Share

Resep Teh Keramat Eyang Putri

“Apa maksud kalian Nak?”

“Ratmi, Mia?” Kedua baby sitter anakku masih bungkam.

Pelan-pelan ku dekati keduanya.

“Bu Renata.” Mia terisak, berlinang air mata. Ratmi terlihat sedikit lebih kuat daripada Mia. Ia mengusap kepala Mia.

Anak-anakku yang bermain Puzzle lama-lama mendekati kami bertiga. Akhirnya kami bertiga saling berpelukan. Anak-anakku melihat kami dan keduanya pun ikutan tantrum.

“Mama kenapa nangis, Ma. Katanya opa kita lagi main drama kayak di film-film di internet, Ma. Ini seru banget.” Kata Arsen.

Sungguh aku tak menyangka, kalau kakek tak berperasaan itu akan memberikan alasan logis di luar apa yang ku prediksi. Bagaimana aku mengatakan kebenaran ini pada keduanya, bisa-bisa anakku tambah tantrum ke depannya. Mereka akan selalu mengingat kalau mereka pernah mengalami penculikan.

“Maaf Mia, Ratmi. Kami nggak bermaksud membawa kalian ke dalam masalah kami.”

Ratmi masih berusaha mengibur Mia. Sejak mereka lepas dari majikan mereka yang kasar dan bekerja padaku, tentunya m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status