Hari ini bukan raga yang dikuasai oleh lelah,
Sesak menggedor-gedor mata sehingga meneteskan airnya.Membuat jiwa seakan digerogoti oleh penat dan sesal.-Kemala Sarasvati-
***
Bram dan Ryan sampai di depan rumah Kemala. Meski berdebar, dia melangkahkan kaki juga memasuki ruang tamu.Seketika semua mata yang ada di ruangan tersebut memandang tajam ke arah dirinya yang baru sampai di ambang pintu.
"Duduk Bram !" terdengar suara berwibawa papa Kemala.
Bram segera berjalan menuju sofa berwarna abu-abu di ruang tamunya diikuti oleh Ryan.
Begitu Bram dan Ryan sudah duduk, papa Kemala berkata sambil mengulurkan ponsel, " Jelaskan Bram, apa yang terjadi,"
Bram menerima ponsel dari papa dan memandanginya. Tampak video di apotik rumah sakit Mitra Sehat yang tadi sudah dilihatnya.
Bram menarik nafas panjang. Jadi memang dia harus memilih saat ini. Padahal dia berencana hendak jujur pada Kemala dan keluarganya saat Mayang sudah melahirkan, siapa tahu dengan melihat bayi lucunya, mereka sekeluarga akan menerima kehadiran Mayang dan Kemala bersedia dipoligami.
"Papa, mama, dan mami," akhirnya Bram mulai membuka mulut.
"Seperti yang kalian ketahui, aku dan Kemala selama ini santai sekali dengan masalah belum mempunyai keturunan, sembari menunggu Kemala lulus dan kemudian membuatkan klinik untuknya, tak pernah sekalipun kami mempermasalahkan keturunan." Bram menjeda kalimatnya.
"Kemudian aku dan Kemala mulai memeriksakan diri di Rumah sakit yang kemudian diketahui kesuburanku bermasalah.
Dari situ aku ingin membandingkan hasil test ku yang tidak subur dengan menikahi wanita lain. Dan seperti yang kalian lihat, aku berhasil menghamili istri keduaku." Sambung Bram kemudian.
"Tapi kamu nggak punya hati Bram!" mami menggeram.
"Mami gak pernah mengajari kamu berbuat curang. Kalau kamu memang ingin menikahi wanita lain, seharusnya kamu tanya Kemala baik-baik. Dia mau apa tidak jika dimadu. Kalau Kemala gak mau dimadu, harusnya kamu melepaskan Kemala." Sambung mami.
"Ini seperti menyakiti papa juga Bram, papa tidak dapat membayangkan betapa hancur hati Kemala mengetahui kamu selingkuh," sahut papa Kemala.
Bram terdiam. Masih ngeyel dengan pikirannya. Emang salahnya dimana sih kalau ingin mempunyai anak dari perempuan lain.
"Bram, kamu tahu apa yang paling menyakitkan bagi orang tua?" kali ini mama Kemala angkat bicara.
Bram melihat wajah mama dan menggeleng.
"Melihat anaknya hancur karena masalah rumah tangganya." Jawab mama sambil memandang Bram tajam.
"Papa nggak mau tahu dimana dan kapan kamu mulai berselingkuh. Tapi sekarang papa minta kamu memilih Kemala atau perempuan itu," tanya papa.
Bram memandang wajah papa. Keputusannya sudah bulat.
"Saya memilih Mayang, Pa, saya minta maaf, karena membuat papa kecewa, tapi Mayang telah hamil anak saya," jawab Bram mantap.
"Apa kamu yakin itu anak kamu? kamu tahu sendiri hampir enam tahun kamu menikah dan belum dikaruniai anak, dan saat test lab, kamu yang dinyatakan tidak subur. Bagaimana bisa kamu sekarang tiba-tiba menghamili anak orang?" tanya mami Bram ragu.
"Itu benar anakku Mi, Bram kenal baik dengan pamannya, pamannya adalah klien di tempat kerja Bram, menurut pamannya juga Mayang belum pernah kenal dengan lelaki lain," jawab Bram bangga.
"Lagipula mami harusnya seneng kan sebentar lagi punya cucu," Sambung Bram lagi.
"Sebenarnya mami hanya ingin punya cucu dari Kemala, Bram !" mami mendesah kecewa. "Mami malu pada orang tua Kemala,"
" Sudahlah Bu Ayu, mungkin ini jalan hidup anak saya, sebenarnya saya tidak terima Kemala diselingkuhi, seandainya bukan karena persahabatan kita, mungkin Bram sudah kuberi pelajaran," papa Kemala tampak mengepalkan tangannya.
Tiba-tiba terdengar dering telepon dari ponsel Bram. Dia segera menerima panggilan telepon tersebut di depan semua orang yang ada di sana.
"Iya, masuk saja ke perumahan Permata, sesuai dengan shareloct yang udah kukirimkan, aku tunggu sekarang," Bram kemudian memutus sambungan teleponnya.
"Siapa yang telepon?" tanya mami dingin.
"Nanti mami juga tahu," sahut Bram.
Tak berapa lama, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah. Disusul dengan sesosok wanita muda yang berdiri di ambang pintu ruang tamu yang memang dibiarkan terbuka.
Semua mata menoleh padanya. Bram segera bangkit dari duduk dan menyusul Mayang yang tampak ragu dan berdiri saja di depan pintu.
"Ini Mayang, dia istri keduaku," kata Bram sambil mengajak Mayang masuk ke dalam ruang tamu dan memperkenalkannya pada mama, papa, dan mami.
Mayang tersenyum kikuk.
Mama Kemala sertamerta berdiri dari duduknya.
"Sebelumnya mama tidak pernah melabrak orang, Bram, tapi kali ini mama ingin sekali mencakar-cakar muka kalian, tega kalian sama Kemala, apa maksud kamu dia dibawa kesini, apa kamu ingin kami mengadakan pesta penyambutan untuknya? jangan berharap! mama sangat sakit hati dengan kelakuanmu pada Kemala !" Mama Kemala tampak emosi, segera papa meraih mama yang langsung menangis dalam pelukan papa.
Sementara mami Bram hanya menunduk.
"Telepon Kemala sekarang juga, papa ingin status Kemala jelas mulai hari ini," perintah papa.
Bram lalu meraih ponselnya. Berulangkali menelepon Kemala tapi ponselnya tidak aktif.
Justru notifikasi inbok yang datang bertubi-tubi dari simpatisan Kemala. Mereka rata-rata mengumpat Bram dan membela Kemala.
Bram merasa jengkel sekali dengan netizen julid yang ikut campur dalam masalah rumah tangganya.
Dengan kesal, Bram mengirimkan pesan w******p pada Kemala.
[Lihat perbuatan bar-bar kamu yang melabrak kami di rumah sakit, sekarang banyak inbok dari orang tak dikenal meneror aku dan Mayang, dasar tidak tahu malu, pulang sekarang karena mama papamu dan mamiku sudah datang ke rumah untuk konfirmasi]
Tapi masih terlihat centang satu.
"Kemala masih belum bisa dihubungi Pa," kata Bram.
"Mulai sekarang, tolong jangan panggil kami papa dan mama lagi, Bram, kalau kamu memilih perempuan itu, kamu bukan lagi menantu kami," tukas papa Kemala.
"Maaf ya bu Ayu, karena kami harus tegas dengan Bram, kami tidak tega Kemala diperlakukan semena-mena. " Sahut mama Kemala pada bu Ayu, maminya Bram.
Bu Ayu hanya bisa mengangguk pilu.
"Saya yang seharusnya minta maaf pada pak Pambudi dan bu Fitri karena Bram telah mengkhianati pernikahannya," sahut bu Ayu nelangsa.
"Dan kamu Bram, bawa perempuan itu pergi, mami tidak ingin bertemu dia," sahut mami ketus.
"Tapi Mi...," Bram hendak menyatakan keberatannya saat Ryan, adiknya menyahut.
"Biar mbak Mayang pulang dulu Mas, jangan memperkeruh suasana,"
Bram akhirnya setuju, dan dengan berat hati mengantar Mayang ke mobilnya kemudian menyuruh sopir pribadi Mayang untuk mengantarnya pulang.
*****
Akhirnya setelah berjam-jam menunggu, akhirnya Kemala datang. Dokter cantik itu melangkah anggun memasuki rumah dengan menegarkan hatinya.
Hari ini Kemala bertekad, akan memaksa Bram memilih dia atau Mayang. Dan kalau Bram memilih Mayang, Kemala akan meminta bercerai, karena dia tak akan pernah mau dimadu.
"Kemala kemana aja kamu? " tanya Bram kaku.
Kemala menatap tajam wajah Bram.
"Aku ada operasi tadi," jawab Kemala pendek.
"Kemala, papa sudah tahu apa yang terjadi dengan rumah tangga kalian, papa sungguh menyayangkan yang sudah terjadi, dan papa tidak rela kamu dimadu," ucap papa Kemala serius.
"Kemala juga tidak mau dimadu Pa, karena itu Kemala ingin berpisah saja dari mas Bram," sahut Kemala mantap.
"Tidak bisakah kita hidup bertiga dengan damai? bukankah poligami diperbolehkan dalam islam?" tanya mas Bram.
Papa Kemala terlihat ingin menjawab, tapi segera dicegah oleh istrinya.
"Memang poligami boleh, tapi aku tidak sanggup menjalaninya. Aku yang masih terbatas keikhlasannya ini takut kalau dengan dimadu akan membuatku sakit hati dan benci padamu dan Mayang, malah bisa membuat penyakit hati Mas," jawab Kemala sabar.
Walaupun dalam hatinya sangat ingin memaki Bram, " enak aja poligami, enak di elu gak enak di gue !"
"Kamu bisa menerima Mayang perlahan Kemala, apalagi setelah Mayang nanti melahirkan anakku, otomatis akan jadi anakmu juga kan? " sentak Bram.
Kemala tersenyum miring. "Aku tidak yakin Mayang hamil anakmu Mas, tidak ingatkah baru beberapa bulan kamu mengubah pola hidup sehat dan berharap langsung punya anak?
Coba sekarang, ayo tes lab lagi, sperm* kamu sudah normal apa belum? " tantang Kemala.
Bram mengepalkan tangan.
"Mayang tidak seperti itu, dia wanita baik-baik, aku kenal pamannya, mungkin saja hasil labku salah," balas Bram tidak mau kalah.
Kemala tersenyum miring.
"Coba aku beri pertanyaan lain, kapan kamu menikahi Mayang?" tanya Kemala.
"Sekitar 2 bulan yang lalu," sahut Bram.
"Kamu tahu Mas, usia kandungan Mayang menurut USG sudah 13 minggu atau 3 bulan lebih? Berarti lebih dulu hamilnya daripada nikahnya kan? " Kemala bertanya retoris.
Bram terpana mendengar perkataan Kemala. " Benarkah?
Cinta itu ibarat pasir pantai. Kalau kau menggenggamnya terlalu erat, dia akan pergi dari sela-sela jarimu. Tapi kalau kau tidak menggenggamnya dia akan terbang, terbawa angin. ***"Kamu tahu Mas, usia kandungan Mayang menurut USG sudah 13 minggu atau 3 bulan lebih? Berarti lebih dulu hamil daripada nikahkan? " Kemala bertanya retoris.Bram terpana mendengar perkataan Kemala. " Benarkah? kamu jangan bercanda!"Kemala mendelik."Apa aku terlihat bercanda? kami tenaga medis sudah disumpah profesi untuk tidak pernah berbohong ataupun menyembunyikan kebenaran terkait dengan kondisi pasien, apalagi mas kan suaminya Mayang, mas berhak mengetahui kondisi istri KEDUA mas, " Sahut Kemala tersenyum walau ada ribuan jarum yang seolah menusuk hatinya saat dia berkata bahwa Mayang adalah istri Bram.Bram tersenyum miring. "Atau kamu salah mendiagnosa?" tuduhnya.
Hati itu hanya satu, karena itu akan sangat sulit jika ada dua nama yang tertulis di dalamnya - Kemala Sarasvati -***"Dari Ryan?" gumamku tak percaya. Dia memang sering bertanya tentang aktifitasku dan aku pun membalas pesannya.Karena kupikir tidak aneh jika ada seorang adik ipar yang bertanya tentang aktifitas kakak iparnya. Dan tidak ada pertanyaan lain setelah itu.Lagipula Ryan memwhatsapp juga tidak setiap hari.Tapi sekarang, kok aneh whatsapp Ryan padaku.Dulu pernah kuberitahukan pada mas Bram bahwa adiknya beberapa kali pernah menanyakan apa yang sedang kulakukan, tapi mas Bram menanggapinya dengan biasa saja."Mungkin itu caranya agar akrab dengan saudara iparnya, Mala," itu jawaban mas Bram.Maka akupun dengan senang hati membalas pesan Ryan dan balik bertanya dia sedang apa.
Tahu nggak kenapa Tuhan menciptakan ruang kosong diantara jari-jari tangan kita? Itu karena suatu saat akan ada orang yang datang menemui kita untuk mengisi ruang kosong diantara jari-jari kita tersebut dan menggenggamnya erat untuk selama-lamanya. - Kemala Sarasvati-***"Hm, terserahlah mau mengirimiku apapun juga, aku tidak akan menemuinya," batin Kemala."Walaupun penasaran, tetapi aku tidak ingin lebih dahulu nyamperin cowok. Kalau dia ingin bertemu denganku, biar dia ke rumah atau ke rumah sakit Elan saja," gumam Kemala lagi.Dia lalu meletakkan buket bunga tersebut di meja ruang tamu lalu bergegas menuju kamarnya.Setelah melepas jilbab dan berganti baju, Kemala menuju kamar mandi untuk berwudhu. Sudah jam 3 sore dan dia belum menunaikan sholat ashar.Seusai sholat, Kemala berbaring di ranjang. Diedarkannya pandangan ke seluruh dinding
Kenapa rumah sakit menerima pasien?Karena yang menerima kamu apa adanya ya cuma aku...***Flash Back On :"Yan, temenin gue beli sarapan yok, udah jam 9 belum sarapan, laper banget nih, mana semalam gue malas makan, " ajak Eza, teman sekostku yang tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar.Aku yang baru saja memainkan gitarku dan menyanyikan lagu favorite menjadi berhenti sejenak dan mengalihkan pandangan dari gitar ke wajah Eza."Males gue, tadi udah delivery ayam goreng, tapi sekarang udah habis," sahutku seraya tersenyum."Ah elu ga asik, masak anak cowok di kamar terus sih, sering-sering main dong, lihat dunia luar, siapa tahu ketemu cewek cakep," sahut Eza."Elu tuh ngajak gue keluar buat cari sarapan atau cari cewek sih Za?" tanyaku sewot."Dua-duanya. " Eza cengengesan."Lu ga bosen apa di kamar teru
Kadang ada sebuah nama yang tertulis di hati, tapi tidak tertulis di buku nikah. - Ryan Abyaksa-***"Mayang ini adik sepupu gue, baru pindah dari ibukota ke sini, rumahnya cuma 3 kilo dari rumah gue," tukas Eza.Aku tersenyum."Kamu kelas berapa, Dek?" tanyaku basa basi."Kelas 2 SMP kak, " jawab Mayang."Uhm, masih kecil ya, kesini sama mama papanya ya?" tanyaku lagi.Tiba-tiba Eza mengangkat wajahnya dari ikan yang sedang diolesi bumbu."Ssst, pertanyaanmu itu...,"Mayang menunduk mendengar pertanyaanku."Istri saya baru meninggal, makanya kami pindah ke desa tempat saya lahir karena Mayang selalu sedih saat teringat ibunya," sahut seorang laki-laki dari belakang."Ma-maaf ya Om, saya tidak tahu," ucapku merasa bersalah.Ayah Mayang tersenyum mendengar
Dia yang selalu datang dalam setiap mimpi-mimpiku, membuatku menggunakan segala cara untuk memilikinya. Entah ini obsesi atau cinta, aku tak peduli.-Ryan Abiyaksa-Flash back on :"Serius dong, sini dengerin, gue kan punya kakak namanya Bram, lu inget gak kakak gue yang pernah mampir ke kost kan dulu?" aku bertanya pada Eza."Ingetlah, yang rambutnya ikal kan?" Eza memastikan.Aku mengangguk."Ada apa sama kakak lu?" tanya Eza."Kakak gue yang akan jadi suami Mayang!""Lah, bukannya dia udah punya istri? dokter yang selalu lu bilang itu kan?" Eza terheran-heran."Jadi rencana gue adalah lu minta tolong ayah lu buat menjalin kerja sama sama mas Bram di daerah rumah lu, terus di tengah jalan rute antara tempat pertemuan ayah lu dan hotel mas Bram, lu suruh Mayang nungguin mobil yang udah lu rusak akinya, mas Bram orangnya g
Flash back on :[Sepertinya aku harus memeriksakan kandungan Mayang ulang pada dokter Obgyn yang lain, aku curiga Mayang menipuku]Mampus aku..,[Ya lebih baik begitu kalau kakak ragu] balasku pendek.Yang semula mata sudah 5 watt, sekarang menjadi melek byar. Berat! Aku belum mengantisipasi kejadian ini.Aku bangun dari ranjang dan berjalan mondar-mandir di dalam kamar sambil menggenggam ponsel.Mengingat-ingat apakah ada teman yang berprofesi sebagai dokter kandungan.Buntu, aku akhirnya melakukan panggilan video pada Eza."Ada apa Yan?" tanya Eza to the point."Mas Bram mau memeriksakan Mayang ke dokter kandungan yang lain, gimana nih?" aku bertanya bingung."Wah, iya juga ya, rencana lu ternyata ada kelemahannya," ledek Eza."Ini bukan waktunya untuk meledek Za, bantu mikir, lu gak mau
Kadang aku merasa cinta itu tak adil, aku yabg ditakdirkan jatuh hati, tapi orang lain yang ditakdirkan memiliki. - Ryan Abyaksa-Flash back on :Sebelum masuk ke dalam ruang tamunya, aku mendengar suara Kemala sedang bercakap-cakap dengan suara seorang laki-laki.Siapa laki-laki itu, kenapa dia bertamu di rumah Kemala?"Assalamualaikum," aku mengucap salam dengan mengetuk pintu rumahnya yang terbuka.Dan tampaklah Kemala sedang mengobrol dengan seorang pria setengah bule yang tampan.Seketika aku merasa cemburu."Waalaikumsalam," sahut Kemala dan pria itu serempak."Ryan masuk saja, ini kenalkan dokter Elan, pemilik RSIA mitra sehat, dokter Elan, ini Ryan, adik ipar saya...dulu," kata Kemala lirih.Aku mendekat ke shofa dan duduk diantara mereka."Sepertinya kalian seda
TERNYATA PASIENKU ADALAH ISTRI KEDUA SUAMIKU 58Sesion 2Sub Judul : Kematian Sherlin (Ending)đ Ada tiga hal yang paling kusenangi di dunia ini. Hujan, bunga mawar, dan kamu. Hujan untuk mendinginkan hari-hariku, bunga mawar untuk memberikan aroma wangi sepanjang waktuku dan kamu untuk menemaniku selamanya...***Flash Back On :Kemala menggeser kontak nama di layar ponselnya setelah menghubungi Bram dan Ryan.Berharap menemukan sebuah kontak nama yang bisa membantunya untuk mencari Elan.Sempat terpikir oleh Kemala untuk menghubungi mama dan papanya. Tapi untuk apa? Hanya akan membuat mama dan papanya panik saja.Kemala menghela nafas saat jempol tangannya berhenti di kontak nama bu Citra."Apa mungkin Sherlin ada di balik penculikan Elan ya?" gumam Kemala."Tapi kalau melihat ancaman yang pernah dilakukan oleh orang-orang suruhan Sherlin padanya, kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada Elan
Jika aku disuruh melupakanmu, aku akan segera pergi ke kantor kelurahan, untuk membuat surat keterangan tidak mampu.***"Astaghfirullah. Apa yang terjadi dengan suami saya Pak Ragil?" tanya Kemala dengan suara bergetar."Suami ibu mengalami kecelakaan, tapi jasadnya belum ditemukan. Ini masih dicari oleh tim SAR di daerah hutan Wilangun.""P-pak ..., tolong cari suami saya sampai ketemu hidup atau mati. Suami saya tidak mungkin menghilang begitu saja."Kemala tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Ragil. Tubuhnya luruh ke lantai. Air mata bercucuran. Sampai dia tidak sadar, kalau Ragil telah menutup teleponnya. "Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya dengan lirih.Entah kenapa tiba-tiba Kemala teringat dua kakak beradik itu. Dia lalu menelepon Bram dan Ryan serta menceritakan apa yang telah menimpa suaminya.***Bram yang hendak tidur mendadak terbangun karena ponselnya berbunyi nyaring. Diraihnya benda pipih hitam
Waktu seakan berhenti berputar saat pengendaranya keluar dari dalam mobil itu."Berhenti! Seujung kuku kalian sentuh Kemala, kalian akan membusuk di sini.""Ryan!"Kemala mempercepat larinya.'Untung saja tadi aku memakai celana,' batin Kemala saat jaraknya semakin dekat dengan Ryan."Berdiri di belakangku, Mbak!" tukas Ryan sambil menggeser tempatnya berdiri menjadi di depan Kemala."Jangan ikut campur! Ini urusan kami dengan bu Dokter!""Hei, Gondrong! Aku beritahu ya. Kalian ini mainnya sudah tidak adil. Pria lawan pria saja, kalian sudah curang. Lah ini kalian malah ngeroyok satu perempuan lemah.""Diam Cungkring! Jangan ikut campur urusan kami!" seru pengeroyok berkepala gundul."Astaga! Aku dipanggil Cungkring! Kurang ajar sekali kalian! Aku paling marah kalau disebut seperti itu. Ayo maju semua!"Ryan mengulurkan tangan kanannya ke arah ketiga orang itu sambil menggerak-gerakkan keem
Dan alangkah terkejutnya Kemala saat melihat foto-foto Sherlin dalam berbagai pose mesra di berbagai tempat dengan seorang laki-laki yang sangat mirip dengan ... Elan!"Laki-laki ini siapa? Kenapa mirip sekali dengan suami saya?" tanya Kemala dengan suara bergetar."Namanya Sebastian. Dia satu kampus dengan Sherlin. Dan ternyata, dia yang menghamili Sherlin ...,""Ya Allah ...." Tanpa sadar Kemala memotong perkataan mami Sherlin."Lalu, kenapa laki-laki itu tidak mau tanggungjawab?!" tanya Kemala geram.'Gak suka banget kalau ada laki-laki yang mau enaknya, tapi gak mau anaknya!' batin Kemala kesal.Mami Sherlin menghela nafas. "Sebastian menghilang ke luar negeri. Saya dan papinya sedang berusaha mencarinya. Tapi sampai sekarang, dia belum ketemu. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami."Mata Mami Sherlin berkaca-kaca. Tapi Kemala menjadi bingung dengan keterangan dari Mami Sherlin."Bu, sebelumnya saya minta ma
Sherlin mengucapkan hal itu dengan terbata-bata dan satu persatu air mata jatuh menganaksungai di pipinya.Elan melongo."Tunggu, visum tidak bisa begitu saja dilakukan tanpa surat dari polisi. Minimal kamu harus didampingi oleh pengacara."Elan berusaha menjelaskan dengan tetap tenang, sementara perempuan didepannya terlihat gelisah."Jadi apa yang harus saya lakukan? Saya pernah lapor ke polisi dan dengan mudah papa saya membuat kasus pencabulan atas saya ditutup."Elan menghela nafas. Belum sempat dia menjawab, terdengar ketukan beruntun dari arah luar pintu."Dokter! Dokter Elan! Tolong buka pintunya! Kami tahu Anda menyembunyikan Nona di dalam."Ketukan terdengar semakin keras dan beruntun.Elan waspada dan memberi tanda pada Sherlin agar menyingkir dari pintu."Minggir kamu!"Sherlin menggeleng cepat. Wajahnya begitu ketakutan."Jangan biarkan mereka membawa saya pulang, Dok. Papa tiri say
Elan baru saja akan masuk ke dalam ruang operasi, saat terdengar notifikasi whatsapp di ponselnya. Sejenak Elan bingung, antara memilih membuka notifikasi whatsapp atau langsung masuk ke dalam ruang operasi."Hm, biar saja. Nanti kalau urgent, pasti langsung telepon," gumam Elan tanpa melihat ponsel di saku langsung melepas jas putih dan menggantungkannya di paku di balik pintu ruang ganti seragam baju OK khusus dokter.Segera Elan melapisi bajunya dengan seragam petugas operasi lalu bergegas masuk ke ruang operasi dan melakukan operasi sesar pada kehamilan gemeli.***Elan baru saja memeriksa semua pasien di poli saat dia akhirnya bisa bernafas lega karena bisa segera pulang."Oh iya, lupa. Tadi belum sempat ke bagian humas untuk menjadwal ulang hari dinas Kemala. Duh, kalau sekarang ke sana, bagian kantor sudah pulang."Elan melirik arlojinya lalu berdecak sebal. "Duh, k
Kadang ada sebuah nama yang tertulis di hati tapi tidak tertulis di buku nikah.***Elan memandang wajah Kemala lama, lalu menjawab, "Tentu saja boleh. Asal mama tahu waktu dan bisa mengurus Emyr. Yang terpenting mama senang dan tidak kecapaian.""Wah, makasih Pa. Kalau gitu kapan mama mulai kerja?" tanya Kemala antusias."Nunggu jadwal yang akan Papa berikan ke bagian humas ya Ma. Biar nanti sekalian disesuaikan dengan jadwal pasien mama yang dulu atau pasien yang hanya mau dokter kandungan perempuan.""Hm, baiklah. Makasih Sayang ...,""Tapi ...,"Elan memandangi Kemala dan tersenyum sambil mengerlingkan mata."Tapi apa?" tanya Kemala bingung."Mau lagi ...," kata Elan mencubit pipi sang istri.Mata Kemala membulat. "Kalau mama tidak mau?""Ih, tega!" Elan mengerucutkan bibir."Hahaha, duh manis banget kalau lagi marah. Jadi nggak tega nolak," kata Kemala sambil meraih wajah Elan dan mulai me
TERNYATA PASIENKU ADALAH ISTRI KEDUA SUAMIKU 51Sesion 2Sub judul : Mama ingin bekerja lagiAku terdiagnosa sakit jantung. Karena tiap kali melihatmu, debar jantungku mengencang.***"Memang kenapa kalau tahu tentang saya? Dan gimana kalau saya tidak menyerah untuk mendapatkan cinta dokter Elan? Jujur saja, saya jatuh cinta dengan suami mbak pada pandangan pertama!" tantang perempuan muda itu dengan berani.Lalu duduk di hadapan Kemala dengan menyilangkan kakinya. Memperlihatkan kaki yang jenjang dan mulus.Kemala membulatkan mata dan menjawab, "Sudah tidak lakukah kamu pada duda atau lajang sehingga mengharapkan cinta seorang laki orang?""Wah kalau saya mau, banyak duda dan lajang yang bertekuk lutut di bawah kaki saya. Tapi saya tidak mau melakukannya."Sebenarnya Kemala yang sangat geram ingin meremas muka perempuan itu.Bagaimana mungkin kemarin pulang dari kuret, tapi sekarang sudah mencari laki-laki lain.&
TERNYATA PASIENKU ADALAH ISTRI KEDUA SUAMIKU 50Sesion 2Sub judul : Menemui Calon PelakorKamu adalah pikiran terakhirku sebelum tidur saat malam dan pikiran pertamaku saat aku bangun keesokan harinya.***Kemala terkejut membaca pesan whatsapp di ponsel Elan dan tanpa sengaja menjatuhkannya.Praaakkk!Beruntung lantai di kamarnya dilapisi oleh karpet tebal sehingga ponsel sang suami tidak rusak.Dengan tangan gemetar, Kemala memungut ponsel Elan dan membuka pesan itu sekali lagi.Foto profile seorang gadis muda yang tampak cantik dan lincah dengan perawakan ramping dan rambut pendek tebal."Ya Allah, ada apa ini? Baru saja merasa bahagia dengan kehadiran si kembar, masak harus ada pelakor lagi?" batin Kemala pilu."Apakah Elan tega bermain api di belakangku? Tapi tidak mungkin. Selama ini Elan terlihat romantis dan baik sekali padaku."Kemala dengan hati gundah memperhatikan pesan itu sekali