Share

Bab 24

Pagi itu, Luna bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan bekal sehat. Ia tahu betapa pentingnya asupan gizi untuk bayinya, meskipun setiap pagi ia harus berjuang melawan rasa mual yang tak kunjung reda. Sambil memotong buah dan memasukkan sayur-sayuran ke dalam bekalnya, Luna merenung. Kadang-kadang ia merasa iri saat melihat ibu hamil lain yang diantar dan dibantu suaminya, diberi perhatian lebih. Namun, Luna sadar, ia harus kuat untuk bayinya.

Saat tiba di kantor, Luna segera menyadari tatapan sinis dari rekan-rekannya. Mereka tak berusaha menyembunyikan pandangan aneh yang tertuju padanya. Sebagian besar dari mereka menganggapnya mendapat posisi istimewa yang memudahkan kerjanya, membuat iri banyak orang di kantor. Tak hanya itu, gosip tentang kehamilannya juga mulai menyebar. Beberapa karyawan bahkan menuding bahwa ia hamil di luar nikah. Luna hanya bisa menahan diri, mencoba tidak terganggu oleh rumor yang semakin liar.

Di sela-sela bekerja, tiba-tiba Sinta, rekan yang ker
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status