Beranda / Lain / TAKDIR / Chapter 18

Share

Chapter 18

“Herman.” Panggil Bude Rima ketika melihat anaknya pulang namun buru-buru pergi lagi.

“Ibu, aku harus segera kembali ke rumah sakit. Kasihan Syena kalau sendirian di sana.” Jawab Rahman sambil merapikan beberapa pakaiannya dan pakaian milik Syena yang tadi sudah diambilnya ke dalam tas.

“Kalau hanya untuk mengambil pakaian, kenapa tidak telepon Ibu saja. Biar Ibu yang antar.” Kata Bude Rima mengikuti anaknya yang sedang berjalan tergesa menuju keluar rumah.

Rahman hanya terdiam, kini ia sudah naik ke vespa miliknya dan siap melajukan kendaraan itu, ketika tiba-tiba Sarah datang bersama dengan Gladys.

“Ayah mau ke mana? Buru-buru sekali.” Tanya Gladys dengan wajah semringah yang justru dibalas dengan tatapan tidak suka oleh ayahnya.

“Ya pasti kembali ke rumah sakit lah. Anak kesayangannya kan sedang dirawat sekarang. Sampai tidak ingat pulang ke rumah.” Kata Sarah dengan nada menyindir.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status