Beranda / Romansa / THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE / Ranjang Tidur Penuh Drama

Share

Ranjang Tidur Penuh Drama

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 22:15:46

Sumpah rasanya aku malu luar biasa, tak bisa melihat pak Aris lagi, pak Aris melihat semuanya tapi masih bersikap biasa dia normal atau tidak.

"Rambut basah jangan langsung di tutup."ucap pak Aris, yang tiba-tiba saja menghardrayer rambutku antara romantis dan menyeramkan, menyeramkan ya begitu aku mencoba menjadi perempuan ber otak bersih tapi entah kenapa ya Allah, mataku malah melihat ke arah lain.

"Terimakasih pak?"ucapku,dia dengan tatapan teduh masih mengeringkan rambutku.

"Saya bukan bapak kamu," balasnya pelan, emang bener sih tapi kan bapak Dosen.

"Kan bapak Dosen."ucapku tak mau kalah, pak Aris mematikan hardrayernya kemudian dia, sedikit membungkukan badannya dan menatap mataku dengan tatapan yang aduhai bikin kaki lemas tak berdaya.

Dia cuma diem dan terus menatapku, apa dia berencana menggodaku, oke aku tatap balik matanya siapa takutkan.

Kami saling tatap-tatapan, sampai aku duluan yang memalingkan wajah, damagenya bukan main apa lagi pas liat dia senyum.

"Bapak gak lapar."

"Saya lebih lapar makan kamu ."ucapnya lalu segera menjauh dari diriku, dan pergi kekamar mandi, mungkin mau mandi masa ganteng-ganteng gak mandi kan malu sama wajahnya.

Setelah kami sama-sama membersihkan diri, lalu kami melakukan sholat Magrib berjamaah.

Aku mencium Lengan pak Aris, tanda bahwa aku menghormati dirinya sebagai suami.

"Pa-"Di rumah panggil saja mas." ucap pak Aris kepadaku, kayaknya dia malu juga di usianya yang baru nginjak 28 di sebut bapak, mana sama bininya lagi.

"Iya, tapi mas Aris saya mau ngomong."ucapku agak ragu ngomongnya sih, takut marah dia terus nantinya nilai mata kuliahku dia potong lagi kan jadi inalillahi.

"Ngomong aja,"

"Saya mau pernikahan kita di rahasiakan."pintaku.

"Kenapa?"tanya Mas Aris Penasaran.

"Mas kan tau mas banyak fansnya, jadi buat jaga hati mereka." ucapku ber- alasan

"Terserah kamu ajalah." ucapnya, setelah itu dia bangkit dari duduknya dan membereskan bekas sholat.

Akupun segera menyusul karna mau melakukan makan malam bersama untuk kedua kalinya di rumah ini bersama dengan orang ini.

Pas udah sampai ruang makan, ternyata emakku dan bocah tengil itu sudah di sana, dilihat dari gelagatnya pasti akan mengganggu lagi.

"Apa aku bilang, jadikan heheh ciye jadi. Jadi jodoh kan hehehe." usilnya, aku memolototinnya

dengan mata galaku, dia malah tertawa dan ngadu ke emak ku, dasar pengadu.

Aku duduk dengan emakku. "Emak ma-

"Dahulukan dulu suamimu nak, kamu sekarang bukan punya emak lagi."ucap Emakku, yang mau tak mau aku menurutinya, bocah tengil itu cekikikan gak jelas, awas aja di kampus dia nanti.

"Iya Mak, Mas Aris mau makan apa?"tanyaku agak ragu sih, tapi kok dia keliatan senang pas aku panggil mas Aris.

"Apa aja, "jawabnya simpel ngomongnya irit betul, bahkan pas di ajak ngobrol sama mamah aja dia ngomong semaunya.

Ya udah aku ambilin aja semua lauknya, sekalian ngerjain, sesekali di kerjain kan enak, liat tuh mata sudah menatapku tajam.

"Makan yang banyak ya mas, biar perutnya cepat buncit."aku memberikan nasi yang berisi lauk pauk yang penuh itu.

"Makan sepiring berdua aja, ini gak bakal habis, "pinta mas Aris, malah jadi tatapan ciye dari bocah itu kan.

'berhenti meledekin bocah tengil, kalau beginikan jadi senjata makan tuan. 'batinku merutuk, terpaksa aku menikah terpaksa aku juga makan sepiring berdua begini, mana sesendok dan segarpu, kalau beginikan kaya ciuman secara tidak langsung.

Tapi aku dapat melihat emak Bahagia melihatku mesra sama pak eh mas Aris, Aries maksudnya ahhaa plesetin dikit ah. "Mau tambah lagi mas, "aku tanya begitu basa-basi doank.

"Enggak,"jawabnnya secara replek aku ngambilin air minum, malah di ledekin.

"Ciyeeeeeeeeeeeeeee, "ledek lagi tuh bocah, Aku mendengar pak eh mas Aris menahan tawanya.

Kalau mau ketawa -ketawa aja Bambang,gak usah di tahan -tahan , sembelit nanti tahu rasa, ganteng-ganteng hobinya ngeledek.

Setelah selesai makan, aku ikut emak niat nya mau sholat dan tidur di sana, tapi emakku ngusir dengan galaknya. "Kamu udah nikah, udah sewajarnya tidur sama suamimu."

Dengan terpaksa aku kembali ke kamarku dengan Mas Aris, Aries tapi bukan versi zodiak ya sengaja' di pelesetin kalau enggak suka aneh aja manggil dosen galak itu dengan panggilan akrab.

Pas masuk kamar, aku lihat pak Dosen eh mas Aris masih sibuk dengan laptopnya.

"Mau di bikinin kopi gak." tawarku dengan murah hati, dia melirikku sekilas kemudian berkata dengan singkat

"Gak, "jawabnya, sabar-sabar lebih baik aku tidur besok pagi aku ngampus, tapi ngomong-ngomong tidur pasti bakal sekasur sama dia donk.

Ya udahlah mau gimana lagi, bismillah aku naik ranjang, kemudian segera membaringkan tubuhku di arah kiri yang lebih tepatnya menghadap arah jendela.

Jantungku berdetak kencang, padahal akukan gak jatuh cinta sama pak dosen, tapi kenapa ya kok gugup setengah mati, jantung dan badan terasa panas terbakar, padahal belum di apa-apain sama mas Aris, untuk menyembunyikan ke gugupan aku, aku menutupi seluruh tubuhku dari ujung kaki sama ujung kepala dengan selimut, udah mirip mayat aja, karna kalau gitu pak Aris pasti tau aku gugup setengah mati.

Tiba-tiba aja ranjang terasa bergoyang, kok tambah gugup ya, Aku mengeratkan pelukanku pada selimut dan membungkus tubuhku dengan selimut, sehingga jadi lebih mirip dadar gulung.

"Sudah tidur?"tanya Pak Aris eh mas Aris.

"Belum bisa tidur."jawabku, kemudian aku dan sama-sama terdiam, lebih sibuk dengan pikiranku sendiri.

"Besok mamah saya datang, kamu siapkan."tanya mas Aris lagi, aku membuka selimut bagian kepalaku kemudian berbalik ke arahnya, gak sopan juga sih kalau lagi ngomong di punggin.

"Ya harus siapkan."jawabku tanpa berani menatap mas Aris, Mas Aris tiba-tiba mendekatiku dan berbisik.

"Ngomong-ngomong kamu kecil juga ya, "ucap pak Aris ambigu, membuat aku langsung melotot kan dan menatapnya kesal.

"Kalau bapak gak suka yang kecil, kenapa gak cari yang gede kemarin."ucapanku malah membuat Mas Aris makin menyeringai, dia ngerjain aku atau bagaimana sih.

Tiba-tiba Mas Aris tertawa gak jelas.

"ternyata otak kamu kotor juga ya istri ku, yang aku maksud kecil itu lenganmu emang apa?' ucap mas libra geli.

Aku kesal, dia mempermainkan aku, aku bangun dan keluar dari dalam selimut,gak usah jaga-jaga imeg lagi, toh aku hampir udah tau baik buruknya pak dosen ini sebelum menikah.

Aku bangun dan memukul dadanya yang tengah berbaring, dia bukannya kesakitan atau kesal malah seperti menahan tawanya.

"Aku ini bukan badut ya mas." ucapku dengan mata yang masih menatapnya tajam, dosen gila itu malah semakin tertawa terbahak, aku kira sifat dia tidak seperti ini, kalau tau sifatnya sering berubah mana mau aku menikah dengan nya.

Aku berdecak dan kembali tidur memunggunginya, tiba-tiba aja Mas Aris memeluk tubuhku dari belakang dan menarik tubuhku kedalam pelukannya.

'ya Allah kalau begini mana bisa aku tidur.'

"Mas Aris,"

"Hmm."

"Aku gak bisa tidur kalau dempetan begini. "balasku grogi.

"Mau dempetan yang lain ya." ucapnya di telingaku, suaranya membuat bulu kudukku merinding.

"Mas Aris, ada cicak kawin tuh " ucap ku yang salah mengalihkan obrolan kita.

"Jadi kamu mau kawin juga begitu."

Bab terkait

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Hubungan yang dirahasiakan

    "mas Aris besok harus kekampus."aku merasakan kalau mas Aris menciumi tengkukku, bulu bulu kumis dan jenggotnya yang baru tumbuh bikin geli. Sekarang aku tahu Mas Aris menikahiku bukan karna cinta, tapi Karna sebatas ingin halal dan menyentuh tubuhku. "Ya udah tidurlah."mas Aris memelukku dengan erat, dagunya di simpan di kepalaku, kaki besarnya menindih pinggulku. Kalau begini, bagaimana caranya aku gerak. Apa mungkin dia ngambek ya, ah masa bodo besok ada kelasnya aku gak boleh kesiangan. Besok paginya. Sehabis sholat subuh, aku segera turun untuk pergi memasak dan juga menyiapkan kopi, serta cemilan untuk mas Aris. Emang gak di suruh tapi sebagai istrikan harus bisa merawa suami, walaupun awalnya suami tak di inginkan, tapi selama bisa di perjuangkan tidak boleh gampang menyerahkan. Lagian mas Aris kurang apa coba, ya mungkin kurang waras aja, sisanya kurang minum obat. ."ini mas kopinya sama pisang goreng."ucapku, Alis mas Aris terlihat di angkat, meremehkan makan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Cemburu

    Mas Aris menarikku ke dalam pangkuannya, setelah aku ijin ke mama mertua mau mandi dulu.Kaget sumpah, apa lagi aku duduk pas di tengah-tengah."Mas ngapain,"Tapi mas Aris tidak bicara apa-apa, dia malah menatap mataku dalam diam.Dia gak ngomong apa-apa, mengambil tanganku yang di pegang Raditya tadi, setelah itu dia menjilatinya dengan lidahnya, astaghfirullah kelakuannya membuat ku deg-degan terus."Tidak boleh ada pria lain yang menyentuh mu, selain mas."Ucapnya."Apa?"aku bertanya, takut pendengaranku salah."Mas, aku mau mandi mau..Kata-kataku terhenti saat wajah mas libra, mencium bibirku lalu melumatnya pelan."Kamu istri mas, gak boleh dekat sama lelaki lain."ucapannya malah membuat aku semakin tidak percaya. "Terus mas bisa dekat dengan perempuan lain gitu, "ucapku dengan perasaan masih berdebar - debar, aku kan udah janji gak bakal suka mas Libra, tapi kok jadi begini kalau deket sama pisik mas Aris suka gugup gak jelas."Mau gimana lagi mas kan dosen."ucapnya membela di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Hak Menjadi Suami

    "Mas nanti malam minta hak, mau tak mau, kamu harus mau." ucapnya mutlak.Aku mendadak keringat dingin, kalau mas Aris minta haknya, berarti hak nganu donk."Tapi Mas Aris,' ""Gak boleh nolak, itu sudah kewajiban kamu."ucapnya kemudian dia mengecup keningku, dan berkata lagi dengan wajah datarnya."Badanmu bau laki-laki itu, sekarang mandi dan ganti baju, kemudian temui mas di depan."Habis ngomong gitu, mas Aris pergi begitu saja, yang terbayang di otakku adalah kata Hak.Mas Aris minta hak, di otaku terbayang adegan yang pernah aku baca di novel dewasa, di cium dadakan juga masih salting setengah mati, ini minta hak bisa pingsan duluan sebelum selesai, apa lagi badan mas Aris kan bagus, gimana ini kok aku yang jadi berdebar sendiri, aku harus membersihkan otak ku dengan mandi pokoknya, kuraih handuk dan peralatan mandi yang lainnya.Mas Aris kenapa minta harus bilang-bilang dulu, langsung juga pasti di kasih eh. Otaku makin gak beres, aku harus cepat-cepat beres..Clara pop End.D

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Pengganggu

    Aku merapikan penampilanku ,hari ini aku ingin tampil sedikit beda, aku ingin membuat mas Aris marah dan kesal, ya syukur -syukur kalau sampai emosi.Meskipun badanku masih lelah gara-gara ah entahlah memikirkannya juga jadi malu, aku harus tetap masuk kuliah.Kakiku masih linu buat jalan, untungnya mama mertuaku yang baik hati dan tidak sombong memberikan ramuan penghilang nyeri, kayaknya mama tau aku habis di unboxing anaknya dengan kejam."Habiskan ini nak, biar rasa sakitnya cepat hilang."ucap mamah mertuaku, melihatnya jadi ingat emakku, nanti habis kuliah aku harus ve dia."Iya mah, makasih."aku mengambil minuman itu dan segera meminumnya, jangan di Tanya rasanya seperti apa, rasanya seperti janji-janji manta dulu, manis -manis sepet pahit.Pagi tadi saat Bangun tidur badanku remuk semua rasanya, bagian kemaluanku sakit dan perih, si pelaku jangan di tanya dia ngapain aja, dia cuma natap aku tanpa kedip pula, apa aku se aneh itu?"Aris kasar sama kamu ya nak?" Pertanyaan mamah m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Bully

    "Mas mau pernikahan kita di publikasikan, sayang, "ucap Aris pada Clara, Clara yang tadinya mau balik ke kelas kaget sekali, jadi alesannya ini, masnya tadi bawa dia masuk kedalam kampus pake mobilnya."Mas waras?"tanya Clara pada Aris."Kalau mau tau, mas waras atau ngk nya kemari lah, "ucap Aris sambil menyeruput kopi hitam buatan Clara.Clara menyesal, kenapa dia tidak menggantinya dengan garam tadi, biar tahu rasa dia minum kopi rasa air laut."Aku harus kuliah mas, Assalamualaikum"Clara langsung pergi, dari ruangan Aris.Satu ruangan dengan dosen menyebalkannya itu, membuatnya merasakan perasaan bumbu pecel, pedas, gurih, manis, semuanya terasa di relung hati.Sesampainya di kelas, dia jadi tatapan satu kelas, biasanya kan pada cuek, mau dia salto kek, jungkir balik kek tidur ngorok kek gak pernah ada yang peduli.Tapi sekarang setiap langkahnya Clara, selalu jadi tatapan kepo dari mereka, seperti ada harta Karun di bawah kakinya.Clara segera duduk di tempat duduknya, tapi kok a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Mas Aris

    "Mas, ngapain." Aku mundur kebelakang, ketika mas Aris terus berjalan sambil menatap ke arah ku, sehabis makan malam tadi saman kawan-kawannya dia jadi anehkan."Jadi kamu terpaksa nikah sama mas, " Ucap mas Aris, aku kepentok di dekat pintu kamar mandi."Awalnya sih mas, tapi sekarang enggak, "Aku jawab jujur aja ah, takut mas Aris hilap dan skripsiku di tahan kelak.Mas Aris masih berdiri di depanku, tangannya menghalangiku, dari arah kiri dah mana. Dia gak ngomong apa-apa cuma diem."Mas, ".."Hmm""Ngejauh gak, " Aku sesak banget liat badan mas Aris yang gede, gede sama otot-otot nga gatal kali nih tangan pingin ngeraba eh, tapi jangan deh, jaga harga diri."Kenapa harus ngejauh? " Tanya Mas Aris, aku gak punya alasan logis lagi, masa iya harus mempermalukan diriku sendiri."Aku mau kentut, " Balas ku dengan wajah panas, menahan rasanya malu sekali."Tinggal kentut. " Ucap mas Aris gampang.Gampang kali dia kalau ngomong, tak tau perasaan ku membuncah, ingin menyentuh tubuhmu mass.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Clara adalah namaku

    Namaku Clara. Aku bukan putri emas, apalagi emas murni yang diperlakukan seperti putri sendiri. Aku ini cuma anak yatim yang tinggal di gubuk kecil bersama emak, hidup pas-pasan seperti ranting yang tua dan jatuh dari pohonnya.“Hmmmm...” Aku masih ingin memejamkan mata, bermesraan dengan bantal guling. Tapi kenyataan memaksaku untuk bangun. Aku tidak boleh malas-malasan. Emak harus ku bahagiakan. Apalagi bapakku sudah lama pergi menghadap Yang Maha Kuasa, meninggalkan aku dan emak sendirian.Selepas aku bangun, aku tak lupa tuk berdoa kepada yang memberi aku nafas serta kehidupan yang aku syukuri, aku langsung membereskan kamar dan bersiap-siap untuk kuliah.Walaupun aku dan Emak miskin, pendidikan adalah prioritas bagiku. Kalau bisa emak harus berhenti bekerja jadi tukang cuci di rumah tetangga yang mulutnya seperti speaker rusak, aku harus berhasil. Bukan berhasil cari cowok kaya...eh, bukan itu! Aku harus lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang layak.Dengan baju lusuh yang su

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Rumah Dosen

    Baru saja aku hendak kembali ke kelas, beberapa orang tiba-tiba memanggilku. "Clara?" panggil mereka. Ya, aku tahu nama ini memang mirip merek sampo clear, tapi itu pemberian dari emak dan bapakku. Masa iya aku harus minder hanya karena hal sepele begitu? "Ada apa?" tanyaku dengan wajah sedikit bingung. Setahuku, aku tak pernah berurusan dengan mereka, apalagi dengan cowok-cowok kampus. Bukannya sok eksklusif, tapi aku memang lebih suka menjaga jarak. Bukan berarti aku kuper, hanya saja aku malas membuang energi untuk hal-hal nggak penting. "Kami butuh bantuan kamu," ujar salah satu dari mereka dengan nada memelas."Bantuan apa? Asal bukan yang aneh-aneh," jawabku sambil mengangkat alis. Jangan sampai aku disuruh ikut-ikutan membully orang atau hal konyol lainnya. Bisa-bisa aku kena masalah besar."Bukan, kok. Cuma nemenin kita ke rumah Pak Dosen Maut buat ngerjain tugas. Nanti kita kasih kamu uang yang lumayan," ujar mereka lagi, seakan tahu aku sedang butuh uang. Sepertinya mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19

Bab terbaru

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Mas Aris

    "Mas, ngapain." Aku mundur kebelakang, ketika mas Aris terus berjalan sambil menatap ke arah ku, sehabis makan malam tadi saman kawan-kawannya dia jadi anehkan."Jadi kamu terpaksa nikah sama mas, " Ucap mas Aris, aku kepentok di dekat pintu kamar mandi."Awalnya sih mas, tapi sekarang enggak, "Aku jawab jujur aja ah, takut mas Aris hilap dan skripsiku di tahan kelak.Mas Aris masih berdiri di depanku, tangannya menghalangiku, dari arah kiri dah mana. Dia gak ngomong apa-apa cuma diem."Mas, ".."Hmm""Ngejauh gak, " Aku sesak banget liat badan mas Aris yang gede, gede sama otot-otot nga gatal kali nih tangan pingin ngeraba eh, tapi jangan deh, jaga harga diri."Kenapa harus ngejauh? " Tanya Mas Aris, aku gak punya alasan logis lagi, masa iya harus mempermalukan diriku sendiri."Aku mau kentut, " Balas ku dengan wajah panas, menahan rasanya malu sekali."Tinggal kentut. " Ucap mas Aris gampang.Gampang kali dia kalau ngomong, tak tau perasaan ku membuncah, ingin menyentuh tubuhmu mass.

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Bully

    "Mas mau pernikahan kita di publikasikan, sayang, "ucap Aris pada Clara, Clara yang tadinya mau balik ke kelas kaget sekali, jadi alesannya ini, masnya tadi bawa dia masuk kedalam kampus pake mobilnya."Mas waras?"tanya Clara pada Aris."Kalau mau tau, mas waras atau ngk nya kemari lah, "ucap Aris sambil menyeruput kopi hitam buatan Clara.Clara menyesal, kenapa dia tidak menggantinya dengan garam tadi, biar tahu rasa dia minum kopi rasa air laut."Aku harus kuliah mas, Assalamualaikum"Clara langsung pergi, dari ruangan Aris.Satu ruangan dengan dosen menyebalkannya itu, membuatnya merasakan perasaan bumbu pecel, pedas, gurih, manis, semuanya terasa di relung hati.Sesampainya di kelas, dia jadi tatapan satu kelas, biasanya kan pada cuek, mau dia salto kek, jungkir balik kek tidur ngorok kek gak pernah ada yang peduli.Tapi sekarang setiap langkahnya Clara, selalu jadi tatapan kepo dari mereka, seperti ada harta Karun di bawah kakinya.Clara segera duduk di tempat duduknya, tapi kok a

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Pengganggu

    Aku merapikan penampilanku ,hari ini aku ingin tampil sedikit beda, aku ingin membuat mas Aris marah dan kesal, ya syukur -syukur kalau sampai emosi.Meskipun badanku masih lelah gara-gara ah entahlah memikirkannya juga jadi malu, aku harus tetap masuk kuliah.Kakiku masih linu buat jalan, untungnya mama mertuaku yang baik hati dan tidak sombong memberikan ramuan penghilang nyeri, kayaknya mama tau aku habis di unboxing anaknya dengan kejam."Habiskan ini nak, biar rasa sakitnya cepat hilang."ucap mamah mertuaku, melihatnya jadi ingat emakku, nanti habis kuliah aku harus ve dia."Iya mah, makasih."aku mengambil minuman itu dan segera meminumnya, jangan di Tanya rasanya seperti apa, rasanya seperti janji-janji manta dulu, manis -manis sepet pahit.Pagi tadi saat Bangun tidur badanku remuk semua rasanya, bagian kemaluanku sakit dan perih, si pelaku jangan di tanya dia ngapain aja, dia cuma natap aku tanpa kedip pula, apa aku se aneh itu?"Aris kasar sama kamu ya nak?" Pertanyaan mamah m

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Hak Menjadi Suami

    "Mas nanti malam minta hak, mau tak mau, kamu harus mau." ucapnya mutlak.Aku mendadak keringat dingin, kalau mas Aris minta haknya, berarti hak nganu donk."Tapi Mas Aris,' ""Gak boleh nolak, itu sudah kewajiban kamu."ucapnya kemudian dia mengecup keningku, dan berkata lagi dengan wajah datarnya."Badanmu bau laki-laki itu, sekarang mandi dan ganti baju, kemudian temui mas di depan."Habis ngomong gitu, mas Aris pergi begitu saja, yang terbayang di otakku adalah kata Hak.Mas Aris minta hak, di otaku terbayang adegan yang pernah aku baca di novel dewasa, di cium dadakan juga masih salting setengah mati, ini minta hak bisa pingsan duluan sebelum selesai, apa lagi badan mas Aris kan bagus, gimana ini kok aku yang jadi berdebar sendiri, aku harus membersihkan otak ku dengan mandi pokoknya, kuraih handuk dan peralatan mandi yang lainnya.Mas Aris kenapa minta harus bilang-bilang dulu, langsung juga pasti di kasih eh. Otaku makin gak beres, aku harus cepat-cepat beres..Clara pop End.D

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Cemburu

    Mas Aris menarikku ke dalam pangkuannya, setelah aku ijin ke mama mertua mau mandi dulu.Kaget sumpah, apa lagi aku duduk pas di tengah-tengah."Mas ngapain,"Tapi mas Aris tidak bicara apa-apa, dia malah menatap mataku dalam diam.Dia gak ngomong apa-apa, mengambil tanganku yang di pegang Raditya tadi, setelah itu dia menjilatinya dengan lidahnya, astaghfirullah kelakuannya membuat ku deg-degan terus."Tidak boleh ada pria lain yang menyentuh mu, selain mas."Ucapnya."Apa?"aku bertanya, takut pendengaranku salah."Mas, aku mau mandi mau..Kata-kataku terhenti saat wajah mas libra, mencium bibirku lalu melumatnya pelan."Kamu istri mas, gak boleh dekat sama lelaki lain."ucapannya malah membuat aku semakin tidak percaya. "Terus mas bisa dekat dengan perempuan lain gitu, "ucapku dengan perasaan masih berdebar - debar, aku kan udah janji gak bakal suka mas Libra, tapi kok jadi begini kalau deket sama pisik mas Aris suka gugup gak jelas."Mau gimana lagi mas kan dosen."ucapnya membela di

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Hubungan yang dirahasiakan

    "mas Aris besok harus kekampus."aku merasakan kalau mas Aris menciumi tengkukku, bulu bulu kumis dan jenggotnya yang baru tumbuh bikin geli. Sekarang aku tahu Mas Aris menikahiku bukan karna cinta, tapi Karna sebatas ingin halal dan menyentuh tubuhku. "Ya udah tidurlah."mas Aris memelukku dengan erat, dagunya di simpan di kepalaku, kaki besarnya menindih pinggulku. Kalau begini, bagaimana caranya aku gerak. Apa mungkin dia ngambek ya, ah masa bodo besok ada kelasnya aku gak boleh kesiangan. Besok paginya. Sehabis sholat subuh, aku segera turun untuk pergi memasak dan juga menyiapkan kopi, serta cemilan untuk mas Aris. Emang gak di suruh tapi sebagai istrikan harus bisa merawa suami, walaupun awalnya suami tak di inginkan, tapi selama bisa di perjuangkan tidak boleh gampang menyerahkan. Lagian mas Aris kurang apa coba, ya mungkin kurang waras aja, sisanya kurang minum obat. ."ini mas kopinya sama pisang goreng."ucapku, Alis mas Aris terlihat di angkat, meremehkan makan

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Ranjang Tidur Penuh Drama

    Sumpah rasanya aku malu luar biasa, tak bisa melihat pak Aris lagi, pak Aris melihat semuanya tapi masih bersikap biasa dia normal atau tidak. "Rambut basah jangan langsung di tutup."ucap pak Aris, yang tiba-tiba saja menghardrayer rambutku antara romantis dan menyeramkan, menyeramkan ya begitu aku mencoba menjadi perempuan ber otak bersih tapi entah kenapa ya Allah, mataku malah melihat ke arah lain. "Terimakasih pak?"ucapku,dia dengan tatapan teduh masih mengeringkan rambutku. "Saya bukan bapak kamu," balasnya pelan, emang bener sih tapi kan bapak Dosen. "Kan bapak Dosen."ucapku tak mau kalah, pak Aris mematikan hardrayernya kemudian dia, sedikit membungkukan badannya dan menatap mataku dengan tatapan yang aduhai bikin kaki lemas tak berdaya. Dia cuma diem dan terus menatapku, apa dia berencana menggodaku, oke aku tatap balik matanya siapa takutkan. Kami saling tatap-tatapan, sampai aku duluan yang memalingkan wajah, damagenya bukan main apa lagi pas liat dia senyum. "Bapak g

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Menikah Akibat fitnah

    "Bismillahirrahmanirrahim, saya terima nikahnya Clara binti Bapak Ardi dengan mas kawin 25 gram emas beserta alat salat dibayar kontan," ucap Pak Aris dengan lancar. Aku masih merasa ini mimpi. Kenapa aku mendadak mengiyakan waktu itu untuk menikah dengan Pak Dosen? "Bagaimana para saksi?" tanya sang penghulu. "Sah," ucap para tamu undangan yang hadir di acara akad nikahku dengan Pak Aris. Tidak banyak, hanya sekitar 50 orang, itu pun kebanyakan dari pihak Pak Aris. Dari pihakku hanya ada aku, Emak, dan pamanku yang menjadi wali nikahku. Pak Aris mengulurkan tangannya ke arahku, dan ibu mengisyaratkan agar aku menerima dan mencium tangan Pak Aris bukan bibirnya, jangan ngarep! Setelah mencium tangannya, giliran Pak Aris yang mencium keningku, lalu berdoa di atas ubun-ubun ku sebelum mengecupnya. Rasanya deg-degan menikah dengan pria populer seperti Pak Aris. "Selamat ya, Clara. Akhirnya ada laki-laki yang mau tanggung jawab," ucap pamanku dengan mulut sembrononya. Kalau dia bukan

  • THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE    Fitnah dari keluarga

    Aku pulang ke rumah dengan hati yang kacau, meninggalkan Pak Aris bersama kakak sepupuku. Kalau dia macam-macam sama Pak Aris gimana? Pikiran itu terus berputar di kepalaku, membuat langkahku terasa berat. "Masuk rumah, biar dia saya yang urus," ucapnya tadi, yang terngiang-ngiang di telingaku. Suara itu mengganggu ketenanganku. Tiba-tiba suara emak menyadarkan ku dari lamunan. "Nak, baru balik? Kenapa malam sekali?" tanya emak penuh kekhawatiran. Raut wajahnya yang tua semakin menunjukkan kerisauan. "Maaf, Mak. Tadi hujan deras, jadi lama pulangnya. Clara minta maaf, ya, Mak," ucapku sambil mencium tangan emak yang sudah keriput dimakan usia. Ada rasa bersalah menyelimuti ku. "Ya sudah, yang penting selamat sampai rumah. Tapi ingat, sayang, jangan kebiasaan pulang malam-malam begini," nasihat emak lembut, walau masih menyimpan rasa cemas. "Lebih baik istirahat, yuk, Mak. Udah malam ini," ajak ku cepat, tak ingin emak terus khawatir. Emak menatapku lekat-lekat, seolah in

DMCA.com Protection Status