“James..” saut Lily yang duduk di samping James Holland yang tertidur dengan bantal kempes dan tidak ada selimut di tubuhnya. Selain berselimut jubah dokternya yang putih. “Maafkan aku, James.” ucap Lily dengan suara lirih yang membangunkan James Holland. “Kenapa menaggis, Li?” tanya James Holland heran dan mengusap air mata Lily yang di berjatuhan. “Karena aku, kau tidur di sini. Karena aku hiks,” balas Lily dengan tangisan terisak-isak. “Bukan salahmu, aku lagi kerja sampai ketiduran di sini. Kenapa kamu bangun sepagi ini?” alasan James Holland sambil menujukkan puluhan botol obat dalam botol kecil dan jarum yang tersusun rapi di atas meja. “Tapi kan bisa di kerjakan di dalam kamar?” balas Lily dengan kepala menunduk. “Berbahaya, jika di dalam ruangan tidak ada vertilasi udara. Bisa-bisa kita makan keracunan,” dusta James Holland yang tidak ingin Lily semakin sedih. “Aku tidak mengerti,” balas Lily dengan wajah polos. “Jangan di pikirkan dan kenapa tidak rajin makan sampai pi
Pandangan mata lily ke arah dua pria tersebut, seketika kedua mata Lily menyipit. Saat melihat pria yang di samping Nelson Jong adalah Chris. Sedetik kemudian, kedua mata Lily yang cantik langsung melebar dengan mulut terbuka lebar. kemudian Lily mengambil buku menu dan menutup wajahnya. James Holland yang melihat tingkah aneh, yang di lakukan oleh Lily. Ia menatapi Lily dengan heran. “Li, ada apa?” tanya James Holland heran. “Ada CEO Chris,” ucap Lily berbisik dengan suara kecil. “Apa, bagaimana mungkin?!” pekik James Holland terkejut, kemudian ia mengikuti langkah Lily mengambil buku menu dan menutupi wajahnya dengan buku menu. “Kenapa dia bisa di sini?” ucap James Holland tidak senang. Setelah tau, Chris mempunyai hati kepada Lily. Lily mengangkut bahunya dan berbisik kepada James Holland. “Aku tidak tau, Kenapa dia bisa di sini?” jawab Lily histeris bercampur kesal. Saat James Holland akan menjawab pertanyaan Lily. Tetiba buku menunya di tarik paksa oleh seseorang. “Jame
“Hanya satu gelas,” balas Lily kesal dengan mengerucutkan bibirnya yang menandakan ia tidak suka di nasehati oleh James Holland. “Ok, aku kalah dan pakai jaketnya. Biar tidak kedinginan,” saran James Holland yang melepaskan jaket hitam di badan dan menyerahkan kepada Lily. Pemandangan seperti ini, sungguh membuat Chris panas hati dan Chris juga melepaskan jaket besarnya, kemudian memakaikan ke badan Lily hingga badan Lily nampak besar dengan jaket tiga lapis. “Pakai! Berani lepaskan, potong gaji,” Ancam Chris marah. Tatapan kemarahan dari Lily dan James Holland langsung mengarah ke arah Chris. Terutama James Holland yang ingin merontokkan semua gigi Chris yang nampak berseri-seri di hadapannya. Lily yang sebel dan Marah pada Chris, akhirnya menuruti. Senyuman Chris yang lebar seakan mengolok James Holland. James Holland yang mendengar ancaman Chris kepada Lily, ia hanya bisa menatapi Chris dengan pandangan sebel. James Holland semakin menahan emosinya atas sikap Chris yang di nil
Tanpa sadar, Chris menelan saliva dan barang bawahnya sudah tegang sempurna. Rasa sesak dan menyiksa juga di rasakan oleh Chris di sela selangkangannya. “Sial,” umpat Chris sambil mencekeram barangnya untuk tidak berdiri dan berusaha menerobos keluar. Merasa di perhatikan terus sama manusia tidak tau diri di depannya, Lily langsung meletakkan piring di atas meja, setelah selesai memakan berapa sea food pedas. Sementara itu, Chris diam-diam mencuri pandangan sosok bidadari cantik di depannya yang selalu membangkitkan hastrat di tubuhnya. “Mungkinkah di pasangan hidupku? lebih tepatnya, pasangan dari tubuh bawahku,” batin Chris bertanya-tanya dengan sejuta pertanyaan. “Uuhh .... kenyang banget, tidak kuat makan lagi dan terima kasih atas makanannya,” ucap Lily menepuk-nepuk perutnya yang rata itu dengan mata berapa kali berkedip. Sedangkan Chris yang dari tadi tidak makan sedikitpun, ia hanya sibuk menatapi Lily dan masih memandangi punggung Lily yang berjalan menghilang dari hadapa
“Bagaimana?” tanya Jane pada pria itu. Pria itu melihat tubuh Nana dari atas hingga bawah. “Sesuai selera,” balas pria itu yang melemparkan uang 3 juta won kepada Jane sebagai imbalan sudah mencarikan wanita malam untuk dirinya. Jane yang telah menerima uang yang berapa gepok, ia memilih untuk langsung melarikan diri dari dalam kamar. Kemudian mulai mengincar Lily. Tetapi, keberadaan Lily sudah hilang dari dalam ruangan. Pandangan mata Jane ke segala arah dan tidak mendapatkan keberadaan Lily. Sedangkan Lily sudah di salah satu kamar bersama berapa staff pria yang mulai berliur menatapi Lily yang setengah sadar dengan tubuh Lily yang mengoda. Sebelum mereka melanjutkan aksinya, Chris sudah duluan masuk ke dalam ruangan kamar dengan mengeluarkan tatapan tajam ke arah berapa staff yang sudah melepaskan pakaian. Melihat ke datangan Chris, berapa staff memilih untuk melarikan diri dan kesempatan ini di manfaatkan Chris untuk menikmati tubuh Lily yang sudah lama ia dambahkan selama in
James Holland menatapi isi pesan Lily dalam diam. Ia tidak ada niat untuk membalas atau melakukan panggilan ke ponsel Lily. Selain mengemudikan mobil ke arah rumah sakit dengan perasaan tidak nyaman. Di dalam ruangan pasien, Lily menghela nafas panjang dengan frustasi. Kemudian mengenggam tangan ibunya yang kurus kering tersebut untuk menempelkan ke wajahnya dengan tujuan merasakan ke hangatan tangan wanita tua yang ia panggil dengan sebutan ibu. Lily menghela nafas Panjang, kemudian menutup mata untuk melihat kebahagian di masa lalu yang indah. Sebelum semua berubah, sejak ayah dan wanita sialan itu menemukan mereka bertiga dan menghancurkannya. James Holland yang sudah sampai di rumah sakit, ia bergegas untuk mencari keberadaan Lily. Kemudian mendapatkan Lily yang tidak dalam suasana hati baik. “Lily,” batin James Holland. James Holland berjalan dengan langkah pelan ke arah Lily. “Li,..” saut James Holland sambil menepuk bahu Lily, seolah ingin memberikan kekuatan untuk Lily un
“Apa katamu, aku membantumu melepaskan hasratmu yang terpengaruh obat perangsang!.Siapa suruh kau ceroboh sampai bisa meminum obat perangsang,” balas Chris yang tidak mau kalah dan memutar balikkan fakta. Setengahnya memang ia memanfaatkan kesempatan untuk menyentuh tubuh Lily. setengahnya bukan perbuatannya. Lily berdecak malas. “Itu sama saja kau yang bernafsu dan aku yakin pelakunya adalah dirimu,” balas Lily yang kesal dan menutup panggilan dari Chris. Tut Panggilan terputus dan Chris melihat layar hpnya menjadi hitam. Ia langsung membanting hpnya ke dinding dengan kuat hingga terpecah berkeping-keping dan berserahkan di lantai. “Waniata sialan,” pekik Chris frustasi dengan mengusap wajahnya secara kasar. “Li, lihat saja pembalasan aku. Kau akan menjadi milik aku dan akan memuaskan aku sepanjang hidupmu,” batin Chris yang mengila mendadak. Tanpa melihat kedepan, Chris menginjak serpihan hpnya dan berputar dengan gaya indah seperti penari balet yang sedang melakukan pertunjuk
“Rahasia,” balas Lily dengan nada cuek dan masa bodoh akan teriakkan Chris. “Kurang ajar, apa kau masak untuk si vampire itu?” pekik Chris frustrasi dengan hayalannya yang kemana-mana. Ia sungguh tidak rela, jika Lily di sentuh oleh James Holland. “Maybe yes or not,” balas Lily judes dan menghabiskan semua makanannya. Kemudian mencuri piring sampai bersih dan membiarkan Chris mengoceh gila di sana dengan hp di atas meja makan. “Li, aku tidak terima masakkan mu buat si Vampire. Aku harus memakannya. Tidak boleh di makan oleh si vampire sialan itu,” pekik Chris yang bagaikan benteng mengamuk di arena pertarungan. “Sudah habis,” balas Lily dengan menepuk-nepuk perutnya memperdengarkan pada Chris. Seperti dugaan Lily, Chris kembali mengoceh tidak kaluan. Daripada melandeni kegilaan Chris yang mengoceh, Lily untuk memilih mandi dan memakai pakaian piyama punya James Holland. Kemudian meminum obat lalu merasa badannya sangat lelah. Setelah selesai, Lily merebahkan tubuhnya di atas ranja
“Mana Hpmu?” tanya Chris setelah diam sejenak.Nelson Jong mengerutkan kening akan permintaan Chris.“Mana ponselmu,” seru Chris yang menaikkan volume suara.Nelson Jong meraih ponsel di balik jas hitam yang membalut tubuh rampingnya dan menyerahkan cepat pada Chris. sebelum ia mengalami kesialan seperti nasib barang yang hancur berserakan di lantai.Secepat kilat, Chris langsung membuka aplikasi instagram dan setelah mendapatkan apa yang ia cari dan menyulut emosinya kembali. Chris langsung memperlihatkan pada Nelson Jong.“Tuh, lihat?” ucap Chris sambil menyodorkan ponsel tersebut kepada Nelson Jong yang menatap dengan binggung.Nelson Jong meraih ponsel di tangan Chris. Ia memperhatikan layar ponsel dengan raut wajah penuh penasaran tinggi. Perlahan tapi pasti, wajah penasaran Nelson Jong berubah melotot ketika mengenali wajah orang yang ada di layar tersebut.“Ini Lily?” ucap Nelson Jong dengan suara kuat dari biasanya.“Menurutmu?” jawab Chris dengan nada kesal dan geram.“Benar-
Banjir mulai sulut di saat malam hari. Chris menghela nafas super panjang tidak lupa dengan kata-kata umpatan yang di lontarkan dari bibirnya.Lelah mengumpat, Chris memiluh untuk mengemudikan mobil kembali ke apertemen mewah dengan badan loyo dan lesu. Niat beli hp pupus bersama harapan barusan.Chris yang sudah telanjur malas untuk pergi jauh, ia memutuskan pulang dan memutuskan besok baru beli ponsel pada keesokan pagi.***Pagi hari dengan pakaian super mahal dan hp keluaran terbaru. Chris berjalan masuk ke dalam kanto dengan perasaan bahagia. Ia akan meneror Lily untuk secepatmya kembali ke Seoul. Hp baru di buka dan memasukkan nomor Lily dan Kirana. Setelah sekian lama menghubungi Lily, dahi Chris berkerut banyak. Ia semakin naik darah. Begitu juga menghubungi Kirana yang hasilnya juga sama. Tidak ada respon sama sekali.“Berani sekali menolak panggilan pria tampan seperti ku,” seru Chris kembali mengila, kemudian kembali meneror nomor Lily maupun Kirana. Setelah sekian lama ter
Tetiba, Nelson Jong melonggo dan ia semakin terkejut dengan perkataan James Holland soal koleksi yang membuatnya hampir mati di tempat. James Holland tidak menyangkah, James Holland sangat mesum dari Chris.Keringat membasahi dahi Nelson Jong dan James Holland terkekeh. Ia tidak menyangkah, Nelson jong juga tipe pria yang polos. Bahkan di kerjain sedikit saja sudah seperti itu. padahal dirinya tidak menyimpan video begituan di manapun. bukannya tidak tertarik, karena James Holland merasa privasi akan terancam jika simpan seperti itu dan para penjahat akan mudah mendapatkan info tentang keberadaan maupun kelemahan yang di miliki.“Sudah malam, ayo pulang!” ucap James Holland lembut dan melirik jam tangan di pergelangan kiri.Jika para pria memakai jam tangan di pergelangan tangan kanan. Berbeda dengan James Holland yang memakai pergelangan kiri. Ia memakainya di kiri demi mengenang Alexanlian yang merupakan wanita cinta pertama.Nelson Jong langsung berdiri dari tempat duduk, kemudian
“Jika tidak menganggu, maka aku terima dengan senang hati boleh ada yang mau aku bahas dengan dirimu juga,” balas Nelson Jong yang langsung duduk di samping James Holland.Sedangkan Kirana duduk di samping Lily. Lily sempat kaget dan melihat ke sampingnya dan mendapatkan keberadaab Kirana. sedangkan ke depan mendapatkan kebradaan Nelson Jong.“Eh.. kalian berdua?” tanya Lily mulai kepo. Terutama nanti ia akan mewancari Kirana Habis-habisan setelah selesai acara makan malam berakhir.“Kita lagi ada urusan di luar dan kebetulan ketemu,” jelas Kirana yang tidak di percayai oleh Lily.Pandangan mata Lily ke arah Nelson Jong dan James Holland yang sibuk berbicara satu sama lain. Dari arah pembicaraan keduanya, Lily dapat menebak apa yang di bicarakan keduanya. Jika bukan soal bahaya bahan kimia yang di gunakan untuk cosmetik.“Oh ya, Li. Tadi aku kembali ke dalam ruangan dan kamu sudah pergi, padahal aku telah membelikan minuman kesukaanmu yang tanpa bahan pengawet. Tapi-” ujar Kirana men
“Li.... kapan kau akan menikah?” tanya Chris yang masih saja dengan pembahasan soal nikah.Pertanyaan Chris membuat Lily semakin bingung dan juga berkerut kening,“Masih lama, aku masih mau bebas dulu. Anda ini sedang mengigau atau kerjain saya,” balas Lily yang langsung mendorong Chris menjauh darinya.“Tadi Nelson Jong datang dan mengatakan kau akan menikah dengan James Holland seminggu lagi,” ujar Chris dengan nada lirih dan air mata menetes lebih banyak dari sebelumnya.Kedua mata Lily terbelalak besar, Ia menganggap perkataan Chris sebagai lelucon yang tidak garing sama sekali.“Mustahil, tidak mungkin secepat itu!” teriak Lily yang langsung mendorong Chris sekuat tenaga.“Benarkah?” tanya Chris penasaran dan juga ingin mendapatkan jawaban yang menyakinkan untuk menghilangkan kegusaran di dalam hatinya.“Kenapa?” tanya Lily curiga dengan lirikan mata yang menunjukkan rasa tidak suka kepada Chris.“Aku hanya belum siap mencari karyawan peganti mu saja,” alasan Chris untuk menyemb
“Mustahil, kau jangan bermimpi sampai seperti itu!” teriak Chris yang tetiba mengila akan usul Nelson Jong yang di anggap tidak masuk akal sama sekali.Nelson Jong tertawa terbahak-bahak melihat sikap Chris yang emosional yang tidak bisa di ajak bercanda.“Jika masih punya waktu untuk emosi dan protes, lebih baik kau kerjakan semua dokumennya dan besok siang aku akan datang mengambilnya!” Ancam Nelson Jong dengan tatapan mata kejam.“Oh ya, kenapa kau menolak ketemu dengan Lily, kau tau berapa kali dia kesini untuk membantu aku mengantarkan berkas kerjaanmu?” tanya Nelson Jong yang penasaran akan tingkah Chris belakangan ini.“Itu karena aku malu jika ketahuan oleh Lily saat rudal ini tiba-tiba di periksa oleh dokter yang masuk ke dalam,” alasan Chris yang tidak ingin siapa pu mengetahui hubungan dirinya dengan Lily.“Oh.. kirain kau terangsang setiap kali melihat Lily,” tebak Nelson Jong secara spontan.Chris terdiam, karena apa yang di katakan oleh Nelosn Jong memang benar. Setiap k
“Hiks... Lily..” tangisan Chris pecah, ia sangat merindukan Lily.Bahkan Nelson Jong yang mengantikan semua kegiatan Chris. Sampai kewalahan untuk mengerjakan semua perkerjaan yang menumpuk dari hari demi hari.Dalam hati, Nelson Jong memaki-maki Chris yang nafsuan kuat hingga melantarkan dirinya dan memilih masuk rumah sakit dengan luka besar di badan rudal.“Benar-benar keterlaluan dirimu Chris,” gerutu Nelson Jong kesal setelah tidak tidur berhari-hari. Lily yang melihat Nelson Jong berceloteh hanya bisa membantu Nelson Jong menghela nafas panjang.“Aku selalu ke rumah sakit untuk mengantarkan berkas kerjaan dan selalu di tolak oleh CEO Chris,” ucap Lily dengan menyerahkan berapa tumpukkan dokumen kembali ke atas meja Nelson Jong. Saking tingginya tumpukkan dokumen tersebut, Lily harus berjijing kaki untuk menaruh di bagian teratas dan sosok Nelson Jong yang tampan juga sudah tertutup semua tumpukkan dokumen di atas meja. lebih tepatnya terhalang oleh semua tumpukkan dokumen supe
“Cih, wanita jalang. Sekarang mengoda wakil CEO Nelson Jong.” gerutu Nana kesal dengan mengigit kuku di jempol secara kuat.Kirana yang melihat hubungan Lily dengan Nelson Jong hanya bersikap biasa saja. Karena sudah tau apa yag terjadi antara Lily dan Chris. Sehingga ia tidak ingin banyak mencampuri urusan keduanya. Selain Nelson Jong yang masih membujuk Lily untuk masih bertahan di perusahan.Salah satu alasan Nelson Jong meminta Lily bertahan di kantor, karena tingkah Chris yang selalu menghilang dari perusahan dan ada hal lain yang ingin di ketahui oleh Nelson Jong.“Mengenai produk palsu yang di tiru perusahan SANGREI. Bagaimana menurutmu Li?” Nelson Jong sengaja mencari topik pembicaraan.“Sejak aku memantau berapa hari lalu, pembeli sudah jeli untuk membedakannya dengan produk perusahan kita dan apa anda yakin ingin melanjutkan kerjasama dengan mereka lagi? Mengingat kerugian yang mereka timbulkan secara finasial memang sudah banyak merugi. Tapi yang aku takutkan bukan masalah
“Aku harus pulang,” Ucap Lily yang sudah puas menyiksa Chris secara batin.“Jangan.. Aku mohon jangan pergi, Li!” pinta Chris dengan memohon sendu.Chris ingin Lily lebih lama di sampingnya. “Aku akan datang besok lagi,” rayu Lily dengan sengaja mencium bibir Chris.“Tapi?” ragu Chris.“Aku sudah kembali bekerja untukmu,” balas Lily tegas dan berjalan pergi dari hadapan Chris dengan belengak lengok.Chris menatap kepergian Lily dari hadapannya, kemudian memukul ranjang yang ia tepati sekuat tenaga.Chris sungguh tidak rela, Lily pergi dari hadapannya dan luka yang di alami oleh rudal Chris kembali terbuka. Hingga Chris menjerit kesakitan, ketika rudal tersebut sudah lemas tak berdaya dengan tergenang lautan merah.Di luar, Lily terkekeh renyah ketika mendengar suara jeritan Chris yang memilukan.“Sungguh menyenangkan,” batin Lily yang Bahagia. Karena tujuannya memang membuat Chris menginap lebih lama di rumah sakit dan tersiksa secara batin dan ia akan mencari laptop lama yang di sit