Share

Bab 93

Penulis: Aina D
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Om,” panggil Dinara ragu-ragu. “Apa Om ke Alea juga kayak gini?” tanyanya sebelum Aris merespon panggilannya.

Aris mematung sebelum kemudian memasang wajah kesalnya. Pertanyaan seperti ini bukan pertanyaan pertama Dinara, gadis itu bahkan sudah menanyakannya sesaat setelah menyerah pasrah di bawah kungkungan tubuh Aris.

“Jangan melompat pagar, Sayang.” Aris membelai pipinya. “Nikmati saja apa yang seharusnya Nara nikmati.”

Sebuah jawaban yang tentu saja belum benar-benar bisa dianggap sebagai jawaban oleh Dinara.

***

“Jangan berjalan semaunya tanpa pakaian, Om!” pekik Dinara ketika mendapati Aris keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju walk in closet tanpa satu pun penutup tubuh.

“Sepertinya mereka lupa naruh handuk di kamar mandi, Nara. Om nggak ketemu handuk di dalam kecuali handuk Nara yang ada gambar bonekanya itu.”

Dinara mengeryitkan kening sesaat, mengingat kembali handuk putih bergambar hello kitty yang waktu itu dipakai Aris dan ia menertawakannya sepanjang hari.

“Iya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (24)
goodnovel comment avatar
Deden Yadi
seru banget pokoknya
goodnovel comment avatar
Isabella
dinara selalu curiga Aris nelfon sama alea karena kenyataanya Aris juga begitu
goodnovel comment avatar
Aina D
udah tercandu canduu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 94

    “Omelet lagi, Om?” Aris tengah menyibukkan diri di dapur ketika Dinara datang menghampiri.“Ck! Pakai pakaian yang bener, Nara!” Aris mendelik sekilas sebelum kembali memunggungi Dinara dan menyibukkan diri dengan alat masak di tangannya.Dinara menunduk, memperhatikan pakaian yang dikenakannya. Setelan kaos ketat dengan hot pants yang memang menjadi pakaiannya sehari-hari. Akan tetapi, belakangan ini sejak ia dan Aris benar-benar terlibat hubungan sebagai sepasang suami istri, ia selalu mendapatkan protes dari Aris menganai pakaian rumahnya ini.“Nyaman pakai ini, Om. Lagian baju rumahan Nara dari dulu emang seperti ini.”Aris kembali menoleh, tetapi aroma omelet yang sedang dibuatnya membuat pria itu lebih memilih berkonsentrasi pada kompor listrik di hadapannya. Dinara menatap punggung lebar Aris, kaos putih berpadu dengan celana pendek berwarna biru yang dikenakan Aris membuat otot-otot lengan dan kaki Aris terlihat begitu menarik. Buru-buru Dinara menggeleng ketika pikirannya den

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 95

    Sayangnya, meski ia dengan gampang bisa menebak sampai di mana hubungan Aris dan Dinara sekarang, tetapi Aris juga sangat nampak memperlihatkan hal itu di depannya. Ia memang sudah saling berjanji untuk kembali berteman, seperti hubungan mereka sebelum menjalin asmara, tetapi jejak-jejak kebersamaan itu masih sering membayangi Alea, meski mungkin Aris sudah melupakan itu.Alea masih ingat bagaimana ketika itu Aris memintanya menemani ke sebuah pusat perbelanjaan, hanya untuk meminta tolong padanya memilihkan beberapa pakaian untuk Dinara.---“Mataku sepet ngeliat baju-baju rumah Nara, Lea. Kaos ketat dan hot pants melulu. Padahal di rumah ada pekerja-pekerja laki-laki. Tolong kamu pilihin baju-baju harian yang lebih sopan.” Begitu permintaan Aris waktu itu saat meminta Alea menemaninya.“Tapi aku nggak tau selera Nara.” Alea beralasan.“Pilihin aja, Nara pasti suka seleramu.”“Mas Aris tau dari mana?”“Nebak aja. Kayaknya selera kalian sama, sih. Atau setidaknya ada kesamaan. Lagian

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 96

    “Lagi ngantar Mbak Alea.”Kalimat Pras terus terngiang di telinga Dinara. Dua manusia yang pernah dan bahkan mungkin masih saling cinta, masih bertemu setiap hari saja Dinara kadang pusing memikirkan bagaimana interaksi Aris dan Alea. Aris sering meminta izin ke ruang kerjanya saja setelah menyelimuti tubuhnya sudah membuat pikiran Dinara tak karuan. Lalu sore ini ia mendengar kabar bahwa Aris sedang mengantar mantan kekasihnya.Dinara menelan ludahnya kasar. Apa ia sedang cemburu? Ah, ia bahkan tak mengerti seperti apa rasa cemburu itu. Apa ia sudah jatuh cinta pada pria dewasa itu? Rasanya ia pun tak pernah membayangkan akan jatuh cinta pada Aris yang selama ini hanya dianggapnya sebagai pengganti Papinya. Lalu mengapa ia segelisah ini? Bahkan berkali-kali meminta pada Pras untuk lebih cepat lagi melajukan kendaraannya.Sebuah perintah yang terlontar darinya pada Pras beberapa saat yang lalu bahkan tak terbayangkan oleh Dinara. Sebab ia dengan spontan meminta Pras menyusul Aris ke r

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 97

    Ciuman ringan itu mendarat di kening Dinara. Tentu saja pria di balik kemudi itu yang melakukannya.“Kenapa ke sini? Seminarnya selesai lebih cepat?”Dinara menatap bingung, tetapi ia juga memiliki hal yang ingin ditanyakannya.“Kenapa Om Aris nggak balas pesan Nara?”Aris meraih ponselnya di atas dashboard. “Nih! Kehabisan beterai tadi. Emang Nara kirim pesan apa?”Kekesalan makin menguasai gadis itu. “Kenapa suruh Pras yang jemputin?”“Biar Pras yang nungguin di sana, Om nggak suka nunggu lama di parkiran kampusmu. Apalagi kalo ketemu sama anak ingusan yang waktu itu berani nyiumin Nara di kampus.”“Karena Om mau anter Alea, kan?”Aris menoleh ke arah rumah Alea, gadis itu masih berdiri di sana menunggu kendaraan tamunya meninggalkan pekarangan rumah orang tuanya.“Iya. Om ada utang penjelasan ke ayahnya.” Aris mulai melajukan kendaraannya meninggalkan rumah Alea.Hening menguasai keduanya beberapa saat, hingga Aris meraih tangan kanan Dinara dan membawa tangan mulus itu ke depan hi

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 98

    “Pakai baju apaan itu, Nara!” Aris menyipitkan mata melihat kaos ketat dan hot pants yang lagi-lagi menjadi pilihan Dinara pagi ini.“Ya baju Nara, Om.” Dinara menjawab santai, berhenti sesaat menatap omelet di piring Aris. “Omelet lagi, Om?” tanyanya sambil menari kursi makan di sebelah Aris.“Om lagi nggak bahas omelet. Itu. kenapa pakai baju itu lagi! Bukannya Om sudah beliin baju rumah berapa lusin.” Kali ini suara Aris meninggi.“Enak aja makai beginian, Om.” Dinara menarik piring, sajian di meja makan begitu menggoda seleranya, kecuali omelet di hadapan Aris tentu saja.“Balik ke kamar! Jangan muncul di meja makan sebelum pakaianmu dibenerin!” Aris menarik kembali piring Dinara yang memang masih kosong.“Nara lapar, Om!”“Ganti bajunya! Jangan muncul di depan Om dengan pakaian seperti ini!” Aris menunjuk tepat di dada Dinara yang membusung terbungkus kaos ketat.Menyadari bahwa bentakan dan permintaan Aris bukan main-main, Dinara berdiri dengan kasar, menghentakkan kakinya di la

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 99

    Aris menelan ludahnya, menggenggam erat ponsel Dinara seolah hendak menghancurkannya sebelum meraih semua pakaian pilihan Alea yang sudah tersusun rapi, mengambil semuanya lalu membuangnya ke keranjang sampah di sudut ruangan.“Lupakan semua pakaian pilihan Alea! Pilih pakaianmu sendiri yang sesuai dengan inginku! Jangan pakai pakaian-pakaian minimu ini! Kalo Nara nggak punya pakaian lain, tak usah memakai pakaian apa pun hingga Nara mengganti semua pakaian rumah Nara!”Aris melangkah lebar ke arah pintu.“Satu lagi! Aku nggak mau liat kamu hubungi Kenzo lagi! Tanyakan langsung padaku jika ada yang ingin kamu tanyakan! Bukan nanya ke bocah ingusan yang jelas-jelas masih menyukaimu itu!” serunya sebelum berlalu dan beberapa detik selanjutnya Dinara mendengar suara pintu ditutup dengann kasar.Dinara menelan ludahnya, matanya berkabut ketika menyadari kemarahan Aris. Kemarahan yang dulu sering dilihatnya ketika ia melakukan hal-hal nakal yang membuat Aris harus turun tangan, kemarahan y

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 100

    Dinara memperhatikan tubuhnya dari pantulan cermin, pakaian rumahan yang dikenakannya terasa begitu aneh di tubuhnya. Ia lalu menyisir rambutnya dengan rapi lalu duduk di sofa menonton drama korea terbaru dengan beberapa bungkus kripik kentang menemani. Ia memang memilih pulang lebih awal hari ini, melewatkan meeting sore dengan tim mahasiswa yang khusus ke Jepang dengan alasan sakit.Alasan yang tentu saja tak mengada-ada, sebab ia kini duduk di sofa sambil memijit kakinya yang terasa pegal, di bagian tumitnya bahkan agak sedikit lecet akibat gesekan high heels setelah berjam-jam ia dan Novi memutari sebuah pusat perbelanjaan untuk menemukan pakaian pengganti yang dimaksud Aris.Ternyata tak semudah itu ia melakukannya meski sudah mengajak Novi menemani. Dinara baru menyadari bahwa selama ini ia tak pernah memilih pakaiannya sendiri, semua sudah tersedia dan kemungkinan semuanya adalah pilihan Maminya yang sepertinya memang sudah sangat mengerti selera berpakaiannya. Maka ketika ia b

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 101

    “Hei kalian! Main mesra aja kayaknya.” Sebuah suara menyapa Aris dan Alea, membuat keduanya saling menatap sesaat sebelum Alea membantah dengan mengatakan bahwa hubungan mereka sudah berakhir. Malam ini Aris dan Alea memang sedang memenuhi undangan makan malam salah satu rekan kerja mereka di salah satu stasiun TV swasta dulu, pekerjaan yang ditekuni Aris sebelum dipaksa untuk memegang kekuasaan di Tulip, pekerjaan seni yang mempertemukannya dengan Alea lalu keduanya saling jatuh cinta sebelum akhirnya semua buyar setelah pernikahan Aris dan Dinara. Meja-meja di sebuah kafe sudah tertata rapi, sebuah kue ulang tahun juga sudah ada di tengah-tengah meja karena hari ini mereka memang menghadiri undangan makan malam dalam rangka ulang tahun mantan rekan kerja mereka. Susana akrab begitu terasa kental malam ini, apalagi semua yang ada di sana mengomentari hubungan Alea dan Aris setelah keduanya mengaku sudah berakhir dan Aris pun sudah menikah. Komentar-komentar nyeleneh yang sesekali m

Bab terbaru

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 139

    “Mana ada dokter yang begitu, Om.”“Huhh! Tapi empat puluh hari itu lama, Naraaa! Gimana nasib Om coba?”Dinara mencibir. “Dih! Biasanya juga banyak ide banyak cara banyak ....” Kalimat Dinara tak selesai, karena pria yang sedang digodanya itu kini menarik tangannya dengan sedikit paksaan.“Ikut Om!”“Ke mana?”“Kamar mandi.”“Hah?!”“Tanggung jawab, Nara! Kamu bikin Om jadi kepikiran banyak ide banyak cara.”“Ck!”“Nara ....” Aris kembali memanggil.“Hmm.”“Kalo kata Mama mata cokelat ini dari ibu kandung Om, sekarang Nara tau kan dari mana nakal dan liarnya Om?”Dinara menautkan alis.“Kayaknya itu warisan dari laki-laki nakal dan liar yang sudah membuat Om terlahir ke dunia.”Ada nada getir dari suara Aris, dan Dinara yang memilih untuk segera menetralkan suasana.“Tapi ... kayaknya Nara harus berterima kasih ke orang itu, Om.” Dinara menghampiri lebih dekat. “Karena Nara suka Om Aris yang nakal dan liar seperti ini,” bisiknya lagi.Aris menggigit bibirnya, kegetiran itu sudah berl

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 138

    Sambil mengenggam selembar foto di tangan kirinya, Aris menggenggam surat itu dengan tangan kanannya lalu mulai membaca.-Aris anakku, wanita cantik di foto ini adalah ibu kandungmu, Nak. Namanya Cecilia, jangan tanyakan mengapa Mama bisa menemukan identitasnya, Papamu melakukan semua itu ketika menyadari betapa Mama menyayangi Aris seperti Mama menyayangi Aldo. Sekarang Aris tahu kan dari mata bola mata cokelat Aris? Ya, itu dari garis keturunan ibumu, Nak.Jika Aris membaca surat ini, itu artinya Mama sudah tak ada lagi di dunia. Mama sengaja hanya memberikan selembar foto ini untuk Aris, tanpa menyertakan keterangan apa pun tentang Cecilia, karena Mama dan ibumu sudah saling berjanji saat kami bertemu.Cecilia meminta agar kamu tak mencarinya, Nak. Bukan karena dia tak menyayangi Aris, tetapi karena ia tahu bahwa Aris sudah menemukan keluarga yang jauh lebih berarti dari pada hanya sekadar ikatan darah. Ibumu sudah memiliki keluarga dan bahagia dengan keluarga barunya, sedan

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 137

    “Ulangi sekali lagi, Dok.”“Ini alatnya mungkin rusak.”“Coba di bagian yang ini, Dok.”Hanya suara perintah Aris yang terus menerus terdengar di ruang USG sebuah rumah sakit internasional dengan tenaga dokter kelas atas. Dokter wanita yang memeriksa Dinara bahkan harus sesekali menyeka peluhnya ketika mendapati tatapan mematikan Aris.“Ini sudah dicoba berkali-kali, dan kondisi bayinya memang sedang memeluk lutut.” Dokter dengan name tag Rindy itu kembali menjelaskan sambil mengusap kening.Permintaan kliennya kali ini cukup membuatnya repot. Hasil USG harus memperlihatkan jenis kelamin sang bayi, sementara posisi bayi yang terlihat di layar tak menampakkan jenis kelaminnya.“Nggak baik buat Ibunya kalo terlalu lama bersentuhan dengan alat-alat ini.” Sang dokter masih berusaha mengingatkan klien VVIP yang sangat sulit untuk dikendalikan itu.“Tapi aku mau tau jenis kelamin anakku, Dokter Rindyyy!” Aris mendelik menatap papan nama wanita berjubah putih itu.Sayangnya, tatapan tajam Ar

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 136

    Rambut Aris yang masih basah namun sudah tersusun rapi sedikit mengganggu Dinara. Jika saja tak sedang mengibarkan bendera perang, ia tentu sudah akan mengacak-acak kembali rambut pria itu.“Masih marah?” Tanpa sungkan Aris duduk di sofa di samping Dinara. “Padahal omelet buatanku sudah dihabisin.” Aris masih menggumam menatap piring kosong di atas meja.“Omeletnya nggak enak.”“Oiya? Nggak enak aja ludes gitu.” Aris terkekeh.“Ck! Nanti Nara bayar omeletnya!”Aris terkekeh, menempelkan punggungnya di sofa tanpa melepaskan pandangan matanya dari Dinara.“Seksi ...,” gumamnya. “Om rasanya pengen gigit kamu, Nara. Udah belum merajuknya?”Merasa kemarahannya sama sekali tak berarti bagi Aris, Dinara menoleh dengan tatapan tajam.“Keluar dari kamar Nara, Om. Nara mual cium parfum Om Aris.”Akan tetapi, Aris justru semakin tertawa lebar. “Jangan memutarbalikkan fakta Nara sayang. Bukannya tiap malam Nara tidur meluk kaos Om?”Blush! Pipi Dinara merona merah. Beberapa malam ini ia memang ti

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 135

    “Maaf ...,” ucap Pras sesaat setelah melepaskan bibirnya dari Alea. Gadis itu hanya menatap pasrah. Dari sekian banyak interaksinya dengan Pras, ini adalah untuk pertama kalinya Pras melakukan hal seekstrem ini padanya.Dada Aris bergerak naik turun sepeninggal Pras dan Alea. Ciuman sepasang kekasih itu ternyata mempengaruhinya dengan begitu kuat. Ia masih bisa melihat Alea meliriknya sekilas tadi. Dulu ciuman seperti itu sudah menjadi kebiasaannya dengan Alea setiap hari, maka Aris dengan jelas-jelas merindukan itu. Pria itu menyugar kasar rambutnya. Hanya Dinara yang bisa membuat gejolak di dadanya ini berhenti, tapi bagaimana ia bisa membujuk wanita hamil yang masih marah padanya itu?***Oma Lili kini sudah berada di rumah. Kondisi Dinara yang tengah hamil tak memungkinkan wanita itu setiap hari bolak balik ke rumah sakit, maka Aris memutuskan Oma Lili-lah yang kembali ke rumah dengan semua peralatan medis yang masih melekat di tubuh wanita renta itu. Sejak Oma Lili kembali ke rum

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 134

    “Ini perbuatan salah satu penggilamu.”Aris menyipitkan mata memperhatikan beberapa berkas yang disodorkan Alea di atas meja kerjanya.“Dokter Oki?” gumam Aris.“Ya. Dia yang mengirim foto-foto itu ke Nara. Belakangan ini dokter Oki mengirim orang untuk mengikutimu, lalu membidik momen-momen seperti yang ada di foto yang dilhat Nara.”Aris menghela napas berat. Ia bukan tak mencurigai dokter kepercayaan ibu angkatnya itu, tetapi kedekatan dan jasa dokter Oki pada keluarga Oma Lili selama ini juga tak bisa diabaikannya begitu saja.“Oke, makasih atas kerja kerasmu, Alea.” Aris mengangguk pada gadis cantik di depannya. “Ehhh! Tapi tunggu! Bukannya aku nyuruh Pras untuk menyelidiki ini? Kenapa kamu yang melaporkan?” Mata Aris beralih menatap sosok pria yang lebih memilih berdiri mengambil jarak beberapa meter dari meja kerjanya.“Kamu udah ngasih beban pekerjaan terlalu banyak ke Pras, Mas. Dia nggak bisa memiliki kehidupannya sendiri dengan tanggung jawab yang Mas Aris bebankan, padahal

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 133

    Terbangun dengan Aris di sampingnya, Dinara tersenyum mendapati pria yang semalaman mengingkari janjinya untuk tak membuatnya kelelahan itu masih tertidur lelap. Jemari Dinara bergerak, mengelus pelan rahang Aris yang terasa kasar oleh rambut rambut halus yang tumbuh di sana.“Morning, Wife.” Aris menggeliat, mengubah posisi tidurnya lalu kembali melingkarkan lengannya memeluk Dinara.“Nara lapar, Om. Pengen makan omelet.”Mata Aris membuka malas. “Om masih ngantuk, Nara. Kamu sih semalaman udah bikin Om kelelahan.”Dinara meraih bantal, lalu memukul kepala Aris dengan kesal. “Om tuh yang keterlaluan!”Aris tertawa. “Ntar malam lagi, ya.” Tangannya mengelus perut Dinara. “Senang ditengokin Daddy kan, Nak?” Bujukin Mommy ya biar diizinin sering sering nengokin kamu.”“Nggak! Nara mau konsultasi ke dokter kandungan dulu, Om.”“Ya udah, nanti

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 132

    “Ris.” Dinara sudah keluar dari ruang VVIP di mana Oma Lili dirawat ketika Aris masih di dalam. Beberapa menit yang lalu, Dinara mengeluh mual dan kesemutan di sana sehingga Aris memutuskan untuk membawa wanita hamil itu untuk pulang.Aris menaikkan alisnya, menunggu dokter Oki kembali bicara.“Kamu yakin mau bawa Oma pulang?”“Ya. Aku dan Nara nggak bisa selalu berada di sini. Kondisi Nara juga lagi hamil dan kamu liat sendiri dia masih sering mual seperti tadi. Akan lebih baik jika Oma di rumah saja, Nara bisa punya waktu lebih banyak bersama Oma.”Dokter Oki mengangguk angguk. “Aku akan mengurusnya.”“Oke, makasih.” Aris menepuk pundak dokter Oki, tetapi baru saja hendak melepas tangannya dari pundak dokter Oki, Aris menghentikan langkah ketika wanita itu menahan punggung tangannya di sana.“Oma Lili mungkin tak akan bertahan lama lagi, Ris. Organ organ vitalnya sudah sanga

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 131

    Menghadapi sosok renta yang ternyata masih terbaring seperti sebelumnya di atas ranjang rumah sakit, Aris terlihat kesal menatap dokter Oki.“Aku nggak bohong, tadi Oma merespon.” Dokter Oki yang seolah tahu kekesalan Aris, menjelaskan tanpa ditanya.“Dokter gadungan.” Meski hanya menggumam, tetapi suara Aris bisa terdengar jelas oleh dokter Oki dan Dinara.Bugh!Aris hanya meringis ketika dokter Oki meninju lengannya. “Jangan bicara sembarangan! Kurasa kamu tahu mengapa Oma Lili bertahun-tahun menggajiku sebagai dokter pribadinya. Karena beliau tak pernah salah menilai orang, kecuali ....”Aris menggerakkan alisnya naik, menoleh pada dokter Oki yang bicara padanya dengan suara yang sangat pelan.“Kecuali salah menilai anak angkatnya.” Dokter Oki lanjut bicara.Dokter Oki memang sudah bertahun-tahun menjadi dokter keluarga Oma Lili. Wanita yang usianya hanya terpaut beberapa tahun di baw

DMCA.com Protection Status