Sejak kepulangan dari rumah Meta, Anna masih saja mendiamkan putranya. Kini Zakir juga Alkhan datang dari Malaysia karena Ashraf mengabari bahwa Anna sakit dan ia tak ada waktu untuk mengantar Anna ke Malaysia.Begitulah Anna, jika ada masalah sedikit saja, langsung jatuh sakit. Ini membuat Ashraf bingung harus bagaimana caranya berkata jujur perihal perbuatan dia ke Kayla. Ashraf juga akan berusaha menemui Bella untuk mengorek keterangan gadis tersebut. Kenapa dia sampai berkata seyakin itu tentang Ashraf menabur benih di rahim Kayla. Apakah kecurigaan Ashraf benar adanya. "Aku yakin, dialah pelakunya. Dia yang sudah menjebak aku sama Kayla," gumam Ashraf yang tak sadar jika di sampingnya sudah ada Alkhan memperhatikan adik bungsunya."Perbuatan apa, As?" tanya Alkhan mengejutkan lelaki yang akhir - akhir ini melamunkan wanitanya.Ashraf tersentak mendengar pertanyaan abangnya. Dia tak tahu jika sejak tadi Alkhan sudah duduk bersamanya. Bahkan, Alkhan dengan jelas mendengar adiknya
Keesokan paginya.Ashraf sudah siap menuju perusahaan penyalur tenaga kerja, di mana PT tersebut yang memberangkatkan Kayla ke Saudi. Ia kini sudah tahu kalau Kayla ada di Saudi dari Jihan. Lelaki itu siap terbang ke sana untuk menjemput Kayla, calon ibu dari anaknya. Apa lagi sekarang Ashraf sudah tahu kalau Kayla ternyata memang sedang mengandung calon anaknya, membuat lelaki itu semakin tak sabar untuk segera berangkat. Ashraf tak ingin terjadi sesuatu hal buruk kepada Kayla maupun janin di rahim wanitanya."Apa alasan kamu ke Mama sama Papa, As?" tanya Alkhan ketika tahu rencana sang adik."Ada project baru di luar negeri," jawab Ashraf singkat saja.Lelaki itu sudah tak sabar ingin bertemu wanita pujaannya. Ashraf meminta Jihan untuk merahasiakan kedatangannya ke sana. Semua biaya kerugian dari PT pun, Ashraf sudah sanggup untuk mengganti. Bagi Ashraf, itu tak ada apa-apanya dibanding wanita dan calon buah hatinya."Abang cuma bisa bantu do'a. Kamu jangan buat Kayla tertekan den
Musibah yang terjadi dengan Kayla itu terdengar di telinga para pegawai kantor yang tengah mengurus ketenagakerjaan para calon pekerja. Sehingga kehebohan pun terjadi di sana. Kayla yang kondisinya belum pulih benar pun kini terpaksa kembali dilarikan ke rumah sakit. Jihan yang tahu nomor ponsel Ashraf lekas mengabarkan kondisi Kayla. Tetapi Jihan tak dapat menghubungi secara langsung karena ponsel Ashraf ternyata sedang tidak aktif. Akhirnya Jihan terpaksa mengirim chat saja. Wanita itu percaya jika Kayla calon istri lelaki bernama Ashraf.'Apa dia udah di pesawat, handphone-nya mati,' gumam Jihan dalam hati sembari jarinya terus mengetik pesan yang akan dia kirim ke nomor Ashraf [ Assalamu'alaikum. Maaf, Pak. Saya mau memberikan info, Kayla masuk rumah sakit lagi. Dia perutnya bermasalah kembali ] send.Pesan terkirim dan hanya ceklis satu. Berarti benar dia udah di pesawat kalau ponselnya mati, pikir Jihan.Wanita itu lantas pergi menemani Kayla. Di Sakirah yang menangani TKW as
Satu Minggu setelah kepergian Kayla ke Saudi, Yulia juga Bayu pindah ke kampung halaman Bayu tepatnya di Jawa Tengah. Daffa ikut dibawa serta dan sekolah juga di sana. Ketika Yulia bertanya apa alasan mereka pindah, Bayu hanya menjawab jika dirinya sudah meminta pindah mengajar sejak lama dan baru sekarang dikabulkan karena sudah ada guru pengganti.Daffa yang notabene anak kandung Kayla dan Azzam, tidak rewel dari pertama tinggal di kampung Bayu, seolah di mana saja ia betah asal ada Bayu bersamanya. Bocah itu benar benar tak terpisahkan lagi dengan Bayu. Di saat Bayu menghilang sedikit saja, Daffa histeris dibuatnya.Yulia yang menyadari itu sama sekali tak merasa keberatan. Justru ia merasa senang karena bisa tahu bagaimana rasanya merawat anak.Hingga di satu hari libur akhir pekan. Bayu juga Yulia sudah bersiap untuk jalan jalan ke tempat pariwisata. Daffa yang antusias pun terlihat begitu ceria."Dedek, emang Ayah mau ajak kamu?" goda Yulia."Iya," jawab Daffa singkat dan polos.
- Saudi Arabia -Kayla juga Ashraf bersiap untuk jalan jalan lebih dahulu sebelum pulang ke Indonesia. Masalah antara keduanya pun sudah terselesaikan dengan baik. Ashraf begitu perhatian setelah tahu wanitanya tengah mengandung benihnya.Kayla sendiri menerima cinta Ashraf karena alasan janin yang dikandungnya. Tetapi, masih ada yang mengganjal di hati Kayla. Ia merasa belum yakin jika Anna akan menerima dirinya sebagai menantu.Ashraf sudah siap menghadapi kemarahan Anna yang pastinya akan murka. Jikapun memang benar dirinya harus terusir dari keluarga, lelaki itu tak lagi mau mempermasalahkan. Baginya, anak dalam kandungan Kayla adalah masa depan yang harus ia perjuangkan. Dan ia juga tak mau melihat atau mendengar Kayla tersiksa akibat perbuatannya.''Mas, apa sebaiknya kita pulang saja? Kamu pasti banyak kerjaan?" ucap Kayla.''Ada Abang Alkhan yang handle kerjaan Mas di kantor, Yank,'' jawab Ashraf.''Kamu nggak usah pikirkan kerjaan Mas. Pikirkan calon anak kita saja sama jaga
Ashraf pun membawa Kayla ke apartemen miliknya yang tak jauh dari kantor setelah lebih dulu membelikan martabak manis sesuai permintaan Kayla atau janin di rahimnya.Malam kian larut, tak terasa sudah pukul sebelas malam. Ashraf yang hendak pulang terpaksa membatalkan niatnya karena kayla tiba tiba kembali lemah setelah terus terusan muntah.Kayla nampak terbaring lemah di ranjang tidur milik Ashraf di apartemen. Wajah Kayla juga nampak memucat membuat Ashraf tak tega meninggalkan wanitanya seorang diri di sana.''Mas, kamu pulang saja tak apa,'' ucap Kayla.Ashraf diam tak menanggapi. Dia tengah membantu Kayla membalurkan minyak kayu putih di bagian bagian tertentu di tubuh Kayla. Meskipun awalnya Kayla menolak tetapi karena lelaki itu memaksa akhirnya Kayla hanya bisa diam saja sebab tubuhnya serasa lemah tak bertenaga.''Gimana Mas mau pulang kalau kamu keadaannya kaya gini, Kay? Mas nggak mungkin ninggalin kamu dalam kepayahan gini.''Mendengar itu, hati Kayla merasa hangat, terny
Anna juga Zakir kini sudah duduk di ruang tamu. Kayla yang sejak tadi digandeng Ashraf nampak cemas menghadapi kedua orang tua lelaki yang kini mencintainya.Ashraf belum mampu berkata apapun. Ia lebih dulu mengatur pernafasan. Diliriknya wajah wanita yang kini berbadan dua karena ulahnya.''Ekhem ... Ma, Pa. Sebelumnya, aku minta maaf yang sebesar besarnya kalau kejujuran aku kali ini akan melukai hati Mama juga Papa. Aku ... ''''Jangan bilang kamu mau menikahi mantan babu kita, As!'' ucap Anna memotong lebih dulu.Zakir yang menyadari sang istri sudah berpikir negatif pun hatinya yakin jika pagi itu tak akan baik baik saja untuk Anna mau pun Kayla wanita yang sangat dibenci istrinya.''Ma, lebih baik dengarkan dulu anak kita bicara,'' tegur Zakir.Anna memalingkan wajah ke samping mendapat teguran suami. Semakin bertambah marahlah ia karena hal itu dilakukan di hadapan anak dan juga wanita yang ia benci. Ia juga jengah melihat wajah Kayla mantan pembantunya.Kayla sendiri semakin
Pagi hari di sebuah perumahan yang sangat sederhana, kompleks Sakura namanya.Seorang lelaki berusia sekitar 25 tahun sedang memanaskan kendaraan roda dua di depan rumahnya. Dia pun nampak sudah rapi dengan seragam kerjanya. Sesekali terdengar dia bersenandung lirih menyanyikan lagu cinta.Seorang lelaki paruh baya nampak duduk di kursi teras memperhatikan anak muda di hadapannya.''Suf, sepertinya kamu lagi happy banget. Dari semalam Bapak perhatikan nyanyi nyanyi terus, lagi jatuh cinta?'' tanya lelaki paruh baya itu seraya menyalakan sebatang rokok yang sudah ia keluarkan dari bungkusnya dan bersiap untuk dibakar lalu dihisap.''Eh! Siapa yang jatuh cinta, Pak? Emang kalau bersenandung itu pertanda lagi jatuh cinta ajah ya Pak?'' tanya pemuda tersebut dan melempar senyum kepada lelaki yang diduga ayahnya.Sang ayah malah terkekeh mendengar pertanyaan anaknya lalu kembali mengajukan petanyaan tentang mantan kekasih putra tunggalnya.''Ya ... kali ajah kamu sudah menemukan pengganti
Daffa menjalani hari-harinya di kota Bandung ditemani Yulia dengan tenang. Sesekali ia video call dengan Aska yang super bawel kalau abangnya tak ada kabar.Putra sulung Kayla pun kini sudah tahu kalau hubungan ayah kandung dan ibu sambungnya mengalami kemajuan yang lebih baik. Sebagai anak sudah dewasa, Daffa tak akan menghalangi mereka selagi keduanya menemukan kecocokan satu sama lain.Hingga di malam itu. Daffa tengah membaca buku dikejutkan dengan kedatangan Azzam ayahandanya.Sementara Yulia belum pulang dari acara pengajian tak jauh dari kompleks itu."Ayah, kok malam-malam ke sini, ada apa? Gimana kabar nenek?" Heran Daffa dengan dahi sudah melipat."Hmm ... kabar nenek baik, Nak. Ayah ke sini mau ada perlu sama mama Yul, boleh?" tanya Azzam ragu-ragu. Ia merasa tak enak hati sekaligus malu pada anak bujangnya."Ciyee ... yang lagi kangen sama calon istri," celetuk Daffa menggoda ayahnya.Sadar mendapat candaan dari putranya, Azzam menggaruk tengkuk yang tak gatal. Wajah Azza
Sebulan kemudian setelah Kayla benar - benar pulih dari rasa traumanya.Proses persidangan Bayu telah dilakukan. Dia juga telah dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun. Yulia pada akhirnya benar-benar menggugat cerai suaminya itu dan sudah siap menjalani hidup sendirian mengingat usia tak muda lagi jikapun memutuskan menikah ke dua kali.Sementara Azzam telah kembali ke Bandung dan siap menyambut Daffa untuk menuntut ilmu di kota kelahiran ayah kandungnya.Malam itu, Kayla baru saja membereskan semua pakaian Daffa yang akan di bawa ke Bandung."Abang, Bunda pesan, jaga diri baik-baik. Jangan sampai salah pergaulan. Harus ingat niat awal yaitu nuntut ilmu yang bermanfaat untuk masa depan.""Jangan kecewakan Bunda dan ayah ya," sambung Kayla lagi. Daffa yang tengah memainkan laptopnya hanya mengangguk dengan pandangan lurus ke layar yang menyala di hadapanya."Sayang, udah malam. Daffa pasti capek. Biarkan dulu dia istirahat," tegur Ashraf yang tiba- tiba muncul di ambang pintu ka
"Mbak Yuli!" Kaget Azzam melihat kedatangan Yulia."Mama, kenapa ke sini? Emang ayah Ashraf udah balik lagi?" heran Daffa pun bertanya."Belum. Tapi ada Aska sama Om juga nenek kakeknya," jawab Yulia. Rupanya keluarga Ashraf datang membesuk Kayla."Oh, terus kenapa Mama malah ke sini?" Kembali Daffa bertanya sebab tak tahu alasannya."Ya Mama nggak enak lah. Kan Mama bukan bagian keluarga mereka," kata Yulia.Karena merasa kangen dengan Aska, Daffa akhirnya pamitan pada Azzam untuk menemui adik sambungnya. Daffa janji akan menemui kembali ayahnya itu."Kamu hati-hati ya, Nak!" pesan Azzam disambut anggukan kepala Daffa.Kini tinggallah Yulia dan Azzam saja di ruangan itu. "Mbak Yul, gimana kabarnya?" Azzam berbasa basi.Dalam diam, Azzam merasa kasihan dengan Yulia. Melihat kelakuan Bayu di luar dugaan. Azzam baru tahu kalau sifat Bayu seperti itu. Dan Azzam pun baru menyadari kalau ternyata Bayu menaruh hati pada mantan istrinya."Zam, saya minta maaf atas kesalahan suami saya ya," u
Ashraf keluar dari kamar rawat Bayu dengan nafas memburu. Wajahnya merah padam karena amarah belum terlampiaskan. Seandainya tak ada polisi, sudah pasti Bayu tinggal nama saja.Tak ingin memperlihatkan amarah di depan keluarga, Ashraf memilih menenangkan diri dulu di taman rumah sakit. Ia pun menelepon Farhan menanyakan kondisi kantor. Setelah merasa tenang, Ashraf kembali ke kamar Kayla.Di lain sisi, Bayu tertawa semakin keras, merasa puas sudah mengaduk-aduk emosi Ashraf. Namun tak lama ia berteriak histeris. "Bangsat! Lepasin gue!"Bayu terus saja menyumpahi semua orang yang kini memalingkan wajah darinya. Dengan kondisinya yang seperti itu, tak membuat Bayu sadar. Ia justru semakin membenci mereka."Diam! Atau saya sumpal mulutmu! Laki mulutnya kayak cewek," bentak polisi jengah mendengar ocehan Bayu.Sontak Bayu terdiam. Ia menutup rapat mulutnya. Namun hatinya masih bergejolak karena amarah.Esok harinya. Azzam sudah tersadar dari koma semalam. Ada Wahyu yang datang membesuk na
Bayu terbahak mendengar ucapan Yulia. Pria itu memaksakan diri bangun dari atas ranjang rumah sakit lalu duduk dengan kaki menjuntai ke lantai.Tanpa di duga oleh Yulia, Bayu menarik paksa tangan Yulia hingga wanita itu terjatuh tepat di pangkuan Bayu. Tangan Bayu yang terbebas dari selang infusan dengan sigap mencekik leher Yulia.''Dasar perempuan tidak tau diri kau, Yulia. Selama ini saya bersabar hidup dengan kamu tanpa hadirnya anak. Sekarang kau minta cerai hanya karena saya melakukan kesalahan sekecil ini, hah?'' bentak Bayu.Posisi mereka kini terbalik. Bayu berdiri sementara Yulia terbaring di ranjang dengan kaki menjuntai. Tangan Bayu semakin kuat mencekik leher Yulia hingga wanita itu kesulitan sekedar untuk menarik napas sesaat saja.Wajah Bayu pun nampak merah padam, menandakan betapa marahnya pria itu. Entah setan mana yang sudah merasuki jiwa Bayu hingga dia sekalap itu.''Ayah, apa yang ayah lakukan ke Mama?'' teriak Daffa yang kebetulan masuk ke ruangan kedua orang tu
Ashraf mendatangi ruangan di mana Bayu dirawat. Namun ia harus memendam kekecewaan sebab Bayu belum sadarkan diri setelah mendapat penanganan dari tim medis. Rupanya luka yang dialami Bayu cukup parah.Demi melampiaskan amarahnya, Ashraf meninju tembok di depan ruang rawat Bayu."Sabar, Pak. Amarah enggak akan menyelesaikan masalah," ucap polisi yang berjaga di sana."Bagaimana kalau Bapak berada di posisi saya? Istri yang Bapak lindungi nyatanya malah dijahati orang," sergah Ashraf dengan nafas memburu. Terlihat amarah belum surut dari wajahnya."Pasti sama kayak Bapak, lebih parah bisa jadi. Tapi kasus ini 'kan sudah ditangani pihak kepolisian, jadi biar kami saja yang menghukum pelaku," sahut polisi. Satu rekannya yang ikut berjaga mengangguk menanggapi.Ashraf tak menanggapi. Ia pergi dari sana masih dengan amarah yang membara. Apalagi saat teringat lagi bagaimana kondisi sang istri tadi.Kembali ke IGD, rupanya Kayla sudah siuman. Ia langsung memindahkan Kayla ke ruangan VIP supa
Kayla melihat ada vas bunga di sudut kamar itu. Segera ia berlari lalu mengambil dan memukulkannya ke kepala Bayu.PRANG! Vas bunga mengenai kepala Bayu hingga pecah berkeping-keping. Bayu pun tersungkur dengan darah mengucur dari kepala.Mata Kayla membulat. Ia melihat tangannya yang masih memegang potongan vas bunga. "Apa dia mati?" gumamnya dengan tubuh gemetaran. Vas bunga itu pun terlepas dari tangan.Kayla lalu melihat Azzam terkapar dengan pisau menancap di pinggang mantan suaminya itu. Sadar Azzam butuh pertolongan ia kembali berteriak sekuat tenaga."Tolong! Tolong!""Astaga, Azzam!" pekik Wahyu. Pria itu baru menyusul Azzam ke rumah kosong tersebut. Wahyu terhenyak melihaf kekacauan di rumah di dalam sana.Yang lebih mengejutkan, Azzam terluka akibat senjata tajam. Ditambah lagi, Wahyu melihat Bayu tergeletak tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Wahyu baru menyadari kalau Kayla juga sama halnya dengan Bayu walaupun tertutup jaket Azzam.Wahyu berlari keluar tanpa be
Setibanya Ashraf di rumah. Ia meminta Farhan untuk mengecek CCTV. Farhan sudah terbiasa keluar masuk kediaman Ashraf tanpa takut si empunya marah karena Farhan orang yang paling dipercaya Ashraf.Sementara Ashraf menemui Yulia untuk menanyakan suaminya pergi ke mana. Namun Yulia yang baru tiba pun sama tidak tahu Bayu pergi ke mana. ''Memangnya apa yang sudah terjadi, Pak Ashraf?'' Heran Yulia dengan wajah terlihat kebingungan.Saat Ashraf akan menjawab pertanyaan Yulia. Farhan lebih dulu memanggil.''Pak Ashraf, coba ini lihat. Bu Kayla sepertinya dibius sama pak Bayu,'' ucap Farhan kala sudah melihat rekaman CCTV beberapa jam yang lalu.''Bangsat, rupanya si bajingan Bayu itu masih penasaran sama istriku,'' geram Ashraf.Suami Kayla itu dengan jelas melihat Bayu membekap mulut Kayla dan membawa keluar sebelum akhirnya pergi menggunakan taksi.Mendengar Ashraf memaki suaminya, Yulia tergesa mendekati kedua lelaki itu dengan wajah yang semakin tak terbaca.''Ini apa sih yang terjadi?''
Kayla menemui kakak sepupu dan suaminya dengan wajah datar. Ia tak menyangka jika keduanya akan datang hari ini."Mbak, Mas, apa kabar? tanya Kayla basa-basi."Kami baik. Kamu keterlaluan, Kay, ngasih tau Daffa mau pindah ke Bandung dadakan gini," sahut Yulia langsung mencecar Kayla.Sementara Bayu terus menatap tajam Kayla. Rasa cinta dan sakit hati tengah bergejolak dalam hati laki-laki tersebut. Apalagi membayangkan Kayla berduaan dengan Ashraf, api cemburu kontan berkobar-kobar di dalam dada.Kayla mengerutkan kening, tak mengerti akan maksud Yulia. "Maksud Mbak apa?"Memang ia yang memberitahu mereka kalau Daffa diterima di ITB dan rencananya hari Sabtu nanti Daffa mau di antar ke kosannya. Saat itu ia hanya memberitahu saja tanpa niat mengajak mereka."Udah setahun kami enggak ketemu Daffa, tau-tau kamu bilang kalo dia mau kuliah di Bandung terus tinggal di sana. Kami 'kan jadi kerepotan, Kay, harus beresin kerjaan dulu supaya bisa ke sini. Mbak sama mas Bayu juga pengen ikut an