Flash back On :
Dengan tenang, profesor Wijaya memandang wajah kami bergantian, kemudian berkata, " Jadi, hasil USG memperlihatkan bahwa uterus (rahim) Kemala normal semua, tidak ada masalah dalam uterusmu, seharusnya kamu tahu sejak dulu kan, di awal perkuliahan, pasti kamu dan teman-temanmu yang lain saling praktik alat USG," sahut profesor Wijaya.
Kemala tersenyum malu mendengar perkataan profesor Wijaya. Sementara aku tersenyum kecut. Kalau Kemala hasil pemeriksaan USGnya normal, berarti apa kesuburanku yang bermasalah. Batinku.
"Saran saya, makan bergizi dan jangan terlalu capek, jangan stres dan olahraga teratur, untuk pak Bram bisa tes kesuburan sperm* dan kalau perlu kalian tes TORCH ya," sahut profesor Wijaya sambil menuliskan vitamin ke lembar resep.
Aku dan Kemala mengangguk lalu berpamitan pada profesor Wijaya.
Untung tadi sebelum masuk ke ruangan profesor Wijaya, aku dan Kemala sudah menyerahkan sampel darah untuk diperiksa hasil TORCHnya dan menyerahkan spesimen sperm*ku pada bagian andrologi.
"Test TORCH dan hasil kesuburan sperm* ku kapan bisa keluar ya?" tanyaku pada Kemala.
"Biasanya 4 hari atau seminggu. Aku sudah minta tolong pada temanku yang kerja di bagian lab andrologi dan hasil TORCH. Kebetulan penelitian thesisku kan di rumah sakit ini," jawab Kemala.
"Ya sudah, ayo pulang dulu Mas, aku capek, " sahut Kemala seraya menarik tanganku dan berjalan ke arah parkiran mobil.
******
"Mas, besok jadwal pengambilan hasil uji sperm*mu dan hasil uji torch kita loh, " ujar Kemala seraya menata sarapan di atas meja makan yang dibantu oleh bi Sumi.
Aku menepuk jidat dengan telapak tangan. " Aku lupa, Mala, ada janji dengan klien untuk membangun perumahan di luar pulau, mana klien penting lagi, gimana ya," aku menggaruk kepala.
"Ya sudah, aku aja yang ambil hasilnya Mas, kamu gak apa-apa deh ngurusin bisnis kamu, kan sekarang cuma ambil hasil lab, nanti kalau ada masalah, baru kita lakukan terapi bersama-sama, " Sahut Kemala sambil tersenyum.
"Hm, oke sayang, aku memang tidak bisa meninggalkan klien sepenting ini, lumayan juga kalau menang tender, perusahaanku bisa meluas di luar pulau," ujarku bersemangat.
Kemala mengangguk dan mulai menyuapkan sarapannya.
"Mas ke kalimantan sama siapa? " tanya Kemala sambil mengunyah makanan.
"Sama Ryan, " jawabku.
"Berarti nanti mampir ke rumah mami buat jemput Ryan?" tanyaku.
"Nggak, Ryan diantar sama sopir pribadi mami," sahutku.
Kemala tampak manggut-manggut.
Usai sarapan, aku segera berpamitan pada Kemala. Kemala pun juga akan berangkat ke kliniknya.
Aku melambaikan tangan pada Kemala saat masuk dalam mobil. Pak Hari, supirku telah siap di belakang kemudinya. Dan kami pun berangkat menuju bandara.
Dalam perjalanan ke bandara yang jaraknya sekitar 2 jam dari rumah, aku menghabiskan waktu dengan menyalakan laptop.
Mengecek berbagai foto tipe hunian rumah yang merupakan andalan perusaahanku. Dari model perumahan yang sederhana sampai yang mahal.
Memeriksa file laporan keuangan dari adikku Ryan yang sekarang sudah bekerja di kantor papa dan laporan ketersediaan bahan baku dari kontraktor.
Huft, capek juga menyalakan laptop sejam dengan kepala menunduk terus. Karena sudah selesai memeriksa laporan, aku mematikan laptop dan kembali memasukkannya ke dalam tas.
Dulu Kemala pernah ikut aku ke luar kota untuk urusan bisnis sekali dua kali. Saat di mobil, dia dengan sewot mengatakan kalau memangku laptop terus menerus bisa mengurangi kesuburanku.
Tapi mau bagaimana lagi, memang terkadang ada pekerjaan yang harus diselesaikan di dalam perjalanan. Sejak itu, aku agak malas mengajak Kemala. Lagipula dia kan sibuk dengan segala pasien dan tetek bengeknya.
Tak terasa, aku menjadi mengantuk dan aku tertidur sebelum sampai ke bandara.
"Pak, bangun pak, sudah sampai di bandara," terdengar suara pak Hari membangunkanku. Aku membuka mata. Rasanya segar setelah bangun tidur.
Aku menggerakkan kepala ke kiri dan kanan, lalu menggeliatkan badan sebentar, uugh, rasanya aku sudah lama tidak berolah raga. Seluruh badanku ngilu-ngilu kebanyakan duduk dan kerja. Tidak apa-apa deh, toh demi perusahaan papa juga.
Aku segera keluar dari pintu mobil," pak, tolong bawakan koper saya ya," pintaku pada pak Hari sambil menenteng tas berisi laptopku.
"Iya Pak," sahut Pak Hari lalu mengeluarkan koper dari bagasi.
Setelah sampai di pintu masuk bandara juanda, aku meminta pak Hari memberikan koperku. Pak Hari pun pamit pulang.
Aku celingukan mencari sosok adikku Ryan, dia selalu kubawa kemanapun aku bertemu dengan klien.
Agar dia terbiasa untuk melobi, sehingga nanti kalau siap, dia akan memegang posisi asisten direktur langsung dibawahku. Bukan hanya sebagai kepala keuangan perusahaan.
Setelah bertemu Ryan, kamipun segera chek ini, dan menunggu keberangkatan pesawat.
*******
Sepertinya aku harus lebih lama di pulau Borneo karena developer yang hendak bekerja sama denganku memundurkan jadwal meetingnya.
Jadi aku dan Ryan sekarang bersantai di hotel.Sambil menunggu waktu tidur, aku melakukan video call dengan Kemala.
"Assalamualaikum," sapa Kemala.
"Waalaikumsalam, " balasku.
"Gimana hasil test sperm*ku dan TORCH ku? apa bermasalah?" tanyaku.
"Sebaiknya nunggu kamu pulang dulu Mas, ada sesuatu yang hendak aku sampaikan langsung tentang hasil testnya, tidak enak kalau dibicarakan di telepon, " sahut Kemala.
Aku terkejut.
"Apa ada yang serius dengan hasil test ku?" tanyaku.
"Hm, nggak terlalu serius sih, cuma lebih enak kita komunikasikan langsung, Mas, makanya nunggu Mas pulang aja," jawabnya.
"Iya Kemala, tunggu aku ya, ini kliennya memundurkan jadwal meeting, jadi enggak bisa pulang cepat." Kataku.
"Ya sudah Mas, gak apa-apa, mas yang fokus ya di sana, semoga lancar dan menang tender. " sahut Kemala.
Akupun menutup sambungan telepon setelah mengamini doa Kemala dan mengucap salam.
"Cie, udah mau enam tahun masih mesra aja," Sapa Ryan yang baru keluar dari kamar mandi.
"Hahaha, apaan sih, aku biasa aja kok," sahutku.
"Kak, gimana tentang permintaan mami gendong cucu?" tanya Ryan.
"Nah, itu dia, Kemala udah periksa ke rumah sakit, hasilnya normal, giliran hasil tes sperm*ku sama hasil TORCH yang keluar hari ini dan sudah diterima oleh Kemala, " Jawabku menggantung.
"Terus?" Ryan tampak kepo.
"Kemala tidak mau memberitahukan hasilnya di telepon, dia bilang kami harus ketemu dulu membicarakan hasil test ku berdua. Aku takut ada masalah yang disembunyikannya. " Jawabku.
"Santai aja Mas, mbak Kemala kan dokter kandungan, dia pasti tahu dong usaha mendapatkan keturunan, kamu beruntung lo Mas, dapat wanita cantik, mandiri, pinter, setia kayak mbak Kemala. Aku aja iri...," ujar Ryan.
"Apa? kamu iri? ya kamu cari cewek dong, eh, tapi paling bagus kerja dulu yang bener, terus kawin," saranku.
"Iyalah, aku juga tahu, lagipula selera istriku tinggi, hehe," sahut Ryan sambil tersenyum.
"Ya sudah, ayo tidur, besok meeting pagi-pagi dan aku akan langsung pulang ke jawa," sahutku.
*****
Ba'da isya', aku dan Kemala bersantai di halaman tengah rumah. Aku yang sudah sampai di rumah sejak habis ashar, mempunyai kesempatan untuk istirahat, sehingga sekarang sudah segar dan aku siap mendengar hasil labku.
Kemala tampak cantik mengenakan daster bunga-bunga warna ungu lengan panjang dan rambut pendeknya diikat asal.
Dia membawa 3 lembar kertas di tangannya. Kami duduk di tepi kolam renang dengan menikmati secangkir teh dan roti boy yang kubeli di bandara sebagai oleh-oleh kesukaannya.
Kemala duduk di depanku dan kami berbasa basi agak lama tentang perjalananku dan tender perumahan yang sudah kumenangkan.
Lalu suasana berubah lebih serius saat Kemala mulai membacakan lembaran yang ada di tangannya.
"Hasil TORCH kita normal Mas, tapi menurut pemeriksaan hasil sperm*, mas mengalami oligosperm* sedang, jadi maksudnya adalah sperm* yang ada pada air man* yang mas keluarkan itu sedikit saat ejakulasi, sehingga menyulitkan kita untuk memperoleh keturunan,"
Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakangku, " Apa? jadi yang mandul itu Bram?"
Aku dan Kemala menoleh serempak ke asal suara, " Mami?!"
next?
Rumah tangga tidak hanya dibangun dari batu bata saja, tetapi dari cinta, kasih sayang, saling membantu dan menghargai. - Kemala Sarasvati-***Flash back On :Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakangku, " Apa? jadi yang mandul itu Bram?"Aku dan Kemala menoleh serempak ke asal suara, " Mami?!"Terlihat mami membawa rantang makanan dan diikuti oleh Ryan."Tadi sepulang dari kalimantan, Ryan minta makan malam di sini, tapi pas kesini cuma ada bi Sumi saja, ternyata kalian sedang membicarakan masalah keturunan, jadi gimana sebenarnya? apa benar Bram mandul?" mami memberondong dengan pertanyaan.Kemala berdiri. " Ayo ngobrol di meja makan saja Mi, biar lebih enak sama makan malam, " ajaknya.Akhirnya aku, Kemala, Mami dan Ryan duduk mengelilingi meja makan. Bi Sumi mengeluarkan rendang dan ayam betutu bawaan mami.
Sesempurna apapun pasanganmu, kalau kamu tidak pandai bersyukur, pasti kamu akan melirik yang lainnya. - Kemala Sarasvati-***Flash Back On :Tiba-tiba terdengar suara dari belakang, "Tunggu dulu...,"P-pak Pramono?" aku terkejut dengan kehadiran pak Pramono secara tiba-tiba."Pak Bram, saya tidak menyangka kamu melakukan hal yang memalukan dengan keponakan saya, dan kamu Mayang, barusaja papa kamu meninggal, sudah berbuat seperti ini.Paman tidak mau tahu, sekarang juga kalian harus menikah, siri dulu tidak apa-apa," lanjut pak Pramono.Aku tersentak. Aku memang telah tergoda oleh Mayang, tapi aku tidak menyangka akan dinikahkan secepat ini.******Satu bulan setelah menikahi Mayang secara siri, Mayang memintaku segera menikahinya secara resmi.Tentu saja aku belum berani, karena aku su
Hari ini bukan raga yang dikuasai oleh lelah, Sesak menggedor-gedor mata sehingga meneteskan airnya. Membuat jiwa seakan digerogoti oleh penat dan sesal. -Kemala Sarasvati-***Bram dan Ryan sampai di depan rumah Kemala. Meski berdebar, dia melangkahkan kaki juga memasuki ruang tamu.Seketika semua mata yang ada di ruangan tersebut memandang tajam ke arah dirinya yang baru sampai di ambang pintu."Duduk Bram !" terdengar suara berwibawa papa Kemala.Bram segera berjalan menuju sofa berwarna abu-abu di ruang tamunya diikuti oleh Ryan.Begitu Bram dan Ryan sudah duduk, papa Kemala berkata sambil mengulurkan ponsel, " Jelaskan Bram, apa yang terjadi,"Bram menerima ponsel dari papa dan memandanginya. Tampak video di apotik rumah sakit Mitra Sehat yang tadi sudah dilihatnya.Bram menarik nafas panjang. Jadi memang dia h
Cinta itu ibarat pasir pantai. Kalau kau menggenggamnya terlalu erat, dia akan pergi dari sela-sela jarimu. Tapi kalau kau tidak menggenggamnya dia akan terbang, terbawa angin. ***"Kamu tahu Mas, usia kandungan Mayang menurut USG sudah 13 minggu atau 3 bulan lebih? Berarti lebih dulu hamil daripada nikahkan? " Kemala bertanya retoris.Bram terpana mendengar perkataan Kemala. " Benarkah? kamu jangan bercanda!"Kemala mendelik."Apa aku terlihat bercanda? kami tenaga medis sudah disumpah profesi untuk tidak pernah berbohong ataupun menyembunyikan kebenaran terkait dengan kondisi pasien, apalagi mas kan suaminya Mayang, mas berhak mengetahui kondisi istri KEDUA mas, " Sahut Kemala tersenyum walau ada ribuan jarum yang seolah menusuk hatinya saat dia berkata bahwa Mayang adalah istri Bram.Bram tersenyum miring. "Atau kamu salah mendiagnosa?" tuduhnya.
Hati itu hanya satu, karena itu akan sangat sulit jika ada dua nama yang tertulis di dalamnya - Kemala Sarasvati -***"Dari Ryan?" gumamku tak percaya. Dia memang sering bertanya tentang aktifitasku dan aku pun membalas pesannya.Karena kupikir tidak aneh jika ada seorang adik ipar yang bertanya tentang aktifitas kakak iparnya. Dan tidak ada pertanyaan lain setelah itu.Lagipula Ryan memwhatsapp juga tidak setiap hari.Tapi sekarang, kok aneh whatsapp Ryan padaku.Dulu pernah kuberitahukan pada mas Bram bahwa adiknya beberapa kali pernah menanyakan apa yang sedang kulakukan, tapi mas Bram menanggapinya dengan biasa saja."Mungkin itu caranya agar akrab dengan saudara iparnya, Mala," itu jawaban mas Bram.Maka akupun dengan senang hati membalas pesan Ryan dan balik bertanya dia sedang apa.
Tahu nggak kenapa Tuhan menciptakan ruang kosong diantara jari-jari tangan kita? Itu karena suatu saat akan ada orang yang datang menemui kita untuk mengisi ruang kosong diantara jari-jari kita tersebut dan menggenggamnya erat untuk selama-lamanya. - Kemala Sarasvati-***"Hm, terserahlah mau mengirimiku apapun juga, aku tidak akan menemuinya," batin Kemala."Walaupun penasaran, tetapi aku tidak ingin lebih dahulu nyamperin cowok. Kalau dia ingin bertemu denganku, biar dia ke rumah atau ke rumah sakit Elan saja," gumam Kemala lagi.Dia lalu meletakkan buket bunga tersebut di meja ruang tamu lalu bergegas menuju kamarnya.Setelah melepas jilbab dan berganti baju, Kemala menuju kamar mandi untuk berwudhu. Sudah jam 3 sore dan dia belum menunaikan sholat ashar.Seusai sholat, Kemala berbaring di ranjang. Diedarkannya pandangan ke seluruh dinding
Kenapa rumah sakit menerima pasien?Karena yang menerima kamu apa adanya ya cuma aku...***Flash Back On :"Yan, temenin gue beli sarapan yok, udah jam 9 belum sarapan, laper banget nih, mana semalam gue malas makan, " ajak Eza, teman sekostku yang tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar.Aku yang baru saja memainkan gitarku dan menyanyikan lagu favorite menjadi berhenti sejenak dan mengalihkan pandangan dari gitar ke wajah Eza."Males gue, tadi udah delivery ayam goreng, tapi sekarang udah habis," sahutku seraya tersenyum."Ah elu ga asik, masak anak cowok di kamar terus sih, sering-sering main dong, lihat dunia luar, siapa tahu ketemu cewek cakep," sahut Eza."Elu tuh ngajak gue keluar buat cari sarapan atau cari cewek sih Za?" tanyaku sewot."Dua-duanya. " Eza cengengesan."Lu ga bosen apa di kamar teru
Kadang ada sebuah nama yang tertulis di hati, tapi tidak tertulis di buku nikah. - Ryan Abyaksa-***"Mayang ini adik sepupu gue, baru pindah dari ibukota ke sini, rumahnya cuma 3 kilo dari rumah gue," tukas Eza.Aku tersenyum."Kamu kelas berapa, Dek?" tanyaku basa basi."Kelas 2 SMP kak, " jawab Mayang."Uhm, masih kecil ya, kesini sama mama papanya ya?" tanyaku lagi.Tiba-tiba Eza mengangkat wajahnya dari ikan yang sedang diolesi bumbu."Ssst, pertanyaanmu itu...,"Mayang menunduk mendengar pertanyaanku."Istri saya baru meninggal, makanya kami pindah ke desa tempat saya lahir karena Mayang selalu sedih saat teringat ibunya," sahut seorang laki-laki dari belakang."Ma-maaf ya Om, saya tidak tahu," ucapku merasa bersalah.Ayah Mayang tersenyum mendengar
TERNYATA PASIENKU ADALAH ISTRI KEDUA SUAMIKU 58Sesion 2Sub Judul : Kematian Sherlin (Ending)💕 Ada tiga hal yang paling kusenangi di dunia ini. Hujan, bunga mawar, dan kamu. Hujan untuk mendinginkan hari-hariku, bunga mawar untuk memberikan aroma wangi sepanjang waktuku dan kamu untuk menemaniku selamanya...***Flash Back On :Kemala menggeser kontak nama di layar ponselnya setelah menghubungi Bram dan Ryan.Berharap menemukan sebuah kontak nama yang bisa membantunya untuk mencari Elan.Sempat terpikir oleh Kemala untuk menghubungi mama dan papanya. Tapi untuk apa? Hanya akan membuat mama dan papanya panik saja.Kemala menghela nafas saat jempol tangannya berhenti di kontak nama bu Citra."Apa mungkin Sherlin ada di balik penculikan Elan ya?" gumam Kemala."Tapi kalau melihat ancaman yang pernah dilakukan oleh orang-orang suruhan Sherlin padanya, kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada Elan
Jika aku disuruh melupakanmu, aku akan segera pergi ke kantor kelurahan, untuk membuat surat keterangan tidak mampu.***"Astaghfirullah. Apa yang terjadi dengan suami saya Pak Ragil?" tanya Kemala dengan suara bergetar."Suami ibu mengalami kecelakaan, tapi jasadnya belum ditemukan. Ini masih dicari oleh tim SAR di daerah hutan Wilangun.""P-pak ..., tolong cari suami saya sampai ketemu hidup atau mati. Suami saya tidak mungkin menghilang begitu saja."Kemala tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Ragil. Tubuhnya luruh ke lantai. Air mata bercucuran. Sampai dia tidak sadar, kalau Ragil telah menutup teleponnya. "Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya dengan lirih.Entah kenapa tiba-tiba Kemala teringat dua kakak beradik itu. Dia lalu menelepon Bram dan Ryan serta menceritakan apa yang telah menimpa suaminya.***Bram yang hendak tidur mendadak terbangun karena ponselnya berbunyi nyaring. Diraihnya benda pipih hitam
Waktu seakan berhenti berputar saat pengendaranya keluar dari dalam mobil itu."Berhenti! Seujung kuku kalian sentuh Kemala, kalian akan membusuk di sini.""Ryan!"Kemala mempercepat larinya.'Untung saja tadi aku memakai celana,' batin Kemala saat jaraknya semakin dekat dengan Ryan."Berdiri di belakangku, Mbak!" tukas Ryan sambil menggeser tempatnya berdiri menjadi di depan Kemala."Jangan ikut campur! Ini urusan kami dengan bu Dokter!""Hei, Gondrong! Aku beritahu ya. Kalian ini mainnya sudah tidak adil. Pria lawan pria saja, kalian sudah curang. Lah ini kalian malah ngeroyok satu perempuan lemah.""Diam Cungkring! Jangan ikut campur urusan kami!" seru pengeroyok berkepala gundul."Astaga! Aku dipanggil Cungkring! Kurang ajar sekali kalian! Aku paling marah kalau disebut seperti itu. Ayo maju semua!"Ryan mengulurkan tangan kanannya ke arah ketiga orang itu sambil menggerak-gerakkan keem
Dan alangkah terkejutnya Kemala saat melihat foto-foto Sherlin dalam berbagai pose mesra di berbagai tempat dengan seorang laki-laki yang sangat mirip dengan ... Elan!"Laki-laki ini siapa? Kenapa mirip sekali dengan suami saya?" tanya Kemala dengan suara bergetar."Namanya Sebastian. Dia satu kampus dengan Sherlin. Dan ternyata, dia yang menghamili Sherlin ...,""Ya Allah ...." Tanpa sadar Kemala memotong perkataan mami Sherlin."Lalu, kenapa laki-laki itu tidak mau tanggungjawab?!" tanya Kemala geram.'Gak suka banget kalau ada laki-laki yang mau enaknya, tapi gak mau anaknya!' batin Kemala kesal.Mami Sherlin menghela nafas. "Sebastian menghilang ke luar negeri. Saya dan papinya sedang berusaha mencarinya. Tapi sampai sekarang, dia belum ketemu. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami."Mata Mami Sherlin berkaca-kaca. Tapi Kemala menjadi bingung dengan keterangan dari Mami Sherlin."Bu, sebelumnya saya minta ma
Sherlin mengucapkan hal itu dengan terbata-bata dan satu persatu air mata jatuh menganaksungai di pipinya.Elan melongo."Tunggu, visum tidak bisa begitu saja dilakukan tanpa surat dari polisi. Minimal kamu harus didampingi oleh pengacara."Elan berusaha menjelaskan dengan tetap tenang, sementara perempuan didepannya terlihat gelisah."Jadi apa yang harus saya lakukan? Saya pernah lapor ke polisi dan dengan mudah papa saya membuat kasus pencabulan atas saya ditutup."Elan menghela nafas. Belum sempat dia menjawab, terdengar ketukan beruntun dari arah luar pintu."Dokter! Dokter Elan! Tolong buka pintunya! Kami tahu Anda menyembunyikan Nona di dalam."Ketukan terdengar semakin keras dan beruntun.Elan waspada dan memberi tanda pada Sherlin agar menyingkir dari pintu."Minggir kamu!"Sherlin menggeleng cepat. Wajahnya begitu ketakutan."Jangan biarkan mereka membawa saya pulang, Dok. Papa tiri say
Elan baru saja akan masuk ke dalam ruang operasi, saat terdengar notifikasi whatsapp di ponselnya. Sejenak Elan bingung, antara memilih membuka notifikasi whatsapp atau langsung masuk ke dalam ruang operasi."Hm, biar saja. Nanti kalau urgent, pasti langsung telepon," gumam Elan tanpa melihat ponsel di saku langsung melepas jas putih dan menggantungkannya di paku di balik pintu ruang ganti seragam baju OK khusus dokter.Segera Elan melapisi bajunya dengan seragam petugas operasi lalu bergegas masuk ke ruang operasi dan melakukan operasi sesar pada kehamilan gemeli.***Elan baru saja memeriksa semua pasien di poli saat dia akhirnya bisa bernafas lega karena bisa segera pulang."Oh iya, lupa. Tadi belum sempat ke bagian humas untuk menjadwal ulang hari dinas Kemala. Duh, kalau sekarang ke sana, bagian kantor sudah pulang."Elan melirik arlojinya lalu berdecak sebal. "Duh, k
Kadang ada sebuah nama yang tertulis di hati tapi tidak tertulis di buku nikah.***Elan memandang wajah Kemala lama, lalu menjawab, "Tentu saja boleh. Asal mama tahu waktu dan bisa mengurus Emyr. Yang terpenting mama senang dan tidak kecapaian.""Wah, makasih Pa. Kalau gitu kapan mama mulai kerja?" tanya Kemala antusias."Nunggu jadwal yang akan Papa berikan ke bagian humas ya Ma. Biar nanti sekalian disesuaikan dengan jadwal pasien mama yang dulu atau pasien yang hanya mau dokter kandungan perempuan.""Hm, baiklah. Makasih Sayang ...,""Tapi ...,"Elan memandangi Kemala dan tersenyum sambil mengerlingkan mata."Tapi apa?" tanya Kemala bingung."Mau lagi ...," kata Elan mencubit pipi sang istri.Mata Kemala membulat. "Kalau mama tidak mau?""Ih, tega!" Elan mengerucutkan bibir."Hahaha, duh manis banget kalau lagi marah. Jadi nggak tega nolak," kata Kemala sambil meraih wajah Elan dan mulai me
TERNYATA PASIENKU ADALAH ISTRI KEDUA SUAMIKU 51Sesion 2Sub judul : Mama ingin bekerja lagiAku terdiagnosa sakit jantung. Karena tiap kali melihatmu, debar jantungku mengencang.***"Memang kenapa kalau tahu tentang saya? Dan gimana kalau saya tidak menyerah untuk mendapatkan cinta dokter Elan? Jujur saja, saya jatuh cinta dengan suami mbak pada pandangan pertama!" tantang perempuan muda itu dengan berani.Lalu duduk di hadapan Kemala dengan menyilangkan kakinya. Memperlihatkan kaki yang jenjang dan mulus.Kemala membulatkan mata dan menjawab, "Sudah tidak lakukah kamu pada duda atau lajang sehingga mengharapkan cinta seorang laki orang?""Wah kalau saya mau, banyak duda dan lajang yang bertekuk lutut di bawah kaki saya. Tapi saya tidak mau melakukannya."Sebenarnya Kemala yang sangat geram ingin meremas muka perempuan itu.Bagaimana mungkin kemarin pulang dari kuret, tapi sekarang sudah mencari laki-laki lain.&
TERNYATA PASIENKU ADALAH ISTRI KEDUA SUAMIKU 50Sesion 2Sub judul : Menemui Calon PelakorKamu adalah pikiran terakhirku sebelum tidur saat malam dan pikiran pertamaku saat aku bangun keesokan harinya.***Kemala terkejut membaca pesan whatsapp di ponsel Elan dan tanpa sengaja menjatuhkannya.Praaakkk!Beruntung lantai di kamarnya dilapisi oleh karpet tebal sehingga ponsel sang suami tidak rusak.Dengan tangan gemetar, Kemala memungut ponsel Elan dan membuka pesan itu sekali lagi.Foto profile seorang gadis muda yang tampak cantik dan lincah dengan perawakan ramping dan rambut pendek tebal."Ya Allah, ada apa ini? Baru saja merasa bahagia dengan kehadiran si kembar, masak harus ada pelakor lagi?" batin Kemala pilu."Apakah Elan tega bermain api di belakangku? Tapi tidak mungkin. Selama ini Elan terlihat romantis dan baik sekali padaku."Kemala dengan hati gundah memperhatikan pesan itu sekali