Bab 50Cinta tanpa syaratLondonHari itu Derick menemani Alice memeriksakan kandungannya, dan melakukan USG untuk pertama kalinya. Usia kandungan Alice yang sudah cukup untuk bisa melihat jenis kelamin bayi, dan momen ini menjadi momen paling mendebarkan untuk Alice, begitu juga sama dengan Derick. Walaupun anak yang dikandung istrinya saat ini, bukanlah dari benihnya akan tetapi Derick sudah menganggap anak itu adalah miliknya, sama halnya dengan Alice yang kini sepenuhnya telah menjadi milik Derick Mcguels.“Selamat Tuan, Nyonya. Jenis kelamin bayi kalian adalah laki-laki dan perempuan.” Sang dokter menjelaskan dengan senyuman cerahnya sembari satu tangannya mengarahkan alat pemindai di perut Alice yang terbuka.“A-apa? Laki-laki perempuan? Apa maksudnya itu, Dokter?” Derick terlihat bingung dengan penjelasan dokter pada dirinya dan Alice yang juga merasakan hal yang sama dengannya.“Ya, laki-laki dan perempuan. Lihatlah ini, bayi kalian kembar.” Sang dokter menunjuk jarinya ke lay
Bab 51 Waktu yang tepat untuk kembali 4 tahun kemudian London Seorang wanita cantik berpenampilan menarik tampak menggandeng dua anak kecil berusia kurang lebih empat tahun di pusat perbelanjaan. Mereka bertiga begitu menikmati suasana pusat perbelanjaan yang ramai. Penampilan ketiganya yang menarik mampu menyihir setiap mata yang melihatnya. Banyak orang yang terpesona pada ketiganya. Bagaimana tidak, penampilan sang wanita yang cantik bak seorang artis ternama berjalan bergandengan tangan dengan dua anak laki-laki dan perempuan yang menggemaskan. Dan, oh tidak! Mereka baru menyadari jika dua anak yang berjalan berdampingan itu adalah anak kembar identik! Sungguh pemandangan langka, sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Wajah mereka yang imut sukses menyihir banyak orang yang melihatnya. Lalu siapakah wanita muda berwajah jelita yang berjalan di samping mereka? Apakah itu kakak dari si kembar, saudaranya? atau justru ibunya? Astaga, yang benar saja jika wanita muda itu a
Bab 52Jagalah hatimu untukkuAlice baru saja selesai memeriksa kamar Edward dan juga Selena. Setelah memastikan jika mereka berdua sudah tertidur, Alice kembali ke kamarnya sendiri, dan Alice mendapati Derick sudah terbaring tak seperti biasanya. Melihat Derick seperti itu membuat Alice merasakan perasaan bersalah, apakah keputusannya untuk kembali adalah sebuah kesalahan? Alice merasakan delima, karena di satu sisi perasaan Derick dipertaruhkan nanti. Meskipun sejak awal Derick sudah tahu jika Alice suatu saat akan kembali ke kota kelahirannya di Miami, akan tetapi tetap saja Derick akan terasa berat harus melepas Alice kembali ke kota di mana klan Anderson berkuasa. Alice meyakinkan Derick jika tujuannya bukanlah Adam Anderson, namun untuk memberikan hukuman pada para pengkhianat dan juga pembunuh ayahnya.“Derick, apakah kau sudah tertidur?” Alice mencoba memastikan dengan bertanya lirih pada pria yang sudah menjadi suaminya selama hampir lima tahun.Tak ada jawaban, Alice yakin
Bab 53Penyesalan AdamSeorang pria gagah berpenampilan maskulin berjalan dengan penuh wibawa di sebuah ruangan vip sebuah rumah sakit ternama di kota Miami. Langkahnya yang kokoh berhenti saat pria itu membuka pintu, dan terlihat seorang pria tua terbaring di ranjang pasien dengan cukup banyak alat penunjang kehidupan di tubuh pria tua yang tampak menyedihkan. Seakan tahu kedatangan seseorang, pria tua yang bernama George Anderson itu membuka kedua matanya.“Kau sudah datang, Adam?” George Anderson berkata lirih.“Ya,” pria gagah yang ternyata adalah Adam Anderson itu menyahut singkat tanpa ekspresi.“Mendekatlah, aku ingin bicara padamu,” perintah George Anderson, suaranya lebih mirip seperti bisikan.Sedikit merasa enggan Adam menuruti apa yang sang kakek perintahkan padanya. Adam duduk di sebelah ranjang di mana George Anderson terbaring.“Sebelum aku mati, berikanlah aku seorang cicit. Aku ingin memastikan klan Anderson terus ada dan berkuasa di kota ini.” Adam tersenyum sinis,
Bab 54Go backHari ini adalah hari yang mendebarkan bagi Alice Laurine Holmes yang sudah hampir lima tahun menggunakan nama marga suaminya dengan Alice Laurine Mcguels. Bagaimana tidak, tepat di hari ini ia dan seluruh keluarga barunya kembali ke Miami, kota yang pernah Alice tinggalkan saat dirinya merasa sangat putus asa dengan hidupnya. Namun, tidak dengan sekarang, Alice yang kini berbeda dari Alice yang dulu. Ia bermetamorfosis menjadi Alice yang jauh lebih matang, dan yang pasti tidak mudah ditindas seperti dahulu. Kini waktunya pembalasan. Ya, sudah waktunya ia harus membuat pembunuh ayahnya dan orang-orang yang telah mengambil haknya merasakan apa itu sebuah hukuman. Sudah lebih dari cukup Alice memberikan waktu mereka untuk bersenang-senang. Ia akan memberikan kejutan yang pada ibu tiri dan saudara tirinya, kejutan yang besar.“Apa ini benar kota asal Mom dan Dad?” Edward bertanya menatap takjub pemandangan luar dari dalam mobil ketika perjalanan dari bandara.“Ya, ini kota
Bab 55PertemuanBeberapa malam berikutnya.“Kau sudah siap, Honey?” Derick memastikan Alice sudah bersiap untuk mendampinginya hadir di sebuah acara pesta.“Ya, sedikit lagi.” Alice memperbaiki riasan rambut panjang warna merahnya yang kini sengaja di buat curly, menyesuaikan model gaun warna gold yang ia pakai sekarang.Derick terpana sejenak di ambang pintu kamar saat melihat penampilan sempurna istrinya yang seolah tanpa cela. “Kenapa kau diam? Apa penampilanku buruk?” Alice memalingkan wajahnya ke arah Derick yang terpaku menatapnya.Derick menggeleng, pandangannya masih tak bisa lepas dari seorang wanita yang baginya lebih mirip seperti dewi di matanya.“Sepertinya aku salah mengambil keputusan, seharusnya aku tak mengajakmu untuk mendampingiku menghadiri acara malam ini.” Tatapan Derick seolah tak berkedip saat melihat Alice dalam balutan gaun yang menampilkan lekuk bentuk tubuh ramping istrinya yang berisi.“Apa??” Mendengar pernyataan Derick tentu saja membuat Alice merasa b
Bab 56Terkhianati“Apa kau bilang?! Suami??!” Netra tajam Adam membelalak lebar seketika, saat sepupunya mengatakan hal itu dengan sangat lantang.“Apa kau pikir, aku akan semudah itu percaya pada omong kosongmu itu?!” sambung Adam kembali, tatapannya tajam dan menusuk.“Dia memang suamiku, Tuan Anderson. Jadi bisakah Anda bersikap lebih hormat sedikit dengan wanita yang sudah bersuami?” sindir Alice tajam.Bagai ditampar keras oleh kenyataan, Adam melepaskan genggaman tangannya pada Alice secara spontan.“Kau sudah menikah dengan Derick Mcguels?” Sekali lagi Adam bertanya memastikan, kali ini suaranya terdengar lemah masih tak percaya dengan kenyataan.“Ya, kami sudah menikah. Tidak perlu aku menjelaskannya pada Anda secara gamblang bukan, Tuan Anderson?” Alice menyahut dingin.Adam terpaku sejenak, sedetik kemudian ia mendengus seraya tersenyum sinis, ada gurat kekecewaan di ekspresi wajahnya, walaupun tak kentara akan tetapi Alice dapat melihatnya. Setelah itu Adam melemparkan ta
Bab 57Waktunya pembalasanKepulangan Alice ke Miami kembali bukanlah tanpa alasan, meskipun ia harus menerima resiko buruk untuk bertemu Adam Anderson kembali. Saat ini Alice hanya ingin fokus dengan satu tujuan, yaitu merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya dan memberikan hukuman pada mereka yang telah menyakitinya di masa lalu. Namun, keadaan Alice berbeda dengan yang dahulu. Alice harus lebih berhati-hati bertindak karena ia tak sendiri lagi sekarang, ada dua anaknya yang harus dijaga. Ia tak mau orang yang membencinya akan sampai menyakiti anak-anaknya nanti.Dan hari itu, setelah sekian tahun Alice mengunjungi perusahaan ayahnya kembali, Lunox Company. Kedatangan Alice di perusahaan tentu menarik perhatian para pekerja di sana. Penampilan Alice yang cantik dan menawan tentu membuat terpesona semua orang di sana. Dengan langkahnya yang anggun Alice berjalan ke ruang CEO, di mana kini sang CEO yang menjabat di Lunox Company adalah Phillip Warren, suami dari Sera Holme