Beranda / Romansa / THE HERA'S KING / 21. Bertemu orang tua King

Share

21. Bertemu orang tua King

Penulis: Zemira Fortunatus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

King tiba-tiba tercengang saat ia bisa mencapai pelepasannya hanya dengan membayangkan tubuh istrinya itu.

 

"Shit!" ada apa denganku? apakah aku sudah sembuh?" Tanpa seorang pun yang tau, sejak kepergian Gladis untuk selamanya. Alat tempur King tidak berfungsi dengan baik. Itu salah satu alasan ia menolak dekat dengan lawan jenisnya. 

 

Ia pernah mengkonsultasikannya kepada seorang dokter spesialis ternama. Dokter itu mengatakan jika alam bawah sadar King yang belum bisa lepas dengan Gladis yang membuat ia seperti itu. Dokter mengatakan hanya King yang dapat menyembuhkan luka batinnya sendiri. Sekalipun ia minum obat semahal apapun tidak dapat menjamin ia akan sembuh total.

 

Ia mengguyur tubuhnya di bawah aliran shower, sambil berpikir kenapa ia dapat dengan mudahnya mencapai puncak nirwana.

Namun ia tidak dapat menemukan jawabannya.

 
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • THE HERA'S KING   22. Gara-gara paper bag

    Keduanya saling pandang. Hera tidak tau harus menjawab apa. King berpikir keras hendak menjawab apa, lalu ia ingat satu hal. "Mi, apa mami sudah mulai pikun ya?" ujarnya kepada nyonya Yesi. "Maksud kamu apa King?" tanya maminya. "Papi, apa papi ingat sesuatu?" ujarnya kepada tuan Roland. Keduanya serentak menggelengkan kepala. "Jelaskan King, jangan bikin penasaran deh!" seru Sang Mami. King pun menjelaskan disaat sebelum omanya meninggal, ia pernah berpesan jika kelak King menikah, harus menggunakan cincin pernikahan mereka. Itulah yang menjadi alasannya tidak membeli cincin pernikahan. "Sial..! kok gue bisa lupa beli cincin! untung saja gue masih ingat pesan mendiang oma dulu, kalau tidak bisa berabe semua," gumamnya dalam hati.

  • THE HERA'S KING   23. Torpedo siap tempur

    Bentakan King seketika membuat Hera takut ia buru-buru keluar dari kamar mandi. "Ma..maafkan saya tuan, saya terpaksa memakai baju dari mami, karena gaun yang saya pakai tadi sudah kotor," ujarnya sambil menunduk, tangannya mulai sibuk menutupi belahan duagundukannya yang terpampang nyata di depan mata King, belum lagi paha mulusnya yang juga terlihat oleh King. "Sial!" mata King seakan terbelalak melihat penampilan Hera yang begitu menggoda baginya, tanpa ia sadari alat tempurnya berubah wujud lagi, torpedonya kembali melesak berdiri tegak di balik celananya, ia buru-buru membelakangi Hera dan berjalan menuju lemari dan mengambil dengan sembarang kemeja panjangnya dan menyuruh Hera untuk memakainya. "Pakai ini!" ujarnya sambil menyerahkan kemejanya kepada Hera, ekor matanya masih sempat melihat dua gundukan kembar istrinya itu yang terasa pas di tangannya.

  • THE HERA'S KING   24. Anggun dan menawan

    Hera yang menyadari jika suaminya sudah selesai mandi dan berada di belakangnya. Segera menghadap ke arah King sambil menunduk, lalu berkata "tu..tuan saya mau mandi dulu," ujarnya sambil memeluk paper bag yang warnanya sama dengan paper bag yang tadi malam. Saat ia hendak melangkah ke kamar mandi, King berkata, "paper bag itu dari siapa?" "Tadi pelayan datang tuan, katanya ini dress dari mami dan saya di suruh memakainya." "Letakkan paper bag itu!" bentak King. "Ba..baik tuan." serunya takut lalu meletakkan paper bag tersebut di atas kasur King. King meraih ponselnya lalu mencoba kembali menelpon Juyan, baru deringan pertama, pintu kamar mereka sudahdi ketuk dari luar. Ia melangkah menuju pintu dan melihat dari kamera yang menempel di pintu kamar jika yang datang adalah pengawalnya.

  • THE HERA'S KING   25. Bertemu pria menyebalkan

    Semua orang yang berada disitu kaget dengan perkataan nyonya Yesi yang melupakan cincin peninggalan Oma mereka. "Lah, mami, kok bisa lupa sih?" ujar King kesal. "Mami bagaimana sih, kita sudah jauh-jauh kesini lho mi," tuan Roland ikut-ikutan kesal. "Hahaha, becanda doang kok, kalian serius amat, cie pengantin baru, saling berpegangan tangan," goda nyonya Yesi. Seketika King melepas genggamannya dari tangan Hera dan pura-pura sibuk dengan ponselnya. Lalu keluarga itu pun berdoa di depan makam opa dan omanya King. Setelah berdoa, mereka saling berhadapan dan saling bergantian menyematkan cincin di jari manis masing-masing. Tuan Roland bahkan menyewa fotografer ternama untuk mengabadikan moment bersejarah bagi putranya ini, baik melalui video ataupun beberapa foto.

  • THE HERA'S KING   26. Hera sedih

    Ternyata, Fred memiliki perusahaan besar, sama seperti yang ia miliki. Padahal tadi rencananya ia ingin menghancurkan perusahaan Fred karena telah berani menggoda istrinya di depan matanya sendiri. Setelah berbelanja beberapasepatu, King membawa Hera di sebuah butik dan kembali menyuruhnya untuk membeli semua yang ia mau. Ia lalu memilih beberapa pakaian dan juga dress serta baju tidur, karena ia belum membawa pakaian ganti. Ia lalu berinisiatif untuk membeli beberapa pakaian untuk suaminya karena ia juga tau jika King tidak membawa pakaian ganti dari Jakarta, bahkan ia juga membeli underwear untuk suaminya. Karena ia tidak tau ukuran underwear King, ia lalu meminta bantuan seorang pelayan, "mbak, saya mau membeli underwear untuk suami saya, bisa nggak mbak memperkirakan berapa ukuran yang di pakai pria yang sedang duduk di so

  • THE HERA'S KING   27. Hanya fantasi belaka

    Tanpa menunggu persetujuan King, ia berlalu dari ruang makan dan menuju kamar mereka. Di dalam kamar Hera kembali menguatkan dirinya, jika ia harus kuat dan tabah menjdi istri kontrak dari King. Sambil menunggu suaminya masuk kamar, ia kembali merapikan kantong belanjaan yang berserakan akibat ulah King. Ia melihat baju tidur pasangan, lalu ia mengambilnya satu yang berwarna peach dan menggantinya di dalam kamar mandi. Tiba-tiba King muncul, ia terlihat sedang menerima panggilan video dari ibu mertuanya. "Angkat, biar aku ganti baju dulu," ujarnya lalu buru-buru membuka bajunya di depan istrinya, Hera segera membelakanginya karena aksi nekat dari King. "Mas mu mana princess, tadi katanya, kamu beli baju tidur pasangan untuk kalian," ujar nyonya Yesi.  

  • THE HERA'S KING   28. Disangka hamil

    King, keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnyadan mendapati jika Hera sudah bangun jugasudah selesai mandi dan berpakaian dengan rapi dan tentu saja seksi menurutnya. "Se..Lamat pagi tuan muda," ujarnya gugup. Hera tidak mengingat apapun yang terjadi tadi malam,yang ia tau, ia sedang bermimpi jika ayahnya yang memeluknya dan menenangkannya saat ia ketakutan. "Sudah rapi aja lo! mau ketemu sama si Fred itu? iya?" ujarnya ketus. "Apa-apaan sih dia, menuduhku sembarangan." gumamnya dalam hati. "Maaf tuan, saya tadi di kamar mandi sebelah, karena tuan sedang berada di dalam," ujarnya takut. King melihat jam dinding, "astaga! gue hampir satu jam di dalam kamar mandi," gumamnya dalam hati. "Apa lo sudah membereskan semua barang-barang lo

  • THE HERA'S KING   29. Merasa bersalah

    Setelah mengetahui jika menantunya baik-baik saja, kedua orang tuan King merasa lega. Nyonya Yesi ingin mereka kembali menginap disini namun King berdalih jika besok mereka akan mulai masuk kantor. "Lho King, kok kalian langsung masuk kantor, kenapa kalian tidak bulan madu dulu?" nyonya Yesi keberatan. "Bulan madu mah gampang mi, hanya saja banyak pekerjaan kantor yang harus aku selesaikan, terlebih kantorku juga belum selesai di desain oleh Hera, mi" "Wah, jadi menantu mami ini seorang desain interiorkah?" "I..iya mi, saya masih belajar kok," seru Hera merendah. "Kapan-kapan kamu desain ulang ya kamar pribadi kami dan papi!" "Ih, norak!" seru King mengejek maminya. "Lho ko

Bab terbaru

  • THE HERA'S KING   155. The last

    Lui langsung mencari sang mommy. "Selamat sore jagoan Opa?" sapa tuan Roland kepada cucunya. "Oma, Mommy kemana,kok nggak kelihatan?" ia bukannya membalas sapaan kakeknya. Ia malah menanyakan keberadaan sang mommy. Jadinya tuan Luther menjadi terbengong-bengong dengan sikap cucunya itu. Sifat Lui bertolak belakang dengan sifat kakaknya Kiran yang menyapa kedua kakek dan neneknya dengan semangat. "Welcome home.., Oma, Opa," ucap Kiran lalu memeluk keduanya. "Lui.., kamu nggak kangen sama Oma?" Nyonya Yesi pura-pura sedih. Ia sangat tau kelemahan cucunya. "Tentu saja, Lui kangen Oma," ujarnya lalu memeluk omanya dengan erat. Namun ia tidak mau memeluk opanya. "Opa jangan sedih ya, sini main sama aku saja," Kiran mengetahui raut kesedihan di&n

  • THE HERA'S KING   154. Lui si posesif

    Empattahun kemudian,"Kiran.., anak Daddy, Where are youbaby..," ucap King yang mulai mencari keberadaan anak sulungnya itu di setiap ruangan dalam rumahnya, karena tadi ia sengaja mampir ke sekolah anaknya untuk menjemputnya, namun gurunya mengatakan jika si anak sudah dijemput duluan oleh seseorang.Jelas saja ia sangat kuatir karena Bu Gurunya kurang kenal dengan orang itu, ia hanya berkata jika ia adalah sopir keluarga Elwood.Ditambah lagi, istrinya Hera sedang ngambek dengannya sudah dua hari ini. Semua gara-gara putranya yang lahir setelah dua tahun Kiran hadir dalam kehidupan mereka.Lui Putra Elwood, demikian nama putra mereka. Walaupun Luimasih berumur 2 tahun namun tingkahnya seperti anak yang berumur lima tahun, ia sering kali menjalihi King.Satu persatu King menyebut nama-nama orang yang ada di rumahnya. Namun tidak ad

  • THE HERA'S KING   153. Baby K, Kirani Putri Elwood

    "Sayang.., pelan aduh..," King merasa sangat kesakitan karena untuk kesekiankalimya Hera menancapkan kuku-kukunya dilengan King.Saat ini Hera sedang berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi pertama mereka.King yang sok jago,melarang mami Yesi dan mama Lisma untuk menemaninya masuk ke ruang bersalin. Alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan istrinya yang sedang berjuang melahirkan bayi mereka.Hera terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat, namun bibirnya sama sekali tak mengeluh, hanya sorot matanya yang mengeluarkan banyak air mata, mengisyaratkan rasa sakit yang mendalam."Sayang.., semangat baby, kamu pasti bisa!" King mencoba menyemangati Hera, ia juga menyeka keringat yangsudah bercampur air mata di wajah istrinya."Bu Hera, sekali lagi kita coba, kepala si kecil sudah mulai nongol nih, tarik napas dalam-dalam, l

  • THE HERA'S KING   152. Ritual suci

    Beberapa bulan kemudian,"Sayang.., i'm home baby.., where are you?" ucap King setengah berteriak mencari keberadaan istrinya di dalam kamar."Aku disini mas," jawab Hera yang baru saja selesai mandi."Kamu baru selesai mandi sayang? ayo buruan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar King lagi."Lho mas, bukannya pagi ini kamu akan menghadiri meeting penting?" seru Hera bingung. Soalnya mami Yesi mengatakan jika suaminya sangat sibuk hari ini jadi, ibu mertuanya yang akanmenggantikan King untuk mengantarkannya ke rumah sakit."Sayang.., yang terpenting bagiku saat ini hanya kamu dan bayi kita, yang lain mah.., lewat! lagian kamu nggak usah kuatir ada dua tim kuat yang ikut mendukung suksesnya perusahaan kita," jelas King kepada istrinya."Maksud mas, tim kuat yang bagaimana sih?"

  • THE HERA'S KING   151. Semua menjadi jelas

    Pagi hari pukul enam, Hera terbangun dan merasakan badannya terasa capek. Ia melihat sekelilingnya, "aku ada dimana?" gumamnya dalam hati.Ia lalu mengitari pandangannya di dalam ruangan itu. Akhirnya ia tau jika ia sedang berada di dalam rumah sakit.Tangannya juga telah di infus, ia lalu mengingat bayi di dalam kandungannya."Bayiku.., apakah kamu baik-baik saja nak?" Hera mulai terisak, dan menangis tersedu-sedu. Tuan Roland danNyonya Yesi yang sedang menjaga Hera seketika terbagun dari sofa yang mereka tiduri."Pi.., Hera sudah sadar! segera hubungi dokter!" pinta nyonya Yesi kepada suaminya.Sementara ia sendiri menghampiri ranjang tempat Hera terbaring."Ra.., kamu sudah bangun?" sapa nyonya Yesi lembut."Mi.., bayiku mi.., bayiku bagaimana mi?" isaknya lagi."Kamu tenang ya Ra, cucu mami

  • THE HERA'S KING   150. Hera ditemukan

    Juyan yang baru saja mendapat laporan dari Jonas, jika Hera saat ini di rawat di sebuahrumah sakit, segera membawa King menuju rumah sakit dimana Hera sedang dirawat.Sepanjang perjalanan King mencoba terus mengumpulkan kesadarannya. Ternyata pengaruh wine yang ia minumtadi mulai bereaksi.Sesampai di rumah sakit, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan unit gawat darurat, ia tidak peduli lagi jika beberapa perawat menghalangi jalannya.Ia melihat istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri, dengan wajah pucat dan infus yang terpasang di tangannya.Ia lalu menggenggam tangan istrinya sambil menangisia berkata, "Ra.., kamu kenapa sayang? maafkan aku, bangun baby.., maafkan aku..," lirihnya."Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya kepada dokter yang bertugas di UGD saat itu."Kondisi pasien saat ini

  • THE HERA'S KING   149. Kamu dimana Ra?

    Sepanjang malam King terus mengitari jalanan kota Jakarta malam itu, namun ia tidak dapat menemukan jejak istrinya Juyan yang merasa kasihan dengan bosnya dari tadi tetap setiap mengikuti mobil King kemana pun ia pergi. Sementara itu, di sebuah apartemen, Hera tak henti-hentinya menangis. Berbagai cara dilakukan oleh Fred agar Hera berhenti untuk menangis namun sama sekali tidak berhasil. "Sudahlah Ra, untuk apa kamu menangisi suamimu yang tidak becus itu! itu hanya akan membuang-buang energimu, sudahlah lupakan saja masalah itu, anggap saja semua hanyalahangin lalu!" Fred bukannya membuat Hera tenang malah yang ia lakukan semakin memprovokasi Hera. "Kurang ajar lo,King! semua ini gara-gara lo! tunggu saja pembalasanku!" Fred mengeraskan rahangnya saat ini. Ia lalu

  • THE HERA'S KING   148. Nyonya Yesi pingsan

    "Saya baru dapat kabar, dari seorang pengintai,jika Hera terlihat bersama Fred," Jonas segera memperlihatkan ponselnya yang menampilkan Hera dan Fred yang terlihat masuk ke dalam sebuah mobil. "Bajingan! jadi lo kerjasama dengan dengannya?!"dengan cepat King melayangkan tinjunya ke wajah Jonas. "Jo..nas..," Amel berteriak histeris dan segera menghampiri Jonas yang terjatuh di lantai karena mendapat serangan tiba-tiba dari King. "Lo pikir gue nggak tau, jika bokap lo yang menghancurkan perusahaan ayah Tobi?" Juyan terlihat menahan King yang ingin kembali menghajar Jonas. Jonas terlihat meringis kesakitan, lalu bangkit dari lantai dan mencoba untuk berdiri dibantu oleh Amel. Ia mulai berkata, "gue sama sekali tidak tau-menahu tentang rencana Fred untuk menculik Hera! dan mengenai perusahaan ayahnya Hera

  • THE HERA'S KING   147. Aku bukan pelakor

    Sarah terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya karena Jodi juga ikut-ikutan menatapnya penuh emosi saat ia melihat foto Sarah yang memeluk King.Hatinya merasa marah karena diam-diam Sarah mulai menarik perhatiannya. Dan ia sudah bertekad untuk lebih mengenalnya. Namun lagi-lagi ia harus menelan rasa kecewa karena cinta karena Sarah ternyata bukan gadis baik-baik."Itu semua tidak benar, semua ini hanya salah paham, aku.., aku.. bisa menjelaskannya..," lirihnya sambil mulai menangis.Sarah tiba-tibamenyesal telah memeluk King saat itu. Ia tidak menyangka jika ada orang yang akan diam-diam mengambil beberapa fotonya dengan King.Awalnya memang niat Sarah masuk ke perusahaan King untuk merayunya dan mengacaukan pernikahannya dengan Hera.Namun seiring berjalannya waktu, King yang menugaskannya menjadi sekretaris Jodi telah merubah segalanya.

DMCA.com Protection Status