Home / Rumah Tangga / TERNYATA JODOH / Bab 2: Adam Tirtando

Share

Bab 2: Adam Tirtando

Author: Ratu Tiana
last update Last Updated: 2023-01-23 19:16:10

BAB 2: Adam Tirtando

Makan malam di kediaman Tirtando berlangsung hangat seperti malam-malam sebelumnya. Keluarga kecil ini selalu menyempatkan diri untuk meluangkan waktu sejenak sesibuk apa pun mereka di luar sana.

Aris Tirtando, sang kepala keluarga baru saja menyelesaikan makan malamnya. Pria paruh baya itu berdeham singkat untuk mengambil alih eksistensinya.

"Ada apa, Pa?" tanya Winar menatap suaminya.

"Papa hanya ingin bertanya padamu, Adam. Sudah siap kamu mengambil alih kepemimpinan papa tiga bulan lagi?" Aris menatap putra sulungnya dengan tatapan bertanya.

Putra sulung yang sebentar lagi akan memasuki usia 29 tahun.

Adam yang mendapat pertanyaan papanya meletakkan sendok dan garpu yang ia pegang. Adam kemudian mengangguk mantap.

"Aku siap, Pa. Bahkan, aku sudah mempersiapkannya sejak dua tahun yang lalu," jawabnya tegas.

"Bagus lah kalau begitu. Papa harap dengan kamu yang memimpin perusahaan, kamu bisa membuat perusahaan semakin maju," ucap Aris serius.

"Iya, Pa. Aku janji untuk mengusahakan yang terbaik untuk perusahaan."

"Wah, Abang serius mau naik jabatan lagi? Yess, uang saku aku makin naik 'kan?"

Eddelia, adik satu-satunya yang di miliki Adam berujar antusias.

"Kamu sudah 26 tahun, Eddel. Harusnya kamu sudah bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Enggak mungkin kalau kamu akan mengandalkan kakakmu terus-menerus untuk mendapatkan uang," oceh Aris menatap putrinya.

Sudah berusia 26 tahun dan Eddel masih menjadi pengangguran tidak mau mencari kerja.

"Lho, buat apa aku punya kakak dan papa yang punya banyak uang kalau enggak bisa aku manfaatkan?" Eddel tersenyum manis. "Iya, enggak, Ma?" Eddel mencari pembelaan pada mamanya. Mamanya yang sangat mencintai dan menyayanginya tentu saja sangat mendukungnya.

"Iya, Pa. Enggak apa-apa Eddel jadi pengangguran. Toh, juga dia masih muda. Lagi pula, kewajiban seorang wanita itu mengurus rumah tangga."

Eddel tersenyum senang. Mamanya -Winar--begitu membela dirinya dan terbukti dengan ucapan sang mama yang membuat Aris diam tidak menyanggah lagi.

"Aku kembali ke kamar duluan. Ada banyak pekerjaan yang harus segera di selesaikan," pamit Adam pada orangtua dan adiknya.

"Adam, ingat, tidak perlu begadang sampai subuh. Kamu harus menjaga kesehatanmu juga," peringat Winar pada putra sulungnya.

"Iya, Ma."

Setelah itu Adam berlalu pergi meninggalkan ruang makan menuju ruang kerjanya yang terletak di samping kamar yang ia tempati.

Rumah orangtua Adam sebenarnya berlantai tiga. Hanya saja Adam memang menyukai jika kamar tidurnya terletak di lantai dasar yang berada dekat dengan tangga menuju lantai dua.

Adam terlalu malas untuk naik dan turun tangga setiap hari.

Adam harus mengerjakan pekerjaannya sesegera mungkin agar untuk esok hari pekerjaannya tidak terlalu menumpuk.

Keesokkan paginya.

Adam berangkat bekerja seperti biasanya. Mobilnya dan mobil sang papa tentu saja berbeda. Adam sendiri masih bekerja di bawah naungan perusahaan Tirtando dan menjabat sebagai direktur di salah satu anak cabang Tirtando sebelum akhirnya nanti ia akan di pindahkan ke perusahaan pusat.

Gedung berlantai lima ini adalah saksi di mana awal Adam menitikan kariernya sejak sembilan tahun yang lalu baik secara ofline maupun online. Online dikarenakan meski Adam kuliah di luar negeri, ia sudah diberikan tugas dan pekerjaan oleh Aris.. Setiap liburan semester, waktunya dihabiskan di kantor ini.

Waktu Saat kuliah, Adam tidak hanya kuliah saja melainkan bekerja sebagai staf biasa di perusahaan anak cabang Tirtando. Tidak ada yang tahu bagaimana perjuangan seorang Adam untuk meraih posisi seperti ini di perusahaannya. Banyak hal yang ia korbankan termasuk bersenang-senang dan perempuan, Adam korbankan hanya untuk mencapai titik sukses seperti sekarang ini.

Adam memang tidak pernah terlibat skandal atau terdengar dekat dengan wanita. Pria itu selalu sendiri dan sibuk dengan dunianya.

Adam memiliki wajah tampan, karier sukses, di tambah dengan karisma yang membuat banyak wanita tergoda padanya dan ingin menjadikan diri mereka sebagai kekasih dari pria itu. Sayangnya tidak ada respons yang berarti dari pria 29 tahun itu.

Langkah tegap Adam saat memasuki kantor menjadikan dirinya pusat perhatian karyawan di lobi.

Membungkuk hormat dan menyapa dengan sopan adalah kebiasaan yang di terima Adam dari karyawannya.

Adam hanya mengacuhkannya dan bersikap biasa. Tidak ingin terlalu menganggap sapaan mereka. Hal yang ingin langsung ia kerjakan sekarang adalah memulai harinya dan bekerja dengan baik.

"Selamat pagi, Pak Adam," sapa sekretaris Adam. Wanita 24 tahun bernama lengkap Widya Arista menunduk sedikit dan setelah itu ia mengekori Adam dari belakang dengan jadwal Adam hari ini.

"Pukul dua siang Anda akan mengadakan proyek pembangunan di daerah Bali, Pak."

"Nanti malam akan ada acara perusahaan milik Pak Adji Karisma di gedung A dekat dengan kawasan apartemen Tirtan, Pak."

Adam mendengarkan dengan baik apa yang di sampaikan sekretarisnya. Setelah itu ia mengangguk dan mempersilakan Widya keluar dari ruangannya.

Adam menghembuskan napasnya melihat tumpukan map yang berada di atas meja.

Adam memejamkan matanya sejenak kemudian membukanya kembali. Ia harus tetap bersemangat untuk bekerja agar tidak mengecewakan papanya. Adam juga ingin membuktikan pada orang-orang tentang persepsi mereka yang mengatakan jika dirinya anak manja yang bergantung pada ketiak papanya.

Adam akan membuktikan jika ia akan membungkam mulut orang-orang yang sudah membicarakannya.

Tak lama berselang Adam mendapat telepon dari papanya yang membuatnya harus menjeda pekerjaannya sebentar.

"Ada apa, Pa?"

"Papa ingin kamu ke kantor pusat nanti siang. Ada yang ingin papa bicarakan," ujar Aris dari seberang sana.

"Baiklah."

Sambungan telepon di matikan. Adam tidak tahu hal apa yang akan di bicarakan papanya. Tapi, Adam tahu jika apa yang akan di sampaikan papanya adalah hal serius.

Adam dapat merasakan jika makanan yang dihidang oleh para pramusaji terasa sangat hambar di lidahnya. Bukan pada bumbu makanan yang disiapkan oleh koki restoran tempatnya dan sang papa berada saat ini. Melainkan pada ucapan sang papa yang membuat nafsu makannya langsung menghilang.

Bagaimana tidak, Aris Tirtando, sang Papa memintanya untuk menerima perjodohan yang sudah disiapkan oleh beliau. Salah satu syarat dari Aris agar bisa menyerahkan tampuk kekuasaannya pada Adam dengan cara menerima perjodohan yang sudah disiapkan.

"Papa hanya ingin setelah kamu memimpin perusahaan, kamu sudah memiliki pasangan hidup. Papa enggak mau kalau kamu terlalu fokus pada pekerjaan dan mengabaikan soal keturunan," ujar Aris pada putranya. "Papa enggak munafik, Dam. Papa mau cucu dari anak pertama papa yang akan mewarisi perusahaan nanti. Makanya itu Papa sudah mempersiapkan jodoh untuk kamu."

Adam dengan perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sang Papa yang berada di seberang meja. "Siapa perempuan itu, Pa? Apa aku mengenalnya?"

"Papa enggak bisa kasih tahu kamu sekarang. Nanti kamu juga akan tahu dan yang penting, kamu sudah setuju untuk menikah dengannya."

Adam mulai berpikir sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk setuju. Lagi pula, mau menikah sekarang ataupun nanti, sama saja. Tidak akan ada lagi cinta yang muncul di hatinya yang pernah terluka.

Related chapters

  • TERNYATA JODOH   Bab 3: Informasi Perjodohan

    Bab 3: Informasi perjodohanTila baru saja menghempaskan tubuhnya pada sofa yang terletak di ruang tamu rumahnya. Wanita 26 tahun itu baru saja pulang dari kantor setelah menyelesaikan tugasnya agar besok tidak menumpuk. "Sudah pulang, La? Masuk kamar dan mandi gih. Nanti malam kita makan bersama."Seorang wanita paruh baya menegur Tila yang baru ia sadari kedatangannya. Anak bungsunya ini memang jika pulang ke rumah tidak pernah mengucapkan salam atau sapaan. Tahu-tahu saja Tila sudah berada dalam rumah. "Ayah udah pulang?" tanya Tila bersemangat. "Udah, tadi siang. Sekarang beliau masih di kantor. Ikut bosnya."Tila mengangguk mengerti. Ayah Tila memang bekerja pada seorang pria paruh baya sebagai sopir yang mengantarkan bosnya kemana pun bos pergi. Termasuk ke luar kota sekalipun. Meski Tila sendiri sudah memiliki pekerjaan tetap dengan jabatan yang cukup memuaskan, Tila tetap tidak bisa membuat ayahnya berdiam diri di rumah. Ayah Tila yang bernama lengkap Herman Sentosa te

    Last Updated : 2023-01-23
  • TERNYATA JODOH   Bab 4: Pertemuan Pertama

    Bab 4: Pertemuan pertama.Tila melirik jam yang melingkar di pergelelangan tangannya. Matanya menatap cemas arah jam yang sebentar lagi akan menunjukkan pukul lima sore. Artinya jam pulang dan bertemu dengan pria yang akan dijodohkan padanya akan segera tiba.Tila meremas pulpen di tangannya berharap waktu akan berputar dengan lambat agar ia tidak perlu bertemu dengan keluarga calon suami yang dijodohkan padanya. Tapi, sepertinya Tuhan tidak mendengarkan apa yang diucapkan dan diharapkan Tila dalam hati.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Tila. Wanita itu mendongak dan meminta si pengetuk untuk masuk."Permisi, Bu. Sudah waktunya pulang." Tantry, sekretaris Tita mengucapkan hal yang sebenarnya tidak ingin Tila dengar, tapi harus ia dengar sekarang. Tila menghela napas berat dan mengangguk sebagai tanggapannya.Setelah sekretarisnya berbalik pergi, Tila dengan tak semangat mulai merapikan mejanya yang berantakan. Setelah itu ia keluar dari ruangan yang baru ia huni satu tahun bel

    Last Updated : 2023-01-24
  • TERNYATA JODOH   Bab 5: Orang-orang dari masa lalu

    Bab 5: Orang-orang dari masa lalu"Pokoknya aku enggak mau, Yah, dijodohkan dengan laki-laki itu. Aku menolak perjodohan ini!"Suara protes Tila terdengar menggema di ruang keluarga sepuluh menit setelah keluarga besar Tirtando pergi dari rumahnya.Iya. Keluarga Tirtando yang dijodohkan dengannya adalah Adam Tirtando. Pria yang teramat sangat dibenci Tila sampai mendarah daging. Pria yang teramat sangat tidak ingin Tila temui bahkan sampai akhir hayat hidupnya. Tapi, nyatanya takdir memaksa mereka untuk bertemu dalam ikatan sebuah perjodohan. Hal yang teramat dibenci Tila."Kamu enggak bisa mengelak, Tila. Nyatanya perjodohan ini sudah pasti dan positif di jalankan. Enggak ada pengelakan. Kamu harus terima itu.""Ayah tahu sendiri 'kan kalau keluarga itu yang sudah buat hidup aku hancur. Apa ayah tega masukin aku ke neraka itu?" teriak Tila penuh emosi."Maka dari itu, siapa yang buat kamu hancur, dia yang akan bertanggungjawab. Kamu enggak bisa menolak perjodohan ini. Kamu--" Herma

    Last Updated : 2023-01-24
  • TERNYATA JODOH   Bab 6: Pertemuan Tak Sengaja

    Hari ini Tila akan bertemu klien sesuai dengan janjinya. Ini tepat setelah satu minggu pertemuan antara Tila dan Adam. Hubungan keduanya masih jalan di tempat dan tidak ada kemajuan berarti. Tila dengan kesibukkannya, begitu juga dengan Adam.Usai bertemu dengan klien, Tila tidak langsung kembali ke kantor. Wanita itu memutuskan untuk duduk sejenak di restoran sambil menikmati sajian musik dan hidangan yang berada di depannya.Gawai Tila berdering menandakan panggilan telepon masuk. Tila segera mengangkat panggilan telepon yang ternyata berasal dari Samuel, sahabatnya."Kamu di mana, La?""Restoran. Kenapa?" sahut dan tanya Tila."Berarti aku enggak salah lihat."Sambungan telepon langsung dimatikan Sam membuat Tila menatap gawainya bingung. Tidak mau memusingkan tingkah Sam yang memang selalu aneh dan sok misterius, Tila mengangkat bahunya dan meletakkan kembali gawainya di atas meja.Suara lonceng pertanda pintu terbuka tidak membuat Tila yang berada di pojok ruangan menoleh. Bagin

    Last Updated : 2023-02-03
  • TERNYATA JODOH   Bab 7: Hari sial tiba

    Bab 7: Hari sial tibaTidak terasa waktu yang telah ditentukan akhirnya tiba di mana pernikahan antara Adam dan Tila dipercepat.Semua berjalan lancar dan batin Tila bertanya-tanya mengapa tidak ada halangan sama sekali. Dari tadi malam Tila bahkan hingga kini mereka berdiri di atas pelaminan, Tila tidak berhenti berdoa agar pernikahan yang tengah terlaksana seperti sekarang ini bisa batal dan menemui halangan.Tapi, Tuhan berkehendak lain. Sepertinya Tuhan tidak akan mendatangkan masalah besar yang bisa menggagalkan pernikahannya."Dia di mana?" Tila menatap Sam yang berdiri di pelaminan seorang diri tanpa kehadiran Lula di sisinya. Tentu saja hal itu membuat Tila bertanya-tanya di mana keberadaan wanita cerewet yang menjadi istri sahabatnya ini."Dia masuk rumah sakit kemarin sore. Pendarahan kecil dan dokter menyarankan untuk bedrest total." Sam menjawab lirih. "Sebelum aku datang kesini, dia sempat memaksa untuk ikut, tapi aku menghalanginya. Sekarang, dia tengah merajuk.""Astaga.

    Last Updated : 2023-02-05
  • TERNYATA JODOH   Bab 8: Suami-istri

    Bab 8: Suami istri Tila melangkah keluar dari kamar mandi dengan piyama polos bahan satin warna putih yang ia bawa dari rumahnya. Tidak ada drama membuka sleting gaun yang tersangkut dan tidak ada drama memerah hanya karena melihat seorang pria dewasa keluar kamar mandi hanya mengenakan selembar handuk. Tila mengeringkan rambutnya dengan handuk. Tak lama, ponselnya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk. "Mbak Tila, selamat malam pertama." Tila memutar bola matanya ketika mendapat pesan dari istri Sam--Lula--yang kata Sam sedang berada di rumah sakit. Ini sudah jam 11 malam dan wanita cantik itu belum tertidur. Tila kemudian membalas, "anak kecil diam aja." "Aku bukan anak kecil. Aku sudah pernah melahirkan bayi lucu." Balasan terakhir dari Lula tidak lagi Tila tanggapi. Meladeni Lula tidak akan ada akhir yang bagus. "Sibuk mengirim pesan dengan kekasihmu, eh?" Tila segera melirik ke arah tempat tidur dimana sesosok manusia berwujud laki-laki dan memiliki sifat iblis teng

    Last Updated : 2023-02-05
  • TERNYATA JODOH   Bab 9: Hari pertama

    Bab 9: Hari pertamaHari pertama pernikahan harusnya adalah hari bahagia untuk pengantin baru. Hari di mana mempelai pengantin menghabiskan waktu berduaan di kamar atau di mana pun mereka berada. Namun, hal itu tidak berlaku untuk Adam dan Tila. Kedua pasangan suami istri yang baru saja menikah kemarin itu sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ada Adam yang sibuk dengan laptopnya menyelesaikan pekerjaan yang tertunda karena cuti menikah. Sementara Tila sendiri sibuk mengganti chenel televisi yang sedang ia tonton. Tak lama suara dering ponsel Tila terdengar, membuat wanita itu segera mengangkatnya. "Halo, Sam." "Tila, kamu enggak jadi ke rumah sakit?" Suara Sam terdengar dari seberang sana, membuat Tila menepuk dahinya pelan. Ia lupa memberitahu pada Sam jika ia harus menunda kunjungannya ke rumah sakit. "Maaf, aku enggak bisa datang, Sam. Aku sedang ada urusan. Sepertinya rencanaku harus di tunda." Sambil berkata, Tila melirik sinis ke arah Adam, kemudian ia kembali

    Last Updated : 2023-02-12
  • TERNYATA JODOH   Bab 10: Sinisme

    Pulang dari kantor Tila tidak langsung pulang ke kediaman Aris Tirtando. Wanita itu langsung menuju bengkel guna mengambil mobilnya yang sudah 1 minggu di sana. Taksi yang ditumpangi Tila akhirnya tiba di bengkel. Saat memasuki bengkel yang sudah menjadi langganannya, Tila bertemu dengan bang Anton yang sudah menjadi montir langganannya juga."Bang!" Anton menoleh kemudian tersenyum lebar. "Wah, pengantin baru." Anton menyapa Tila dengan ramah.Tila tersenyum santai sebagai balasan sapaannya. Wanita itu kemudian menanyakan keadaan mobilnya."Mobil aman, Neng. Tinggal ambil dan bayar. Beres," jelas Anton pada Tila. "Oh, thank you, Bang. Kalau begitu saya masuk buat bayar dulu." Tila kemudian melangkah masuk menuju ruang administrasi untuk membayar biaya perbaikan kendaraannya. Tila tersenyum membalas sapaan gadis administrasi yang Tila ketahui bernama Mona. "Totalnya, tiga juta, empat ratus ribu." Mona menyerahkan kuitansi pada Tila yang langsung dibayar wanita itu secara cas

    Last Updated : 2023-03-04

Latest chapter

  • TERNYATA JODOH   74. HAPPY ENDING

    Suasana kediaman Adam tampak tegang karena penghuni rumah saat ini sedang merasakan perasaan panik, cemas, dan khawatir menjadi satu.Tepat pada pukul 2 dini hari Tila mulai merasakan kontraksi pada perutnya. Adam yang panik melihat Tila kesakitan segera membangunkan orang-orang rumah, termasuk dengan dokter serta suster yang bertugas di rumah Adam.Adam memang sengaja ingin istrinya melahirkan di rumah agar tidak ada cerita tentang bayi yang tertukar di rumah sakit. Meskipun, hal seperti itu jarang atau mungkin belum pernah terjadi. Namun, Adam tetap ingin istrinya melahirkan di rumah. Hal tersebut membuat orangtua Tila yang mendengar alasan Adam merasa geli. Mereka mengira jika Adam mungkin pernah menonton sinetron yang memiliki tema tentang bayi yang tertukar.Tepat pada pukul 4 pagi, akhirnya suara tangis bayi mulai terdengar. Hal tersebut membuat orangtua Tila, para asisten rumah tangga, dan Angel tersenyum serta merasa lega sekaligus."Oma, dedek bayinya udah lahir?" Angel yang

  • TERNYATA JODOH   73. Bahagia

    Tila membuka matanya, lalu menoleh ke samping dan melihat sosok Adam yang tertidur lelap di sampingnya. Diam-diam Tila tersenyum merasa bahagia karena pria yang tertidur di sampingnya saat ia membuka mata adalah Adam Tirtando. Terkadang, Tila berpikir jika pernikahannya dan Adam hanya mimpi belaka karena memang Tila tidak pernah menyangka jika laki-laki yang menjadi suaminya adalah cinta pertamanya. Meskipun, mereka sempat berpisah karena kesalahpahaman yang terjadi.Adam mengira jika Tila berselingkuh karena Irena dan Eddel beberapa tahun lalu pernah menunjukkan foto Tila yang tidur dengan Sony. Sementara Tila sendiri mengira jika Adam meninggalkannya karena sudah tak cinta lagi. Tangan Tila terangkat mengusap dengan lembut rahang Adam. Matanya menatap lekat wajah sang suami yang memang tampan meskipun usia sudah tidak remaja lagi."Kalau anak kita laki-laki, semoga menjadi pria bertanggung jawab serta pria yang tampan seperti kamu, Mas," ucap Tila pelan. Tila memang selalu menga

  • TERNYATA JODOH   72. Pindah Rumah

    Adam pulang dengan membawa martabak untuk istrinya. Sesampainya di rumah Adam masuk ke kamar dan langsung memeluk Tila yang baru saja meletakkan baju terakhir di dalam lemari. Rupanya istrinya itu baru saja selesai melipat baju, pikir Adam."Mas, bau, ih." Tila menutup hidungnya saat mencium aroma Adam. Sebenarnya Adam tidak bau karena parfum yang dia kenakan tadi pagi masih melekat sampai sekarang. Mungkin karena Tila sedang hamil, maka agak sensitif indera penciumannya."Mas kangen banget sama kamu, Sayang." Adam dengan gemas mencium kening Tila. Setelah itu ia mengangkat tubuh Tila dan memutarnya beberapa kali hingga akhirnya Tila merasa pusing."Pusing kepala aku, Mas.""Pusing, Sayang? Ugh, sini kepalanya Mas cium biar enggak pusing lagi." Adam dengan gemas mencium kepala Tila bertubi-tubi hingga membuat Tila menepuk pundak Adam."Mas," rajuknya cemberut."Istrinya Mas ini bikin gemas saja." Adam mengangkat tubuh Tila kemudian memangkunya. Saat ini mereka sedang duduk di te

  • TERNYATA JODOH   71. Sinar dipenjara

    Adam mendengar dengan teliti penjelasan kepala kepolisian yang menceritakan kronologi bagaimana Irena bisa tertembak.Irena ternyata tidak melarikan diri ke rumah kedua orang tuanya. Wanita itu justru melarikan diri ke rumah sahabatnya yang masih terletak di negara yang sama dengan kedua orangtuanya. Parahnya lagi, ternyata selama ini Irena memiliki hubungan dengan para mafia yang sudah diincar lama oleh aparat di sana. Meskipun bukan anggota inti, ternyata Irena seringkali berinteraksi dengan mereka dan meminta bantuan mereka.Para mafia ini cukup banyak merugikan negara. Bahkan, mereka berhasil menciptakan sebuah racun yang bisa membunuh secara perlahan ataupun secara cepat dan akurat. Sama halnya yang terjadi pada Eddel, Irena mendapatkan racun tersebut dari salah seorang anggota mafia yang bersahabat dengannya.Aparat kepolisian luar negeri berhasil menyelidikinya. Mereka sudah mengamankan beberapa tersangka. Terakhir, mereka melakukan pengejaran terhadap Irena yang berhasil lol

  • TERNYATA JODOH   70. Meninggalnya Irena

    Adam menatap lekat wajah sang istri yang sudah terlelap sejak tadi. Tanpa sadar pria itu meneteskan air matanya saat mengingat cerita Herman tadi bahwa penderitaan istrinya berawal dari sang mama yang memiliki dendam dan kebencian pada bapak mertuanya.Andai saja dulu ia tahu jika mamanya dan Pak Herman pernah memiliki masa lalu, serta sang Mama memiliki dendam, mungkin Adam tidak akan pernah memperkenalkan Tila pada mamanya. Tila tidak akan mengalami kejadian pahit seperti dulu andai saja mamanya tidak memiliki kebencian yang tak masuk akal pada Tila. Adam sendiri merasa bingung mengapa mamanya bisa memiliki kebencian yang mendalam pada keluarga Tila. Meskipun Adam tahu jika mamanya memang egois dan memiliki ambisi besar, tapi Adam tidak pernah menyangka mamanya tega melakukan hal keji.Tangan Adam bergerak mengusap kepala Tila dengan lembut. Sementara tatapan matanya terus menatap wajah sang istri yang begitu damai dalam tidurnya. Adam mendekatkan bibirnya ke kening sang istri ke

  • TERNYATA JODOH   69. Masa lalu Herman

    Pagi ini Tila kembali merasakan mual. Hal tersebut sontak membuat Adam yang masih tertidur segera bangun dan menghampiri istrinya."Mau ke kamar mandi?" Adam memijat tengkuk Tila dari belakang berharap apa yang ia lakukan bisa mengurangi mual yang dirasakan oleh istrinya."Enggak perlu, Mas. Dari tadi aku udah bolak-balik kamar mandi. Aku cuma mual-mual aja," sahut Tila. Wanita itu terduduk di sisi tempat tidur sambil memijit keningnya."Aku ambil air hangat sebentar, ya. Tunggu."Adam segera bergegas keluar ke dapur untuk mengambil air hangat yang tersedia di dalam termos."Tila masih mual?" Jumi yang sudah berada di dapur menoleh menatap Adam."Iya, Bu. Ibu ada saran supaya mualnya agak berkurang?""Nanti ibu buatkan minuman yang bisa mengurangi mual. Itu resep turun temurun dari keluarga ibu," jawab Jumi, membuat Adam lega."Alhamdulillah. Terima kasih banyak kalau begitu, Bu."Jumi tersenyum menggeleng pelan kepalanya. "Enggak perlu terima kasih. Tila anak ibu sendiri kok."Adam t

  • TERNYATA JODOH   68. Perhatian Adam

    Sudah seminggu sejak Tila keluar dari rumah sakit. Adam senang karena istrinya tidak dirawat di rumah sakit terlalu lama. Terlebih lagi kondisi Tila sudah cukup membaik dan hanya mual yang ia rasa. Namun, rasa mual sudah berkurang semenjak Tila mengkonsumsi vitamin yang diresepkan oleh dokter."Sayang," panggil Adam.Pria itu baru saja masuk ke dalam rumah kedua orangtua Tila yang akan mereka tempati sebelum kepindahan ke rumah baru yang masih dalam tahap finishing akhir. Maklum saja, ada beberapa bagian yang di renovasi ulang sesuai dengan keinginan Adam. Jadi, proses kepindahan mereka sedikit tertunda. Adam menatap sekeliling rumah yang tampak sepi dan membuat Adam cemas apalagi saat ini Irena belum ditemukan oleh pihak kepolisian. "Papa!" Adam menghentikan langkahnya saat mendengar suara seruan Angel dari pintu depan. Adam berbalik hanya untuk melihat Angel dan Tila yang sepertinya baru saja tiba di rumah."Dari mana, Sayang?" Adam mengangkat tubuh Angel ke dalam pelukannya s

  • TERNYATA JODOH   67. Bubuk Racun

    Hari ini lagi-lagi Adam harus menitipkan Tila pada kedua mertuanya. Pria itu akan ke kantor polisi untuk menemui pengacaranya sekaligus Sam dan Lula yang sudah menunggunya di sana.Tila belum diperbolehkan pulang oleh dokter. Istrinya itu akan pulang dalam waktu dua, tiga hari mendatang. Adam lega karena kedua mertuanya mau ia repotkan dalam menjaga Tila.Adam kemudian masuk ke sebuah ruangan dimana sudah ada beberapa orang yang menunggunya."Kami mohon maaf sekali atas keteledoran pihak kami dalam mengamankan saudari Irena."Pak Irwan selaku Kapolda menatap Adam yang duduk di hadapannya. Ini karena kecerobohan mereka sehingga membuat tahanan atas nama saudari Irena bisa kabur dari sel tahanan.Pak Irwan sendiri menduga jika saat melarikan diri Irena dibantu oleh seseorang sehingga mempermudah wanita itu untuk bisa kabur."Kami juga sudah melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap tersangka. Kami menemukan beberapa tempat yang didatangi oleh saudari Irena sebelum menghilang.""Sala

  • TERNYATA JODOH   66. Sebuah kebenaran

    Setelah mengurus semua berkas kasus perkara yang dibantu oleh beberapa pengacara termasuk Wijaya sendiri, Tila akhirnya bisa keluar dari kantor polisi dengan jaminan dirinya saat ini masih berstatus sebagai saksi. Adam tidak ingin membuat istrinya tertekan berada di dalam sel, segera membawanya keluar. Dengan tubuh terbalut setelan jas mahal, Adam tanpa malu membopong istrinya keluar dari kantor polisi diikuti oleh tiga orang pengawalnya. Sengaja Adam membawa pengawal agar bisa menjaganya dan Tila jika ada sesuatu yang terjadi. Mobil sudah disiapkan dan Adam segera masuk dengan Tila masih berada dalam dekapannya. Adam berencana untuk membawa istrinya ke rumah sakit dan memeriksa kondisi Tila secara keseluruhan. Adam tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Tila dan calon anak mereka. "Langsung ke rumah sakit," ucap Adam pada sopir yang baru tiba. Pria itu kemudian menatap istrinya yang masih terlihat lemah. "Sayang, kalau mau makan sesuatu bilang sama mas. Nanti kita mamp

DMCA.com Protection Status