Share

THE HERA'S KING
THE HERA'S KING
Author: Zemira Fortunatus

1. CEO baru

Author: Zemira Fortunatus
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Matahari pagi memancarkan sinarnya begitu berkilau hari ini. Seorang pemuda bertubuh tegap dan berwajah tampan sedang memasuki kawasan perkantoran yang salah satu dari gedung itu adalah miliknya. Pria itu bernama King Elwood, yang biasa dipanggil King, seorang pria blasteran Amerika Indonesia berumur 27 tahun.

Hari ini adalah hari penobatannya menjadi CEO baru di perusahaan milik ayahnya yang saat ini menjadi owner di perusahaan itu. Ia langsung menuju sebuah aula luas yang sudah dipenuhi beberapa petinggi perusahaan yang menjadi saksi dinobatkannya King menjadi CEO di Quality TBK.

Kata sambutan dimulai oleh Mr. Roland Elwood selaku owner dan sekaligus ayahnya King. Sambutan tepuk tangan silih berganti riuh di ruangan itu. Tidak lupa papan bunga mulai bermunculan sebagai ucapan selamat bagi King, yang berdatangan dari setiap kolega Quality TBK.

Namun bagi King itu semua serasa membosankan, ia ingin cepat-cepat kabur dari tempat itu. Sebenarnya King tidak menginginkan jabatan ini, ia ingin bebas dan tidak mau disibukkan dengan urusan perusahaan tetapi karena perintah ayahnya yang tidak dapat dibantahkan akhirnya mau tidak mau ia harus menerimanya.

Setelah acara peresmian dirinya menjadi CEO, ia segera memasuki ruangannya. Terlihat King sedang tidur-tiduran di sofa sambil bermain game di ponselnya. Di sampingnya berdiri seorang pemuda yang sebaya dengannya bernama Juyan yang berperan sebagai pengawal pribadi King.

"Man, kasitau gue, jika si Roland datang kesini," ujarnya kepada Juyan. "Baik, tuan muda," jawab Juyan tegas. Namun tanpa keduanya sadari, tiba-tiba tuan Roland masuk ke ruangan CEO.

"King, Apa yang kamu lakukan!" King seketika kaget dan langsung terduduk di sofa. Ia menatap tajam kepada Juyan yang seketika pias.

"Papi mengangkatmu menjadi CEO agar perusahaan kita semakin maju bukan malah membuatnya makin kacau, kapan kamu bisa dewasa?" Seru tuan Roland marah. Namun king hanya nyegir kuda, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kamu tau susahnya mendiang kakekmu membesarkan perusahaan  ini. Tolong kamu fokus, cukup sudah kamu bermainnya. Ingat, umurmu sudah hampir kepala tiga," serunya lagi.

"Ya ampun papi, anakmu ini masih dua puluh tujuh tahun. Masih ada tiga tahun lagi menuju ke tiga puluh tahun, yang benar dong papi ngomongnya," ujar King sekenanya.

"Diam kamu!" Ujar tuan Roland emosi. Tiba tiba dering ponsel King berbunyi terlihat dilayar hp jika maminya yang menelpon. Ia segera mengangkat panggilan itu.

"Hallo mamiku sayang, Ia mam, papi aja yang heboh sendiri, beres mam, okay mam, love you so much," King mematikan panggilan itu. Walaupun sifat King yang ugal-ugalan seperti itu namun ia sangat menyayangi ibunya, dan menuruti setiap perkataan ibunya, nyonya Yesi.

Sepeninggal tuan Roland dari kantornya, ia mulai berkeliling ruangan itu. Lalu berkata, "Juyan, lo atur ulang interior ruangan ini, sungguh jadul banget, gue mau interior yang lebih ke gaya gue, you know lah, kan kita ini masih berjiwa muda."

Juyan segera menyodorkan beberapa gambar interior ruangan yang mewah kepada King, namun tak satupun yang menarik perhatiannya.

"Kok semua jadul banget sih, nggak gue banget deh!" Ujarnya kesal.

"Tuan muda, mau yang bagaimana?" ujar Juyan bingung.

"Gue mau interior kantor gue ini adalah interior satu satunya di muka bumi ini, jadi lo buat iklan di media online seluas-luasnya, mencari design interior yang bisa mengubah suasana ruangan ini."

"Suruh mereka menyertakan hasil design mereka, dan tawarkan harga tertinggi bagi pemenang." Ujar King panjang lebar.

"Baik tuan muda," seru Juyan dan segera menjalankan perintah King.

Related chapters

  • THE HERA'S KING   2. Apartemen mini

    Juyan mulai membuat iklan di media online dan langsung menyebarkannya. Belum lima menit, iklan tersebut sudah dilihat hampir satu juta orang dan ada beberapa yang mulai mengirimkan hasil design mereka. Saat ini King sedang istirahat di sebuah ruangan yang mirip apartemen tetapi tampilannya lebih mini yang ada di dalam kantor itu yang terhubung langsung dengan ruangan CEO. Ruangan itu cukup luas dengan satu kamar, satu kamar mandi, ada ruang makan, ruang tamu, pantry kecil untuk menghidangkan suatu masakan juga tersedia disitu. Terdengar teriakannya dari dalam mini apartemen itu "Juyan!" mendengar teriakan bossnya, Juyan segera masuk ke dalam ruangan itu. "Siap pak boss!" ujarnya. "Ini, rumah ataukah kandang ayam? berantakan banget. Ruangan ini juga di design ulang, tawarkan harga setinggi langit." "Siap, Laksanakan tuan muda," ujarnya lagi. King membuka tirai jendela kaca transparan, terlihat penampakan pemandangan kota jakarta yang sibuk siang ini. K

  • THE HERA'S KING   3. Mengenangmu

    Juyan sampai ke dalam kamar, ia melihat King mengigau dengan penuh peluh di sekujur tubuhnya. Ia segera membangunkannya, secara perlahan. "Tuan muda, are you okay?" King seketika sadar dari mimpinya dan langsung terduduk di di atas kasur."Antarkan aku kepadanya, sekarang..!" Juyan segera memenuhi perintah bossnya. Ia segera menelpon sopir pribadi King untuk bersiap siap. Saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju sebuah pemakaman mewah di daerah Karawang.King turun dari mobil dengan membawa seikat bunga mawar yang sudah di persiapkan oleh Sang Sopir sebelumnya. Ia melangkah diikuti oleh Juyan menuju sebuah makam seorang gadis bernama Gladis.Gladis, satu-satunya wanita yang mampu membuat King bertekuk lutut dengan cinta. Ia jatuh cinta sepenuhnya dengan Gladis, namun takdir berkata lain, karena suatu penyakit yang menggerogoti tubuh gadis pujaannya itu membuatnya harus merelakan kepergian Gladis selamanya.Sudah berbagai cara Ia lakukan untuk me

  • THE HERA'S KING   4. Hera Sagita

    "Hubungi pemilik design ini, gue mau dia yang menginterior seluruh ruangan gue, dan selama ia bekerja, gue mengungsi di ruangan darurat," ujar King. Mendengar titah bossnya, dengan segera Juyan mengirimkan email tanda deal bagi pemilik akun bernama Hera Sagita. Lalu ia juga menghubungi sekretaris Wina untuk menyuruh beberapa orang OB membersihkan ruang darurat untuk CEO di Quality TBK. Sementara itu di sebuah perumahan sederhana, seorang gadis bernama Hera Sagita, yang biasa dipanggil Hera, sungguh begitu terkejut saat ia membuka laptopnya dan melihat jika ada balasan email dari Quality TBK yang berisikan jika desain interior yang ia buat lolos review dan ia ditunggu besok pagi di kantor sekretariat Quality TBK. Alangkah senangnya hatinya, ia yang baru saja lulus kuliah dan berusaha mendapatkan pekerjaan dengan melempar beberapa lamaran di perusahaan tidak menyangka keisengannya membuat desain interior sebuah ruangan perkantoran dapat membawanya ke Quality TBK yang m

  • THE HERA'S KING   5. Pesona pria tampan

    Pagi harinya, terlihat Hera dengan memakai pakaian sporty turun dari bus tepatnya di kawasan Sudirman Jakarta pusat, ia pun melangkah dengan penuh percaya diri sambil menenteng ransel di punggungnya menuju salah satu gedung di pusat perkantoran itu. Sesampainya di lobi ia pun menuju ke bagian resepsionis dan menanyakan kantor sekretariat berada di lantai berapa. Resepsionis menanyakan nama dan keperluannya, Hera menjawab semua yang ditanyakan resepsionis itu. Hera masih berdiri menunggu resepsionis selesai bertelpon, tiba tiba dari arah luar gedung, terparkir mobil hitam nan elegan. Dari dalam mobil itu, keluar seorang pria tampan, tinggi dan berkharisma, dialah Sang CEO baru, semua orang terpana dibuatnya tak terkecuali Hera yang juga ikut terpesona dengan penampilan pria itu. Diam-diam ia mengagumi kegantengannya. Namun Hera kembali fokus kepada tujuannya ke kantor ini. Saat King melewatinya, ia tidak menoleh sedikit pun ke arah King, sedangkan orang lain y

  • THE HERA'S KING   6. Meragukan kemampuan Hera

    King kembali mengumpulkan memorinya, rasa kopi yang ia minum saat ini, sama seperti rasa kopi yang dulu sering Gladis buatkan untuknya. Ia penasaran dengan wanita tadi, namun King tidak terlalu mengenali wajahnya dikarenakan Hera yang memakai topi, sedangkan King tidak terlalu fokus melihat kearah gadis itu. Emosi King sempat terganggu namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya kembali dan fokus dengan pekerjaannya. Sementara itu Hera kembali berdiskusi dengan pengawal Juyan, ia memberitahukan hal-hal yang perlu di lengkapi untuk memulai mendesain ruangan CEO itu. Pengawal Juyan juga mengatakan jika besok bahan bahan yang digunakan sudah lengkap dan dipastikan pengerjaannya dimulai besok pagi. Keesokan harinya, dengan menggunakan bus angkutan kota, Hera kembali melangkah menuju perusahaan Quality TBK. Ia langsung menuju ke lantai paling atas. Sesuai petunjuk pengawal Juyan sebelumnya, ada beberapa orang yang akan membantunya mendesain kantor milik King. Semal

  • THE HERA'S KING   7. Serigala mengamuk

    King memeriksa keaslian hasil desain Hera, ia tiba tiba mengerutkan dahinya, "sial! ini data asli," ujarnya gusar. "Bagaimana tuan muda? apakah datanya asli?" Tanya Juyan. "Udah tau, masih nanya lo!" Carikan desain lain. Saat ini King berada di ruangannya dan melihat sendiri hasil kerja Hera yang sangat rapi dan teliti. Seminggu telah berlalu, namun tak satupun desain interior yang sesuai dengan kemampuan Hera. Selama seminggu pula Sang CEO terus mengamuk dan sasarannya sudah pasti para bawahannya. Pengawal Juyan kewalahan menjinakkan serigala yang sedang mengamuk itu. Seperti siang ini, "woi men, gila bener dah! gue seorang CEO masa berkantor di ruangan yang sangat kacau ini, apa kata dunia?" Ujarnya kesal. "Masa lo nggak mendapat satupun desain yang melebihi wanita itu?" Ujarnya sambil melirik tajam ke arah Juyan. Sekretaris Wina yang kebetulan ada dalam ruangan itu berkata "boss King, bagaimana jika kita panggil lagi nona Hera dan meminta maaf atas kesalah

  • THE HERA'S KING   8. Kesusahan Hera

    Kondisi ayah Hera belakangan ini semakin memburuk, dengan sisa tabungannya, Hera membawa ayahnya berobat ke dokter. Dokter di rumah sakit itu berkata jika ada penyempitan pembuluh darah di bagian kepala ayah Hera. Hal itu yang menyebabkan stroke yang berkepanjangan dan dampaknya dapat menimbulkan kelumpuhan saraf yang bisa terjadi seumur hidup. Itu berarti kemungkinan kecil ayah Hera bisa sembuh tetapi hal itu dapat di cegah jika dilakukan operasi pemulihan saraf. Hera menanyakan kepada dokter berapa kira-kira biaya pengobatan ayahnya. Dokter memberitahukan nominal angka yang sangat banyak mencapai milyaran rupiah. Hera sedikit kaget dengan penjelasan dari dokter. Bersama adik tirinya Ewan, mereka pun membawa pak Tobi pulang ke rumah. Hera berkata kepada adiknya agar merahasiakan biaya operasi yang besar kepada ayah mereka. Saat pak Tobi sedang di kamar untuk istirahat. Ewan keluar dari kamar dan menghampiri Hera yang sedang mengecek barang pesanan online yang

  • THE HERA'S KING   9. King frustasi

    King masih uring-uringan, ia memeriksa sendiri email yang di kirimkan kepada Hera yang masih belum ada tanda-tanda telah dibaca. Ia semakin kesal akan hal itu. Belum lagi desakan kedua orang tuanya yang menyuruhnya untuk menikah. Dua hari lagi kedua orang tuanya akan datang ke Indonesia untuk memperkenalkan kepada King wanita pilihan mereka. Dengan bantuan pengawal pribadinya Juyan, King diperkenalkan dengan beberapa wanita namun satu pun tidak ada yang menarik baginya. Bahkan Wina sang sekretaris yang terkesan genit menyodorkan diri untuk menjadi pendamping King. Terang saja ia langsung menolak. Dan merasa risih dengan Wina. Ia mengedarkan pandangannya dan menatap ruangan kantor tempat ia bekerja yang sangat berantakan. Hanya satu sisi yang terlihat rapi yaitu hasil desain interior yang dikerjakan oleh Hera. Namun belum sepenuhnya selesai karena, perusahaan menuduhnya plagiat. Dan karena itulah ia juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaannya. Tiba-ti

Latest chapter

  • THE HERA'S KING   155. The last

    Lui langsung mencari sang mommy. "Selamat sore jagoan Opa?" sapa tuan Roland kepada cucunya. "Oma, Mommy kemana,kok nggak kelihatan?" ia bukannya membalas sapaan kakeknya. Ia malah menanyakan keberadaan sang mommy. Jadinya tuan Luther menjadi terbengong-bengong dengan sikap cucunya itu. Sifat Lui bertolak belakang dengan sifat kakaknya Kiran yang menyapa kedua kakek dan neneknya dengan semangat. "Welcome home.., Oma, Opa," ucap Kiran lalu memeluk keduanya. "Lui.., kamu nggak kangen sama Oma?" Nyonya Yesi pura-pura sedih. Ia sangat tau kelemahan cucunya. "Tentu saja, Lui kangen Oma," ujarnya lalu memeluk omanya dengan erat. Namun ia tidak mau memeluk opanya. "Opa jangan sedih ya, sini main sama aku saja," Kiran mengetahui raut kesedihan di&n

  • THE HERA'S KING   154. Lui si posesif

    Empattahun kemudian,"Kiran.., anak Daddy, Where are youbaby..," ucap King yang mulai mencari keberadaan anak sulungnya itu di setiap ruangan dalam rumahnya, karena tadi ia sengaja mampir ke sekolah anaknya untuk menjemputnya, namun gurunya mengatakan jika si anak sudah dijemput duluan oleh seseorang.Jelas saja ia sangat kuatir karena Bu Gurunya kurang kenal dengan orang itu, ia hanya berkata jika ia adalah sopir keluarga Elwood.Ditambah lagi, istrinya Hera sedang ngambek dengannya sudah dua hari ini. Semua gara-gara putranya yang lahir setelah dua tahun Kiran hadir dalam kehidupan mereka.Lui Putra Elwood, demikian nama putra mereka. Walaupun Luimasih berumur 2 tahun namun tingkahnya seperti anak yang berumur lima tahun, ia sering kali menjalihi King.Satu persatu King menyebut nama-nama orang yang ada di rumahnya. Namun tidak ad

  • THE HERA'S KING   153. Baby K, Kirani Putri Elwood

    "Sayang.., pelan aduh..," King merasa sangat kesakitan karena untuk kesekiankalimya Hera menancapkan kuku-kukunya dilengan King.Saat ini Hera sedang berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi pertama mereka.King yang sok jago,melarang mami Yesi dan mama Lisma untuk menemaninya masuk ke ruang bersalin. Alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan istrinya yang sedang berjuang melahirkan bayi mereka.Hera terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat, namun bibirnya sama sekali tak mengeluh, hanya sorot matanya yang mengeluarkan banyak air mata, mengisyaratkan rasa sakit yang mendalam."Sayang.., semangat baby, kamu pasti bisa!" King mencoba menyemangati Hera, ia juga menyeka keringat yangsudah bercampur air mata di wajah istrinya."Bu Hera, sekali lagi kita coba, kepala si kecil sudah mulai nongol nih, tarik napas dalam-dalam, l

  • THE HERA'S KING   152. Ritual suci

    Beberapa bulan kemudian,"Sayang.., i'm home baby.., where are you?" ucap King setengah berteriak mencari keberadaan istrinya di dalam kamar."Aku disini mas," jawab Hera yang baru saja selesai mandi."Kamu baru selesai mandi sayang? ayo buruan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar King lagi."Lho mas, bukannya pagi ini kamu akan menghadiri meeting penting?" seru Hera bingung. Soalnya mami Yesi mengatakan jika suaminya sangat sibuk hari ini jadi, ibu mertuanya yang akanmenggantikan King untuk mengantarkannya ke rumah sakit."Sayang.., yang terpenting bagiku saat ini hanya kamu dan bayi kita, yang lain mah.., lewat! lagian kamu nggak usah kuatir ada dua tim kuat yang ikut mendukung suksesnya perusahaan kita," jelas King kepada istrinya."Maksud mas, tim kuat yang bagaimana sih?"

  • THE HERA'S KING   151. Semua menjadi jelas

    Pagi hari pukul enam, Hera terbangun dan merasakan badannya terasa capek. Ia melihat sekelilingnya, "aku ada dimana?" gumamnya dalam hati.Ia lalu mengitari pandangannya di dalam ruangan itu. Akhirnya ia tau jika ia sedang berada di dalam rumah sakit.Tangannya juga telah di infus, ia lalu mengingat bayi di dalam kandungannya."Bayiku.., apakah kamu baik-baik saja nak?" Hera mulai terisak, dan menangis tersedu-sedu. Tuan Roland danNyonya Yesi yang sedang menjaga Hera seketika terbagun dari sofa yang mereka tiduri."Pi.., Hera sudah sadar! segera hubungi dokter!" pinta nyonya Yesi kepada suaminya.Sementara ia sendiri menghampiri ranjang tempat Hera terbaring."Ra.., kamu sudah bangun?" sapa nyonya Yesi lembut."Mi.., bayiku mi.., bayiku bagaimana mi?" isaknya lagi."Kamu tenang ya Ra, cucu mami

  • THE HERA'S KING   150. Hera ditemukan

    Juyan yang baru saja mendapat laporan dari Jonas, jika Hera saat ini di rawat di sebuahrumah sakit, segera membawa King menuju rumah sakit dimana Hera sedang dirawat.Sepanjang perjalanan King mencoba terus mengumpulkan kesadarannya. Ternyata pengaruh wine yang ia minumtadi mulai bereaksi.Sesampai di rumah sakit, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan unit gawat darurat, ia tidak peduli lagi jika beberapa perawat menghalangi jalannya.Ia melihat istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri, dengan wajah pucat dan infus yang terpasang di tangannya.Ia lalu menggenggam tangan istrinya sambil menangisia berkata, "Ra.., kamu kenapa sayang? maafkan aku, bangun baby.., maafkan aku..," lirihnya."Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya kepada dokter yang bertugas di UGD saat itu."Kondisi pasien saat ini

  • THE HERA'S KING   149. Kamu dimana Ra?

    Sepanjang malam King terus mengitari jalanan kota Jakarta malam itu, namun ia tidak dapat menemukan jejak istrinya Juyan yang merasa kasihan dengan bosnya dari tadi tetap setiap mengikuti mobil King kemana pun ia pergi. Sementara itu, di sebuah apartemen, Hera tak henti-hentinya menangis. Berbagai cara dilakukan oleh Fred agar Hera berhenti untuk menangis namun sama sekali tidak berhasil. "Sudahlah Ra, untuk apa kamu menangisi suamimu yang tidak becus itu! itu hanya akan membuang-buang energimu, sudahlah lupakan saja masalah itu, anggap saja semua hanyalahangin lalu!" Fred bukannya membuat Hera tenang malah yang ia lakukan semakin memprovokasi Hera. "Kurang ajar lo,King! semua ini gara-gara lo! tunggu saja pembalasanku!" Fred mengeraskan rahangnya saat ini. Ia lalu

  • THE HERA'S KING   148. Nyonya Yesi pingsan

    "Saya baru dapat kabar, dari seorang pengintai,jika Hera terlihat bersama Fred," Jonas segera memperlihatkan ponselnya yang menampilkan Hera dan Fred yang terlihat masuk ke dalam sebuah mobil. "Bajingan! jadi lo kerjasama dengan dengannya?!"dengan cepat King melayangkan tinjunya ke wajah Jonas. "Jo..nas..," Amel berteriak histeris dan segera menghampiri Jonas yang terjatuh di lantai karena mendapat serangan tiba-tiba dari King. "Lo pikir gue nggak tau, jika bokap lo yang menghancurkan perusahaan ayah Tobi?" Juyan terlihat menahan King yang ingin kembali menghajar Jonas. Jonas terlihat meringis kesakitan, lalu bangkit dari lantai dan mencoba untuk berdiri dibantu oleh Amel. Ia mulai berkata, "gue sama sekali tidak tau-menahu tentang rencana Fred untuk menculik Hera! dan mengenai perusahaan ayahnya Hera

  • THE HERA'S KING   147. Aku bukan pelakor

    Sarah terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya karena Jodi juga ikut-ikutan menatapnya penuh emosi saat ia melihat foto Sarah yang memeluk King.Hatinya merasa marah karena diam-diam Sarah mulai menarik perhatiannya. Dan ia sudah bertekad untuk lebih mengenalnya. Namun lagi-lagi ia harus menelan rasa kecewa karena cinta karena Sarah ternyata bukan gadis baik-baik."Itu semua tidak benar, semua ini hanya salah paham, aku.., aku.. bisa menjelaskannya..," lirihnya sambil mulai menangis.Sarah tiba-tibamenyesal telah memeluk King saat itu. Ia tidak menyangka jika ada orang yang akan diam-diam mengambil beberapa fotonya dengan King.Awalnya memang niat Sarah masuk ke perusahaan King untuk merayunya dan mengacaukan pernikahannya dengan Hera.Namun seiring berjalannya waktu, King yang menugaskannya menjadi sekretaris Jodi telah merubah segalanya.

DMCA.com Protection Status