Share

Part 8

Penulis: Fhifhie_Zaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Baju Baru Anisa

Sudah satu minggu Anisa berada di kampung halamannya. Satu minggu juga Bagas tak berusaha menghubungi Anisa atau menyusulnya ke kampung. Rasa sakit, kecewa memenuhi hatinya.

"Masih mikirin suami kamu itu? Buat apa mikirin dia? Bapak sudah menghubungi pengacara buat urus perpisahan kamu."

"M....maksud Bapak apa?"

Tentu Anisa terkejut akan pernyataan Pak Andi. Ia yang sedang membantu sang Ibu, sontak saja berhenti.

"Ya, kamu akan berpisah dengan Bagas."

"Pak... Anisa." .

"Sudah Anisa, jangan berharap demgan lelaki seperti Bagas. Kalau hanya kebutuhan kamu, bapak masih bisa. Apa kamu tahu Bagas di kota sedang apa? Dia sedang menyiapkan pesta pernikahannya."

Ya, Anisa tak begitu terkejut akan hal itu. Kemarin ia sempat menstalking media sosial milik Linda. Linda mengunggah foto gedung pernikahannya dan rancangan gaun yang akan digunakan. Apalagi sepasang cincin berlian yang sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 9

    Mendapatkan pekerjaanBerkali-kali dering ponsel milik Bapak berdering, namun Bapak mengabaikannya dan malah mematikan ponsel miliknya. Ada rasa lega, tapi penasaran juga ada apa Bu Mutia menghubungi Bapak berkali-kali. Tentu Ibu mertuaku ini tak dapat menghubungiku, lantaran nomor ponselku sudah mati, jadinya aku harus mengganti nomor baru dan itu belum aku lakukan hingga sekarang. Entah Bapak dan Ibu menyadarinya atau tidak, tapi aku tak mengharapkan lebih. Mungkin besok baru aku akan kepasar lagi menjual anting milikku ini. Sekaligus mencari pekerjaan. Malam ini terasa lebih lama, hati ini terus memikirkan Mas Bagas. Hati ini selalu bertanya-tanya mengapa ia tak mencariku kemari? Apakah sesibuk itu ia mempersiapkan pernikahannya hingga tak mengingatku? Mata ini sulit terpejam, mengingat setiap momen dirumah Mas Bagas, mengingat momen saat ia mengucap ikrar nikah yang mana hati ini mulai terpesona akan dirinya. Sepasang Gaun pengant

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 10

    Keputusan AnisaDengan perlahan aku masuk kedalam rumah. Tangan ini menggenggam erat tas yang ku_kenakan. "Assalamu'alaikum." ucapku kala langkah ini memasuki rumah. Sejenak semua yang ada didalam rumah menolah kearah pintu masuk. Aku mencoba untuk tersenyum. Walau jantung ini begitu berdebar. "Wa'alaikumsalam." jawab Bapak dan Ibu. Ya hanya Bapak dan Ibuku saja yang menjawab salam dariku. Sedangkan Mas Bagas, Bu Mutia, Nana tak menjawab salamku. "Aduh kenapa kamar mandinya kaya gitu sih, Pak. Gak ada toilet duduk begitu," Seketika pandangan ini menoleh ke arah asal suara yang mana ada Linda. Ada apa lagi mereka kemari, hati ini sudah sedikit tenang mengapa mereka mengusik lagi. "Di desa tak ada yang punya toilet duduk, berbeda dengan di kota. Orang desa gak akan bisa yang menggunakannya. Bahkan mereka biasanya memilih di empang bawah sungai sana untuk keperluannya," Jawab Bapak Linda tak menang

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 11

    Hari pertama bekerja"Jangan bilang kamu menyesal berbicara seperti tadi dihadapan, Bagas!" "Aku, masih menyimpan rasa pada, Mas Bagas, Pak. Apa aku salah menyimpan rasa itu. Kami menikah hampir 2 tahun lamanya, tentu rasa itu sulit untuk dilupakan begitu saja." keluhku pada Bapak dan Ibu. "Ibu tahu, Nak. Tapi.... Tapi buat apa menyimpan rasa begitu besarnya pada, Bagas? Lihatlah dia yang dengan santai membawa calon madu untuk mu kemari, bahkan dia juga mengatakan akan menikah sebentar lagi. Mereka sedang mempersiapkan pernikahan, Nisa." "Apa aku gak berhak bahagia, Bu?" "Kamu berhak bahagia, namun bukan bersama, Bagas. Tunjukan jika kamu bisa, Nisa. Tunjukan seperti apa yang kamu bilang tadi dihadapan, Bagas." Ya, aku harus bisa. Bukankah aku bertekad untuk berubah dan kuat menghadapi mereka lagi. Aku akan belajar pelan- pelan dan Mas Bagas akan menyesal meninggalkan aku."Oh iya, Bu, Pak, aku sudah mendapatka

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 12

    Kecoak dikamar BagasPov BagasArgh si@l bener hari ini, sudah datang jauh-jauh dari kota ke desa yang... ah menyebalkan. Mana harus menunggu berjam-jam kedatangan Anisa, eh sekali datang diajak pulang gak mau, malah minta cerai lagi. Apa enaknya hidup kadi janda coba. Anisa disana juga terlihat bahagia, dia juga banyak berpergian. Makin seenaknya dia. Apa dia gak mikir jika aku ini masih suaminya yang harus dipatuhi dan dilayani. Semenjak dia pergi meninggalkan rumah hidupku makin kacau, baju kotor menumpuk tak ada yang mencucikan bahkan pakai tak ada yang merapikan bajuku. . Meminta tolong pada Mbak Wulan harus bayar dahulu mana setrikaannya gak rapi seperi Anisa. Apalagi setiap pagi sarapan juga tak tersedia yang mana aku harus membelinya sendiri, bahkan sekedar kopi aku harus membuatnya sendiri. Kepergian Anisa membuat hidupku makin kacau. Makan setiap hari harus membeli, mana aku juga harus menanggung makan seisi rumah.

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 13

    # 13 Make over Anisa"Bagas. Ada apa Gas?" teriak Ibu dari luar kamar. Segera aku berlari membuka pintu dengan nafas tak beraturan, jantung ini masih berdegup kencang. "Ada apa sih, Mas, bikin kaget satu rumah saja." Gerutu Nana."Hmmm itu ada kecoak didalam akmar Bagas, Bu. Ish, Bagas, geli banget mana tadi merambat dikeoalaki ini, Bu. Pokok ya besok ibu cari orang buat bebwres rumah semaunya. Harus wangi dan bwrsih tak ada kecoak." "Astaga ini kamar atau sarang burung, Bagas? Pantas saja ada kecoak, lah kamar kamu selrti ini, mana bau banget lagi. Ya sudah besok Ibu carikan orang yang mau beberes rumah. Kamu yang bayar kan?" "Iya. Tapi cuma untuk satu hari saja." "Loh kok satu hari sih, Gas. Gak seterusnya," ujar Mbak Wulan."Gak, cuma satu hari saja. Kalau Mbak mau seterusnya ya kita patungan." "Eh.. eh gak bisa dong." "Ya sudah, kalau gak mau. Aku juga lagi butuh uang

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 14

    # 14 Skincare gratisSiang ini Mbak Jeni mengubah gaya rambutku, ia memotong sedikit rambut panjang ini. Usai perawatan rambut, Mbak Jeni, melakukan perawatan untuk wajahku, tak lupa kuku kaki dan tangan ini juga dirawat. Sungguh ini adalah pengalaman pertama bagiku perawatan di salon. "Oh iya, besok kota perawatan badan kamu ya. Kalau sekarang cukup ini dahulu. Nanti aku berikan rangkaian skincare untuk kamu gunakan setiap hari." "Iya, Mbak. Terimakasih banyak, baru pertama kali ini aku melakukan perawatan di salon." "Apa? Baru kali ini?" Mbak Jeni tentu terkejut atas ucapan ku."Iya, Mbak. Sejak dahulu aku fokus bantu Bapak dan Ibu di sawah, dan tak mengenal perawatan- perawatan seperti ini. Paling cukup beli sabun cuci muka, sama pelembab yang sashet itu aja. Ditambah bedak, lipstik dan handbody yang tentu murah dikantong." ucapku yang terus terang. Ya, memnag begitulah sebenarnya. Bukan aku tak ingin,

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 15

    Pernikahan Bagas Dan Linda"Alhamdulillah Pak, ini tadi Mbak Jeni merapikan rambutku. Tau gak Pak, Bu, aku juga merasakan bagaimana perawatan di salon. Bahkan kuku- kuku ini juga hasil perawatan tadi sewaktu aku bekerja disana, gak hanya kuku tangan saja tetapi kaki juga, Pak, Bu. Mbak Jeni memberikan banyak tips untuk aku, bahkan ia memberika. Serangkain skincare yang cukup terkenal untuk aku gunakan, katanya untuk memperbaiki wajahku ini. Semoga saja jerawat diwajahku ini hilang dan kembaki seperti sedia kala. Tak hanya itu, Mbak Loli memberikan aku tips untuk menurunkan berat badan secara alami tanpa harus menggunakan obat- obatan. Banyak banget ilmu yang aku dapatkan tadi. Nah besok usai bekerja, Mbak Jeni akan melakukan perawatan tubuh ahar kulitku tak kusam lagi seperti ini." "Alhamdulillah kamu bertemu dengan orang baik. Jaga dan hargai bos kamu, Nisa, jangan buat ia kecewa. Ia rela melakukan ini padahal kalian baru mengenal. D

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 16

    Gagalnya pernikahanPernikahan mewah yang digelar disebuah hotel bintang lima terpaksa dibatalkan. Mas Bagas dan Linda belum sah menjadi suami istri lantaran salah satu tamu yang hadir berteriak lantang dengan mengatakan tidak sah. Padahal pernikahan itu dilakukan secara live untuk dimasukan ke media sosial milik Linda. Disana terlihat pengacara kepercayaan Almarhum ayah mertua datang. Pak Karyo datang dengan gagahnya dan menghentikan tepat saat ucapan ijab diselenggarakan. "Pak Karyo." gumam Bagas tak percaya jika pengacara keluarga datang ke acara pernikahan keduanya."Hmmm Pak Karyo, nanti kita bisa jelaskan lagi. Biarkan acara ini berjalan lancar dahulu, Pak," ucap Bu Mutia yang kini menghampiri Pak Karyo, dengan senyum yang terus mengembang. "Apa-apaan ini, Bu Mutia. Jelas ini tidak dapat dibenarkan? Bagas tak boleh menikah lagi. Dimana Anisa sekarang," "Ehmm Pak Karyo, Anisa ada kok. Dia,,, dia memang tak ikut lantaran

Bab terbaru

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   PART 67

    SEASON 2 Season 2 "Ayah, ayah kenapa kemari? Bukankah kalau butuh sesuatu ayah bisa telfon aku?" "Ck, kamu pikir ayah sudah setua itu. Ayah cuma masuk angin saja. Kebetulan ayah kangen makan lotek di pasar." "Ayah semalam demam tinggi, ya wajar aku khawatir dengan keadaan ayah. Apalagi ayah tiba- tiba kemari." "Ayah sudah baik- baik saja. Gimana hari ini ramai?" "Enggak begitu yah. Apalagi saat ini 'kan sudah modern, sudah banyak yang punya kendaraan pribadi juga jadi ya begitulah," jawab Rendra. Satria tersenyum dan duduk di warkop kecil yang tak jauh dari parkiran angkutan. Segelas susu hangat menemaninya duduk. "Kenapa kamu masih kukuh untuk meneruskan usaha angkutan ini, Nak. Usaha mendiang ibumu jelas lebih menjanjikan. Apa kamu tak lelah harus bolak balik mengurus semuanya? Masa muda mu masih panjang, Nak, jangan terlalu terforsir dengan bekerja. Nikmatilah masa muda mu ini," ujar Satria. "Yah, aku tahu usaha angkutan ini dirinya oleh almarhum kakek. Ayah juga merintisn

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 66

    Dibawah teduhnya pohon kamboja sesosok pria berpakain hitam terduduk lesu. Meratapi takdir yang begitu pedih. Kebahagiaan dan kesedihan datang secara bersamaan, entah bagaimana jalan dan takdir yang ia lalui. *"Mas, ingat gak dahulu kita pernah jalan-jalan ke sungai. Kita menulis nama di pohon, lucu sekali ya, Mas."**"Mas ingat gak kalau dahulu di pohon itu setiap berbuah kita akan mengumpulkan buat yang telah terjatuh, jika buat masih bagus maka kita akan makan bersama. Hanya kamu yang selalu dekat denganku dan berteman baik denganku."**"Pohon ini sudah begitu tua, Mas. Bahkan buah pun sudah tak lagi berbuah seperti dahulu. Ternyata perjalanan hidup kita makin berputar, aku beruntung memiliki kamu. Menjadi istrimu adalah hal yang terindah dalam hidupku, terima kasih telah menerima semua kekuranganku dan terima kasih sudah selalu ada untukku disaat terpurukku terdahulu. Aku harap anak dalam kandunganku akan selalu bahagia, ini adalah penantian yang aku

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 65

    Perjalanan yang cukup panjang dilalui oleh Anisa dan Satria, kini keduanya telah tiba di lokasi pertemuannya dengan Ibu Mutia. Anisa maupun Satria juga sempat bingung mengapa pertemuannya ditempat seperti ini. "Itu bukannya Bu Mutia," tunjuk Satria pada sosok wanita paruh paya yang tengah duduk di samping toko bunga. Pandangan Anisa beralih mengikuti arah telunjuk Satria. "Eh iya, Mas. Kita turun sekarang," ajak Anisa pada suaminya. Ia ingin lekas selesai dan lekas kembali ke desa. Dengan perlahan Satria mengandeng tangan Anisa. Bu Mutia yang melihat kedatangan Anisa segera berdiri dan tersenyum hangat menyambut orang yang ditunggunya. Ada kelegaan tersendiri saat melihat Anisa menempati janjinya. "Syukurlah kamu akhirnya datang. Terimakasih sudah mau menemui ibu, Nis," ucap Bu Mutia. "Sama-sama, Bu," jawab Anisa seraya tersenyum. "Hmm maaf kenapa Ibu meminta kita bertemu disini?" tanya Anisa kembali. "Ini yang ma

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 64

    Anisa cukup terkejut akan penjelasan dokter tentang kondisi Bagas. Bukan masih memiliki rasa namun lebih ke kasihan ,apalagi ia tadi menyelamatkannya dengan mendorong sehingga ia terbebas dari bahaya. Ada rasa bersalah didalam benaknya. "Dok, lakukan yang terbaik untuk kedua korban." pinta Satria. "Mas.." "Nanti kita bahas lebih lanjut." ucap Satria yang mengerti akan tatapan sang istri. Dokter segera melakukan tindakan yang tepat untuk kedua korban terutama Bagas yang lumayan parah. Sedangkan keluarga kedua belah pihak telah dihubungi dan akan segera datang kerumah sakit. "Sayang, maafkan Mas yang mengambil tindakan ini. Bukan tak mengetikan perasaan kamu, tapi secara tidak langsung Bagas telah menyelamatkan kamu juga. Mas sangat bersyukur karena kamu selamat, walau tindakan itu juga cukup membahayakan jika mas tak kuat menopang tubuh kamu, tapi kuasa Allah itu nyata, kamu dan calon bayi kita selamat. Mas juga sudah mendaftarkan kam

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 63

    Kecelakaan "Kenapa? Kaget? Biasa saja lah, Nis. Justru aku yang kaget melihat kamu." ujarnya seraya tersenyum kecil. "Mau apa lagi kamu, Mas?" Anisa sudah tak sanggup untuk basa-basi dengan Bagas. Ya, Bagas datang menghampiri Anisa yang tengah duduk di taman sendirian. Ia tadi tak sengaja berkeliling dan melihat Satria berada di taman dan matanya sekita langsung tertuju pada wanita yang duduk di bawah pohon rindang dengan gaun berwarna navy, sama seperti kaos milik Satria. Segera ia menepikan mobilnya dan berjalan mendekati Anisa. "Kamu bahagia sekarang, Nis?" "Ya. Aku sangat bahagia." jawab Anisa acuh tak acuh. "Ya, jelas terlihat dari diri kamu, Nis. Kami bahagia dan keluargaku menderita." ujar Bagas. "Itu karma, Mas." jawab Anisa cepat tanpa menoleh melihat Bagas yang duduk disampingnya. Anisa berharap sang suami lekas kembali. "Karma. Mungkin bisa disebut seperti itu. Asal kamu tahu, N

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 62

    Nana Meninggal "Na... Nana... Dokter anak saya kenapa? Ada apa dengan anak saya?" "Na, bangun, Na. Kamu dengar ucapku gak sih. Bangun, Na." Wulan terus menggoyangkan tubuh Nana yang sudah tak merespon sama sekali. Dokter telah berusaha semaksimal mungkin menolong Nana saat ini. "Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un. Maaf, Bu, kami sudah berusaha, semua telah kembali pada sang Pencipta." ujar Dokter yang merawat Nana. "Nana... Kamu tega tinggalin Ibu, Na. Kamu tega biarkan Ibu sendirian. Bangun, Na." Bu Mutia memeluk tubuh Nana dengan erat. Ia menangis menumpahkan rasa sedih sekaligus kehilangan yang sangat mendalam. "Na.... Kenapa kamu jadi wanita lemah, Na. Kenapa kamu lemah begini dan menyerah begitu saja? Mana Nana yang kuat, Nana yang angkuh. Kenapa kamu menyerah, Na." ujar Wulan yang tak kalah sedihnya. "Na, bangunlah, Na. Jangan prank kami, Na." Wulan menangis tak berdaya sambil mengguncang kaki, Nana.

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 61

    Hasil tes DNA Tepat saat Bagas menatap Mawar, pada saat itu juga Mawar melihat keluarga Nana sedang menunggu di depan ruangan. Lekas Mawar segera menghampiri keluarga Nana. "Halo apa kabar? Jal*ng itu sudah melahirkan ya?" ucapnya dengan pelan tapi menusuk pada hati Bu Mutia. "Dia punya nama, namanya Nana. Jangan sebut anak saya sebagai jal*ng." ucap Bu Mutia dengan geram. "Ck, apa bedanya dengan merebut suami orang? Saya kemari hanya melihat keadaan saja setelah mendengar jal*ng itu pendarahan dan dibawa kerumah sakit ini. Jangan harap bahwa suami saya akan datang kemari melihat wanita itu dan anaknya." ucapnya tegas dan tenang. "Maksud anda apa? Nana juga istrinya, dia sedang bertaruh nyawa didalam bahkan kondisinya kritis tak sadarkan diri." ujar Bu Mutia yang tak terima akan ucapan istri pertama dari suami Nana. "Hahahaha, kalian belum tahu ya, bawa dia bukan istri kedua, melainkan wanita penghibur yang menghibur b

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   PART 60

    Nana Kritis Anisa kini tengah berkeliling disalah satu pusat pembelanjaan khusus bayi. Ia berkeliling mencari beberapa baju dan kelengkapannya. Ia memang belum tahu jenis kelamin sang anak yang tengah dikandungnya, maka dari itu ia memilih warna netral agar bisa digunakan baik laki-laki maupun perempuan. Satria dengan senang hati menemani sang istri berbelanja, ia juga sesekali mengambil barang yang lucu dan memasukannya kedalam keranjang belanjaannya. "Mas, kok semuanya dimasukin?" protes Anisa. "Gak pa-pa, lucu loh, Yank. Mumpung kita di kota." ucap Satria yang mana langsung mendapatkan cubitan kecil dari Anisa. Brukk"Awwh,,,, to,,,,, tolong." "Astagfirullah. Mas tolongin Ibu hamil itu." ucap Anisa yang melihat wanita hamil terjatuh dan memegangi perut besarnya. Anisa dan Satria bergegas menghampiri wanita yang tengah kesakitan, ada karyawan juga yang sudah menolong, namun hati nurani Anisa m

  • TRANSFORMASI MANTAN ISTRI GENDUTKU   Part 59

    Pergi ke Kota"Ini pesanan kamu, Nis." Mbak Lala menyerahkan paper bag kepada Anisa. "Wah, terimakasih, Mbak." "Kamu pesan apa, Yank? Kok gak bilang- bilang sih," ucap Satria."Taraaaaa. Lucu kan Mas. Ini satu buat kamu. Buruan dipakai sekarang," pinta Anisa sambil menyerahkan barang pada Satria.Satria membulatkan matanya menatap ngeri pada baju yang diberikan oleh istrinya. Disisi lain, Mas Amor dan Mbak Lala menahan tawanya. Bagaimana tidak satu set pakaian berwarna pink yang harus digunakan oleh Satria. "Astaga istriku. Yank, aku rela di gigit semut loh," tolak Satria dengan halus."Sudahlah Sat, istri kamu lagi ngidam loh." ucap Mas Amir. Sedangkan Anisa menatap penuh harap pada sang suami untuk memakainya. Bukan maksud hati untuk membuat sang suami malu, tapi entah mengapa ia hari ini ingin menggunakan couple baju berwarna pink beserta kelengkapannya. Satria meraup wajah lalu menghe

DMCA.com Protection Status