Share

BAB 56.

Tendero tersentak hebat seakan dirinya baru saja dijatuhkan dari ketinggian. Kedua matanya lantas terbuka sempurna dengan nafas terengah. Titik-titik keringat terlihat bermunculan di wajah dan lehernya, Tendero kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskan nafasnya secara beratur, dia merasakan denyut jantungnya berdetak cepat sebelum kembali berdetak secara normal. Tendero mengerjit, merasakan rasa sakit disekujur tubuhnya hal pertama yang menyambutnya pun adalah ruangan serba putih, bau obat-obatan dan juga suara tit alat bantu kontrol detak jantung yang berada di sebelahnya.

Selain infus tampak tertancap di tangan kirinya juga alat bantu pernapasan yang terpasang dari hidung ke mulutnya. Dia pun akhirnya sadar bahwa saat ini dirinya sedang terbaring menjadi salah satu pasien tidak berdaya di sebuah rumah sakit dan di tempatkan di ruangan yang bisa dikatakan vvip. 

Tendero melirik pintu di sebelah kananya yang terbuka, tidak lama k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status