Bab 76Pencarian Phillip menyembunyikan keberadaan Alice jauh dari kota Miami. Ia tahu jika kota Miami adalah kota milik Adam Anderson, alasan itulah yang membuat Phillip harus berhati-hati untuk menyembunyikan Alice. Awalnya Phillip ingin merencanakan agar Alice dikurung di tempat di mana Alice tak bisa kabur darinya, yaitu di ruangan bawah tanah di sebuah rumah pedesaan yang jauh dari kota Miami. Namun, ternyata Alice justru tak mengingat apa pun saat dirinya tersadar, dan itu membuat Phillip mengubah rencananya. Bagi Phillip dengan keadaan Alice yang sekarang sangat menguntungkan baginya. Wanita yang ia cintai sekaligus dibencinya tak mengingat apa pun tentang dirinya, bukankah hal itu sangat menguntungkan bagi Phillip Warren? Hari berikutnya keadaan Alice sudah lebih baik dari sebelumnya. Di dalam rumah itu, dijaga ketat oleh beberapa pengawal sewaan Phillip Warren dan seorang wanita paruh baya yang bertugas menjaga Alice selama ini. Mengetahui pria yang mengaku sebagai tunanga
Bab 77Tak ada hati dan perasaanDi malam yang dingin itu Alice meringkuk sendiri di dalam kamar tidurnya, ekspresi wajah cantik itu terlihat samar dalam gelap. Namun, masih tampak terlihat jika pemilik wajah cantik itu tak merasa tenang dalam tidurnya. Keningnya berkerut, bulir-bulir keringat dingin mulai keluar dari dahinya. Ia gelisah dalam tidurnya, nafasnya berat dan tak beraturan seolah ia amat tersiksa dengan keadaannya sekarang. Apakah Alice bermimpi buruk dalam tidurnya?Selama beberapa saat dalam keadaan yang demikian, Alice tampak begitu tersiksa dalam tidurnya. Hingga akhirnya ia pun terbangun, membuka kedua matanya lebar-lebar dengan tubuh yang sepenuhnya basah oleh peluh. Nafasnya tersentak selama sekian detik, ketika menyadari jika apa yang baru saja ia lihat adalah mimpi. Ia bermimpi buruk untuk pertama kali dalam tidurnya sejak kecelakaan yang menimpanya terjadi. Ya, mimpi buruk tentang tragedi kecelakaan mobil yang telah membuatnya menjadi seperti sekarang ini.Mobil
Bab 78Hasrat dan obsesiMalam berikutnya Phillip Warren kembali ke mansion Holmes, tempat di mana ia tinggal hanya bersama dengan istrinya, Sera Holmes yang tengah hamil besar. Hari ini, sepulang dari Lunox Company seperti biasanya Phillip hanya pulang sebentar sejak kecelakaan yang menimpa Alice, sang CEO baru Lunox Company itu sendiri. Melihat kesibukan suaminya yang kini jarang sekali tidur di rumah dan justru sibuk bekerja di saat ia tengah hamil besar membuat Sera merasa kesal. Sera Holmes mulai menyadari perubahan yang terjadi pada suaminya itu. Seperti malam ini, di saat weekend ia justru melihat Phillip Warren mengepak beberapa potong pakaiannya dari dalam lemari.“Kau akan pergi lagi malam ini?” Sera bertanya, ekspresi wajahnya memperlihatkan jika ia tak suka dengan sikap suaminya yang mengacuhkannya belakangan ini.“Ya, Honey. Maaf, malam ini aku harus menuju ke San Fransisco untuk urusan pekerjaan. Mungkin senin pagi aku baru kembali.” Phillip menyahut tanpa mengalihkan pa
Bab 79 Berusaha kabur Malam itu Alice merasa gelisah, ia sudah bertekad akan keluar dari rumah malam itu juga. Namun, karena penjagaan yang ketat di rumah itu membuat Alice tak bisa keluar dengan mudah. Walaupun belum maksimal, kedua kakinya sudah berfungsi dengan baik dan bisa berjalan kembali, dan tepat malam ini sebelum Phillip datang, Alice sudah mempersiapkan diri untuk kabur. Setelah mengecek situasi, Alice mengendap ke pintu belakang rumah. Dua penjaga yang berjaga di pintu depan rumah dan pelayan Marcia tak menyadari jika Alice sudah bisa berjalan, karena selama beberapa hari ini Alice memang sengaja tak menunjukkannya di depan mereka. Merasa aman Alice pun keluar dari rumah dengan langkah yang cepat. Kondisi kakinya yang belum sepenuhnya pulih membuatnya tak bisa berlari saat ini. Namun, dengan tekad yang kuat Alice tak memperdulikan itu semua. Jalanan yang gelap nan sunyi dan juga jauh dari pemukiman rumah penduduk tak menyurutkan niat Alice. Dengan langkah yang mulai ter
Bab 80Bertemu kembaliPhillip terhenyak, ia mematung saat melihat sosok tinggi dengan tatapan nyalang itu menatapnya.“Kau?? Bagaimana bisa kau ada di sini?!” Phillip hendak mengapai senjata api yang tersimpan di laci meja nakas miliknya. Namun, dengan gerakan cepat sosok itu menyambarnya dengan tendangan mematikan hingga tubuh Phillip terlempar membentur tembok di belakangnya dengan keras.“Arght!!”“Menyentuh wanitaku itu berarti kau cari mati, Phillip Warren!!” geram sosok yang ternyata adalah Adam Anderson itu marah.Dengan kemarahan yang besar Adam terus menghajar Phillip yang belum sempat melakukan perlawanan sama sekali, karena Adam menyerangnya dengan membabi buta. Hanya dalam hitungan detik Phillip yang setengah telanjang babak belur dengan kondisi yang menyedihkan. Tak puas memberikan pelajaran pada Phillip, Adam yang melihat pistol milik Phillip langsung mengambilnya, dan menodongkan tepat di kepala Phillip yang terbaring di lantai tak berdaya dengan penuh luka. “Akan k
Bab 81Back home“Hay, bagaimana kabarmu, Alice?” Adam menyapa canggung karena ini untuk pertama kalinya ia menjaga sikapnya di depan Alice.“Apakah kau yang bernama Adam Anderson? Pria yang menyelamatkanku dari Phillip Warren?” Alice bertanya memastikan.“Apa Derick yang menceritakannya padamu?” “Ya, suamiku tadi yang mengatakannya padaku.” Alice mengulas senyum pada pria tampan di depannya.Adam yang melihat untuk pertama kalinya Alice tersenyum padanya tentu membuat hatinya merasa senang. Bagi Adam senyuman Alice begitu menyejukkan. Selama ia mengenal Alice, wanita itu seperti tak merasa bahagia saat bersama dengannya. Jangankan membuat Alice tersenyum, membuat Alice bahagia sebagai wanita yang dicintai pun tidak pernah. Hal itu sangat disadari oleh Adam Anderson.“Bukankah kalian akan bercerai? Apa kau tahu itu?” Adam bertanya memancing.“Ya, aku tahu itu,” Alice menyahut dengan sikapnya yang tenang. “Aku tak tahu hubungan kita selama ini seperti apa. Tapi apa pun itu, aku ingin
Bab 82 Siapakah ayah dari Edward dan Selena? Setelah menidurkan Edward dan juga Selena, Alice kembali memastikan kedua anak kembarnya tertidur, lalu setelah itu ia mengecup lembut mereka berdua bergantian dan menatap mereka satu persatu dalam-dalam. Alice benar-benar tak menyangka jika ia sudah memiliki dua putra putri cantik dan tampan seperti Edward dan Selena. Senyum mengembang penuh damai terbit di wajah jelita Lucy yang merasa bahagia melihat pemandangan dua malaikat kecil yang tertidur pulas di ranjang mereka. “Beruntungnya aku memiliki kalian berdua sebagai anak-anakku,” Alice bermonolog. Alice merasa yakin jika suatu saat ia akan mendapatkan kembali ingatannya. Apa yang terjadi pada dirinya sejak kecelakaan itu terasa bagai mimpi buruk baginya. Perlakuan Phillip Warren yang hampir mencelakainya membuat Alice tak bisa percaya begitu saja pada orang di sekitarnya sekarang. Namun, kehadiran Adam Anderson telah membuatnya merasakan perasaan yang berbeda. Kenapa pria yang terlih
Bab 83Mansion Adam“Ini semua bukti-bukti yang telah Nyonya lakukan, seperti apa yang ada minta, Tuan.” James memberikan sebuah dokumen pada Adam yang menunggunya di ruang kerja.Adam melihat satu persatu file yang diberikan James padanya dengan pandangan menyempit. Wajah tampan yang selalu tanpa ekspresi itu terlihat serius ketika melihat apa yang tertera di kertas yang dipegangnya. “Sudah kuduga dia memang dalang dari kekacauan ini. Wanita itu sepertinya tak pernah jera!” desis Adam mengalihkan pandangannya pada James yang masih berdiri dengan setia seolah menunggu perintah dari sang penguasa. “Kau tahu apa yang harus kau lakukan, James. Kali ini bermainlah dengan cantik. Aku pastikan akan memberikan wanita itu hukuman yang akan membuatnya benar-benar jera!” perintah Adam.“Lalu jika Tuan Jimmy Lewis tahu, pasti beliau tidak akan tinggal diam, Tuan,” James berpendapat.“Kau tahu betul jika aku tidak takut sama sekali dengan yang akan pria itu lakukan. Sebelum dia melakukan perlawa