Share

Apakah Ini Hukuman Manis?

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-05-29 03:58:58

Rachel sendiri terus meramalkan doa supaya Kaivan tak melihatnya. Dia berharap pria itu juga segera pergi dari sini.

'Jangan ke sini, jangan ke sini!' pekik Rachel dalam hati, mengintip dari lembaran tissue yang menutupi wajahnya. Sedikitnya dia bisa melihat yang terjadi, di mana para ibu-ibu celingak-celinguk dan Kaivan terlihat berjalan ke arah sini.

Deg deg deg

Jantung Rachel semakin berdebar kencang, semakin Kaivan mendekatinya semakin jantungnya ingin meledak dalam sana.

Plas'

Kejadian tak terduga tiba-tiba saja terjadi. Tiba-tiba angin bertiup entah dari mana, membuat tissue di atas wajah Rachel -- yang ia jadikan penutup wajah langsung terbang tertiup angin.

'Alam pun tak berpihak padaku. Hiks ….' batin Rachel yang masih memilih memejamkan mata dan enggan membukanya, takut jika Kaivan sudah berada tepat di depan wajahnya.

Hingga secara mengejutkan elusan lembut dan halus menyentuh permukaan pipinya, sontak perlahan membuat Rachel membuka kelopak matanya, di mana setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
R Moh Wasisto
penuh dengan kekerasan btw lu psikopat ya thor
goodnovel comment avatar
Rita Sahara
pingin laris ya ngga gini juga bikin cerita...pengarang kaya gini juga kha kehidupannya ...
goodnovel comment avatar
Dyah Safitri
itu KDRT Idiot. Gak bs ngarang yg lain pake d cambuk lg. Dasar Idioot.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Kapan Aku Mengatakannya?

    "Haah." Terdengar helaan nafas dari Kaivan. Dia duduk si sofa kamarnya sembari menatap Rachel yang sudah tertidur, setelah Kaivan tadi melampiaskan kemarahannya dengan memukul Rachel menggunakan sabuk secara habis-habisan. Sekarang ada perasaan sedih dan kasihan melihat kondisi istrinya itu. Rachel tidur dengan meringkuk seperti bayi kedinginan, memeluk tubuhnya sendiri dengan lelehan air mata di pipi. Isakan beberapa kali masih terdengar keluar dari Rachel, walau tertidur pulas namun perempuan itu masih menangis. Kaivan … sangat menyesal! Namun dia terlanjur dipenuhi oleh emosi. Dia terlanjur dikuasai murkah dan amarah. Dia benar-benar tidak bisa mengendalikan diri saat itu. Dia sulit! Sangking takutnya dia jika Rachel pergi meninggalkannya. "Haah." Kaivan kembali menghela nafas, berdiri dari sofa dan beranjak mendekati istrinya yang tertidur dalam keadaan menangis di atas ranjang. Kaivan sudah mengobati luka Rachel -- akibat cambukan tadi, sudah mengganti pakaian Rachel dengan y

    Last Updated : 2023-05-29
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Suami Perfect

    "Kau bilang aku yang menyuruhmu pergi dari sini. Kapan aku mengatakannya?" Rachel menundukkan kepala, melirik Kaivan dengan ekor mata -- takut untuk menatap langsung pria itu. "Waktu aku menjenguk Mama ke rumah sakit. Pak Kaivan menelpon dan menyuruhku untuk tak pulang," jawab Rachel dengan mencicit pelan dan lirih. Tubuhnya terasa panas, dadanya juga sangat panas dan sesak. Kekerasan yang pria ini lakukan padanya terus mengiyang di kepala Rachel. Kaivan mengerutkan kening, rahangnya mengatup dan kembali kemarahan menguasai dirinya. Namun kemarahan itu lenyap seketika, melihat Rachel yang menunduk takut dan enggan menatapnya. "Kau takut padaku?" tanya Kaivan dengan pelan dan datar, terus memperhatikan tubuh Rachel yang bergetar hebat. Rachel menganggukkan kepala pelan. Memangnya siapa yang tak takut pada orang yang telah berbuat kasar pada kita?!Kaivan terdiam sesaat, terpukul melihat sikap Rachel. Dia seperti de javu. Tetapi ini berbeda! Wanita itu-- dia ketakutan dan menutup

    Last Updated : 2023-05-29
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Alina Lebih Baik dari Rachel

    Ceklek'Kaivan menoleh ke arah Rachel, menatap istrinya tersebut yang duduk di atas ranjang dan terlihat sedang sibuk dengan handphone-nya. Andai Kaivan tahu jika sebenarnya Rachel hanya men-scroll galeri handphonenya saja. Tak ada yang dia lakukan selain itu -- dan dia begitu karena gugup Kaivan masuk dalam kamar nya. 'Ichi suka laki-laki yang kukunya memakai hena.'Mengingat hal itu, jantung Rachel berpacu dengan kuat. Matanya membulat dengan tubuh yang panas dingin. Ka--Kaivan mewarnai kukunya dengan hena karena dia tahu Rachel suka pria yang seperti itu. Apa yang sebenarnya Kaivan rencanakan dan darimana dia tahu itu? "Ini sudah larut malam, kenapa kau masih belum tidur, Ichi?" Rachel menoleh ke arah Kaivan. Dia tersenyum canggung dengan air muka gugup luar biasa. Dia tidak tidur karena menunggu Kaivan, tetapi tak mungkin dia mengatakan itu bukan?! "Aku … tidak mengantuk, Pak--Mas." "Tidurlah." Kaivan berucap rendah, memasuki kamar mandi. Sedangkan Rachel, dia langsung berb

    Last Updated : 2023-06-01
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Hari Akhir

    "Setelah kau wisuda, kita akan bulan madu," sahut seseorang dari belakang Rachel dengan suara serak dan rendah, sontak membuat Rachel tergelonjak kaget. Dia menoleh ke belakang dan mendapati Kaivan yang …-Deg deg deg Kaivan berdiri tepat di belakang Rachel, jadi ketika dia menoleh kebelakang Rachel langsung menghadap ke arah perut pria itu. Masalahnya, Kaivan hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggang, dia telanjang dada. ABS serta roti sobeknya yang menggugah terlihat, terpampang jelas di depan wajah Rachel. Jantung Rachel berdebar dengan kencang, matanya melotot sempurna dengan pipi yang sudah memerah padam -- syok tetapi menikmati pemandangan perut suaminya. Ingin berpaling, tapi … astaga! Kapan lagi kan?! Lagipula pepatah mengatakan rezeki tak boleh ditolak, cui. "Kau melihat apa?" Kaivan merunduk, bersedekap dengan alis sebelah alis terangkat, menatap istrinya dengan sorot geli dan smirk tipis yang menyungging di bibir manisnya. "Hah?" Rachel sontak mendongak, menat

    Last Updated : 2023-06-03
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Membuka Kebaya

    Namun tiba-tiba saja …. Rachel menghentikan langkahnya, menatap sosok pria bertopeng dengan balutan toxedo mahal yang berjalan di depannya. Di sebelah pria bertopeng tersebut, terlihat Jake berjalan dengan membawa buket bunga mawar merah yang sangat besar, cantik dan sangat indah. Setelah di depannya, pria bertopeng yang tak lain adalah suaminya tersebut berhenti tepat di depannya. Rachel langsung mendongak, menatap ke arah wajah Kaivan yang berbalut topeng dengan air muka tegang dan bercampur aduk. Sangat sulit bagi Rachel menebak ekspresi Kaivan. Selain karena pria ini mengenakan topeng, garis bibirnya hanya membentuk horizontal dan tatapannya seperti biasa -- tajam dan menghunus dingin ke arah manik Rachel. Kaivan meraih bunga di tangan Jake, setelahnya dia memberikannya pada Rachel. "Untukmu, dan mari pulang," ucap pria itu singkat, meraih pergelangan tangan Rachel kemudian menarik istrinya dari sana. Sedangkan Jake, melihat sahabat Mamanya yang suka dempet padanya, buru-buru

    Last Updated : 2023-06-05
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Ayok, Mas!

    "Atau kau sedang menungguku membuka kebayamu, Humm?" bisik Kaivan tiba-tiba dengan suara serak dan rendah, mengalun seksi dan begitu berat. Menggoda iman sekaligus membuat Rachel meremang."Ti--tidak begitu, Mas Kaivan." Rachel menoleh cepat dan panik ke arah Kaivan, menyingkirkan tangan besar nan kokoh milik suaminya dari pundak. Kaivan mengelus-elus pundak Rachel dengan gerakan yang membuat sekujur tubuh Rachel merinding disko, darahnya mengalir deras karena ini dan jantungnya berpacu lebih kencang dibandingkan sebelumnya. Rachel sejujurnya tak nyaman di posisi ini. Hanya saja dia tak punya keberanian mengatakannya. "Aku bisa melepas kebayanya sendiri. Dan … aku cuma ingin duduk-duduk dulu, Mas." Rachel membalik tubuhnya menghadap Kaivan, menatap muram dan takut-takut pada suaminya tersebut. "Humm." Kaivan berdehem rendah dan pelan, memutar tubuh Rachel agar membelakanginya. Lalu tanpa persetujuan Rachel, Kaivan mulai melepas kebaya yang melekat di tubuh istrinya. Cup'Ketika p

    Last Updated : 2023-06-05
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Mikro Organisme Cantik Meluluhkan Hati

    Setelah makan malam, Kaivan mengajak Rachel jalan-jalan ke pantai. Sedangkan Rachel sendiri, dia masih belum beradaptasi dengan tempatnya. Bahkan ketika sampai di pantai, baru menginjakkan kaki di pasir, Rachel sudah meminta pulang pada Kaivan. "Lebih baik kita di hotel saja, Mas Kaivan. Di sini orang-orang berpakaian tidak sopan dan … mereka tinggi-tinggi sekali. Aku tidak bisa mengerti apa yang mereka katakan trus mereka melirik-lirikku. Wajahku terlalu pribumi," cicit Rachel pelan, memeluk erat lengan Kaivan sembari berbisik-bisik. Baginya, orang-orang di sini menakutkan. Mereka tinggi, berkulit sangat putih dan berambut pirang. Tak seperti Rachel yang pendek, putih kuning langsat dan berambut hitam. Rachel bukan rasis. Hanya saja, dia merasa sendiri di sini. Tak ada yang sama dengannya. Kaivan? Suaminya ini tinggi, dia bisa berbahasa negara ini dan wajah Kaivan juga blasteran. Jadi dia tidak terlalu menonjol di sini. Mungkin orang menatap suaminya karena ketampanannya -- karena

    Last Updated : 2023-06-07
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Akhir Madu Bulan

    Beberapa Minggu berlibur. Rachel dan Kaivan berada di outdoor kamar penginapan mereka, di mana Kaivan sedang berenang di kolam renang dan Rachel hanya menemani -- duduk setengah berbaring di kursi malas sembari mengemil biskuit stik berisi coklat di dalamnya. Rachel sangat malas berenang karena ini masih terlalu pagi baginya. Dia takut airnya dingin meskipun Kaivan sudah mengatakan jika airnya hangat. Intinya Rachel malas. Kabar gembiranya adalah nanti malam Rachel dan Kaivan akan kembali ke negara mereka. Ah, Rachel sudah tak sabar!! Dia merindukan Jake, William, Hansel dan dua sahabatnya yang kocak abis tersebut. Tadi malam Rachel mendengar suaminya berbicara dengan Neneknya lewat telpon, mengenai bulan madu dan …- ternyata ada alasan lain Kaivan berlama-lama di sini. Karena dia mengatakan pada Neneknya jika dia kemari selain mengajak Rachel liburan juga untuk perbaikan kulit Kaivan yang terbakar. Memang sih mereka cukup lama di sini, tetapi menurut Rachel jika dijadikan alasa

    Last Updated : 2023-06-08

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Tamat

    Setelah mengusir orang tuanya dari kamar, Adera hanya diam murung di sana. Hingga tiba-tiba saja …-Ceklek' Pintu kamar Adera terbuka, memperlihatkan seorang pria menjulang tinggi di ambang pintu. Adera menghela napas pelan, berdecak kesal kemudian menatap sinis pada pria tersebut. "Ngapain Papa kemari?" sinisnya, membuang jauh pandangan lalu pura-pura fokus pada HP. Kebetulan HP Adera berada tak jauh darinya saat itu. "Hah." Hembusan napas berat terdengar keluar dari bibir Kaivan. Dia menatap putri bungsunya lamat, kemudian berjalan masuk untuk mendekat. "Papa ingin bicara padamu."Adera melirik sejenak, memilih cuek dengan bermain ponsel. Sayangnya, itu pengalihan karena pada kenyataannya Adera hanya men-scroll galeri ponsel. "Begini sikapmu jika berbicara dengan orang tua?" Saat itu juga Adera meletakkan HP ke atas meja. "Cik." Dia berdecak malas. "Tumben-tumbenan Papa ke sini menemuiku, pake acara sok sokan berbicara denganku lagi. Biasanya juga malas. Berpapasan denganku s

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Kekecewaan Adera

    "Aku tidak punya uang. Minta," jawab Adera, mengulurkan tangan ke arah Davin tetapi dengan menatap lurus ke arah depan– enggan menatap pada pria dingin dan berbahaya tersebut. Davin menaikkan sebelah alis, menatap intens ke arah wajah jutek Adera. Cih, apa perempuan ini pikir dia menakutkan seperti itu? Tidak! She's so cute. Bahkan karena sangat menggemaskannya perempuan ini di mata Davin, rasanya Davin ingin sekali mencium Adera sampai perempuan ini kehabisan napas. Yah, ingin rasanya Davin mencuri napas perempuan yang duduk di sebelahnya ini. Davin mengeluarkan dompetnya lalu menaruhnya di atas telapak tangan Adera. Perempuan menggemaskan itu seketika menoleh ke arah Davin, menatap tak percaya pada Davin. Adera sedikit menganga, tercengang karena Davin memberikan dompet padanya. 'Eih, dikasih sumbernya langsung. Beneran ini?' batin Adera, menatap ragu pada dompet hitam berbahan kulit tersebut. "Beli apapun yang kau inginkan, Era," ucap Davin, menatap wajah cengang Kanza yang sa

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Minta Uang Pada Calon Suami

    "Kau masih yakin ingin memperistrinya?" Davin menganggukkan kepala, tersenyum penuh keyakinan pada Kaivan. "Semakin yakin, Uncle," jawabnya tanpa ragu. "Ah, yah. Aku sudah menghubungi Daddy-ku, mengatakan jika nanti aku pulang dengan membawa menantu untuknya. Dan Daddy setuju." "Hell." Kaivan mengumpat pelan, semakin frustasi karena mendengar penuturan calon menantunya, "tidak secepat itu juga. Cik, lagipula Adera-ku belum tentu menerimamu, Nak." Kaivan menyunggingkan smirk tipis. "Kau lihat sendiri, dia tidak peduli keberadaanmu," ejek Kaivan selanjutnya, mendapat tawa dukungan dari William dan Hansel. "Adera hanya malu-malu, Uncle," jawab Davin, menyunggingkan smirk tipis di bibirnya. "Ah terserah. Asal kau tidak memaksa putriku dan-- pernikahan itu hanya terjadi jika Adera setuju," ucap Kaivan tegas. Dalam hati dia sangat yakin jika putrinya tidak akan mau menerima Davin. Bukan tidak setuju Davin menjadi menantunya, malah dia merasa senang karena dia tahu Davin siapa dan menge

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Masih Yakin Heh?

    "Siap--" Ucapan Adera terhenti ketika melihat siapa orang yang berada di depan kamarnya– Davin Sbastian Lucas, pria yang ia takuti melebihi rasa takutnya pada Papanya sendiri. Davin mendorong pintu kamar Adera, masuk begitu saja dalam kamar perempuan yang telah sah menjadi calon istrinya tersebut. Langkah Davin berhenti tepat di depan sebuah cincin yang tergeletak mengenaskan di lantai. Davin mengambil cincin tersebut, kemudian menghampiri Adera yang masih berada di depan pintu. "Kau melempar cincin pertunangan kita?" ucapnya dengan mendekati perempuan itu, menutup pintu karena dia tahu Adera berniat kabur. 'Ah, sialan. Dia menutup pintu kamar ku. Yang benar saja dia mengurungku dalam kamarku sendiri,' batin Adera, terdiam dengan posisi tetap membelakangi Davin. Dia tidak mau menghadap pria ini karena dia takut– malu tak ada muka jika harus bersitatap dengan Davin. Bayang-bayang kejadian itu menghantui Adera. "Jawab, Era," ucap Davin pelan, nadanya rendah dan berat. Terkesan seks

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Adera Bertunangan

    "Ahahaha … tidak begitu, Tuan Kaivan. Anda salah paham. Niat kami kemari untuk membicarakan hubungan antara Gisella dan Danial ke jenjang yang lebih serius, agar … Danial bisa lebih memprioritaskan putriku dan putri-putri anda tidak mengganggu hubungan mereka lagi."Kaivan menaikkan sebelah alis, lagi-lagi menyunggingkan smirk tipis sembari menatap dingin ke arah Bagaskara. "Danial, kau masih ingin melanjutkan hubunganmu dengan putri dari Pak Bagaskara?" tanya Kaivan, tanpa menoleh ke arah putranya dan tetap menatap dingin ke arah Bagaskara. "Tidak, Pah," jawab Danial datar. "Apa-apaan kau ini?!" Tak terima mendengar jawaban kekasihnya, Gisella berdiri dan dengan marah langsung melempar tasnya ke arah Danial. Namun, dengan mudah Danial menangkisnya. "Aku serius padamu, tetapi kau …-!""Ini putrimu?!" Kaivan berdecis remeh. Bagaskara dan istrinya sontak saling bersitatap, sama-sama panik dan malu akibat ulah putri mereka. Dengan kesal Bagaskara menarik pergelangan tangan putrinya da

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Lamaran untuk Danial?

    "Ada ribut apa ini?" tanya Kaivan yang tiba-tiba muncul di sana dengan Jake, William dan Hansel. Seketika itu juga mendadak ruangan itu terdiam. Tak ada suara sedikitpun di sana. "Diam?" Kaivan menatap bingung pada istri dan anak-anaknya. "Ah, tidak apa-apa, Mas. Hanya permasalahan anak-anak saja," jawab Rachel sembari tersenyum manis ke arah suaminya tersebut, "ouh iya, Mas ingin kopi kan? Tunggu, aku buatkan," tambah Rachel sembari berniat beranjak dari sana. Namun, langkahnya tiba-tiba tertahan. Tangannya dicekal oleh sang suami. "Ma--Mas," cicit Rachel pelan, menatap cekalan suaminya di pergelangan tangan kemudian beralih menatap Kaivan dengan air muka murung. "Kau tidak pandai berbohong, Ichi. Katakan, apa yang terjadi?!" tanya Kaivan pelan, berdesis dan berbisik pelan. Dia menatap penuh peringatan pada Rachel– tak suka jika istrinya ini menyembunyikan sesuatu darinya. "Jangan di sini," bisik Rachel pada Kaivan, kemudian dia melepas cekalan suaminya lalu beranjak dari sana.

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Adera yang Malang

    Adera dengan santai mendorong kepala Yohan, agar menjauh dari wajahnya. "Jangan kedekatan juga, Cok," ucapnya santai. Setelah itu tanpa peduli dengan pandangan siapapun di sana, Adera mendekati Alden kemudian tanpa ba bi bu dia langsung menendang kuat perut pria itu. "Kamu!""Ade!"Adera mengabaikan mereka semua, menatap dingin ke arah Alden dengan tangan terkepal kuat. "Lo siapa ngancem-ngancem gue?!" ketus Adera. "Kak." Alden menoleh ke arah Kakaknya, meminta bantuan agar dia diselamatkan dari amukan Adera. Sial! Dia kita Adera takut dengan ancamannya. Untungnya Gisella memihak padanya, membantu Alden berdiri– di mana Alden sempat tersungkur karena tendangan Adera di perutnya. "Kamu siapa sih? Datang-datang nendang Alden," marah Gisella, berniat menampar Adera namun dengan santai Adera menangkis dan menghempas kasar tangan perempuan itu. "Adera," peringat Danial pada adiknya. "Kau kenapa lagi? Kenapa …-" "Diam, Kak," potong Adera cepat, meraih pergelangan tangan Dayana kemudia

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Si Pembuat Masalah Tiba

    Sreettt'Suara gesekan kursi dengan lantai terdengar, itu berlangsung tepat di sebelah Adera– membuat perempuan manis tersebut menoleh ke arah sebelah, walau hanya singkat dan cepat. Air muka Adera berubah kaku bercampur masam. Sial! Davin duduk di sebelahnya. 'Sialan! Sialan! Aku lupa kalau dia bakalan nginap di sini selama dua minggu. Anjir, ngapain dia duduk di sebelahku sih? Dari banyaknya kursi kosong di sini. Sebelah Dayana juga masih kosong.' batin Adera, mendadak tidak tenang karena Davin duduk di sebelahnya. Saat ini mereka akan makan malam bersama. Seperti biasa, Adera selalu duduk di sebelah Kakaknya-- Danial, di mana Danial duduk bersebelahan dengan Papa mereka yang duduk di kepala meja. Sedangkan Mama mereka serta Dayana duduk di seberang Danial dan Adera. Namun, ada satu tambahan orang di sini. Davin! "Rumahmu dan rumah Uncle tidak ada bedanya, jadi makan yang banyak," ucap Kaivan pada anak dari teman dekatnya dalam dunia bisnis. "Tentu, Uncle," jawab Davin sembari t

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Coklat dari Siapa?

    Seketika itu juga sontak Adera mendongak dengan air muka cengang-- hanya karena mendengar nama pria yang sangat-sangat dia hindari tersebut. Matanya langsung membelalak, pucat pias ketika melihat pria yang dia hindari tersebut ternyata memang ada di kamarnya– berada di sebelah Kakaknya. "Bagaimana, Humm?" tanya Danial, kembali untuk memastikan. Tangannya masih di atas kepala sang adik, mengelus pucuk kepala Adera dengan acak dan gemas. Ah, ekspresi kaget adiknya ini sangat menggemaskan. "Mama menyuruh kemari. Mama melarang Kakak membeli sepatu. Kata Mama kau punya banyak," lanjutnya. "Ya sudah," jawab Adera kikuk, menoleh cepat ke arah HP dan memilih melanjutkan game-nya. "Thanks, Sweety." Danial mengacak surai adiknya secara gemas, beranjak dari sana menuju wardrobe room sang adik. Sedangkan Davin, dia masih diam di tempatnya– menatap sebuah kotak coklat yang ia berikan pada Adera dengan tatapan sedang. Coklat pemberiannya dimakan oleh gadis ini dan sudah habis setengah. Gadis-ny

DMCA.com Protection Status