Saat mereka keluar dari pesawat, udara sejuk hutan menyambut mereka. Bunyi burung dan berbagai fauna lainnya terdengar bersahutan, pemandangan hijau pohon-pohon yang menjulang tinggi, dedaunan rimbun dan warna-warni tumbuhan lainnya menjadi pemandangan utama sejauh mata memandang.
Dahulu alam liar Kanada di kelilingi oleh danau-danau dan aliran sungai, tapi setelah Era Kiamat Kecil, danau dan sungai menyusut, area hutan bertambah luas dari situ tumbuhlah vegetasi yang sangat lebat dalam rentang waktu seratus tahun.
Dengan topologi wilayah yang berbukit-bukit, tentu menjadi tantangan yang berat untuk mereka semua.
Tak ada aturan yang melarang untuk berkelompok. Setelah menerima pengarahan, secara insting mereka membentuk regu beranggotakan lima sampai sepuluh orang.
Akan tetapi, seperti sudah disuratkan, Ryo, Emma, dan Anna menjadi yang tersisa. Alarm menunjukan jam 12.00 siang tepat. Mereka semua langsung berlari ke arah hutan sesudah mendapatkan rute mas
Lewat tengah malam Anna terbangun dan melihat Ryo sedang duduk bersila, ia terkejut ketika melihat energi elemen sangat besar berkumpul di sekitar tubuh Ryo.Perlahan ia menghampirinya dan menepuk pundak kanannya, “Giliranku, kau tidurlah,” ucap Anna.“Sebentar lagi,” balas Ryo.“Membuka tiga gerbang di otakmu dalam waktu semalam itu mustahil, tidurlah,” pinta Anna dengan memalingkan wajah Ryo ke pandangannya.“Baiklah, baik, tapi aku punya pertanyaan,” sahut Ryo.“Hmm?”“Bagaimana caramu naik ke Sky Realm?”“Oh? Kau sudah sadar rupanya, tidak mudah tentunya, aku harus menjalani latihan keras selama tiga tahun untuk mencapai di titik ini, kau sendiri sangat cepat, gerbang kelima dalam waktu kurang dari sebulan, aku yakin kau akan menemukan caramu sendiri.”“Ada benarnya, Hmm bagaimana dengan Emma? Kau tahu sesuatu?”“Tid
Setelah sampai di pos pantau perbatasan zona hijau dan kuning, mereka menyerahkan kristal itu kepada tim pengawas, pria dengan kaca-mata berwajah maskulin itu memeriksa dengan seksama.“Kerja bagus, tak salah lagi ini kristal inti beruang api, kalian bisa melanjutkan perjalanan, kondisi terkini, 300 calon mahasiswa gagal melaksanakan tugas dan gugur, zona kuning akan jauh lebih berbahaya, hati-hati dan semoga beruntung.”Jam masih menunjukan pukul tiga sore. Mereka memutuskan untuk bergegas melanjutkan perjalanan hingga malam tiba, dan berkemah di dalam hutan seperti malam sebelumnya.“Jika cuaca bagus, kita bisa terus berjalan sampai tengah malam dan mendirikan tenda, ada tempat bagus di depan sana,” ujar Emma setelah berkomunikasi dengan tumbuhan sekitar.Ryo dan Anna menyetujui dan mengangguk bersamaan.Semakin dalam mereka ke dalam hutan, semakin mereka merasakan aura membunuh dari hewan-hewan buas disekitar mereka. Zona
“Ayo cepat, pos pantau sudah dekat,” ujar Ryo setelah menguasai tubuhnya yang gemetaran.Anna dan Emma segera tersadar dari syok mereka. Tidak ada yang berani berspekulasi, hewan buas apa yang bisa membuat auman sekeras itu.Setelah satu jam lebih berjalan, akhirnya mereka sampai ke pos pantau berkat bantuan lampu mercusuar yang dipasang tinggi di sebuah tiang.Selain sebagai penunjuk arah, lampu itu juga merupakan pemancar radar gelombang tinggi. Frekuensi gelombangnya yang unik juga dapat menjauhkan hewan buas sejauh lima kilometer.Setelah menyelesaikan tugas sebagai persyaratan melanjutkan ke zona merah, mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat di pos pantau, mengingat zona merah sangatlah berbahaya, bukan hanya si pemilik auman keras yang membuat kuatir. Namun, juga Elemental Beast lainnya, yang tak kalah buasnya.Begitu juga dengan regu yang lain, mereka memilih bermalam di pos pantau, mustahil bagi mereka untuk melewati zona
Sepasang mata seperti memerhatikan mereka dari jauh, bahkan Ryo bisa merasakan aura membunuh yang amat kuat dari tatapan itu.Disusul hawa kehadiran orang lain yang tak kalah kuatnya. Mereka bertiga langsung saling membelakangi, bersiap menghadapi apapun yang akan datang.Sejurus kemudian, enam orang dengan pakaian serba hitam sudah mengepung mereka bertiga, walau Ryo bisa merasakan hawa keberadaan mereka, tapi dia tidak bisa mengetahui pasti posisi mereka.“Sebetulnya, aku tak ingin melakukan pekerjaan kotor seperti ini,” ujar seorang seorang laki-laki berbaju hitam.“Suara ini!” gumam Ryo seraya mengernyitkan kening, “Lucas Sherwood, seperti yang aku duga, kita akan bertemu di sini.”“Maafkan aku, tapi misi tetaplah misi, para Master di London kalang kabut setelah menerima berita tentang kebangkitanmu, dan menyuruhku untuk melenyapkanmu, jujur saja aku tak mengerti pemikiran para atasan.”&ld
Ngiiingggg!Suara mendenging sangat keras keluar dari alat yang dia tekan, Ryo yang berjarak paling dekat sampai dibuat limbung mendengarnya.Sejurus kemudian, auman menggelegar menggema dari balik bukit berbatu, sosok itu terbang dengan sangat cepat dan menghujam tanah tepat di depan Ryo hingga membuatnya terpental karena kuatnya hempasan angin.“HAHAHAHA! Lihatlah! Hasil karya terbesarku!” Dengan sangat bangga ia berdiri disamping mahluk itu.Ryo yang masih limbung mencoba bangkit dan memahami situasi.Mahluk berkaki empat dengan kedua sayap iblis, sudah berdiri di depannya. Perlahan kepulan debu mulai menghilang dan sosok itu pun menunjukan sosoknya. Singa dengan tubuh sebesar gajah, sayapnya di punggungnya berbentuk seperti kelelawar.Kepalanya gabungan dari kepala singa dan kambing jantan. Ekornya dari tiga kepala ular besar yang siap mematuk dengan taring tajam mencuat di mulut mereka.Ryo sampai mematung melihat sosok i
Di medan pertarungan, Ryo sudah bisa memulihkan tenaganya, ia teringat cara Sebastian mensirkulasikan energinya dengan efektif sehingga tidak cepat kehabisan tenaga.Kini, Ryo mengambil alih pertarungan dengan dibantu oleh kawanan serigala Auro.“Entah apa yang terjadi, tapi aku berterima kasih kepada kalian,” ucap Ryo seraya berdiri dengan tubuh yang babak belur, “sekarang biar aku yang selesaikan ini semua!”Lucas menambah frekuensi suara hingga ke level maksimal, singa itu mengamuk sejadi-jadinya, angin berkelebat dengan sangat kencang karena aumannya, derap kakinya menggetarkan tanah dan siap menerjang sekuat tenaga, namun Ryo tak gentar.Aura hitam menyelubungi tubuhnya sekali lagi, Lucas bisa merasakan tekanan luar biasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.“Release!”Wuss!Aura hitam Ryo menyebar dan membentuk Anomali Dimensi miliknya, Lucas dan singa itu tak sempat bereaksi dan terjebak
Heyy, aku ucapkan terima kasih. Kalian sampai tega meluangkan waktu hanya untuk membaca buku pertama hingga selesai. Buku kedua masih dalam pengerjaan draft, masih banyak yang perlu aku benahi hingga aku merasa puas dan siap untuk meluncurkan buku kedua di platform ini.Aku janji, akan ada banyak kejutan baru di buku kedua, petualangan Ryo untuk memuwujudkan kedamaian yang ia dambakan di jalan yang penuh suka dan duka berikut juga pertumpahan darah yang Ryo harus lakukan. Hati yang harus ia bagi antara Elena dan Anna, Putri Fiona yang mencoba merebut hati Ryo.Ahh ... akan mubazir jika aku luapkan semuanya di sini. Biar aku katakan saja lewat cerita ini.STAY TUNE!!!
Planet Demeter. Tiga juta tahun cahaya dari bumi.Sinar bintang induk Demeter menyingsing dari ufuk timur, menyinari planet yang tiga kali lebih besar dari bumi itu. Salah satu planet penopang hidup dari sekian juta konstelasi bintang Galaksi Andromeda.Warna-warni daun pepohonan membentang sejauh puluhan ribu kilometer. Pohon-pohon menjulang tinggi ratusan kaki dari lantai hutan. Hewan-hewan dengan bebasnya menjelajah hutan yang bagai tak bertepi itu. Mammalia bersayap dengan ukuran raksasa terbang bebas di seantero langit Demeter. Mereka adalah "Sky's Leviathan" Spesies hewan primordial yang mendiami planet Demeter, jauh sebelum Demeterian terlahir dari Pohon Dunia. Kebaradaan hewan-hewan primordial di planet Demeter secara tak langsung menjadi penjaga planet saat era Kiamat Kecil berkecamuk hebat.Di antara rimbunnya hutan, ada satu pohon yang tumbuh hingga pucuk daunnya menembus atmosfir planet. Tempat tinggal para ras Demeter. Mereka menjadikan pohon terbes