Share

Bab24

last update Last Updated: 2024-03-15 22:23:29

TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#24

POV author.

"Reihan!" teriak Tari membekap mulutnya.

Hah! Dada Bu Darmi terasa sempit, melihat anak bungsunya terbujur kaku di tali gantungan. Entah apa yang dipikirkan oleh anak belia yang baru saja memasuki usia remaja itu, sehingga ia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Akankah dia sadar setelah menyaksikan seorang remaja yang beberapa belas tahun lalu ia lahirkan mati begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Entah polemik apa yang disimpan oleh Reihan sehingga ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara se-tragis ini

Mata Tari mulai memanas dan berembun, ia perlahan mundur dengan dada yang sesak, meminta bantuan pada tetangga dan RT setempat agar mayat Reihan bisa di evakuasi.

Pun polisi tak ketinggalan, kamar Reihan di pasang palang kuning-hitam sebagai batas penghalang untuk orang-orang yang mencoba menerobos masuk.

Bu Darmi tak bisa berkata-kata, ia tak mampu berbicara sepatah bahasa. Bibirnya kelu dan tubuhnya membeku, ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab25

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#25POV Author."Mbak Nani bilang, dia yang akan menjemput," ucap Morgan.Nasya meneguk salivanya, ia masih ragu-ragu dengan keputusannya, setaunya Nani tidak menyukai keluarganya. Lalu ia harus bagaimana? Bertahan di kota pun belum tentu ia mampu. Ia juga sudah melamar kerja ke warung-warung dan restoran serta supermarket, namun tak ada yang menerima karena keadaannya sedang hamil sekarang."Kamu harus siap-siap. Di mana kamu menaruh barang-barang dan pakaianmu?" tanya Bu Halimah."Barang dan bajuku di curi sama pemulung, Bu. Aku sudah tak punya apa-apa lagi sekarang," ujar Nasya. Pantas saja gadis ini sangat kucel tadinya, untung saja ada beberapa lembar baju Tari yang tertinggal sehingga ia bisa memakainya sekarang."Kalau begitu biar ibu belikan beberapa lembar untukmu, di rumah ini juga ada banyak koper kamu bisa memasukkan bajumu ke dalamnya," ucap Bu Halimah tulus._______________________"Assalamualaikum, bibiii." Nani mengucap salam, lalu merent

    Last Updated : 2024-03-17
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab26

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#26POV Author."Siapa yang cari muka? Kalau tidak tau masalahnya jangan mengada-ada!" Nasya sedikit kesal dengan omongan Arif, kenal enggak, tapi sudah menjudge-nya yang tidak-tidak."Baru masuk kerja sudah dapat tempat yang enak, apalagi kalau kamu itu gak suka cari muka?" tanyanya ketus."Kamu itu sudah menikah bukan? Ngapain kamu datang ke mari? Bukannya di Jakarta itu banyak pekerjaan? Apalagi wanita bersuami sepertimu, ngapain harus capek-capek kerja, ke kampung pula! Kamu sengaja bukan, ingin menyingkirkanku?" Arif mencetus tanpa berpikir dulu."M-menikah? Mbak Nani bilang seperti itu? Dan siapa juga yang ingin menyingkirkanmu, memang apa urusanku denganmu. Kenal saja baru, lantas apa sebabnya jika aku ingin menyingkirkanmu?" tanya Nasya, sedikit terkejut."Ya, dia juga bilang kalau kamu sedang hamil. Maka dari itu kamu diperlakukan sangat spesial bukan? Tapi, yang namanya pekerjaan tetaplah pekerjaan. Mau kamu hamil atau tidak, jangan kamu jadika

    Last Updated : 2024-03-25
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab27

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#27POV author."Beraninya kamu mencekal tangan ibumu sendiri, ha?!" Bu Darmi berteriak menepis cekalan Nasya dan menyentaknya kasar."Aku harus berani, demi sebuah kebenaran," sahut Nasya menantang."Tau apa kamu dengan kebenaran? Memangnya kamu Tuhan?" tanya Tari."Setidaknya aku tau betapa busuknya ibu dan Kak Tari, betapa jahatnya kalian selama ini. Aku tau kalian dari luar hingga dalamnya, kalian itu tidak lebih seperti bina-tang yang mengkhianati majikannya sendiri," tutur Nasya membuat dada Bu Darmi terhenyak."Kurang ajar kamu, kenapa tiba-tiba kamu membela wanit tua in? Oh ... Atau jangan-jangan sekarang kamu mulai bermuka dua, iya?!" tanya Bu Darmi melotot."Aku tidak membela, aku hanya berada dipihak yang seharusnya, orang baik seperti Bu Halimah tidak pantas mendapat perlakuan buruk dari orang-orang tak tahu terimakasih seperti kalian berdua," ujar Nasya, Bu Darmi sangat murka mendengar ucapan anak yang telah ia lahirkan itu."Seharusnya kamu

    Last Updated : 2024-03-29
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab28

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN28.POV Author."Beraninya anak itu mempermalukan ibu di depan Bu Halimah dan Morgan. Harga diri ibu terasa terhina sekarang!" Bu Darmi merutuk kesal."Sepertinya kita harus memberi dia pelajaran, Bu. Agar dia bisa kembali berpihak pada kita, jika seperti ini maka Morgan dan Bu Halimah akan merasa lebih kuat. Apalagi Nasya tau semua dengan rencana kita," sahut Tari."Sulit sekali menyingkirkan wanita tua itu, dialah satu-satunya penghalang buat kita." Bu Darmi menaikkan satu alisnya, berpikir rencana apa yang harus ia lakukan untuk menyingkirkan Bu Halimah. Dadanya masih belum puas karena belum bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan."Mana rumah itu sudah memakai cctv, kita udah gak bisa bergerak bebas lagi, Bu. Pasti apa yang kita lakukan akan terekam di dalam alat pengintai mini itu." Tari mendengkus, nafasnya terasa memburu."Jalan satu-satunya kita harus menghasut Nasya, karena sekarang mereka sudah mulai mempercayai Nasya. Kalau Nasya bisa kita r

    Last Updated : 2024-03-29
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab29

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#29 POV Morgan. "Ya, Allah! Kasian sekali anak itu." Aku melihat raut kesedihan dari wajah ibu, apalagi sekarang Nasya tengah tergelak di ruang UGD. Mungkin sebentar lagi ia akan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Tapi, ia sekarang sedang pingsan dan aku khawatir jika dia sadar nanti dia akan syok juga trauma. Memang, aku tidak terlalu perduli dengannya. Meskipun aku tahu dia sudah berubah, karena aku tetap harus waspada pada gerak-geriknya, bisa saja kan, dia hanya berpura-pura? Tapi, saat melihat keadaannya seperti sekarang aku sangat yakin kalau gadis di dalam ruangan sana itu memang sudah berubah. "Morgan, cepat urus biaya administrasinya," ucap ibu. Aku manut dan segera menuju ke lobby untuk mengurus biaya administrasi. Saat di lobby suara dering ponseku berbunyi, tertera nama mbak Nani di sana. "Morgan, apa mbak harus ke sana sekarang?" tanya mbak Nani cemas. "Tidak perlu, mbak. Setelah Nasya siuman aku dan ibu akan mengantarnya ke kampung, ak

    Last Updated : 2024-04-01
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab29

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#29POV Morgan."Ya, Allah! Kasian sekali anak itu." Aku melihat raut kesedihan dari wajah ibu, apalagi sekarang Nasya tengah tergelak di ruang UGD. Mungkin sebentar lagi ia akan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Tapi, ia sekarang sedang pingsan dan aku khawatir jika dia sadar nanti dia akan syok juga trauma.Memang, aku tidak terlalu perduli dengannya. Meskipun aku tahu dia sudah berubah, karena aku tetap harus waspada pada gerak-geriknya, bisa saja kan, dia hanya berpura-pura? Tapi, saat melihat keadaannya seperti sekarang aku sangat yakin kalau gadis di dalam ruangan sana itu memang sudah berubah."Morgan, cepat urus biaya administrasinya," ucap ibu. Aku manut dan segera menuju ke lobby untuk mengurus biaya administrasi.Saat di lobby suara dering ponseku berbunyi, tertera nama mbak Nani di sana."Morgan, apa mbak harus ke sana sekarang?" tanya mbak Nani cemas."Tidak perlu, mbak. Setelah Nasya siuman aku dan ibu akan mengantarnya ke kampung, aku akan

    Last Updated : 2024-04-01
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab30

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#30POV Author."Ibu! Bisa-bisanya ibu lebih mentingin uang daripada membelaku. Aku sampai ditampar tiga kali tapi ibu diam saja." Tari merampas uang yang ada di tangan ibunya di. Enak saja, ia yang sakit tapi ibunya yang menikmati."Balikin dong, Tar. Gak papa cuma sesekali doang, yang penting kita punya banyak uang. Kita bisa jalan-jalan, shoping dan ke salon, udah lama kan, kita mangkrak di rumah. Mending kita ke luar, lagian uang pinjaman dari bank juga masih banyak. Kita bisa happy-happy beberapa Minggu ini," ucap Bu Darmi sumringah membayangkan akan pergi kesana-kemari."Ya, tentu saja! Akan kubuat Morgan menyesal karena telah menceraikanku, ditambah dengan kejadian hari ini. Rasanya aku tidak terima!" Decak Tari, pipinya masih terasa kebas._____________________Beberapa hari dirawat Nasya akhirnya dibolehkan pulang, Nani pun turut serta menjaganya sampai-sampai ia rela meninggalkan empangnya pada Arif. Arif memang asisten kepercayaannya, tak pern

    Last Updated : 2024-04-02
  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Ibuku Yang Ditelantarkan

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN.Sebelumnya jangan lupa bantu like, komen dan subcribe cerita ini. Terimakasih.Happy reading🍔🍔🍔[Mas, jadi kapan mau transfer uang buat liburan. Ibu kamu ngeluh terus nih, katanya bosen di rumah.] Aku membaca sebuah pesan yang dikirim oleh Tari, senyum pun mulai mengembang dari sudut bibir ini. Melihat istriku yang begitu perhatian pada ibuku.Aku bekerja di sebuah perusahaan cabang yang terletak di negeri tetangga, di mana aku tak bisa untuk terus berkumpul dan menemani keluargaku. Bahkan, aku sangat bersyukur saat bisa menitipkan ibu tinggal bersama istri di rumah yang kubeli dengan hasil jerih payahku selama bekerja menjadi seorang manager.Kendati demikian, ada mertua dan dua adik iparku juga di sana. Kabar dari cerita yang sering istriku lontarkan, bahwa mereka sangat menjaga ibuku dengan baik.[Sudah mas transfer sayang, semoga liburan kalian menyenangkan. Oh iya, nanti setelah sampai jangan lupa Vidio call ya, mas ingin melihat ibu,] balasku.

    Last Updated : 2022-08-19

Latest chapter

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab30

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#30POV Author."Ibu! Bisa-bisanya ibu lebih mentingin uang daripada membelaku. Aku sampai ditampar tiga kali tapi ibu diam saja." Tari merampas uang yang ada di tangan ibunya di. Enak saja, ia yang sakit tapi ibunya yang menikmati."Balikin dong, Tar. Gak papa cuma sesekali doang, yang penting kita punya banyak uang. Kita bisa jalan-jalan, shoping dan ke salon, udah lama kan, kita mangkrak di rumah. Mending kita ke luar, lagian uang pinjaman dari bank juga masih banyak. Kita bisa happy-happy beberapa Minggu ini," ucap Bu Darmi sumringah membayangkan akan pergi kesana-kemari."Ya, tentu saja! Akan kubuat Morgan menyesal karena telah menceraikanku, ditambah dengan kejadian hari ini. Rasanya aku tidak terima!" Decak Tari, pipinya masih terasa kebas._____________________Beberapa hari dirawat Nasya akhirnya dibolehkan pulang, Nani pun turut serta menjaganya sampai-sampai ia rela meninggalkan empangnya pada Arif. Arif memang asisten kepercayaannya, tak pern

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab29

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#29POV Morgan."Ya, Allah! Kasian sekali anak itu." Aku melihat raut kesedihan dari wajah ibu, apalagi sekarang Nasya tengah tergelak di ruang UGD. Mungkin sebentar lagi ia akan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Tapi, ia sekarang sedang pingsan dan aku khawatir jika dia sadar nanti dia akan syok juga trauma.Memang, aku tidak terlalu perduli dengannya. Meskipun aku tahu dia sudah berubah, karena aku tetap harus waspada pada gerak-geriknya, bisa saja kan, dia hanya berpura-pura? Tapi, saat melihat keadaannya seperti sekarang aku sangat yakin kalau gadis di dalam ruangan sana itu memang sudah berubah."Morgan, cepat urus biaya administrasinya," ucap ibu. Aku manut dan segera menuju ke lobby untuk mengurus biaya administrasi.Saat di lobby suara dering ponseku berbunyi, tertera nama mbak Nani di sana."Morgan, apa mbak harus ke sana sekarang?" tanya mbak Nani cemas."Tidak perlu, mbak. Setelah Nasya siuman aku dan ibu akan mengantarnya ke kampung, aku akan

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab29

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#29 POV Morgan. "Ya, Allah! Kasian sekali anak itu." Aku melihat raut kesedihan dari wajah ibu, apalagi sekarang Nasya tengah tergelak di ruang UGD. Mungkin sebentar lagi ia akan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Tapi, ia sekarang sedang pingsan dan aku khawatir jika dia sadar nanti dia akan syok juga trauma. Memang, aku tidak terlalu perduli dengannya. Meskipun aku tahu dia sudah berubah, karena aku tetap harus waspada pada gerak-geriknya, bisa saja kan, dia hanya berpura-pura? Tapi, saat melihat keadaannya seperti sekarang aku sangat yakin kalau gadis di dalam ruangan sana itu memang sudah berubah. "Morgan, cepat urus biaya administrasinya," ucap ibu. Aku manut dan segera menuju ke lobby untuk mengurus biaya administrasi. Saat di lobby suara dering ponseku berbunyi, tertera nama mbak Nani di sana. "Morgan, apa mbak harus ke sana sekarang?" tanya mbak Nani cemas. "Tidak perlu, mbak. Setelah Nasya siuman aku dan ibu akan mengantarnya ke kampung, ak

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab28

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN28.POV Author."Beraninya anak itu mempermalukan ibu di depan Bu Halimah dan Morgan. Harga diri ibu terasa terhina sekarang!" Bu Darmi merutuk kesal."Sepertinya kita harus memberi dia pelajaran, Bu. Agar dia bisa kembali berpihak pada kita, jika seperti ini maka Morgan dan Bu Halimah akan merasa lebih kuat. Apalagi Nasya tau semua dengan rencana kita," sahut Tari."Sulit sekali menyingkirkan wanita tua itu, dialah satu-satunya penghalang buat kita." Bu Darmi menaikkan satu alisnya, berpikir rencana apa yang harus ia lakukan untuk menyingkirkan Bu Halimah. Dadanya masih belum puas karena belum bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan."Mana rumah itu sudah memakai cctv, kita udah gak bisa bergerak bebas lagi, Bu. Pasti apa yang kita lakukan akan terekam di dalam alat pengintai mini itu." Tari mendengkus, nafasnya terasa memburu."Jalan satu-satunya kita harus menghasut Nasya, karena sekarang mereka sudah mulai mempercayai Nasya. Kalau Nasya bisa kita r

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab27

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#27POV author."Beraninya kamu mencekal tangan ibumu sendiri, ha?!" Bu Darmi berteriak menepis cekalan Nasya dan menyentaknya kasar."Aku harus berani, demi sebuah kebenaran," sahut Nasya menantang."Tau apa kamu dengan kebenaran? Memangnya kamu Tuhan?" tanya Tari."Setidaknya aku tau betapa busuknya ibu dan Kak Tari, betapa jahatnya kalian selama ini. Aku tau kalian dari luar hingga dalamnya, kalian itu tidak lebih seperti bina-tang yang mengkhianati majikannya sendiri," tutur Nasya membuat dada Bu Darmi terhenyak."Kurang ajar kamu, kenapa tiba-tiba kamu membela wanit tua in? Oh ... Atau jangan-jangan sekarang kamu mulai bermuka dua, iya?!" tanya Bu Darmi melotot."Aku tidak membela, aku hanya berada dipihak yang seharusnya, orang baik seperti Bu Halimah tidak pantas mendapat perlakuan buruk dari orang-orang tak tahu terimakasih seperti kalian berdua," ujar Nasya, Bu Darmi sangat murka mendengar ucapan anak yang telah ia lahirkan itu."Seharusnya kamu

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab26

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#26POV Author."Siapa yang cari muka? Kalau tidak tau masalahnya jangan mengada-ada!" Nasya sedikit kesal dengan omongan Arif, kenal enggak, tapi sudah menjudge-nya yang tidak-tidak."Baru masuk kerja sudah dapat tempat yang enak, apalagi kalau kamu itu gak suka cari muka?" tanyanya ketus."Kamu itu sudah menikah bukan? Ngapain kamu datang ke mari? Bukannya di Jakarta itu banyak pekerjaan? Apalagi wanita bersuami sepertimu, ngapain harus capek-capek kerja, ke kampung pula! Kamu sengaja bukan, ingin menyingkirkanku?" Arif mencetus tanpa berpikir dulu."M-menikah? Mbak Nani bilang seperti itu? Dan siapa juga yang ingin menyingkirkanmu, memang apa urusanku denganmu. Kenal saja baru, lantas apa sebabnya jika aku ingin menyingkirkanmu?" tanya Nasya, sedikit terkejut."Ya, dia juga bilang kalau kamu sedang hamil. Maka dari itu kamu diperlakukan sangat spesial bukan? Tapi, yang namanya pekerjaan tetaplah pekerjaan. Mau kamu hamil atau tidak, jangan kamu jadika

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab25

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#25POV Author."Mbak Nani bilang, dia yang akan menjemput," ucap Morgan.Nasya meneguk salivanya, ia masih ragu-ragu dengan keputusannya, setaunya Nani tidak menyukai keluarganya. Lalu ia harus bagaimana? Bertahan di kota pun belum tentu ia mampu. Ia juga sudah melamar kerja ke warung-warung dan restoran serta supermarket, namun tak ada yang menerima karena keadaannya sedang hamil sekarang."Kamu harus siap-siap. Di mana kamu menaruh barang-barang dan pakaianmu?" tanya Bu Halimah."Barang dan bajuku di curi sama pemulung, Bu. Aku sudah tak punya apa-apa lagi sekarang," ujar Nasya. Pantas saja gadis ini sangat kucel tadinya, untung saja ada beberapa lembar baju Tari yang tertinggal sehingga ia bisa memakainya sekarang."Kalau begitu biar ibu belikan beberapa lembar untukmu, di rumah ini juga ada banyak koper kamu bisa memasukkan bajumu ke dalamnya," ucap Bu Halimah tulus._______________________"Assalamualaikum, bibiii." Nani mengucap salam, lalu merent

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab24

    TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN#24POV author."Reihan!" teriak Tari membekap mulutnya.Hah! Dada Bu Darmi terasa sempit, melihat anak bungsunya terbujur kaku di tali gantungan. Entah apa yang dipikirkan oleh anak belia yang baru saja memasuki usia remaja itu, sehingga ia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.Akankah dia sadar setelah menyaksikan seorang remaja yang beberapa belas tahun lalu ia lahirkan mati begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Entah polemik apa yang disimpan oleh Reihan sehingga ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara se-tragis iniMata Tari mulai memanas dan berembun, ia perlahan mundur dengan dada yang sesak, meminta bantuan pada tetangga dan RT setempat agar mayat Reihan bisa di evakuasi.Pun polisi tak ketinggalan, kamar Reihan di pasang palang kuning-hitam sebagai batas penghalang untuk orang-orang yang mencoba menerobos masuk.Bu Darmi tak bisa berkata-kata, ia tak mampu berbicara sepatah bahasa. Bibirnya kelu dan tubuhnya membeku, ha

  • TERNYATA IBUKU TAK IKUT LIBURAN   Bab23

    TERNYATA IBUKU TAK LIBURAN#23POV Author."Si-al! Badan kita jadi bau seperti ini, besar juga nyali wanita tua itu sekarang," decak Bu Darmi sembari mengibaskan bajunya yang basah."Mana ada sampahnya lagi, busuk!" Tari merasa geli dengan tubuhnya sendiri."Buruan pesan taxi online, mending kita pulang sekarang," titah Bu Darmi.Tari merogoh ponselnya, membuka aplikasi taxi online lalu memesannya. Mereka berdiri di tepi jalan sambil panas-panasan, banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, heran saja? Pakaiannya bagus, tas branded dan makeup tebal yang mulai luntur membuat para pejalan kaki bertanya-tanya apakah mereka masih waras? karena keluar dengan tubuh sebau dan sekotor itu.Selang beberapa puluh menit akhirnya taxi online-pun datang, mereka membuka pintu mobil lalu masuk."Jalan, pak!" titah Tari.Sopir taxi online terdiam, ia menutup hidungnya dan menatap ke belakang setelah itu ia membuka pintu mobil dan turun ke jalan. Lalu, membuka pintu mobil belakang."Keluar kalian!

DMCA.com Protection Status