Home / Romansa / TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA / BAB. 65 Malah Asyik Di Dapur

Share

BAB. 65 Malah Asyik Di Dapur

last update Last Updated: 2024-11-16 10:35:31

Asisten Boris menjadi bingung sendiri melihat tingkah sang atasan yang dari tadi sangat gelisah sambil menatap layar ponselnya.

Boris yang telah ditugaskan oleh Opa Robi menjadi mata-mata untuk Arjuna dan Jane menjadi semakin bingung saat mengetahui jika istri sang bos tidak tinggal di apartemen.

Asisten Boris pun segera memberitahukan hal ini kepada Opa Robi melalui pesan singkat.

Asisten Boris : “Maaf Tuan Besar, jika saya mengganggu. Tapi saya ingin menyampaikan kepada Tuan. Jika Nona Jane tidak tinggal di apartemen bersama Tuan Muda Arjuna.

Demikian pesan singkat dari Asisten Boris yang membuat Opa Robi yang hendak tidur malam itu menjadi naik pitam seketika.

Oma Rini pun menjadi bingung sendiri melihat tingkah suaminya. Dia pun segera bertanya,

“Opa, kamu kenapa sih? Kok wajahmu berubah begitu? Seperti orang yang sedang marah,” cecar sang istri.

“Ini semua karena Arjuna, Oma!” Lalu Opa Robi pun menunjukkan pesan singkat dari Asisten Boris.

“Ya ampun, Juna! Jadi anak itu memboh
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
HeruWar
Lanjut.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 66 Arjuna Marah Dan Cemburu

    Setelah makan malam selesai, suasana di rumah Oma Ainur menjadi tenang. Lampu kecil di ruang tamu masih menyala lembut, memberikan kilauan hangat di sekitar ruangan yang dipenuhi dengan aroma masakan yang menggugah selera. Dokter Diki, seorang pria muda dengan senyum hangat dan mata yang penuh perhatian, duduk di samping Oma Ainur, meminum segelas teh hangat setelah makan malam yang lezat."Terima kasih banyak, Dokter Diki, sudah meluangkan waktu untuk makan malam bersama kami," ucap Oma Ainur sambil tersenyum ramah. Dokter Diki tersenyum ke arah Jane, perempuan yang membuatnya jatuh hati sambil membalas ucapan Oma Ainur, "Tidak perlu berterima kasih, Oma Ainur. Saya senang bisa menghabiskan waktu bersama Anda dan Jane. Merawat kesehatan Anda adalah prioritas saya."Jane, cucu Oma Ainur, duduk di seberang meja dengan senyum tipis di wajahnya. Dia diam-diam menyaksikan interaksi antara neneknya dan Dokter Diki. Meskipun dia tahu bahwa Oma Ainur sangat menghormati Dokter Diki karena

    Last Updated : 2024-11-16
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 67 Jane Segera Menemui Arjuna

    Jane terkejut saat Arjuna menerima panggilan telepon darinya. Suara pria itu terdengar di seberang sana penuh nada marah dan kekesalan. Jane semakin kaget saat Arjuna mengatakan bahwa dia telah berada di depan rumah Jane sejak tadi. Hatinya berdegup kencang, tidak percaya bahwa Arjuna benar-benar ada di sana.“Duh … kok aku gak tahu jika Bos Juna ada di sana tadi.” Hati Jane mulai gelisah. Gadis itu dapat merasakan kemarahan Arjuna dari suaranya yang menggelegar bagaikan suara petir yang besar saat menjawab panggilan telepon dari Jane.“Jangan-jangan, Bos Juna tahu tentang kepulangan dokter Diki tadi,” takutnya dalam hati.Dengan hati yang masih berdebar, Jane mencoba untuk tidak membuat suara apapun saat dia mulai mengendap-endap keluar dari kamarnya. Dia ingin keluar rumah tanpa membangunkan Oma Ainur, sang nenek yang sedang tertidur di kamar sebelah. “Semoga Oma Ainur tidak bangun,” harapnya dalam hati.Dalam kegelapan malam, Jane mulai membuka pintu rumah secara perlahan, berusa

    Last Updated : 2024-11-16
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 68 OTW Ziarah

    “Mas Juna. Dengar dulu penjelasanku. Aku tidak mungkin menerima lamaran dokter Diki. Kita kan sudah menikah,” seru Jane menjelaskan. Ada sedikit kelegaan di hati Arjuna mendengar penjelasan dari Jane.Ternyata gadis itu tidak menerima lamaran dokter Diki.“Terus, apa Oma Ainur sudah menolak lamaran dokter itu?” Selidik Arjuna lagi.“Aku sudah jujur kepada Oma Ainur jika aku telah memiliki seseorang yang spesia .di hatiku yaitu kamu, Mas Juna,” ucap Jane mencoba bersikap biasa saja.“Oh, yah?” tanya Arjuna senang mendengar ucapan Jane barusan.“Iya, Mas Juna. Makanya Oma meminta untuk bertemu denganmu. Tapi kamu bilang kapan-kapan saja bertemu Oma,” sindir Jane.“Ya karena aku nggak tahu duduk persoalan sebenarnya. Kalau tahu begini sudah sejak awal aku akan memperkenalkan diriku kepada Oma Ainur,” tukas Arjuna.Lalu pria itu berkata lagi,“Apakah kamu sudah mengatakan kepada Oma Ainur jika kita berdua telah menikah?”“Belum, Mas. Ada baiknya jika kita mengatakannya secara bersama-sam

    Last Updated : 2024-11-16
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 69 Di Sebuah Toko Bunga

    Saat Jane dan Arjuna tiba di sebuah toko bunga, mereka langsung terpesona oleh keindahan dan aroma bunga-bunga yang memenuhi ruangan. Mereka berdua memiliki tujuan yang sama, yaitu memilih bunga yang indah untuk diletakkan di makam orang tua Arjuna nantinya.“Mas Juna, bagaimana dengan bunga mawar putih ini?” tanya Jane kepada suaminya.“Okay, Jane. Ambillah beberapa. Pilih warna lain juga,” tukas Arjuna.“Siap, Mas!” sahut Jane yang sangat terpesona dengan banyaknya kembang-kembang warna warni yang begitu menawan hatinya.Namun, kejutan tak terduga menanti mereka di toko dalam bunga tersebut. Ketika Arjuna sedang memilih-milih bunga, tiba-tiba dia melihat sosok yang sangat mengagetkannya. Cindy, partner ranjang Arjuna, ternyata juga berada di toko itu. Arjuna merasa campur aduk antara kaget, cemas, dan bingung.Pandangan Arjuna dan Cindy bertemu, menciptakan suasana yang tegang di antara mereka. Jane yang menyadari ketegangan itu, mencoba menjaga suasana agar tetap nyaman. Namun, ke

    Last Updated : 2024-11-16
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 70 Ziarah Ke Makam Kedua Orang Tua Arjuna

    Mobil yang dikendarai Arjuna melaju tenang meninggalkan toko bunga, melewati jalanan kota yang mulai lengang seiring dengan meredupnya sinar matahari. Di dalam mobil, suasana sunyi yang hanya diiringi suara mesin yang berdengung halus serta musik lembut yang mengalun dari radio. Jane dan Arjuna sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing, meresapi momen-momen keheningan itu tanpa kata.Jane ingin menanyakan tentang perihal wanita di dalam toko bunga tadi yang begitu akrab dengan Arjuna. Entah kenapa kehadiran wanita itu mulai mengusik pikiran Jane tentang siapakah sebenarnya wanita itu.“Sebenarnya dia siapa? Kenapa terlihat begitu sangat akrab dengan Mas Juna?” tutur Jane dalam hati.Ingin rasanya dirinya bertanya tentang wanita itu. Namun Jane juga berpikir bisa saja hal itu akan menimbulkan kemarahan dari Arjuna. Dengan berat hati, Jane mencoba berbesar hati dengan tidak menanyakan apapun kepada suami pura-puranya itu.Sementara Arjuna melirik sekilas ke arah Jane yang duduk d

    Last Updated : 2024-11-16
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 71 Saling Berjanji

    “Pernikahan itu bukan sekedar bahan lelucon atau permainan semata, akan tetapi sesuatu yang sangat sakral! Kalian berdua telah sama-sama dewasa, pasti paham apa yang Opa katakan saat ini! Terutama untukmu, Juna! Saat ini kamu bukan hanya sebagai seorang pemimpin perusahaan besar! Akan tetapi juga sebagai suami dan kepala keluarga! Kamu jangan pernah main-main dengan peran barumu itu!” seru sang kakek lantang.“I … ya, Opa.” sahut Arjuna mulai merasa bersalah.“Ayo kalian berdua berjanji untuk saling mencintai dan tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain! sampai maut yang memisahkan!” perintah Opa Robi.Mau tidak mau, Arjuna dan Jane saling berjanji untuk tidak meninggalkan satu sama lain, sesuai permintaan dari Oma Rini dan Opa Robi.Setelah beberapa saat, Opa Robi berbicara dengan suara pelan namun tegas. Beliau berkata lagi, "Mari kita berdoa bersama, untuk mengenang para orang tua.”Mereka pun membentuk lingkaran, bergandengan tangan, dan mulai berdoa. Doa yang dipanjatkan p

    Last Updated : 2024-11-17
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 72 Mengajak Berkunjung Ke Kediaman Levin

    Jane baru saja tiba di apartemen Arjuna, suami pura-puranya. Hari ini rencananya, Arjuna akan memperkenalkan dirinya kepada keluarga besarnya.Jane yang selama ini menanti-nantikan hari ini sedikit merasa gelisah. Dia takut keluarga suaminya tidak menerimanya.Pagi itu, matahari baru saja terbit beberapa saat yang lalu ketika Jane dan Arjuna memulai perjalanan mereka menuju kediaman Levin tempat keluarga besarnya tinggal. Langit cerah tanpa awan, seakan-akan turut merestui perjalanan mereka. Jane menatap ke luar jendela mobil, mengagumi pemandangan yang mereka lewati, akan tetapi pikirannya terus dipenuhi oleh bayangan tentang pertemuan yang akan segera terjadi.“Duh, kok aku jadi gugup, ya?” ucap Jane dalam hatinya.Arjuna yang sedang fokus menyetir sepertinya menyadari kegelisahan Jane. Dia pun segera berkata,“Hei, wajahmu kenapa? Kok cemberut begitu?”“Aku nggak apa-apa, kok.” jawab Jane singkat.“Nggak apa-apa, bagaimana? Itu wajahmu menggambarkan seperti orang yang sedang ketak

    Last Updated : 2024-11-21
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 73 Ternyata Keduanya Saling Mengenal

    Rumah besar Keluarga Levin, terlihat sedang sibuk dengan kegiatan sejak pagi hari. Pagi itu, mentari baru saja menampakkan diri ketika Oma Rini, Mami Mitha, dan beberapa asisten rumah tangga sudah sibuk mempersiapkan kedatangan Arjuna dan istrinya, Jane. Hari ini adalah hari istimewa di mana Jane akan diperkenalkan kepada seluruh keluarga besar, dan semuanya harus sempurna.Dapur elegan di Kediaman Levin yang luas itu penuh dengan aroma yang menggugah selera. Di satu sisi, terdapat deretan peralatan memasak modern yang mengkilap, sementara di sisi lain, pemandangan bahan-bahan segar dari pasar pagi ini, juga telah tersusun rapi di meja panjang. Oma Rini, dengan rambut putih yang disanggul rapi, berdiri di depan kompor, mengaduk rendang yang tengah dimasaknya. Aroma santan dan rempah-rempah menyebar memenuhi dapur, menciptakan atmosfer hangat dan nyaman."Oma, rendangnya sudah hampir matang?" tanya Mami Mitha sambil menata sayuran di atas piring saji. Mami Mitha, menantu pertama Kelu

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 100 Akhir Bahagia Bersama Keluarga

    Musim semi di Negara Jepang adalah waktu yang sangat dinanti. Pohon sakura yang mekar menciptakan bentangan alam yang menakjubkan dengan warna merah muda yang menghiasi setiap sudut kota. Di sinilah, Arjuna memutuskan untuk mengajak istrinya tercinta, Jane, dan putra mereka yang baru berusia satu tahun, Elrod, untuk menikmati liburan keluarga yang tak akan terlupakan.Keluarga Arjuna tiba di Tokyo pada suatu pagi yang cerah. Setelah penerbangan yang cukup lama dari Jakarta, Indonesia, mereka langsung menuju hotel untuk beristirahat sejenak. Arjuna, seorang pria tampan yang juga merupakan pengusaha sukses dengan kaca mata hitamnya, terlihat sangat bersemangat. Jane, dengan senyum lembutnya, memeluk Elrod yang tampak mengantuk di pelukannya."Aku tidak sabar untuk melihat bunga sakura, Mas." ujar Jane dengan mata berbinar saat mereka memasuki lobi hotel."Ya, ini akan menjadi pengalaman pertama Elrod melihat keindahan seperti ini, Sayang." balas Arjuna sambil merapikan rambut putranya

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 99 Hari Ulang Tahun Baby Elrod

    Pada hari yang cerah itu, Tamani Kids Kafe di daerah Kemang, Jakarta Selatan, dipenuhi dengan suasana riang gembira. Jane dan Arjuna, pasangan muda yang penuh cinta dan kebahagiaan, merayakan ulang tahun pertama putra mereka, Elrod Levin. Hari itu sangat istimewa bagi mereka, dan mereka memastikan semuanya sempurna untuk hari besar Elrod.Dekorasi kafe dihiasi dengan tema Kapten Amerika, lengkap dengan balon-balon berwarna merah, biru, dan putih, serta poster-poster superhero yang menghiasi dinding. Di sudut ruangan, terdapat meja penuh dengan makanan lezat, mulai dari kue ulang tahun berbentuk perisai Kapten Amerika, hingga berbagai camilan yang disukai anak-anak.Para tamu mulai berdatangan satu per satu, dan suasana menjadi semakin ramai. Tuan William dan istrinya, Nyonya Amelia, datang bersama ketiga anak mereka, Isaac, Jacob, dan Josie. Mereka disambut dengan hangat oleh Jane dan Arjuna."Selamat ulang tahun, Elrod!" ujar Tuan William sambil menggendong Elrod. "Semoga panjang u

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 98 Kelahiran Baby Elrod

    Pagi itu, Jane terbangun dengan rasa mulas di perutnya. Awalnya dia mengira itu hanya ketidaknyamanan biasa yang sering dia rasakan akhir-akhir ini, akan tetapi rasa mulasnya semakin kuat dan intens. Jane mencoba bangun dari tempat tidur dengan hati-hati, tapi rasa sakit itu membuatnya terhenti sejenak."Mas Arjuna …" panggil Jane dengan suara gemetar."Aku merasa ada yang tidak beres di perutku."Arjuna, yang baru saja selesai mandi, segera menghampiri Jane dengan wajah cemas. "Ada apa, Sayang? Apa yang kamu rasakan sekarang?" tanyanya dengan khawatir."Perutku mulas sekali, Mas. Sepertinya ini lebih dari sekedar kontraksi biasa," jawab Jane sambil memegang perutnya.Arjuna tahu bahwa waktunya telah tiba. Tanpa ragu, dia segera mengambil kunci mobil dan membantu Jane menuju pintu depan. "Sayang, sepertinya kita harus segera ke rumah sakit. Jangan khawatir, aku akan mengemudi dengan cepat dan hati-hati," ucapnya sambil membantu Jane masuk ke dalam mobil.“Iya, Mas. Ada baiknya kita

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 97 Acara Tujuh Bulanan Kehamilan Jane

    Di kediaman utama Levin yang megah dan elegan, suasana hari itu dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan. Pagi yang cerah seakan menyambut acara tujuh bulanan kandungan Jane dengan penuh suka cita. Rumah Keluarga Levin yang selalu bersinar dengan kemewahan, hari ini terlihat lebih bersinar lagi karena persiapan yang telah dirancang dengan matang oleh Arjuna untuk istrinya tercinta, Jane.Arjuna, seorang pria dengan karakter kuat dan perhatian yang mendalam, memastikan setiap detail acara ini sempurna. Jane, dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya, tampak anggun dengan balutan kebaya modern berwarna biru pastel. Kandungannya yang sudah memasuki tujuh bulan tampak jelas, dan itu menjadi pusat perhatian dan kebahagiaan semua orang yang hadir."Mas Arjuna, terima kasih sudah mengatur semua ini," ucap Jane sambil tersenyum manis kepada suaminya. "Tentu saja, Sayang. Ini semua untuk kamu dan Baby Elrod," jawab Arjuna dengan tatapan penuh kasih.Di taman belakang rumah, berbaga

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 96 Kehamilan Jane

    Setelah sebulan penuh menikmati bulan madu mereka di Pulau Bora-Bora, Arjuna dan Jane akhirnya kembali ke Jakarta dengan kenangan indah yang tak terlupakan. Mereka menjalani hari-hari dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Namun, kebahagiaan mereka tak berhenti di situ. Tak lama setelah kepulangan keduanya, Jane mulai merasakan mual dan muntah, terutama di pagi hari."Mas Juna, aku merasa mual setiap pagi," ucap Jane suatu pagi sambil memegang perutnya. Arjuna yang sedang siap-siap berangkat ke kantor segera menghampiri istrinya. "Apakah kamu baik-baik saja, Sayang?" tanya Arjuna dengan wajah khawatir."Aku tidak tahu, Mas. Mungkin saja aku hanya kecapekan," jawab Jane dengan lemah.Namun, gejala mual dan muntah yang dialami Jane tidak kunjung hilang. Arjuna pun memutuskan untuk membawa Jane ke sebuah rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya. Di rumah sakit, setelah serangkaian pemeriksaan, dokter akhirnya memberikan kabar yang sangat mengejutkan dan menggembirakan."Selamat, Nona J

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 95 Arjuna Menyesali Perbuatannya

    Pulau Bora-Bora selalu memancarkan pesonanya, namun malam ini terasa lebih istimewa. Senja mulai turun, langit memerah keemasan, dan angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma laut yang segar. Di salah satu kafe tepi pantai yang romantis, persiapan sedang dilakukan dengan hati-hati. Arjuna, dengan bantuan Farah dan Peter, telah menyewa kafe tersebut untuk mengatur momen penting dalam hidupnya, yaitu ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Jane, istrinya.Dekorasi kafe malam itu sangat indah. Bunga mawar putih menghiasi setiap sudutnya, melambangkan kesucian dan permintaan maaf yang tulus dari Arjuna. Meja-meja dihiasi lilin-lilin kecil yang akan menerangi malam dengan cahaya lembut. Di tengah kafe, sebuah panggung kecil disiapkan, lengkap dengan alat musik sederhana untuk menyemarakkan suasana.Arjuna berdiri di depan cermin, merapikan pakaiannya dan menarik napas dalam-dalam. Dia merasa gugup, tapi juga bersemangat. Malam ini, sang pria akan mengungkapkan isi hatinya yang t

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 94 Jane Bersama Farah Di Sebuah Hotel

    Peter mengangguk paham. "Baiklah. Jane, kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu butuhkan. Kami akan mendukungmu."Jane tersenyum tipis. "Terima kasih, Kak Peter. Aku sangat menghargai kebaikan kalian."Peter merangkul bahu Farah. "Aku akan tidur bersama anak-anak malam ini. Kamu bisa tidur bersama Jane. Aku tahu dia butuh dukunganmu."Farah mengangguk dan tersenyum kepada suaminya. "Terima kasih, Sayang."Setelah makan malam sederhana, mereka semua bersiap-siap untuk tidur. Farah dan Jane masuk ke kamar yang nyaman dengan pemandangan laut yang luas. Jane merasa sedikit lebih tenang berada di dekat sahabatnya. Mereka duduk di atas tempat tidur, berbicara dalam kegelapan yang lembut."Farah, aku takut," bisik Jane, suaranya hampir tidak terdengar. "Aku takut jika aku kembali, semuanya akan berubah. Aku nggak tahu apakah aku bisa memaafkan Mas Arjuna."Farah menggenggam tangan Jane dengan erat. "Aku ngerti, Jane. Perasaanmu pasti sangat terluka sekarang. Tapi kamu harus ingat, seti

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 93 Masih Mencari Keberadaan Istri

    Pekatnya malam semakin merayap di tepian pantai di Pulau Bora-Bora, menutupi resort yang megah dengan gelapnya malam. Angin lembut menerpa wajah Arjuna yang duduk di kursi rotan di beranda bungalow mereka. Suara debur ombak terdengar merdu, seolah-olah bernyanyi dalam harmoni dengan suara serangga malam yang riuh rendah. Cahaya rembulan yang hampir penuh memantulkan bayangannya di permukaan laut yang tenang, menciptakan kilauan perak yang mempesona.Namun, keindahan malam itu tak dapat menenangkan hati Arjuna yang sedang gundah. Sejak pagi tadi, Jane, istrinya, hilang tanpa jejak. Arjuna tahu betul alasan kepergian Jane. Sebelum mereka menikah, Arjuna terkenal dengan gaya hidupnya yang suka bergonta-ganti perempuan. Jane baru mengetahui semuanya tadi pagi, dan sejak saat itu, hubungan mereka menjadi berubah tegang.Pagi tadi, saat Arjuna selesai mandi, Jane sudah tak ada di sampingnya. Awalnya, dia berpikir mungkin istrinya sedang berjalan-jalan di pantai untuk menenangkan diri. Nam

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 92 Jane Menghilang

    "Farah, aku merasa sangat bodoh. Aku berpikir bahwa Mas Arjuna adalah pria yang sempurna. Ternyata dia memiliki masa lalu yang begitu kelam, dan dia tidak pernah memberitahuku," ujar Jane, matanya berkaca-kaca."Kamu tidak bodoh, Jane. Kamu hanya mencintai dan mempercayai suamimu. Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, kamu juga berhak untuk mengetahui kebenaran. Jika Arjuna benar-benar mencintaimu, dia seharusnya jujur sejak awal," tutur Farah mencoba menenangkan."Aku tahu. Tapi sekarang aku merasa semuanya berantakan. Apa yang harus kulakukan, Farah?" tanya Jane, putus asa."Yang pertama, kamu harus menenangkan diri. Jangan membuat keputusan saat kamu sedang emosi. Setelah kamu merasa lebih tenang, kamu bisa bicara dengan Arjuna dan meminta penjelasan darinya. Kamu berhak untuk mendapatkan jawaban," jawab Farah dengan bijak.Jane mengangguk, menyadari kebenaran kata-kata sahabatnya. "Kamu benar, Farah. Aku akan berusaha menenangkan diri dulu. Terima kasih telah membantuku."Farah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status