Bab 02 Tak akan aku lepaskan! Seorang wanita berambut merah dengan tubuh polos dan kedua tangan terikat tampak terbaring di ranjang. Wanita berparas jelita itu tak lain adalah Alice Laurine Holmes, putri pertama dari pengusaha kaya Joe Holmes di Miami yang diasingkan. Perlahan kedua netra Alice terbuka, ia mengerjapkan mata selama beberapa kali mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Saat sudah sepenuhnya sadar, ia memalingkan wajahnya ke samping dan betapa terkejutnya dia ketika seorang pria dengan tubuh polosnya terlihat tertidur dengan nyenyak di sampingnya. Ia menjerit secara spontan karena merasa terkejut, hingga suara jeritannya membuat pria itu membuka mata. “Siapa kau pria mesum?!!” Alice berteriak syok. “Suara teriakanmu membuatku tuli!” pria dengan wajah rupawan, namun terlihat dingin itu menyahut. “S-siapa kau?! Dan apa yang kau lakukan padaku?!” Alice mencoba bergerak, akan tetapi ia baru sadar jika kedua tangannya masih diikat dengan kencang. Pr
Bab 3Memberikan pelajaran Alice Laurine Holmes, wanita cantik yang sengaja menyamarkan wajah cantiknya dengan berpenampilan biasa. Memakai kacamata dan selalu mengikat rambut panjang warna merahnya yang indah. Karena penampilannya yang buruk itulah Alice kerap dibully di kampusnya sendiri. Namun, itu tak menjadi masalah besar bagi Alice karena ia memang sengaja mencari teman yang tulus untuk mau berteman dengannya. Walaupun Alice dari kalangan yang cukup berada, tapi dia kini mencoba hidup mandiri dengan bekerja paruh waktu sebagai pelayan wanita di salah satu restoran terkenal di kota Miami, Florida. Sejak ayahnya lumpuh dan perusahaannya krisis, perusahaan ayahnya pun kini dalam kendali ibu tirinya. Untuk saat ini Alice tidak memiliki kemampuan khusus agar bisa mendapatkan kembali perusahaan ayahnya. Ia kalah dalam perkataan jika berdebat dengan ibu tirinya itu. Alasan itulah akhirnya yang membuat Alice memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan di restoran. Karena sejak ayahnya s
Bab 4Berita buruk Alice membawa Adam pergi dari ruangan itu, Adam menolak karena belum puas menghajar manager Alice. Namun, Alice tetap menarik tangan Adam hingga mau tidak mau Adam pun menuruti apa yang Alice katakan. Sekarang mereka berdua sudah berada di luar restoran, Alice menatap Adam dengan tatapan marah. “Kita memang pernah bertemu, tapi itu bukan berarti kau bisa ikut campur segala macam urusanku!” seru Alice dengan ekspresi wajah emosi. Adam tertawa. “Jadi kau terima ajakan dari pria bodoh seperti dia? Rendah sekali harga dirimu ternyata.” “Terserah kau menyebutku seperti apa, yang jelas pergi dari kehidupanku! Aku tak sudi mengenal orang sepertimu!” balas Alice. “Untuk apa kau bertahan di tempat seperti ini? Bahkan kau bisa lebih direndahkan dari yang tadi,” ucap Adam. “Mau mereka merendahkanku atau bahkan membunuhku itu bukan urusanmu! Yang terpenting aku bisa bekerja dan juga makan tanpa mengemis pada siapa pun! Tapi kau datang dan merusak semuanya, bahkan kau samp
Bab 5Jadilah wanitaku. Kabar dari Bibi Mary, sang pelayan bukan tipuan, setelah sampai di rumah Alice harus dihadapkan pada kenyataan jika ayahnya benar-benar meninggal. Kini Alice berada di samping makam ayahnya, Alice enggan untuk beranjak. Ia masih terus menangis di samping makam ayahnya. Bahkan ia tak peduli dengan bajunya yang kotor karena lumpur, karena saat itu cuaca sedang hujan deras. Ia sendirian di makam sang ayah, semua orang yang mengantarkan ayahnya ke peristirahatan terakhir sudah pergi satu persatu. Suara tangisan Alice nyaris tak terdengar karena bersatu dengan suara hujan yang terjatuh di tanah. “Ayah kenapa harus pergi meninggalkanku?! Kenapa Ayah? Aku tak bisa menjalani hidup ini sendiri tanpamu, Ayah,” isak Alice putus asa. “Ayah sudah berjanji denganku untuk selalu bersamaku hingga aku menikah, tapi mana janji Ayah?! Kenapa Ayah justru pergi tanpa mengatakan apa pun padaku, hiks!” Alice terus saja menangis dan meraung-raung di samping pusara ayahnya. Dunian
Bab 06Wanita bodohDi dalam kamar mewah bernuansa klasik terbaring tak sadarkan diri seorang wanita yang masih terlihat lemah tak berdaya dengan wajah cantiknya yang pucat. Sedangkan di sampingnya duduk seorang pria berwajah tampan menatap wanita itu dengan tatapan dalam. Siapa lagi jika bukan Adam Anderson, penguasa paling ditakuti di kota Miami. Setelah menemukan wanita yang selama ini selalu dia awasi sejak pertemuan pertama mereka yang menggairahkan bagi Adam, sejak saat itulah Adam tak pernah lepas mengawasi Alice Laurine Holmes, termasuk menyelidiki kehidupan wanita yang entah ada alasan apa sehingga seperti sengaja menyamarkan paras cantiknya pada dunia. Bukankah itu sangat aneh? Di saat semua wanita di dunia ini berlomba-lomba ingin tampil dan berusaha cantik, tapi berbeda dengan Alice. Wanita itu justru menyembunyikan paras cantiknya yang sempurna. Karena itulah Adam semakin penasaran dengan sosok Alice Laurine Holmes. Adam juga tahu kehidupan seorang Alice, termasuk ayah
Bab 07Berusaha kaburSudah hari ketiga Alice harus tinggal di mansion milik pria bernama Adam Anderson, kondisinya pun semakin membaik. Semua para pelayan di mansion itu pun memperlakukan Alice layaknya seorang Nyonya di mansion mewah yang bagi Alice tetaplah sebuah tempat asing. Selama itu pun Alice sama sekali belum bertemu dengan Adam Anderson. Pria itu seolah menghilang begitu saja setelah meninggalkan banyak pertanyaan dalam diri Alice.Alice masih ingat betul saat pria itu mengatakan sesuatu ketika sebelum Alice pingsan di gudang gelap tempat ia dikurung. Bagaimana pria itu dengan penuh percaya diri menawari Alice agar mau menjadi wanitanya. Bukankah itu sangat konyol? Alice mendengus kesal mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan pria arogan yang bernama Adam Anderson.Apakah pria itu berpikir wanita adalah barang jual beli dan alat tukar menukar? Setelah mengambil malam pertamanya dan membuat Alice harus terjebak masalah hingga nyaris dipecat, di restoran tempat di man
Bab 8Sebuah permainan“Kenapa kau menginginkanku sebagai wanitamu? Bukankah yang aku lihat sepertinya kau tidak kekurangan stok wanita yang mungkin masih mengantri di luar sana?” Pertanyaan jujur dan spontan Alice tentu saja membuat Adam tertawa.“Aku punya alasan sendiri pastinya, dan yang jelas kau tak perlu tahu akan hal itu,” Adam menyahut yakin.“Bagaimana, apa kau setuju dengan penawaranku? Jika kau menyetujuinya, akan ada kontrak hitam di atas putih agar kau tahu peraturan apa saja yang harus kau patuhi selama kau menjadi wanitaku, Alice Laurine Holmes,” tutur Adam.“Kau sinting! Jika seperti itu sama saja aku menggadaikan hidupku untukmu, Tuan sombong!” dengus Alice tak terima.“Bukankah itu impas dan juga kita akan sama-sama untung? Aku membantumu merebut milikmu dan membalaskan dendam, sedangkan aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Tidak ada yang dirugikan bukan?” Pria berambut hitam itu menatap dengan penuh percaya diri Alice yang masih terlihat ragu.Alice berpikir seje
Bab 09 Perjanjian Di sebuah kamar mewah bergaya klasik, Alice Laurine Holmes tampak terbaring lemah. Tubuh putih mulusnya kini terlihat banyak tanda kepemilikan dari pria penguasa yang paling ditakuti di kotanya. Siapa lagi jika bukan Adam Anderson, pria itu seakan tak berkedip menatap wanita yang masih tampak tertidur akibat kelelahan karena harus melayani hasrat dan gairahnya yang besar beberapa jam yang lalu.Dengan tatapan nakalnya, netra biru adam menyusuri tubuh polos penuh tanda yang memang sengaja dibuat olehnya saat percintaan panas itu terjadi. Setelah puas memandangi tubuh polos yang baginya begitu nikmat bagai candu untuknya, Adam pun menutupinya dengan selimut. Rasanya tak rela jika malam ini ia harus berhenti menikmati tubuh Alice, akan tetapi ia merasa tak tega jika harus menggempur Alice kembali untuk saat ini. Ia menggila selama beberapa saat tadi, seakan lama telah berpuasa tak menyentuh wanita. Setelah Alice Laurine Holmes telah menyetujui untuk menjadi wanitanya,
Bab 103Hari bahagia“Sudah selesai, Nona. Anda tampak sempurna.” Seorang perias wanita berkomentar pada Alice yang saat itu sudah siap dengan gaun panjang warna putih yang dipakainya.“Benarkah? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat gugup?” Alice berkali-kali memegang tangannya yang terasa dingin karena rasa gugup di hari yang paling mendebarkan untuknya kali ini.Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pernikahan Alice dengan Adam Anderson setelah beberapa minggu Adam mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Alice lewat konferensi persnya waktu itu. Kini setelah melalui proses yang panjang dan juga restu dari anak-anaknya Alice memantapkan hati untuk menerima lamaran dari Adam dan menjadikan Adam Anderson sebagai suaminya sekaligus ayah secara resmi dari anak kembarnya, Edward dan Selena. “Hal itu wajar untuk pengantin, Nona. Anda tampak begitu cantik saat ini. Saya yakin semua mata akan terpesona melihat Anda sekarang,” puji sang perias menatap Alice dengan kedua mata berbinar.
Bab 102KeyakinanAlice membeku, ia tak tahu apa yang akan dikatakan pada pria yang kini tepat di hadapannya. Hingga Alice tersentak saat tangan Adam menyentuh wajah Alice lembut, kemudian sampai turun ke bibir yang tampak pucat, namun tetap menggoda di mata Adam. Perlakuan Adam yang demikian, tentu membuat jantung Alice berdetak semakin kencang. Nafasnya tertahan merasakan gugup yang tiba-tiba saat jari tangan Adam menyentuh bibir Alice dan berhenti di sana. Tanpa berkata apa pun Adam mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibirnya bertemu dengan bibir milik Alice yang terasa dingin, namun lembut dirasakan. Alice terdiam, ia tak menolak, namun juga tak bereaksi. Alice membeku dengan perlakuan manis Adam yang baginya tak biasa dilakukan oleh pria yang selalu kasar, arogan dan mendominasi itu jika menyentuh dirinya selama ini.Ciuman Adam begitu lembut, hangat dan tak terburu-buru itulah yang Alice rasakan. Perbedaan itulah yang secara tak sadar membuat Alice melayang diperlakukan demiki
Bab 101Kenyataan yang sebenarnyaAir mata kembali luruh di wajah Alice yang terlihat pucat. Tak ia pedulikan hawa dingin yang menerpa dan senja yang mulai berganti gelap. Hingga Alice tak menyadari sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya di dalam mobil. Merasa iba melihat Alice yang sejak tadi berada di makam Adam Anderson, sosok berpakaian hitam itu pun berjalan mendekati Alice. Namun, tanpa disangka ketika sosok itu mendekat, di saat yang bersamaan tubuh Alice limbung. Beruntung sosok itu menangkap tubuh Alice dengan cepat sebelum tubuh Alice jatuh menyentuh tanah.Dipandangi Alice yang kini tampak pucat, dan kurus dari yang terakhir dilihat dengan tatapan teduh. Gerimis semakin deras menerpa, sosok itu pun menggendong Alice yang pingsan masuk ke dalam mobilnya. Kemudian mobil itu pun melaju meninggalkan area pemakaman yang sudah sunyi dan gelap....Alice membuka matanya, ia akhirnya tersadar setelah beberapa lama pingsan. Betapa terkejutnya Alice, ketika ia bangun dan men
Bab 100Rasa sesal Dua hari berlalu sejak pesawat yang ditumpangi Adam Anderson dinyatakan hilang. Tim pencairan dan juga orang-orang dari klan Anderson masih sibuk mencari keberadaan Adam. Mereka menyusuri hutan yang dicurigai sebagai tempat jatuhnya pesawat Adam. Selama dua hari pencarian, mereka belum menemukan apa pun. Alice yang mengetahui hal itu pun merasa semakin cemas. Perasaan takut semakin melingkupinya, ia takut jika dirinya akan benar-benar kehilangan Adam, pria yang merupakan ayah dari anak-anaknya. Tak mau berpangku tangan dengan perasaan gelisah yang semakin menyiksa, Alice pun nekad untuk mencari tahu sendiri informasi mengenai Adam. Dengan segala koneksi yang Alice miliki, Alice mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Adam Anderson. Alice menduga jika apa yang terjadi pada Adam adalah konspirasi seseorang. Ia tidak yakin jika apa yang terjadi dengan Adam adalah murni kecelakaan. Sama halnya seperti dirinya. Hingga hari itu pencarian keberadaan pesawat m
Bab 99 Aku mohon kembalilah padaku Sekembalinya dari liburan dengan Alice dan juga anak-anaknya, hanya selang hitungan jam berita mengenai Adam melamar Alice secara terang-terangan sudah masuk sebagai trending topik hangat di berbagai media lokal maupun mancanegara. Sebagai pewaris ketiga klan Anderson, semua gerak-gerik Adam mampu menyihir setiap orang. Berbeda dengan sebelumnya kali ini Adam bersikap tenang, atau lebih tepatnya diam. Ia membiarkan berita itu semakin menyebar luas. Bukan tanpa alasan Adam melakukannya. Ia hanya ingin seluruh dunia tahu jika ia telah jatuh cinta dan wanita yang terlanjur mencuri hatinya adalah Alice Laurine Holmes, putri sulung dari mendiang Kyle Joe Holmes. Adam tak merasa cemas jika pamornya akan menurun hanya karena pemberitaan itu, walaupun Alice masih belum memberikan jawaban pasti, namun jauh dalam hati Adam yakin jika ia bisa memiliki hati Alice, entah itu kapan. Saat Adam tengah hanyut dalam pikirannya, asisten kepercayaannya James Wright
Bab 98Will you marry me?Di ujung pertunjukkan yang masih berlangsung, ketika semua mata memandang ke atas sungai di mana cahaya berwarna-warni itu semakin terlihat meriah. Cahaya yang berkilauan penuh warna itu secara mengejutkan membentuk sebuah tulisan.ALICE, WILL YOU MARRY ME?Dengan musik romantis yang mengalun dengan indah, menambah suasana romantis yang semakin tercipta. Suara riuh dari para penonton mulai terdengar, begitu juga semua mata tampak memandang ke arah yang sama. Di mana seorang pria tampan dengan satu buket bunga di satu tangannya tampil mencuri perhatian mereka. “Ada apa ini?”“Apakah ini acara lamaran?”“Siapa pria itu? Tampan sekali!” “Sepertinya wajah pria itu tidak asing! Aku pernah melihatnya, tapi di mana?”“Kau benar, pria itu sepertinya tidak asing. Beruntung sekali wanita yang dilamarnya sekarang!”Orang-orang yang melihat dan menyaksikannya terdengar heboh membicarakan. Sedangkan sang pemilik nama wanita yang bernama Alice tampak terpaku di tempat.
Bab 97Sebuah keyakinan“Ini hebat sekali Paman Adam,” Edward dan Selena berseru girang sesampainya mereka di Disney Word, tempat liburan yang sengaja dipilih Adam untuk liburan mereka.Seperti janji Adam semalam, Adam Anderson mengajak Edward dan Selena liburan bersama. Adam sengaja mengosongkan semua jadwalnya untuk mengajak kedua anak kembarnya berlibur ke Disney Word, Orlando, masih di bagian wilayah Florida. Sekitar satu jam lebih perjalanan dari Miami, menggunakan pesawat pribadi milik Adam Anderson.Alice yang tak bisa melepas begitu saja anak-anaknya akhirnya terpaksa ikut serta dalam liburan yang sengaja direncanakan oleh Adam. Senyum dan tawa ceria tak lepas di wajah Edward dan Selena ketika menikmati semua wahana yang ada di Disney Word. Mereka berdua begitu menikmati tempat wisata terbesar yang ada di Orlando City. Seakan hari itu dapat menghapus kenangan buruk yang beberapa waktu mereka alami.“Lihatlah wajah ceria mereka, Alice. Aku rela melakukan apa pun asalkan bisa m
Bab 96 Niat tulus Beberapa hari kemudian setelah itu, Alice menjalani kehidupan seperti biasanya, sebagai seorang single parents untuk anak kembarnya. Setelah ia resmi bercerai dengan Derick Mcguels ia memutuskan untuk merawat anak-anaknya seorang diri tanpa suami, dan hari ini ia berencana berkunjung ke penjara untuk menemui seseorang. Seorang wanita paruh baya keluar bersama dengan petugas sipir. Wanita itu cukup terkejut setelah melihat siapa orang yang menjenguknya kali ini. “Kau?! Untuk apa kau kemari?! Pembunuh putriku!” maki Drew Holmes menatap nyalang Alice yang tetap bersikap tenang, meskipun wanita yang merupakan ibu tirinya mencaci makinya. “Apa kabar Ibu?” Alice menyahut dengan penuh penekanan. “Untuk apa kau kemari setelah apa yang kau lakukan kepada Sera?! Kau ingin mengejek dan menertawakanku, hah?!” Drew berkata keras penuh emosi. “Ingat umurmu sudah tak muda lagi, Ibu. Jika kau selalu bersikap seperti itu, aku ragu kau bisa bertahan hidup lebih lama di penjara i
Bab 95Kami sudah bercerai Di sebuah rumah sakit besar di Miami City, Adam membawa Alice dan putri kecilnya Selena untuk segera ditangani oleh pihak medis setelah ia berhasil menyelamatkan mereka berdua yang tenggelam bersama, saat Alice berusaha menyelamatkan Selena yang lebih dulu jatuh ke laut. Sekarang, setelah beberapa jam telah berlalu, Adam dapat bernafas lega jika Alice dan putri kecilnya Selena telah melewati masa kritisnya, nyawa mereka berdua berhasil diselamatkan. “Apa yang terjadi sebenarnya, Adam?” Derick yang baru sampai di rumah sakit pun sempat panik setelah mendengar kabar jika Alice dan anak kembarnya diculik. “Kenapa kau baru datang sekarang? Bukankah kau masih menjadi suami Alice?” Adam menyahut sinis. “Maaf, aku baru saja sampai dari London karena ada urusan penting yang harus aku lakukan di sana. Aku segera kembali setelah mendengar kabar ini,” terang Derick dengan nada penyesalan. Adam mendengus, “Wanita gila yang bernama Sera Holmes menculik Alice dan anak