identitas di sebuah sungai dalam keadaan hamil.Mendengar hal itu pun, mereka sangat shock dan terpukul. Hingga akhirnya polisi meminta mereka ikut bersama dengan dirinya menuju ke ruang penyimpanan mayat untuk mengenali jenazah yang ditemukan tiga hari yang lalu. Wajah dan kondisi tubuhnya sudah sulit di kenali lagi, tapi pakaian yang dikenakan masih utuh dan tanpa ditemukan satu identitas yang saat itu ada di sana."Sebaiknya Bapak dan Ibu ikut dengan saya, aga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 35 Menikah Dengan Alina

    Setelah sesi interview dengan Arkan kemarin, akhirnya Alina diminta untuk mengikuti seleksi berikutnya.Alina kini mulai melamar untuk menjadi kandidat istri Arkan dari beberapa wanita yang saat itu mengajukan diri menjadi istri Arkan.Alina tampak sedang menggerutu kesal dalam hatinya ketika dia melihat beberapa wanita berpakaian seksi mulai memamerkan diri di depan kakak iparnya.Tampak Alina yang saat itu penampilan lain sendiri dari pada yang lain.Arkan yang saat itu terpusat perhatiannya pada sosok Alina yang berparas cantik dan tidak neko-neko membuat dirinya sedikit bisa mengambilnya keputusan untuk memilih wanita yang akan menjadi calon istrinya.Namun, ada yang mengganjal pikirannya saat ini tentang selisih umur Alina dengan dirinya yang terbilang cukup jauh selisihnya.Arkan kembali menginterview dirinya kembali dan meminta dirinya untuk berpikir ulang, bahkan saat itu dia menawarkan dirinya untuk menjadi karyawannya, tapi Alina menolak tawaran itu dengan keras."Maaf Pak, j

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25

Bab terbaru

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 106 TAMAT

    Setelah pemakaman Mbak Alana, kami pun mulai menjalani kehidupan normal seperti biasanya.Aku dan keluarga Mas Arkan memutuskan untuk menghibahkan rumah itu untuk dijadikan panti asuhan.Setelah itu, kami memutuskan untuk tinggal bersama menempati rumah baru kami yang cukup besar dan luas di pusat kota.Kehidupan kami pun sangat bahagia dan aku pun menunggu kelahiran anak kami yang pertama, tiga bulan lagi.Saat ini kami sedang melakukan tingkepan atau tujuh bulanan di rumah baru kami sekalian syukuran menempati rumah kami yang baru Aku sangat senang saat semua keluarga berkumpul di sini bersama penuh kebahagiaan.Kasus pembunuhan kak Ayana dan Rizka sudah ditutup, saat yang menjadi tersangka Mbak Alana sudah mendapatkan ganjaran terlebih dahulu atas perbuatannya.Hal-hal ghaib yang sengaja disembunyikan oleh Mbak Alana akhirnya dikeluarkan dari rumah lama kami dengan bantuan pak Ustaz.****Tiga Bulan Kemudian Akhirnya aku merasakan sesuatu pada jalan lahirku."Mas, perutku sangat

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 105 Pemakaman Alana

    Arkan dan Alina tak bisa menyembunyikan rasa terkejut saat mereka menyaksikan kematian Alana yang begitu tragis di hadapan mereka. Batu ghaib yang selama ini dibawa oleh Alana, ternyata mempunyai kekuatan supranatural yang kerap kali membuat keanehan terjadi di rumah Arkan. Setelah berhasil menyelamatkan Alina, segera Arkan menghubungi Pak Miko untuk segera datang ke tempat kejadian. Di sana, Arkan menjelaskan dengan detail bagaimana kejadian tragis tersebut terjadi, merasa bersalah dan ingin menegaskan bahwa ini bukan salah siapa-siapa. Begitu banyak perasaan yang ingin ia ungkapkan. namun rasa haru sudah menghalangi kata-kata itu keluar. Arkan lantas mengajak Alina ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya dan juga calon bayi yang ada di dalam kandungannya. Hatinya sedikit lega melihat Alina masih bisa tersenyum walaupun sedih. "Semuanya sudah berakhir, kita sudah melewati ini bersama-sama, Alina," ucap Arkan dengan wajah penuh bahagia. Arkan merasa bersyukur bahwa m

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    bab 104 Alana Meregang Nyawa

    Alana merasa mendapatkan kekuatan baru dalam dirinya setelah batu ghaib yang selama ini ia bawa mulai memberikan pengaruh tak terduga. Seolah-olah ada dorongan besar dari dalam diri untuk mencari sasaran baru. Alana berjalan menuju sebuah parkiran yang agak sepi. Di sana, tak sengaja ia bertemu dengan seorang lelaki yang tampak hendak masuk ke dalam mobilnya. Melihat kecantikan Alana yang luar biasa, seketika lelaki itu pun melupakan rencananya untuk masuk ke dalam mobilnya, dan bergegas mendekati Alana, mencoba untuk berkenalan dengan dirinya. "Apakah dia sudah mulai tertarik kepada diriku, sehingga dia datang mendekati diriku?" batin Alana, merasa senang karena akan ada yang menjadi mangsanya.Entah mengapa, pada saat itu Alana merasa ada sesuatu yang berbeda. Sesosok makhluk ghaib seakan berkumpul di dalam tubuhnya, memberikan semacam keberanian dan kekuatan yang misterius. Lelaki itu tampak tersenyum mesum ke arahnya sambil bertanya, "Mbak, mau kemana? Apa boleh aku antarkan

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 103 Alana Kabur

    Rencana jahat Mbak Alana ternyata gagal, semua berkat Mas Arkan yang secara kebetulan mengangkat teleponku dan berhasil melacak keberadaanku melalui jaringan seluler. Entah mengapa, saat itu ada perasaan lega sekaligus rasa khawatir yang menghantui pikiranku, beruntunglah Mas Arkan akhirnya datang tepat waktu dan segera menolongku.Sementara itu, Mas Arkan mengejar Mbak Alana dan berteriak memanggil Mbak Alana yang mencoba melarikan diri dari sini."Alana! Jangan lari!" teriak Mas Arkan, menghentikan mbak Alana yang semakin melangkahkan kakinya jauh.Tak lama kemudian, terdengar langkah kakinya yang semakin mendekat, dan ternyata itulah Mas Arkan, yang kembali ke pondok setelah gagal mengejar Mbak Alana."Kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Arkan dengan wajah cemas sekaligus lega, sambil segera membuka ikatan tanganku. "Aku baik-baik saja, Mas. Tapi, tolong bantu Pak Dwi," pintaku sembari merasakan napas yang terengah-engah, dan mulai turun dari ranjang bambu tempatku terikat. Dengan sig

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 102 Kegagalan Alana

    Sepanjang jalan aku mulai banyak berpikir tentang keadaan Alina. Entah apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? gumamku dalam hati.Aku sangat mencemaskan Alina, ingin rasanya aku segera sampai di sana.Beberapa saat kemudian handphone milikku berdering kembali.KringSegera aku memasang bluetooth di telingaku dan mendengar teriakan Alina yang saat itu terdengar memilukan.***Aku terseret dengan kasar oleh Mbak Alana, ke arah suatu tempat yang tak aku kenal. Hatiku berdebar kencang saat kami semakin dalam memasuki hutan dan akhirnya sampai di sebuah pondok tua yang tampak terlantar.Saat itulah, pikiranku berlari cepat mencari cara untuk menyelamatkan diri.Aku mengumpulkan keberanian saat Mbak Alana lengah membuka pintu pondok itu.Tangan ku bergetar, saat aku terburu-buru mengambil ponsel dalam tas milikku, tapi akhirnya aku berhasil menggenggam ponsel dan menekan nomor Mas Arkan, yang sudah aku simpan dalam mode speed dial."Ya Allah, semoga

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 101 Alana membawa Alina pergi

    Aku terkejut saat mendengar apa yang diungkapkan oleh Mbak Alana. Sebuah perasaan takut dan panik mulai merayapi hatiku kala mendengar apa yang dikatakan oleh Mbak Alana."Apa maksudmu, Mbak? Apakah ini sengaja kau rencanakan?" tanyaku dengan suara gemetar dan tubuh yang bergetar.Mbak Alana terdiam, wajahnya tertunduk, tapi ada senyuman tipis di sudut bibirnya yang terlihat.Saat itulah aku merasa ada sesuatu yang aneh di sekitarku, seperti adanya suatu kehadiran yang tidak biasa. Angin bertiup kencang, menggetarkan jendela mobilku, seolah menegaskan kekhawatiranku. Bulu kudukku berdiri, ketakutan mulai menguasai pikiranku."Apakah ini sebuah pertanda ada makhluk lain di sini? Apakah ada sesuatu yang ingin memberitahuku lewat angin ini?" batinku, sementara aku merasa semakin kalut dengan situasi yang terjadi. Aku mencoba merenung sejenak, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana aku harus menghadapinya. Tak ada yang lebih penting bagi ku saat ini selain menenangkan dir

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 100 Rencana Alana

    Mendengar rintihan Mbak Alana, seketika hatiku merasa iba padanya. Aku pun langsung menolong Mbak Alana yang saat itu sedang duduk kesakitan. Tanpa menaruh curiga, aku membantunya berdiri dan menanyakan keadaannya. "Mbak Alana, apa kamu baik-baik saja, Mbak?" tanyaku dengan menatap wajah Mbak Alana yang saat itu berpura-pura kesakitan. "Bawa aku ke rumah sakit saja, aku sudah tidak tahan, ini sakit sekali, aku bisa mati di sini jika kau tidak membantuku membawa ke rumah sakit" rintihnya dengan berpura-pura menahan rasa sakit yang luar biasa. Aku saat itu sempat berpikir, apakah aku seharusnya mengikuti ucapan Alana atau tidak? Mengingat saat itu di rumah dalam keadaan sepi dan semua orang sedang pergi sebentar. "Ya Allah, aku bingung. Haruskah aku membantunya pergi ke rumah sakit?" gumamku dalam hati, sambil mencoba menilai apakah ini sebuah situasi yang cukup genting untuk aku turut campur. Aku merasa perlu untuk menolong mbak Alana, tapi di sisi lain, aku juga tidak ingin meng

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 99 Rencana Alana

    Alina terdiam, menahan perasaan yang bergolak dalam dadanya. Ia tahu bahwa Arkan, suaminya, hanya mencoba untuk memancing jawaban darinya. Namun, seolah-olah Arkan telah memahami isi hatinya tanpa harus Alina ungkapkan."Apa aku perlu menjawab pertanyaanmu, Mas?" ujar Alina dengan mencebikkan bibirnya, berusaha menutupi rasa cemburunya."Bukankah kamu sendiri sudah tahu bagaimana perasaanku, Mas?" Arkan tersenyum sedikit, seolah mengerti apa yang tengah Alina rasakan."Aku tahu kamu cemburu, Alina. Maafkan aku jika aku sudah menyinggung perasaanmu," ucapnya lembut, matanya menatapku hangat wajah Alina. "Ada apa, kok kamu mencariku?" Merasa tersentuh dengan perhatian suaminya, Alina terpaksa mengungkapkan kegelisahan yang menghantui hatinya."Aku hanya... mengkhawatirkan dirimu, Mas," ungkapnya dengan tatapan gelisah.Arkan menatap tenang, sambil mendengarkan legelisahan yang dirasakan oleh istrinya."Entah mengapa, akhir-akhir ini aku sering merasa tak tenang, seperti ada bayangan bur

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 98 Alana Tersudut

    Aku terkesiap saat mendengar ucapan Mas Arkan. Entah mengapa, saat itulah aku merasakan ada suatu keanehan, seperti Mas Arkan sedang berusaha mengurungku di sini."Apakah dia benar-benar sengaja melarangku pergi?" gumamku dalam hati, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Kamu melarangku pergi, Mas?" tanyaku, menatap wajah suamiku yang terlihat marah. "Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa salahku, hingga Mas Arkan melarangku untuk pergi?" tanyaku dengan wajah mulai menuntut jawabannya."Iya, aku melarangmu pergi! Sebaiknya kau tetap tinggal di sini dan jangan pernah coba-coba untuk pergi tanpa seijinku. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk mengawasi dirimu, Alana," tegas Mas Arkan.Aku merasa keberatan dengan ucapan Mas Arkan. Di benakku, muncul pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawabannya."Mengapa dia ingin mengurungku? Apakah ini karena rasa cemburu atau mungkin ada alasan lain? Atau mungkin ini berkaitan dengan kasus yang kini membelitku? Tapi buk

DMCA.com Protection Status