Beranda / Romansa / THE IMPERIOUS HUSBAND / 42. PERTEMUAN MENDEBARKAN

Share

42. PERTEMUAN MENDEBARKAN

Penulis: EDELWEIS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Esok malamnya  acara gathering Mayapada group bersama partner cabang Jakarta dilaksanakan di lantai 5 gedung itu. Acara ternyata bertema bebas dan santai, lebih kepada pengenalan dan promosi perusahaan Mayapada, khususnya untuk cabang di Jakarta. 

Reyna dengan gaun berwarna peach terlihat sangat cantik dan anggun, tangannya dia lingkarkan pada lengan Farel. 

"Tenang Reyna, semuanya akan baik-baik saja," bisik Farel.

"Maaf Kak, aku sedikit gugup," balas Reyna ikut berbisik. Detak jantungnya berubah lebih cepat.

"Ingat, jangan terlihat lemah di depan mereka," ucap Farel seraya menepuk punggung tangan Reyna untuk menenangkan hati wanita itu.

Saat mereka masuk, berpasang-pasang mata memperhatikan kedua pasangan yang terlihat sangat serasi ini. Mereka memuji pasangan yang terlihat elegan.

"Sepertinya wajah yang pria sangat familiar ya, t

EDELWEIS

Mereka bertemu, pastinya tambah seru. Yuk komen dan five star buat Reyna .. Biar semangat aku tuh. Love u all. Esok malamnya acara gathering Mayapada

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   43. KEMBALI PADAKU!

    "Oh Tuan dari perusahaan konsultan yang kami minta bekerja sama dalam projek kami itu, bukan? Apakah kalian pasangan kerja dari perusahaan yang sama?" tanya Nadia mencoba mencari tahu, dia masih belum yakin Farel hanya memegang perusahaan konsultan saja mengingat banyaknya tamu undangan yang menghormatinya. "Dia wanitaku," jawab Farel santai seraya melingkarkan tangannya pada pinggang Reyna. Dia menatap Aldi yang terlihat jelas menatap mereka denga pandangan rumit. "Tuan, mari saya antar Tuan ke ruangan khusus. Ada sesuatu yang akan kami bicarakan empat mata berkenaan dengan projek yang kami tawarkan. Apakah anda tidak keberatan?" tanya Nadia mencoba menjauhkan Reyna dari Farel. Nadia sangat kagum dengan kharisma Farel dan ketampanan pria itu. Entah mengapa dia isangat tertarik untuk mengenal Farel lebih jauh. "Sepertinya pria ini bukan orang sembarangan, hemmm, beruntung sekali wanita mandul itu dekat dengan pria

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   44. MELEPASKAN

    "Tidak boleh! Kau hanya mencintaiku Reyna, kau hanya bisa mencintaiku. Tidak akan ada orang lain yang bisa mencintaimu sebesar aku mencintaimu." Reyna malas mendengar ocehan Aldi, dia berusaha tidak terbujuk rayuan suaminya lagi. "Aku lelah, Mas. Selama kau masih bersama Nadia, aku tidak akan sanggup bersamamu. Aku menyerah." "Aku sudah menawarkan untuk menceraikannya, tapi bukankah kau yang tidak ingin aku berpisah darinya?" protes Aldi sambil menatap iris mata Reyna. "Aku memikirkan anakmu, Mas Ingat Azlea masih sangat kecil Apa kau sanggup jika anakmu dibawa oleh ibunya dan melarangmu bertemu dengannya?" "Akkkkhhhhh! Sial! Kenapa harus ada pilihan itu. Dan mengapa aku harus memiliki anak dari orang lain? Apa kau sengaja tidak ingin hamil dariku, Reyna?" Plakkkk! Reyna menampar pipi Aldi dengan wajah penu

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   45. PERMOHONAN TERAKHIR

    Reyna menggeleng seraya tersenyum kecil, wanita di depannya ini selalu saja membuat dirinya muak. "Aku sebenarnya kasihan dengan mas Aldi dan Azlea, kenapa mereka harus memiliki wanita yang tidak pantas untuk dicintai," ucap Reyna seraya melangkah meninggalkan Nadia. "Apa maksudmu, wanita sial!" ucap Nadia marah. Reyna tidak meladeni Nadia dia tetap melangkah meninggalkan Nadia yang wajahnya memerah menahan amarah. Dasar wanita mandul, syukurlah sebentar lagi kau akan berpisah dari suamiku!" teriak Nadia kesal. Hei ... santai nona, kenapa kau marah ? Aku hanya memberi pendapat sesuai dengan yang aku saksikan," jawab Reyna kembali tersenyum tanpa menoleh pada Nadia. "Aku yakin kau pasti membujuk papa Azlea untuk tidak bercerai. Kau pikir dia akan mengikuti keinginanmu? Dia bahkan ingin sekali mempercepat prosesnya!" dusta Nadia membuat Reyna terkek

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   46. PERTANYAAN HOROR

    Reyna dan Farel baru saja sampai di rumah, ketika Farel tiba-tiba menahan langkahnya. Reyna, apa boleh aku tahu, apa yang terjadi? Kenapa diam?" tanya Farel. Reyna menatap wajah tampan Farel, mata mereka saling beradu. Ada banyak kata yang ingin diungkapkan Reyna dari tatapan matanya. Dan Farel merasa terluka, dia seakan merasakan apa yang Reyna rasakan. "Aku tahu ini sulit," ucap Farel, Dia mengikuti Reyna menuju kamar wanita itu. "Aldi bertanya padaku apakah dia mampu menjalani hidupnya setelah kami berpisah? Dan mirisnya aku pun menanyakan hal yang sama di hatiku, Kak," ucap Reyna dengan air mata yang kembali mengalir. Rasanya seakan ada yang hilang di hatinya Reyna duduk di tepi tempat tidur seraya mendongak menatap Farel yang berdiri di hadapannya. "Kak, aku tidak sanggup," ucap Reyna terisak dengan air mata yang membanjiri wajahnya.

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   47. MENIKAHLAH DENGANKU

    Pria tampan dengan lesung pipi itu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Pertanyaan Reyna membuatnya bingung untuk mencari jawaban yang dia inginkan. "Kenapa Kak Farel diam? Aku sejak dulu tidak pernah melihat Kak Farel dekat dengan teman wanita. Apa Kakak tidak pernah mencintai seorang wanita tanya Reyna lagi kali ini membuat wajah Farel merah karena gugup. Farel kemudian menarik tangan Reyna tanpa menjawab pertanyaan Reyna, dia membawa Reyna kembali' ke mobil lalu melajukan mobilnya perlahan. Reyna bertanya-tanya dengan kelakuan Farel yang menurutnya aneh. Mata Reyna melirik ke arah Farel melalui kaca spion mobil yang berada di depannya. "Kita kemana Kak Farel?" tanya Reyna bingung karena sampai saat ini Farel sama sekali tidak mengeluarkan suara. Pria itu seakan asik mengemudi mobil sambil menatap.lurus ke jalan. Farel melirik Reyna juga melalui spion mobilnya

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   48 PENGAKUAN

    Reyna membelalakkan matanya seraya menatap Farel. Bisikan Farel barusan membuatnya shock. Farel kembali membawa Reyna ke ruangannya. 'Ma-maksudmu apa, Kak?" tanya Reyna sekali lagi saat mereka sudah berada di dalam ruangan. "Ayo menikah denganku, aku akan selalu membuat mu bahagia, Reyna. Kakak janji," jawab Farel lagi. "Kau serius, Kak?' "Sangat serius." Reyna menatap iris mata Farel dengan tajam, dia ingin sekali mengetahui arti kesungguhan ucapan Farel padanya. Reyna tertegun sesaat, susah sekali rasanya untuk mengeluarkan kata-kata. Reyna sungguh belum pernah berpikir harus menikah dengan kakak angkatnya walau dia amat menyayangi Farel. "Kau tahu aku masih belum bercerai, Kak." Farel melangkah mendekati Reyna, di genggamnya tangan Reyna seraya menatap penuh kasih. &nb

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   49. PELECEHAN

    Dua pekan setelah kepergian Farel, Reyna kembali menjalani aktifitas nya sendiri. Namun Farel tidak pernah melupakan waktu untuk menghubunginya. Bahkan seperti minum obat saja jadwal Farel hingga tiga kali sehari menghubungi wanita itu dengan rutin. Apla5gi saat terakhir berpisah, Reyna berjanji untuk menerima Farel menjadi seseorang yang istimewa dalam hidupnya kelak. Hal itu membuat Farel lebih merasa memiliki tanggung jawab untuk hidup Reyna sejak saat ini. Hari - hari wanita itu sejak kepergian Farel disibukkan dengan mengelola butiknya yang baru. Karena sistem promosi dan kualitas produk yang mereka jual memiliki kualitas yang tinggi tentu saja membuat butik mereka melejit cepat. "Mbak Reyna, jangan lupa undangan ulang tahun nyonya Alicia, pelanggan kita yang merupakan istri dari CEO Armajaya Coorporation." Reyna mengambil undangan yang di sodorkan oleh Ika, asistennya.

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   50. MALAM PENUH RINDU

    Di tempat yang lain tepatnya di negara Singa putih terlihat seorang pria yang sedang kesal dengan benda pipih di telinganya. "Kerja kalian bagaimana sih? Aku meminta kalian untuk menjaga nyonya Reyna, kenapa kalian membiarkan dia dipermalukan seperti itu!" bentak pria itu menggeram marah. Pria itu berdiri seraya mengepalkan tangannya. Jika tidak ingat urusan perusahaan yang harus dia selesaikan, Farel akan segera terbang dan menemui wanita terkasihnya. Kejadian buruk yang menimpa Reyna membuatnya cemas dan panik. "Maaf Tuan, kami terlambat bertindak Saat nyonya mulai diserang, kami sudah akan mengambil alih namun, tiba-tiba Tuan Aldi datang menyelamatkan nyonya." "Huh, kalian tidak bisa aku andalkan! Sekali lagi kau membuat kesalahan, aku tidak akan segan membuatmu tidak bisa bekerja lagi." "Ampun, Tuan. Saya dan teman-teman akan lebih hati-hati lagi menjaga

Bab terbaru

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   73. BERTEMU PELAKU

    "Mas Aldi?" tanya Reyna dengan wajah bingung. Abi mengangguk yakin. Dia mengamati reaksi Reyna yang terlihat masih tidak percaya. "Kau tidak percaya?" tanya Abi. Reyna mengangguk, dia yakin Aldi tidak akan mungkin berbuat jahat padanya dan Evan, anak kandungnya sendiri. Abi membuka ponselnya, lalu menekan rekaman suara seseorang. "Jangan sampai Reyna tahu aku yang mengatur semua nya. Pastikan semua tersusun rapi sampai waktunya tiba. Aku punya alasan sendiri untuk melakukan ini," suara Aldi terdengar jelas dari ponsel Abi. "Masih tidak percaya padaku?" tanya Abi pada Reyna yang diam mematung. Sungguh dia tidak mau percaya dengan apa yang dia dengar. Tapi rekaman itu menyatakan Aldi yang seolah-olah mengatur semua nya. Reyna menggeleng sekali lagi. Dia sungguh tidak ingin percaya dengan apa yang dikata

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   72. KEJUTAN TAK DINGINKAN

    "Jadi kemana kau akan pergi setelah ini Reyna?" Sosok pria tampan itu maaih menatap Reyna dengan pandangan rumit. Reyna tidak menjawab, dia justru asyik membantu menyuapi Evan. Beberapa saat kemudian wanita itu mendongak menatap pria itu seraya tersenyum. "Aku akan ke suatu tempat yang menbuat Aldi tidak bisa menemukan aku. Bukankah aku sudah menceritakan semuanya padamu tentang masalahku dan alasanku pergi?" Pria itu menghampiri Evan dan membelai puncak kepala bocah itu. Evan melirik tidak suka. "Jangan pegang-pegang kepala, Evan!" protesnya membuat pria itu tertawa. Reyna menggeleng lalu membersihkan mulut Evan setelah menghabiskan suapan nya. Dia mengerti sifat Evan yang tidak bisa cepat akrab pada orang yang baru dia kenal. Untuk itu Reyna heran saat Evan cepat akrab dengan Aldi ketika pertama kali mereka bertemu. Mungkin ikatan anak dan ayah membuat Evan mera

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   71. KECURIGAAN ALDI

    Aldi membuka matanya perlahan, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang ia tempati. "Tuan, sudah sadar?" Andre yang melihat pergerakan atasan nya segera beranjak dari sofa tempatnya duduk. "Mana Reyna?" Andre terdiam, ada keraguan untuk menjawab pertanyaan Aldi. Pria itu takut Aldi mengambil tindakan yang salah, padahal dia masih harus menjalankan perawatan. "Emm, itu Tuan, Nyonya harus mengunjungi perusahaan nya di luar kota. Ada yang dia harus selesaikan," ucap Andre tanpa berani menatap atasan nya. Aldi mengernyit, diantidka menyangka Reyna pergi di saat dia sedang tidak baik-baik saja. "Kau sudah menemukan sesuatu yang mencurigakan tentang kejadian yang menimpaku ini?" tanya Aldi mengalihkan topik. Andre menyodorkan amplop coklat tertutup pada atasan nya. Dia memperlihatkan kepada Aldi data

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   70. KEPUTUSAN REYNA

    "Apalagi ini Tuhan, kenapa cobaan untuk hidupku tidak pernah berhenti?" Reyna menaltap nanar isi tulisan dalam kertas itu. Dia segera meremas kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Dengan tubuh yang masih gemetar Reyna melangkahkan kakinya mendekati Aldi. Langkahnya gontai seraya menatap Aldi yang saat ini kembali tertidur. Tangannya terangkat dan menyentuh wajah pria itu, setelah itu tangan Reyna mengusap kepala Aldi lembut. "Maafkan aku, Mas. Aku kembali harus menyusahkanmu. Semoga setelah ini semua akan baik-baik saja. Kau harus selalu bahagia, aku tidak ingin ada yang menyakitimu karena aku," bisik Reyna dengan air mata yang menetes. Reyna mengecup kening Aldi lalu bergegas keluar ruangan dengan menarik tas nya. Wanita itu berlari melewati koridor rumah sakit. Dia menuju ke arah pintu gerbang rumah sakit. Reyna menoleh ketika dia merasa ada langkah

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   69. KERTAS BERPITA MERAH

    Aldi telah dipindah ke ruang rawat inap setelah selesai melakukan operasi untuk membuang peluru yang bersarang di punggung kiri nya. Menurut dokter yang menangani, jarak peluru tidak terlalu dalam namun, Aldi kehilangan banyak darah. Untuk itu laki-laki itu harus dirawat untuk memulihkan bekas operasi dan kondisinya. Keesokan harinya, kondisi Aldi sudah mulai membaik. Reyna menatap nanar ke arah sosok pria yang sedang terbaring di tempat tidur kamar perawatan. Wanita cantik yang matanya masih terlihat sembab itu menggenggam tangan Aldi. "Mas, beneran tidak apa-apa?" tanya Reyna lembut. Aldi baru saja tersadar dari pengaruh obat bius. Pria itu berusaha tersenyum untuk menenangkan hati Reyna. "Aku tidak apa-apa, tidak perlu cemas, ya," jawab Aldi mengusap punggung tangan Reyna. Reyna memperhatikan pria yang masih terbaring lemah. Dia tahu Aldi belum pulih walau seny

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   68. PENEMBAKAN

    Seminggu ini Reyna kembali di teror oleh orang yang sama. Laki-laki bertopi yang acap.kali tiba-tiba hadir entah mengikutinya, atau sekedar lewat di depan kantor nya. Pernah Reyna merasa pria asing itu mondar mandir di depan rumahnya dengan menggunakan sepeda motor. Yang membuat Reyna heran saat Aldi ada di sampingnya atau berada di dekatnya, gangguan teror itu tidak pernah hadir, kecuali saat mereka ada di taman beberapa waktu lalu. Reyna sungguh merasa hidupnya tidak tenang. Beberapa kali dia berpikir akan pergi membawa Evan ke tempat yang lebih aman, tetapi wanita itu memikirkan kandungannya yang tambah besar. "Apakah pergi solusi terbaik untuk kami? apakah akan menjamin keselamatan kami?" Benak Reyna bermonolog. Kegelisahan menyelimuti hati wanita itu untuk mengambil keputusan, namun dia juga tidak ingin membicarakan keinginannya dengan Aldi.

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   67. KISS ME AGAIN

    "Apa itu, Bunda?" tanya Aldi pada Reyna. Reyna menaikkan bahunya dan kemudian mengambil sesuatu yang di pegang Evan. Miniatur robot yang tangan nya tidak lengkap. Hilang sebelah. "Evan di kasih om yang tadi, Bunda. Katanya buat Evan main, tapi kata Om nya tangan robot nya harus Evan sembuhkan dulu, karena lepas sebelah. Evan bilang, nanti Evan aja yang bawa ke dokter," ucap bocah itu lucu. Reyna dan Aldi berpandangan. Mereka menerka-nerka maksud pria bertopi tadi. "Evan tidak apa-apa kan,Nak? Om tadi tidak menyakiti Evan?" Bocah tampan itu menggeleng seraya melingkarkan tangan nya di leher Aldi. Dia tidak mengerti jika kedua orang tua nya sangat cemas pada nya. Keduanya terlihat lega. Reyna mencium pipi Evan dengan rasa syukur dan lega yang luar biasa. Kecemasan masih terlihat di wajahnya tapi wanita itu sudah bisa tersenyum sera

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   66. PRIA BERTOPI

    "Daddy, Evan mau ke taman," pinta bocah kecil memeluk kaki Aldi dengan wajah membujuk. Aldi menunduk memperhatikan tatapan Evan, mengelus puncak kepala bocah itu dengan penuh kasih. "Evan mau ke taman sama Daddy?" Aldi balik bertanya. Evan mengangguk penuh harap. Membiarkan Aldi memainkan pipi gembul nya. "Bunda gimana dong? Tega neinggalin bundanya di rumah?" "Bunda mau kok, tadi bunda bilang ke Evan, asal Daddy nemenin, bunda pasti ikut." Aldi tersenyum lalu menggendong Evan dan memeluknya erat. Hatinya bahagia, momen untuk bersama putranya dan Reyna tidak akan di sia-siakan. "Yuk, ganti baju dulu ya, Tuan muda," ajak Aldi menemani Evan ke kamarnya. Aldi tidak bisa melepaskan pandangan nya pada wanita cantik di depan nya. Wali pun perut wanita itu sudah terlihat membuncit, namun kec

  • THE IMPERIOUS HUSBAND   65. AKU RINDU

    Hari ini akhir pekan, Aldi tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk bersama putranya dan Reyna. Namun kesehatan Reyna masih belum pulih. Beda dengan Evan yang sekarang sudah mulai bermain kembali. Aldi mengetuk kamar Reyna lalu membukanya perlahan saat suara Reyna mempersilahkan dia masuk. Aldi menghampiri Reyna lalu meraba kening wanita itu. "Udah minum obat?" tanya Aldi. Reyna menggeleng. Wajahnya masih terlihat pucat. Akibat teror yang dia alami membuatnya malas makan dan stress, untuk itu dokter Mario menyuruh Reyna untuk bedrest, apalagi kehamilannya masih masuk tri semester pertama. "Pasti belum sarapan? Kau harus makan dulu sebelum minum obat." Reyna kembali menggeleng lemah. Entah kenapa dia tidak nafsu makan. Tubuh nya masih terasa lemah. Aldi keluar kamar sebentar lalu masuk k

DMCA.com Protection Status