Share

[51]

Author: qeynov
last update Last Updated: 2025-02-25 10:22:24
Brak!!

Rega memutar tubuhnya. "Si Anjing!" Ia mengumpat keras.

Kesialan benar-benar menyapa malamnya. Seharusnya ia menuruti perkataan orang tuanya untuk tidak ikut campur dalam urusan orang lain. Mengabaikan Meyselin yang berusaha menaiki pembatas jalan, karena setelah melompatnya Meyselin, tubuhnya digelandang menuju kantor polisi terdekat.

"Emang bangsat mantan lo, Bos!" Sembur Rega melemparkan kunci mobilnya ke atas meja. Ia baru saja dibebaskan. Beruntung orang tuanya memiliki kekuasaan, jika tidak ia akan mendekam dibalik jeruji karena dituduh membunuh anak orang.

Meyselin— nyawa gadis itu katanya tak bisa diselamatkan. Dia menghembuskan napasnya saat perjalanan menuju rumah sakit. Patah tulang dan kehilangan banyak darah, begitu yang Rega dengar dari pihak kepolisian.

Persetan! Rega tak peduli. Manusia itu telah menyusahkannya, membuatnya harus mendekam semalaman di hotel prodeo. Mati memang lebih baik dibandingkan tetap hidup tapi mencari incarannya di sepanjang usianya. Lucu-
qeynov

I think jadi Meyse juga sedih banget sih. Tp after all harusnya dia bisa nyari kebahagiaan lain dengan nggak maksain kehendak

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • TERIKAT PERJODOHAN    [52]

    “Lupakan masa lalu untuk masa depan. Sesuatu yang terjadi kemarin tidak dapat kita ubah, tapi apa yang akan terjadi besok, masih bisa kita rencanakan.”Satu minggu telah berlalu sejak pingsan-nya Zeusyu. Kondisinya yang memprihatinkan membutuhkan banyak dukungan. Beruntung Zeusyu merupakan putri kesayangan di keluarga Tirto. Setiap orang memberikan perhatian serta meluangkan waktu secara bergantian. Mereka menginginkan kesembuhan mental Zeusyu.“Zeu inget kan kata Oma?”Wanita muda itu menganggukkan kepalanya. Mulutnya terbuka mengulang kalimat Sukma. “Apa yang tidak menjadi takdir Kak Meyselin itu bukan tanggung jawab Zeu, Oma.”Garis takdir— begitulah perkataan Sukma sebelum dirinya diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Terdapat sebuah garis yang tidak satu pun manusia bisa ubah. Sekeras apa pun seseorang memaksakan kehendak, mereka tidak akan mampu mengubah apa yang telah dituliskan dalam setiap buku kehidupan seseorang. Seluruh manusia dimuka bumi memiliki awal dan akhir yang pada

    Last Updated : 2025-02-25
  • TERIKAT PERJODOHAN    [53]

    "Loh, heh! Heh! Kenapa ini dia, Zeu?!" Kedua alis Amel menyerngit. Niel berjalan dibelakang menantunya sembari memeluk erat-erat wanita itu. Karenanya Zeusyu bahkan terlihat kesulitan melangkahkan kaki-kaki kecilnya. "Gaya apa lagi yang begini?" Selidik Amel. "Mama kepala Niel pusing. Lemah, letih, lesu. Niel butuh bantuan Ayang supaya tetep punya energi buat ke kamar. Lagi ngecas daya sambil jalan ini,” jawab Niel menyuarakan apa yang tengah terjadi pada dirinya. Alasan macam apa itu, Kisanak?! Seumur hidup Amel memakan ribuan butir nasi, ia baru mendengar kecanggihan supply tenaga selain dari bahan baku makanan. Anaknya ini pintar sekali merangkai kalimat untuk modus. "Ayang jalannya jangan cepet-cepet. Nanti pelukannya lepas!" Ya salam! Amel menempeleng kepalanya– mandiri. Ngidam apa dirinya dulu sampai memiliki anak aneh seperti si Buaya Rawa. Perasaan dulu dia tak meminta hal-hal abnormal di luar batas kewajaran. Ngidamnya juga seperti orang kebanyakan, kenapa keluar-nya j

    Last Updated : 2025-02-25
  • TERIKAT PERJODOHAN    [54]

    Terdapat 2 respon berbeda ketika Niel selesai mengantarkan Zeusyu cek ke dokter kandungan. Pertama, ia sangat bahagia karena Zeusyu benar-benar berbadan dua. Ke dua, ia harus gigit jari karena sang istri untuk sementara waktu tak bisa menunaikan kewajibannya. Demi Darmanto yang selalu setia mengantarkan mereka kemanapun, Niel ingin menangis rasanya. Mereka merupakan pasangan muda yang seharusnya berada pada fase terpanas sepanjang abad. Terhitung baru dua minggu keduanya menikah, tapi kenapa langit sudah mengutuknya?! Sungguh alur hidup yang mengenaskan. Jika dulu ia ingin Zeusyu hamil anaknya agar mereka segera dinikahkan, bisakah kata-kata itu ia telan kembali. Setidaknya sampai ia bisa merasakan malam pertama. Sampai detik ini, ena-ena selepas menikah itu belum kunjung tercapai. Terlalu banyak masalah yang menghadang rumah tangga mereka, lalu sekarang ia diminta untuk berpuasa?! ‘Terus apa gunanya gue kawin, Sialan?!' “Kamu nggak seneng ya, kita mau punya baby?” tanya Zeusyu

    Last Updated : 2025-02-26
  • TERIKAT PERJODOHAN    [55]

    Zeusyu membuka kelopak matanya ketika merasakan pergerakan disampingnya. Wanita muda yang tengah mengandung itu memutar posisi tidurnya. “Nggak bisa bobok, ya?” tanya-nya lembut sembari mengusap dada Niel. “Pengen sesuatu?” Niel menggelengkan kepalanya. Ia hanya merasa tidak nyaman. Perutnya terus bergejolak dengan pening menyerangnya. “Aku ambilin sama teh mint yang Mama beliin sore tadi ya?” “Boleh,” jawab Niel lemah. Kehamilan Zeusyu membuatnya tak berdaya. Satu minggu berlalu dan tak ada tanda-tanda gejalanya berkurang. Ia semakin sering muntah-muntah. Nafsu makannya pun tak kunjung membaik sehingga mengurangi timbangan badannya secara drastis. “Sebentar ya.” “Kamu turunnya pelan-pelan ya, Ay,” pesan Niel tak ingin hal buruk menimpa istri kesayangannya. “Iya, Niel.” Niel menghirup napasnya dalam. Kalau ia pikir-pikir lagi, ia bersyukur karena Zeusyu tak merasakan penderitaan yang dialaminya. Ia mungkin akan sangat merasa bersalah nantinya. “Nggak apa-apa deh, Dek,

    Last Updated : 2025-02-26
  • TERIKAT PERJODOHAN    [56]

    Rega bersembunyi. Sahabat Niel itu berjalan mengendap, mencoba menghindari pasangan muda di hadapannya. Ia masih begitu trauma dengan aksi ngidam tak berotak Niel. Hampir saja dirinya diterbangkan hanya untuk seporsi makanan legendaris khas negara lain. Niel yang ngidam merupakan bencana paling nyata di abad masa kini. Jadi sebisa mungkin ia harus menjaga jarak untuk sementara. Keselamatannya sedang dipertaruhkan. “Kayaknya ada yang ketinggalan di mobil deh. Rokok aku!” Secepat kilat Rega membalikan tubuhnya. Alarm bahaya berkumandang, menyadarkan otaknya agar segera kabur. ‘Run, Bestie! Nanti ke-gap!’ Jerit malaikat penjaga ditubuh Rega. “Mau cabut lo, Reg?!” Kaki Rega terbelit, dalam hitungan detik, anak itu terjerembab ke depan. Bruk!! “Perasaan gue kena sial mulu gara-gara si bos!” Desah Rega, mengasihani dirinya sendiri. Sudah tak terhitung berapa banyaknya kesialan yang ia temui karena Niel— intinya selalu dirinyalah yang apes, teman-temannya yang lain aman semua. Seperti

    Last Updated : 2025-02-27
  • TERIKAT PERJODOHAN    [57]

    Keringat Niel bercucuran. Di dalam tidurnya, pemuda itu tak merasakan ketenangan. Ia bermimpi buruk mengenai Zeusyu dan mimpi itu terasa begitu nyata. “Zeu!” Pekik Niel keras, sembari terjaga dari ketidak sadarannya. “Niel, kamu udah siuman, Sayang?” “Zeusyu! Mana istri Niel, Mah?” tanya Niel spontan mendudukan diri. Ia meringis, merasakan sakit yang menghantam kepalanya. Netranya mengedar, menelisik ruangan yang saat ini dirinya tempati. Aroma obat-obatan menusuk indra penciumannya. Rumah sakit. Ia berada di salah satu ruangan di rumah sakit. “Mana Zeu?!” Raungnya, menyadari jika apa yang menjadi mimpinya ternyata bukanlah sekedar bunga tidur. Istrinya benar-benar diculik dan dijadikan korban penusukan. “Istri Niel, Mah. Dia dimana?” Tangisnya pecah. Terakhir kali ia melihat Zeu, kondisinya begitu buruk. Istrinya tak sadarkan diri dengan tubuh bersimbah darah. “Zeu masih belum sadar, Niel. Dia di ICU sekarang.” Amel memeluk Niel. Tangannya membelai punggung sang putra, b

    Last Updated : 2025-02-27
  • TERIKAT PERJODOHAN    [58]

    “Habisin susunya ya, Ay. Aku berangkat dulu.” Niel meninggalkan kecupan di kening Zeusyu. Pemuda itu bangkit, meninggalkan kursi makannya. “Nggak perlu dianter ke depan. Kamu lanjutin aja sarapannya,” ucapnya melarang Zeusyu. “Hati-Hati ya..” Niel tahu dirinya egois. Karena ketakutannya, ia menahan Zeusyu di rumah. Hatinya pun tak goyah meski kehilangan pendar binar di mata sang istri. Ia masih belum mampu melupakan keteledorannya dalam menjaga Zeusyu. Kejahatan berada dimana-mana. Sebagai manusia yang tahu kapasitasnya, ia takut kembali lengah dan hal buruk menimpa kesayangannya lagi. Cukup calon buah hati mereka saja yang menjadi korban. Ia mungkin bisa mati jika kehilangan Zeusyu. “Kalau pengen sesuatu, bilang aja ya. Nanti aku pesenin,” ucapnya sembari membelai puncak kepala Zeusyu, “inget, Mbak aja yang ambil keluar,” pesannya. Bagi Niel keamanan hanya dapat tercipta di dalam rumahnya saja. “Iya, aku ngerti,” sahut Zeusyu lemah. “Good wife.” Perhatian Niel kontan jatuh kepa

    Last Updated : 2025-02-28
  • TERIKAT PERJODOHAN    [59]

    Niel membuka pintu kamarnya, ia tersenyum kala melihat Zeusyu tengah membaca buku di atas ranjang. Istrinya itu berbaring tengkurap dengan kedua tangan menyangga dagunya. Niel tak sabar ingin membuat Zeusyu bahagia karena izinnya. “Kok udah pulang? Jam kosong ya?” “Siap-Siap yuk,” ajak Niel. Ia mendudukan dirinya dipinggiran ranjang, “sejam lagi kamu ada kelas loh bareng aku, Ay.” Niel memajukan tubuhnya untuk mencuri satu ciuman di bibir Zeusyu. “Malah bengong sih. Mau diena-enain dulu?” Kelakarnya sembari menyentuh hidung Zeusyu dengan colekan jarinya. “Aku nggak mimpi, kan?” “Nggak dong, soalnya ada aku yang ganteng di depan kamu,” balas Niel jenaka. Siapa sangka balasannya itu berbuah adegan manis, dimana Zeusyu bangkit dan melompat ke arahnya. “Sayang kamu,” ucap Zeusyu memeluk erat Niel dari samping. Ia senang karena Niel sudah tak egois lagi untuk menahannya di rumah. Jujur saja ia mulai jenuh karena hanya membaca buku-buku. “Duh nggak bisa ini. Nggak kuat kalau nempel

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [31] Ah, elah! Nggak berani, Papa!

    Ceplak!!Xavier mengerang tatkala sebuah sandal mendarat pada wajah tampannya.Sandal tersebut jatuh ke atas lantai setelah mengenai targetnya, tergeletak dengan posisi tengkurap tak berdaya, berkebalikan dengan korbannya yang mereog-reog, mencari sosok tersangka dibalik penyerangannya.“Papa yang ngelempar! Mau apa kamu?!” tanya Niel, menantang.Pria yang berdiri tegap dengan tangan terlipat didadanya itu menatap tajam sang putra.Ia benar-benar geram merasakan kelakuan ajaib putranya.“Otak kamu geser kan?! Papa benerin biar balik ke tempat semula!” sentak Niel, berapi-api.“Otak Abang geser?” beo Aurelia dengan polosnya. Ia memegangi kepala Xavier, menggoyang-goyangkannya ke kanan dan kiri.“Qu-ee-een.. Kamu ngapa-iiin...” Suara Xavier bergetar seiring dengan goyangan sang istri pada kepalanya.“Mampus kamu, digoclak-goclak nggak tuh!” cicit Niel. Ia teramat menyukai kepolosan sang menantu. Kepolosan itu mendekati kebodohan sehingga begitu menghiburnya diwaktu-waktu tertentu.Yeah,

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [30] Definisi Anak Berbakti

    “Abang, beli rumahnya udah?”Pertanyaan Aurelia itu membuat gerakan tangan Xavier yang hendak meloloskan kaos dalamnya terhenti di udara.‘Belom 2*24 jam loh, Rel!’ batin Xavier miris. Melaporkan orang hilang ke pihak kepolisian saja membutuhkan waktu, apalagi membeli rumah yang syarat-syaratnya cukup meresahkan sampai memusingkan isi kepala.Nggak mendadak gegar otak aja Alhamdulillah nih gue!!“Papi tanya loh, Abang.. Aurel jawab apa ini?” tanya Aurelia sembari menunjukkan ruang obrolannya bersama sang papi diponselnya.“Bales aja, sabar Pi, kalau nggak sabar mabur.” Ucap Xavier mengutip kalimat yang pernah dirinya lihat dibelakang sebuah truk bermuatan sayur saat pulang dugem.“Mabur?”Xavier pun terkekeh. Ia menarik turun ujung kaos dalamnya, mengembalikan kaos tersebut ke tatanan semula.“Artinya terbang, Queen..” bebernya dengan tangan membelai puncak kepala Aurelia.“Nggak usah dibalesin aja.. Nanti Abang yang telepon Papi kamu. Buat sekarang rumahnya masih dicari. Kalau rumahny

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [29] Papi Minta Pulsa? No!! Papi Minta Rumah?! Yes!!

    “Huwaa— Papi masih kangen,’ rengek Jeno sembari mengayun-ayunkan tangan putrinya yang saat ini tengah ia genggam.“Aurel juga, Papi..” Sama seperti sang papi, Aurelia ikut merengek.Keduanya lalu berpelukan dengan rengekkan yang terus saja mengudara.Didekat ayah dan anak itu, sepasang saudara memutar bola mata mereka.“Untung Papa nggak senajisin Om Jeno..” lontar Xaviera. Ia bersyukur papanya tak lebih mencintai dirinya dibandingkan cintanya kepada sang mama. Dengan begitu, ia tak perlu mempunyai papa yang sikapnya seperti bocil Paud.“Ssst..” Xavier membenturkan lengannya pada tangan adik perempuannya. “Tahan, Ces.. Mertuanya Aban itu..” bisik Xavier ditelinga sang adik.Jeno pun melepaskan pelukannya.“Nggak bisa!!”Tirto bersaudara terperanjat tatkala mendengar Jeno memekik keras. “Wah, bakalan lama nih..” gumam Xaviera, mencium akan adanya penambahan chapter terbaru dari drama seorang ayah yang tak pernah ikhlas putrinya dipinang orang.“Papi kenapa?” tanya Aurelia. Gadis itu t

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [28] Untung Aurelia Polos

    “… Ah, satu lagi! Dia lulus kuliah dulu..”“Heum.. Bisa diatur.. ASAL!” kata Xavier, sengaja menggantung kalimatnya.“Apa?”“Om janji nggak nyentuh mami mertuanya Xavi juga. Gimana? Adil kan jadinya?!”Duarr!!!‘Keputer soundtrack sinema azab nggak tuh di kepalanya? Orang kok sukanya nyiksa! Ya kali bobok bareng Ayang nggak ena-ena! Kayak yang sendirinya bisa tahan aja!’ dumel Xavier di dalam hati.Jeno angkat ketiak ketika Xavier menyebutkan persyaratan yang harus dirinya penuhi agar sang putri terbebas dari jamahan anak itu.Come on! yang benar sajalah!Ia mana bisa untuk tidak menyentuh istri tercintanya!Hah!Betapa pintarnya rubah ekor sembilan yang dihasilkan benih sahabatnya. Anak itu sangat mirip papanya, tak ada satu pun gen Nathaniel Tirto yang tercecer darinya. Semuanya mengalir ke dalam diri Xavier, termasuk kecerdasan otaknya yang digunakan untuk tindak kelicikan.“Ya udah, main aman aja! Om belom pengen punya cucu, Xav.” Ucap Jeno sesaat setelah mengibarkan bendera putih

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [27] Bayik Punya Bayik?

    “Kak Viera.. Kakak dari tadi di depan sini? Kenapa nggak masuk aja ih?”“He-he..” balas Xaviera, kehilangan kata-katanya. Bagaimana mungkin ia menerobos masuk ke ruangan Dekan. Ia kan bukan orang yang berkepentingan.“Jangan langsung balik ke kantor, Xav! Ikut Om dulu!”Adik Xavier itu melirik kakak dan omnya. Tampang keduanya tampak tak enak untuk dilihat.“What happen, Rel?” tanya Xaviera.“Eh? Nggak ada apa-apa kok, Kak.” Aurelia lalu berteriak, “Papi, Papi! Tungguin Aurel!”Juno menghentikan langkah kakinya. “Aurel juga mau ikut?”“Loh! Nggak boleh ya?”“Anu, bukannya nggak boleh, Sayang. Papi mau ngobrol empat mata sama Xavier.”“Tambah empat mata lagi nggak bisa? Aurel kan pengen ikut, terus Kak Viera juga. Masa Kak Viera ditinggal sendirian. Kan kasihan, Papi.”Juno pun mendesah. Mana mungkin ia tega untuk mengatakan tidak pada anak semata wayangnya. “Iya, boleh,” ucapnya, terpaksa. Padahal ia ingin memarahi Xavier karena telah membuat Aurelianya pingsan. Kalau begini, ia kan j

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [26] CUT-NYA MANA?!

    “Eh, kalian udah denger belom. Anak semester satu yang namanya Aurel, yang suka ke kantin bareng Aidan.. Katanya dia married by accident.”“Serius lo? Nggak mungkin ah! Anaknya keliatan polos gitu.”“Yeee! Aidan sendiri yang ngomong ke gue. Mereka putus gara-gara tuh cewek ketahuan mahidun. Si Aidannya ngerasa belom ngapa-ngapain tuh cewek, tapi udah keburu hamil sama cowok laen. Makanya diputusin sama Aidan.”“Buset! Nggak nyangka gue! Keliatannya polos mendekati bloon loh padahal.”“Itu kali yang bikin dia hamil. Gara-gara kebloonannya, jadinya gampang dipake sama orang. Zaman sekarang kan ada kondom kali biar nggak kebobolan. Kalau pinter mah nggak bakalan sampe hamil.”“Anjay-lah!”Brak!Xaviera yang mendengar kakak iparnya digosipkan pun meradang. Tangannya yang terkepal ia hantamkan pada daun meja dihadapannya.“Anjing!” maki adik Xavier itu keras. Ia jelas tak terima jika Aurelia diolok-olok, terlebih menggunakan bahan yang mereka tak ketahui kebenarannya. Jelas-jelas Aurelia-l

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [25] Kesempatan Dalam Kesempitan

    Xavier merasakan pergerakan dari tubuh yang semalaman dirinya dekap. Perlahan, ia pun membuka matanya.Jantungnya berdegup tatkala netranya bertemu dengan sepasang bola mata indah, yang kini juga tengah menatapnya.“Morning, Queen..” sapa Xavier. Senyum hangat terbit dari bibirnya.“Morning, Abang.”“May I kiss you? Ciuman selamat pagi.”Aurelia menutup mulutnya, cepat-cepat. “Bau jigong, Abang. Aurel baru melek, belum sikat gigi.” Ucap gadis itu dibalik bekapan tangannya. Ia malu meski ingin kembali merasakan ciuman Xavier.Bagaimana jika nanti suaminya pingsan?— pikir Aurelia.“Abang suka semua bagian dalam diri kamu, karena Abang cinta kamu, bau jigong kamu pasti wangi.”Eh?Begitu ya, kalau cinta seseorang?! Bau jigong jadi wangi kalau cinta sama orangnya?!Dalam otak kecil Aurelia, gadis itu tengah berpikir sangat keras.“Boleh ya?” tanya Xavier, kembali meminta persetujuan. Padahal bisa saja jika dirinya langsung menyosor. Namun Xavier tidak akan melakukannya. Ia membutuhkan ker

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [24] Queen, Abang itu Cinta Kamu

    “Hiks, Abang sakit! Kak Viera bilang, sakitnya cuman sedikit, ini kok banyak, huhuhuhu!”“Sakit banget ya?” tanya Xavier. Ia jadi tidak tega melanjutkan malam pertama yang tertunda. Namun untuk menarik milik-nya yang sedikit bersarang pun, ia juga tak rela.Sangat, sangat tidak relah bahkan.“Queen, kamu masih bisa tahan sakitnya kan? Sedikit aja. Katanya kalau udah masuk, sakitnya bakalan ilang.”“Sakit banget. Aurel kayak lagi ditusuk pisau.”Bagaimana ini?! Xavier dilema. Istrinya menangis.Apakah sesakit itu rasanya? Kok perasaan dirinya enak-enak saja.“Ya udah, kita nggak usah lanjutin,” putus Xavier. Apalah artinya keenakan sendiri jika gadis yang dirinya cintai kesakitan. Xavier tak ingin egois. Mungkin ia harus mencari tahu bagaimana cara bercinta tanpa menyakiti pasangannya.“No! Jangan!” Tangan Aurelia memeluk Xavier. “Nggak boleh, harus lanjut! Kata Kak Viera harus berhasil malam ini.” Gadis itu tak mengizinkan lelaki di atasnya beranjak.“Tapinya kamu kesakitan, Queen. Aba

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [23] Ketika Aurelia Salah Guru

    “Abang!”Xavier kontan memutar kepalanya saat pintu ruangan yang dirinya gunakan untuk merokok, terbuka dengan menampilkan sosok sang adik.“Bau asep, Dek! Nanti kamu pengen ngerokok, Abang yang dimarahin Mama!” Seloroh Xavier. Adiknya beberapa waktu lalu ketahuan masih merokok. Hal tersebut tentu membuat mama mereka marah sekaligus bersedih.Sialnya, ia sebagai kakak ikut terkena imbas. Berkat dirinya yang selalu memanjakan Viera, ia dinilai tak dapat menjaga Princess mereka. Padahal jelas-jelas di keluarga mereka bukan hanya dirinya yang merokok.“Aman.. Adek udah nggak pengen ngerokok kok, Abang. Adek udah insaf!” Cengir Viera sembari menunjukkan deretan giginya. “Adek kan sekarang pakenya pot, jadi nggak bakalan ketauan Mama, hehehe!”Hah!Anak muda jaman now!Larangan adalah bentuk perizinan tak tertulis bagi mereka. Contohnya seperti saat sang papa melarang Viera mengejar-ngejar cinta Om Rega, bukannya mematuhi larangan itu, Viera justru semakin getol memperlihatkan ketertarikann

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status