Share

Bab 0045

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-25 23:51:36
POV Amira

“Sudah siap semuanya, Na?” tanyaku usai salat Ashar.Kuminta Nana untuk melanjutkan keperjakaan yang tinggal sedikit lagi, mengemas nasi ke dalam kotaknya.

“Sudah dong, Mbak. Tinggal kita tunggu jemputan dari Bu Wongso.” Perempuan berwajah manis itu menjawab tanpa menolak ke arahku. Tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0046

    Aku yang baru pulang dari belanja sayur menatap wajah asing di depanku dengan berbagai pertanyaan. Namun, sebisa mungkin aku menyambutnya dengan ramah. “Ada yang bisa saya bantu, Mbak?” Aku menatap tamu yang tidak diundang itu dengan penuh selidik. Takut-takut ia suruhan seseorang. Bukan merasa sok

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0047

    Dari jarak jauh aku melihat Santi dituding-tuding oleh seorang perempuan di depan SPBU. Entah apa yang diucapkan wanita asing itu, tapi yang pasti Santi terlihat menunduk, tidak berani menatap lawannya maupun ke sekeliling. Mungkin saat ini ia sudah kehilangan muka, karena dipermalukan di depan umum

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0048

    Di rumah, sedang sibuk-sibuknya hari ini. Banyak orang yang membantu mempersiapkan pembuatan nasi kotak untuk acara aqiqahan anaknya Ajeng. Kami semua sibuk, karena mengolah berbagai macam menu, sesuai permintaan ibu mertuanya Ajeng.Aku yang baru selesai membuat rendang daging kambing istirahat sej

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0049

    “Belum puas kamu mencari masalah dengannya aku, Mir? Tidak ada bosan- bosannya kamu mengusik urusan pribadiku. Apa sih maumu, brengsek?” Jari telunjuk Santi mengarah tepat ke wajahku. Tentu aku tersentak kaget. “Wong edan songko ngendi kui, Nduk?” Bibi yang ada di belakangku berbisik.(Orang gila d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0050

    “Mbak Amira?” Aku menoleh ke arah sumber suara. Ternyata Ajeng sudah berada di belakangku. Ia menyambutku dengan pelukan hangat. Lalu bercipika-cipiki dengan Nana yang ada di sebelahku. “Terima kasih sudah datang, Mbak. Aku senang sekali Mbak Amira bisa hadir. Tadi sempat khawatir Mbak Amira nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0051

    POV TamaAmira? Benarkah itu Amira? Aku berkedip, lalu membuka mata kembali. Menyakinkan diri bahwa mata ini ini tidak salah melihat. Dan memang benar, itu Amira. Suaranya, senyumnya, cara jalannya semua memang Amira. Bagaimana bisa dia ada di sini? Siapa yang mengundangnya? Sial! Kecantikan Amira

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0052

    POV 3“Kenapa pulang-pulang dengan marah nggak jelas begitu, San? Habis ketemu setan di mana?” Mumun menegur anaknya yang membanting tas dengan kasar.Mumun menatap anak sulungnya yang jarang pulang ke rumah itu dengan seksama. “Sudah berhari-hari nggak pulang, sekalinya pulang manyun, banting-bant

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0053

    “De, kemarin waktu lewat depan kontrakan Lilik, kok, rame orang. Kira-kira ada apa, ya? Ada dia melahirkan? Atau malah nikahan?” tanya Mbak Mayang yang baru saja datang dan menjatuhkan bobot tubuhnya di atas sofa. Aku yang sedang mengupas buah mangga pun mendongak, menatapnya dengan serius.“Ya, nd

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status