Berulang kali Handaru menghempas kasar napasnya melalui mulut. Lelaki itu berjalan mondar-mandir di tengah-tengah ruang tamu kediamannya di London.
Sejak dua jam kepulangannya tadi, Handaru tak menemukan keberadaan Mitha dan Arsen di kediamannya. Dan semua jadi lebih membuat Handaru terpancing amarah saat Helen mengatakan bahwa Mitha kini sedang pergi bersama Arsen, berjalan-jalan ke salah satu taman kota di London.
Tak hentinya Handaru mengutuk keberanian Arsen yang sepertinya mulai perlu diwaspadai.
Setelah puas mengamuk di kamar, kini Handaru berniat untuk menunggu kepulangan Mitha. Bahkan kedua tangannya sudah sangat gatal ingin menumpahkan segala unek-uneknya pada Mitha. Handaru bahkan tidak perduli jika dia harus meluapkan semua kekesalannya itu di hadapan Arsen. Bukankah dengan begitu akan lebih baik? Arsen akan tahu siapa Mitha sebenarnya.
Handaru pastikan, setelah Arsen mengetahui wanita seperti a
"BAIKLAH! AKU AKAN MENCERAIKANMU MITHA! AKU AKAN MENCERAIKANMU, TAPI SETELAH KEDUA ORANG TUAMU MENGETAHUI SEMUA KEBEJATANMU SELAMA INI! TERMASUK MENGETAHUI BAHWA KEDUA ANAK YANG KAU LAHIRKAN ITU BUKAN DARAH DAGINGKU!"Mitha terkejut.Netranya spontan menatap ke arah Arsen yang duduk di sofa berhadapan dengan dirinya dan Handaru.Saat kedua pasang netra mereka bertemu, Mitha buru-buru memalingkan wajahnya. Perasaannya berkecamuk hebat. Belum selesai dengan kemelut di pikirannya, Mitha kembali dikejutkan dengan sebuah tangan yang mencengkram erat pergelangan tangannya."IKUT AKU! KITA SELESAIKAN SEMUANYA HARI INI JUGA! CEPAT KEMASI BARANG-BARANGMU, KITA PULANG KE INDONESIA BESOK!"Tangan Handaru menarik paksa tangan Mitha bahkan dengan cara yang begitu kasar. Kepala Mitha menggeleng menolak apa yang hendak dilakukan Handaru terhadapnya.Belum sempat Handaru menarik Mitha leb
Ruangan besar tempat dilakukannya rapat penting itu terlihat sepi.Hanya ada beberapa orang saja yang mengisinya.Mereka adalah Arsen, Handaru dan Albert, asisten pribadi Arsen di kantor.Awalnya Handaru berpikir dirinya diminta datang ke ruang meeting karena memang akan diadakannya rapat dadakan dengan para petinggi proyek, namun saat didapatinya Arsen dan Albert saja di sana, perasaan Handaru kian dilanda kecemasan berlebih.Pasalnya, sejak kejadian percekcokan antara dirinya dengan Mitha yang terpaksa harus melibatkan Arsen kemarin, Handaru dan Arsen belum kembali bertegur sapa. Bahkan saat mereka harus menyantap sarapan pagi bersama di meja makan pagi ini, keduanya terus saja dibungkam kebisuan."Mari kita mulai. Saya akan menjelaskan mengenai maksud saya meminta anda untuk menghadiri rapat tertutup ini, Tuan Handaru Pratama," ucap Arsen memulai percakapan. Sadar dirinya yang berkepentingan, jadilah dia pun memulai lebih dulu.Handaru be
"Kesimpulannya adalah, kau sudah dibodohi oleh Angel, Ndaru! Dan bukan hanya kau yang telah menjadi korban Angel selama ini, tapi aku pun sama! Kita...""Mark?" Gumam Handaru setengah percaya bahwa apa yang dia lihat saat ini memang betulan Mark, sahabat dekatnya semasa SMA dulu, sekaligus mantan suami Angel."Hai? Apa kabar sobat?" Sapa Mark saat dirinya sudah berdiri berdekatan dengan Handaru. Mark meraih jemari Handaru. Kedua lelaki itu saling berpelukan sesaat. Mark duduk di kursi yang berada di sebelah Handaru."Maaf atas kelalaianku, kini Angel jadi mengganggumu," ucap Mark saat itu.Handaru masih belum cukup mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh Mark hingga Arsen kembali memutar sebuah Video lain.Yakni sebuah video interogasi yang dilakukan oleh Bagas, Alvin, Tio dan Roni terhadap Angel dan Johan.*
Satu minggu pasca resmi bercerai dengan Handaru, Mitha langsung mengemasi seluruh barang-barangnya.Dia hendak pulang ke Indonesia.Sebelum bercerai Mitha dan Handaru sudah sepakat untuk merahasiakan perihal perceraian mereka dari kedua belah pihak keluarga di Indonesia.Lagi dan lagi, Mitha terpaksa melakukan hal ini dikarenakan dia tidak ingin membuat Ayahnya syok.Mitha akan mencoba memberi pengertian secara pelan-pelan pada kedua orang tuanya sebelum akhirnya dirinya benar-benar mengungkap kebenaran."Apa ada yang perlu aku bantu?" Ucap sebuah suara dari arah pintu.Mitha menoleh dan mendapati Arsen dengan setelan casualnya berdiri di ambang pintu kamar.Hari ini Arsen memang menginap di kediaman Handaru karena besok dia yang akan mengantar Mitha ke Bandara.Sejak bercerai dengan Mitha, Handaru tidak
TIGA TAHUN KEMUDIAN...Suara tepuk tangan dan nyanyian selamat ulang tahun terdengar dari dalam sebuah rumah mewah di bilangan Pondok Indah.Rumah itu adalah rumah pribadi milik seorang pengusaha butik sukses bernama Paramitha Azkia Sudiro.Seorang wanita beranak dua yang hidup menjanda selama tiga tahun belakangan pasca bercerai dengan suaminya.Semenjak kembali ke Indonesia dan memberitahukan perihal berakhirnya hubungan pernikahannya dengan Handaru pada pihak keluarga, Mitha seolah memulai kehidupan dari titik nol.Alasan yang Mitha kemukakan pada keluarga memang tak mudah dipahami, namun pihak keluarga tidak ingin membebani Mitha dengan segala pertanyaan yang mungkin bisa saja menyakiti perasaan Mitha.Mereka hanya tak menyangka, jika lelaki sebaik Handaru bisa berselingkuh dan mengkhianati Mitha.
Mitha POV Setelah pernyataan Arsen yang to the point mengajakku menikah, lalu tiba-tiba datang sebuah paket kiriman yang ternyata pengirimnya adalah Handaru, mantan suamiku, hari-hari selanjutnya Arsen semakin serius memperlihatkan niatannya itu. Lelaki itu memang belum mengatakan apapun perihal perasaannya padaku, tapi dia terus saja mengajakku untuk menjalin hubungan yang lebih serius, yaitu menikah. Sementara aku sebagai seorang perempuan terlebih pernah memiliki truma dalam kehidupan rumah tanggaku sebelumnya, sebuah ajakan menikah bagiku terdengar layaknya seperti sebuah ajakan untuk ikut bersama-sama terjun ke jurang yang mematikan. Aku belum siap. Sungguh. Setelah apa yang aku alami bersama Handaru, aku merasa sebuah pernikahan bukanlah jalan keluar dari terjalinnya sebuah hubungan serius.
Hari ini Arsen dimintai tolong oleh Mitha untuk mengantar si kembar ke sekolah karena supir pribadi yang biasa bertugas mengantar jemput si kembar ke sekolah sedang sakit.Sebenarnya bisa saja, Mitha mengantar Alan dan Alice sendiri, tapi karena ada sesuatu hal yang menurutnya penting hingga pada akhirnya membuat Mitha memutuskan untuk menghubungi Arsen dan meminta lelaki itu datang ke kediamannya pagi ini.Pagi-pagi sekali Arsen sudah berada di kediaman Mitha, dia ikut sarapan bersama dengan Mitha dan si kembar sebelum mereka berangkat bersama ke sekolah.Pagi ini Mitha memasak nasi goreng yang rasanya memang sangat enak."Naci goleng buatan Bunda celalu yang telbaik," celoteh si bungsu Alice.Mitha hanya tersenyum menanggapi pujian sang anak, dia mengambilkan Alan dan Alice masing-masing satu piring nasi goreng ples telur ceplok."Om Alcen nggak diambilin cekalian Mah?" Tanya Alice yang memang duduk tepat di sebelah Arsen.Mitha men
Seorang lelaki tampak membuka kasar pintu rumahhya.Wajahnya memanas terbakar amarah.Langkahnya lebar dan tergesa-gesa.Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya sementara kedua rahangnya mengeras menahan lahar panas yang bergemuruh di dadanya.BRAK!Sebuah pintu dibanting keras olehnya, mengagetkan seorang wanita yang sedang terduduk lunglai di lantai tak beralas dengan tubuh nyaris telanjang. Leher wanita itu dirantai menggunakan kalung anjing sementara kedua tangannya diikat merentang ke samping.Melihat keberadaan si lelaki yang memasuki ruangan itu, si wanita langsung ketakutan."Ja-jangan Ndaru... Tolong jangan siksa aku lagi... Lepaskan aku Ndaru... Aku mohon..." Mohon si wanita dengan isak tangis yang menyayat hati.Tubuhnya yang sudah penuh dengan luka kian memepet ke dinding saat lelaki bernama Handaru yang telah resmi menjadi suaminya sejak dua tahun yang lalu itu mulai berjalan mendekatinya.Handaru ber