Beranda / Romansa / THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI ) / KEMATIAN DARRIEL HOLMES

Share

KEMATIAN DARRIEL HOLMES

Penulis: Raifiza27
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Darriel ... Darriel!" teriak Agnes kencang. Suaranya menggema memenuhi seisi ruangan. "Kenapa dia diam saja Sus? Kenapa?!"

Agnes berlari menuju seorang dokter yang berdiri tak jauh dari ranjang Darriel.

"Dok! Kenapa anak saya ini, kok diam saja? Jawab Dok!" teriak Agnes, terus mengguncang tubuh Darriel yang dingin membeku.

"Dia terlalu banyak kehabisan darah. Semisal waktu itu dia cepat dibawa kemari, mungkin masih bisa tertolong."

"Dasar wanita itu biang semuanya. Dia biang kerok semua atas kematian Darriel!" 

Tak memperdulikan Tuan Holmes yang mencegah dirinya. Tetap saja Agnes mengindahkannya. Dia berjalan cepat menuju ruang tunggu. Melihat kedatangan Agnes. Sherley langsung berdiri.

"Bagaimana dengan Darriel, Nyonya?"

Plaaakkk!

Tangan Agnes menampar dengan sangat keras. Sampai membuat Sherley terhuyung ke belakang.

"Nyonya!" sentak Sherley yang terperanjat. Manakala melihat serangan dari Agnes yang tiba-tiba.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PENYELIDIKAN

    Sekali lagi Sherley mengangguk pelan. Tak ada banyak kata yang terlontar dari bibir Sherley. Selama perjalanan, dia lebih memilih diam. Walau dia pun tahu, lelaki yang duduk di depannya, sedang menatap lurus dan tegas pada dirinya."Anda terlihat sangat tegang sekali, Nona? Apa ada yang salah?""Entahlah, Tuan Abel. Saya jadi berpikir, kenapa saya seolah jadi tersangka dalam kasus ini? Padahal saya juga tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.""Anda jangan tegang dulu Nona. Dalam sebuah kasus kejahatan seperti ini. Mnegorek keterangan dari saksi adalah hal yang biasa. Termasuk sekarang ini. Anda masih menjadi saksi dalam kasus Tuan Darriel.""Masih saksi?" tanya Sherley tersungging. "Saya sudah bosan menjelaskan pada semua orang tentang kejadian sore di rumah peristirahatan keluarga Holmes.""Anda tidak boleh bosan, Nona Sherley. Karena kasus ini bisa saja berkembang.""Saya pasrah saja. Karena memang saya tidak melakukan hal untuk mel

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PENYELIDIKAN-2

    "Saya malah baru tahu dari anda Tuan Abel. Bagaimana ceritanya hal itu?" Sengaja Sherley melemparkan pertanyaan sebaliknya. Dia tak ingin mengungkap kasus yang terjadi pada Aston dan Beatrix. Dalam pikiran Sherley saat ini, dia hanya ingin segera terlepas dari kasus yang saat ini tengah menjeratnya."Apakah kalian tidak pernah saling berbagi cerita?"Sambil menyuapkan makanannya, Sherley menggeleng. Dia tahu apa yang tengah dilakukan lelaki yang ada di hadapannya ini. Sepertinya Abel sedang mencari tahu semua informasi tentang yang berhubungan dengan Kastil."Kenapa Tuan Abel begitu yakin kalau mereka ada hubungan? Setahu saya wanita di kastil tak ada yang berani menjalin hubungan dengan lelaki lain. Karena William pasti akan marah.""Marah?"Sesaat Sherley tersadar atas kalimat yang baru saja dia lontarkan. Memancing Abel untuk semakin menggali informasi tentang kastil. Bagaimana pun yang dipikirkan Sherley saat ini bukanlah William, akan tetapi J

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   TAWARAN ABEL GRIFFIN

    'Aku harus berhati-hati bicara dengan orang ini. Dia sangat lihai mengutak ati pembicaraan. Salah sedikit saja, dia bisa mengolah menjadi sebuah informasi yang bisa membuat kastil dalam bahaya,' bisik Sherley dalam hati. 'Atau mungkin dia memang sudah mencurigai William?'"Anda sepertinya sangat tertantang mendalami kasus ini Tuan. Cuman, dalam kasus saya, adalah penembakan Tuan Darriel Holmes. Bukan tentang William. Benar 'kan?""Hemmm, ya untuk saat ini. Kita lihat saja nanti Nona Sherley.""Apa anda ingin mengatakan kalau kasus ini akan menjadi panjang?""Bisa iya dan juga bisa tidak."Kali ini Sherley menatap tajam lelaki yang duduk di depannya. Tak sedikit pun dia mengedipkan mata. Sorot mata yang tajam terus mengamati gesture tubuh Abel.Lelaki itu mengulum senyum. Dia sangat tahu bila Sherley tengah mengamati dirinya."Anda sedang kagum pada saya, atau sedang dalam rasa curiga?""Ternyata Tuan Abel ini

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   CIUMAN HANGAT

    "Kalau anda mau. Silakan menginap di rumah saya untuk malam ini." "Anda menawari saya?" "Siapa lagi Nona?" Cukup lama Sherley menimbang tawaran Abel. Apalagi malam semakin larut. "Kenapa Nona, seperti ragu? Jangan bilang takut kalau aku akan memakan atau menggigit kamu!" Spontan Sherley terkikik lucu. Seorang lelaki yang bertampang serius, dengan tatap mata bagai elang penuh misterius. Membuat Sherley tersanjung dengan tawarannya. "Rumahku cukup dekat dari sini. Dengan berjalan kaki saja sudah sampai. Bagaimana?" Tak ada pilihan bagi Sherley. Akhirnya dia menerima tawaran Abel untuk menginap di rumahnya. "Apa anda sudah selesai dengan penyelidikan tentang penembakan Darriel?" "Sambil jalan, biar saya bisa lebih sering bertemu dengan anda NOna." Sherley menunduk dengan seulas senyum. Kembali kata-kata Abel membuat dirinya tersipu. "Boleh kita bicara lebih akrab lagi? Tanpa

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PERTEMUAN WILLIAM DAN ABEL

    "Lalu, bedanya apa?"Sedikit membungkuk, "Bedanya, di lantai satu berarti kamu tidur dengan aku."Bugggh!Spontan Sherley memukul pangkal lengan Abel yang tertawa terbahak-bahak."Aku pilih lantai dua.""Mari aku antar!"Abel melangkah terlebih dahulu. Dia menyusuri lorong dan mulai menaiki anak tangga. Diikuti oleh Sherley di belakangnya.Di lantai dua ini ornamen indah yang menghiasi hampir sama dengan lantai dua. Hanya saja lebih sederhana."Ini kamarnya! Dan jendela itu, kamu bisa melihat jalanan kota.""Hemmm, konsep rumah yang sangat menarik.""Sepertinya kamu menyukai dan tertarik.""Ya, model rumahnya. Bukan si pemilik!" tegas Sherley mengulum senyum."Kita lihat saja, sampai seberapa lama kamu akan tetap mengucapkan kata seperti itu."Saat keasyikan mereka berbincang. Tiba-tiba, terdengar bunyi bel rumah, di malam yang telah larut."Apa ... dari tempat kerjaan kamu?"Lel

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PERMINTAAN SHERLEY

    "Tuan Abel, terima kasih banyak atas kebaikan anda," ucap Sherley sekilas.Tapak kaki kuda mulai meninggalkan rumah Abel Griffin."Sikapmu terlalu dingin terhadap Tuan Abel.""Ohhh, kamu tertarik sama dia?""Bukan urusan kamu juga 'kan William?"Keduanya saling beradu pandang."Sepertinya kamu tak menghagai jerih payahku. Kalau begitu turunlah sekarang!" Tak seperti biasanya William berucap dalam intonasi yang datar tanpa penuh penekanan.Sherley terdiam dan melemparkan pandangannya ke arah luar."Kenapa kamu pulang sendirian? Seharusnya bersama Laurice 'kan?""Dia pulang lebih dulu."Jawaban William membuat Sherley menyeringai sinis."Karena kamu bermain wanita lain? Atau mungkin kamu sudah menidurinya?""Hapal sekali kamu dengan tigkahku, Sherley.""Terlalu hapal, sampai aku mengenalmu lebih dari yang kamu tahu, William.""Termasuk kamu mengira aku otak pembunuhan Darriel?"Kal

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   SIKAP WILLIAM YANG BERBEDA

    "Tidak juga! Hanya saja, apakah kamu bisa aku percaya?""Setelah permainan panas tadi? Kamu masih meragukan aku, William?"Lelaki tampan itu menggeleng."Apa benar-benar ini keinginan kamu? Tanpa ada seseorang di belakangnya?"Sherley menggeleng."Memangnya seseorang itu siapa?" tanya Sherley sengaja memancing."Jill!" tegas William.Sontak Sherley tergelak. Memang sengaja dia lakukan agar mengelabui William."Kamu salah. Jill tak pernah menyuruh aku melakukan apa pun. Awalnya dia ingin membantu aku untuk mendapatkan pekerjaan di kota, lalu dia menyarankan untuk bisa bekerja sama kamu.""Hemmm ...!" William terus menatapnya. "Baiklah! Sepertinya apa yang disarankan Jill, itu tepat. Aku akan percayakan semua urusan perhitungan keuangan seluruh usaha dan pengeluaran dengan kamu. Mulai besok kamu sudah aku berikan penyerahan semuanya. "Rasa hati Sherley ingin berteriak kencang. Akhirnya dia bisa mendapatkan semua ke

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   KESEPAKATAN SHERLEY DAN WILLIAM

    "Sudah malam! Kalian tidurlah, Sherley akan menemani aku malam ini!" Tak biasanya William bersikap seperti ini. Biasanya dia tak peduli dengan apa yang terjadi."William, ke mana Laurice?" tanya Jill."Entahlah, mungkin di rumah bibinya.""Bagaimana bisa kamu tak mengetahuinya?" lanjut Jill. "Bukankah kalian pergi bersama tadi?" cecar Jill Anne. "Atau ... mungkin kamu meninggalkan Laurice demi wanita lain, William?"William tak menjawab. Dia berlalu dengan langkah yang cepat meninggalkan mereka. Tak luput tangannya bergerak menggandeng Sherley untuk ikut bersamanya."Will ... William! Aku mash ingin ngobrol sama mereka dulu.""Tak perlu!""Tapi, William?""Aku ingin kamu temani aku di kamar malam ini!"Brakkkk!Dengan kasar William menutup pintu serta menguncinya."Aku ingin kita mandi bersama!""Kita?""Iya. MUlai besok kamu pun setiap malam akan tidur bersamaku Sherley."Sejenak Sherl

Bab terbaru

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PETUNJUK

    "Memangnya apa yang bisa aku lakukan?""Kamu ikuti prosedur mereka. Kami ingin tahu sampai sejauh mana William terjerat. Kasus ini saksinya hanya kamu, Sherley!""Tapi, aku tak melihat penembaknya. Bahkan sosok posturnya aku mulai sedikit lupa."Sampai Sherley teringat pada seseorang, si pemberi surat dari Angle White."Aku baru ingat!""Apa?" Jill meanatap tajam."Aku jadi ingat sama sosok si pengantar surat. Menurut aku perawakannya mirip penembak itu, cuman aku masih ragu.""Kamu jangan asal menebak, Sherley. Akan sangat berbahaya buat kamu. Sebaiknya kita fokus pada William."Sherley tertegun sejenak.'Kenapa Jill mengalihkan pembicaraan ini? Apa dia sudah punya rencana lain?"Buru-buru Sherley mendekati dan menarik lengannya sedikit menjauh dari Laurice dan Beatrix."Ada apa Jill?""Maksud kamu?""Apa yang kamu sembunyikan dari aku? Aku sangat tahu kamu, pasti kamu sedang mere

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   WILLIAM DIPERIKSA

    Tiba-tiba .... "Tidak salah sama sekali!" sahut Beatrix yang sudah berdiri di ambang pintu. Mmebuat mereka bertiga tersentak. "Kamu ... menguping?" sentak Jill geram. Dengan tenang dan santai, Beatrix menutup pintu kamar. "Tenanglah, Jill. Kalau dalam hal ini, aku sepakat denganmu. Kapan niat itu akan kamu lakukan?" Jill masih terlihat tegang dengan kedatangan Beatrix, hal yang tidak dia duga sebelumnya. "Percayalah sama aku. Tidak mungkin aku akan bocorkan perihal ini. Karena semenjak kejadian menyakitkan itu, aku membencinya." Sepertinya Jill bisa mempercayai Beatrix. "Baiklah kalau begitu. Kita akan menunggu apa yang akan dilakukan Lady Rose. Apa benar dia mampu membuat William benar-benar mengusir kita dari sini." "Dan pastinya menceraikan kamu, Jill," sahut Laurice. "Kalau itu sampai terjadi, kita akan keluar tanpa apa pun. Ingat juga, keluarga Lady rose suaranya masih didengar pihak kerajaan,

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   RENCANA PEMBUNUHAN

    "Mungkin, ada baiknya kamu ikuti saran dari surat itu. Siapa tahu Abel benar-benar mencintai kamu?"Sherley hanya tersenyum masam."Entahlah? Aku pun tidak bernapsu untuk mendapat cinta dari siapa pun.""Termasuk William? Tampaknya kamu telah tergoda padanya.""Dia terlalu banyak memiliki wanita. Sulit untuk bisa setia. Aku tak mau dan tak ingin hidup seperti kamu, Jill. Menderita!"Jill Anne hanya menyeringai dengan mengangkat sudut bibirnya."Itu William sudah menemui mereka. Aku hanya ingin kamu segera bebas dari permasalahan ini."Dari arah atas, terdengar suara Laurice memanggil mereka."Jill!"Kedua wanita menghentikan langkah, dan melihat pada Laurice yang berlari kecil mendekat."Ada apa ini?""William ada tamu dari para penyidik mengenai kasus penembakan Darriel.""Apa?! Ta-tapi tidak mungkin 'kan William melakukannya?""Semoga speerti itu, Lau. Kenapa? Kamu speertinya sangat ke

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   MENDERITA

    "Masih menduga?""Iya, karena belum terbukti apa pun. Mereka sama sekali tidak memiliki bukti tentang keterlibatan kamu.""Aku memang tidak melakukannya, Sherley!" tegas William.Jill Anne yang mendengar percakapan mereka menghampiri."Kalau aku boleh saran padamu. Sebaiknya kamu kasih ijin pada mereka, karena memang kamu bukan pelakunya. Jika kamu mempersulit, pasti mereka merasa benar atas dugaan selama ini."Sejenak William memikirkan perkataan Jill, tanpa berpikir panjang lagi. Sherley melirik padanya. Seolah mempertanyakan, saran Jill Anne yang bisa semakin menjebak William."Baiklah kalau begitu saran kamu, Jill. Aku yakin kamu masih peduli padaku.""William, tunggu!" Lady Rose mendekat. "Saran Jill itu gila! Buat apa kamu mengikuti mereka. Kamu 'kan punya kuasa.""Ahhh ... para bangsawan itu, mana ada yang peduli denganku, Rose. Mereka hanya memandang Jill Anne, yang pintar dan berduit, dari pada diriku!"

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   MENJEBAK WILLIAM

    Sepertinya William sudah tidak sabar menghadapi Sherley, yang menurutnya terus mengelak. Tangan kanan bergerak mencengkram lengan kiri Sherley kuat-kuat. Sampai membuatnya tersentak, karena sakit. "William!" sentak Jill Anne. "Tidak perlu kamu kasar begitu padanya!" "Wowww, kalian juga saling membela seperti ini? Ini hal yang sangat menarik, Jill," celetuk Lady Rose dengan senyum yang masam. Dalam waktu bersamaan, Jill Anne mendekati wanita itu. Dia mendorong kuat tubuhnya sampai hampir terjungkal. "Sekali lagi kamu ikut campur urusan kami, aku bungkam sendiri mulut kamu!" bentak Jill. Namun, ancaman itu semakin membuat Lady Rose tertawa. "Silakan kalau berani kau Jill Anne!" Sudut bibirnya menyungging, seakan mengajak Jill Anne untuk terus melanjutkan pertengkaran di antara mereka. Kesal dengan sikap Lady Rose, yang semakin mengejek. Tak segan Jill Anne menerjang tubuhnya, hingga kedua wanita bangsawan itu terhempas ke lantai.

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PERTENGKARAN HEBAT

    Tiba-tiba,"Jill ... Jill!"Sontak Ester dan Jill berbalik dan memperhatikan sosok Sherley yang tersengal-sengal."Apa ... ada kejadian baru?""A-ada Nyonya. Sekarang juga Tuan William sedang menunggu Nyonya Sherley." Tampak Ester benar-benar khawatir."Kenapa dia mencari aku?" Sherley terlihat tegang."Hemmm ... kamu harus berhati-hati, Sherley. Aku takut kalau William mencurigai kamu soal ini.""Baik, Jill. Ester, di mana William menunggu aku?""Di lantai bawah, Nyonya.""Baik aku akan ke sana juga."Bergegas Sherley menuruni beberapa anak tangga. Dia tak ingin sampai William tahu ini adalah perbuatan dirinya. Melihat keaaan yang smekain runyam, Jill pun mengekori Sherley."Sherley, tunggu!"Wanita itu hanya menoleh dan meneruskan langkahnya."Ada apa, Jill?""Berhati-hatilah, William saat ini sedang didukung oleh Lady Rose. Dia sangat berbahaya, dan mampu membalikkan keadaan de

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   KECEMASAN

    "Maksudnya?""Dia ingin memeriksa seluruh isi kamar. Dalam isi surat ini juga dijelaskan kalau aku menyimpan bukti untuk kasus pembunuhan.""Pembunuhan?" Kedua matanya melotot, seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi. "Kamu ... bicara serius?""Iya, Rose. Dalam surat ini sangat jelas mengetakannya.""Ta-tapi, William?" Rose manatap tajam pada lelaki tampan itu. "Bagaimana bisa mereka ingin mencari barang bukti di dalam kamar kamu? Pasti ada seseorang yang memang sengaja menjebak kamu, William.""Kita akan lihat nanti, Rose."William terlihat tenang."Ester!" teriak William kencang.Wanita berkulit hitam, berlari mendekat."Iya, Tuan. Ada apa?""Di mana Sherley?""Nyonya Sherley, sepertinya masih tidur di kamar.""Panggil dan suruh kemari, cepat!""Ba-baik, Tuan."Bergegas Ester keluar kamar, dan menuju lantai dua. Dia berjalan cepat menapaki beberapa anak tangga. Sampai

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   PENGGELEDAHAN KAMAR WILLIAM

    "Baiklah, apa kamu akan langsung pulang?""Iya, setelah ini Abel. Bolehkah?" Lelaki itu hanya manggut-manggut.Selesai menemani Abel makan, Sherley pun berpamitan hendak pulang."Terima kasih atas semua bantuan kamu. Kuharap kamu bisa membantu aku terbebas dari ini semua.""Iya, Cantik. Aku akan upayakan semuanya.""OKe, aku pulang ke kastil. Aku tidak mau ada dugaan dari William, kalau aku yang melakukan pelaporan semua ini." Abel hanya manggut-manggut.Sheerley pun segera naik kereta yang telah menjemput dirinya. Tangannya melambai pada Abel dengan senyum lebar mengarah padanya."Tolong kamu percepat keretanya!""Baik, Nyonya."Tapak kuda mulai berlari kencang. Sherley berharap bahwa kedatangannya tidak membuat curiga William dan juga yang lain._Kastil Lily Edward_Salah seorang pelayan menyampaikan pada Ester jika ada seorang tamu."Tamu dari mana?""Ini suratnya, Ester."

  • THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )   TIDAK TENANG

    "Berarti semua aman 'kan?""I-iya, aman semuanya."Abel menghempaskan tubuhnya di sebelah Sherley."Mereka baru saja berangkat ke kastil. Kita lihat nanti hasilnya bagaimana.""Apa ... menurut kamu semua ini akan lancar? Jujur, aku takut Abel."Lelaki kharismatik itu, menyudutkan pandangannya hingga membuat matanya menyipit."Kamu takut apa?""Pastinya kamu tahu, siapa seorang William ini?""Hemmmm, karena itu saja?""Iya, karena hal ini saja sudah membuat kepalaku pusing. Aku tinggal satu atap dengannya, dia yang memberikan penghidupan buat aku. Andai dirimu menjadi aku bagaimana?""Aku mengerti yang kamu rasakan ini, Sherley. Kalau memang kamu bukan seperti yang dituduhkan, kurasa kamu tenang saja. Tidak perlu mengkhawatirkan tentang William.""Apa, menurut kamu tahu bahwa aku yang memberikan bukti-bukti itu?"Abel Griffin menghela napas panjang."Iya! Kurasa cepat atau lambat pasti akan men

DMCA.com Protection Status