Beranda / Romansa / TAKDIRKU ADALAH KAMU / Kerinduan sahabat

Share

Kerinduan sahabat

Penulis: Senja Kelabu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-29 09:55:53

🌹🌹🌹

Setelah menjenguk ayah Andika, Tasya berniat untuk mengunjungi rumah sahabatnya yang telah lama tak ditemuinya itu. Iapun menatap Bisma dan ingin meminta persetujuan dari pria yang belakangan ini sering menghabiskan waktu bersamanya.

"Ada apa kau memandangiku seperti itu! Jangan bilang kau mulai mencintaiku?" ledek Bisma sambil tersenyum lebar.

"Kau terlalu percaya diri!" elak Tasya mengerucutkan bibirnya.

"Bisakah kau mengantarkan aku kerumah sahabatku, Bis!?" sambung Tasya lagi. 

"Ke rumah Naira, maksudmu!" 

Tasya mengangguk cepat.

Bisma tersenyum mengiyakan sambil berbisik dalam hati.

 "Bagaimana aku akan menolakmu, Sya! Kau begitu berarti untukku." 

Tasya tersenyum senang. Merekapun segera menuju ke arah rumah Naira. Tapi betapa kecawanya hati mereka saat menemui rumah itu telah kosong tak berpenghuni. Perih rasanya kehilangan seorang sahabat yang dulu begitu dekat dengannya. Air mata kesedihan mulai terlihat mengambang di kelopak mata gadis itu.

"Kemana lagi aku akan mencarinya?" lirih Tasya berusaha menahan kesedihannya.

"Kita pasti akan bertemu dengannya, percayalah!" ucap Bisma menenangkan gadis yang diam-diam dicintainya itu. 

Bisma meraih pundak Tasya dan membawa kepelukannya. Tak tahan lagi akan kerinduan pada sahabatnya itu Tasya menangis tersedu-sedu. Bisma membiarkan gadis itu menangis untuk melegakan hatinya. 

***

Di ruangan tempat kerjanya, Naira saat ini menangis terisak, betapa gadis itu tersakiti oleh perkataan Meli.

"Mengapa takdir selalu mempermainkan hidupku. Aku sudah berusaha melupakan mereka, tapi mengapa aku dipertemukan kembali pada saat luka ini belum mampu kusembuhkan, Tuhan! Apa takdir hidupku hanya untuk mereka hina." isak Naira tak dapat lagi menutupi kesedihannya. Berulang kali ia berusaha menghindari pertemuan dengan apa yang menyebabkan ia pergi jauh dari kota ini, namun lagi-lagi ia kembali dipertemukan pada kenyataan yang lebih menyakitkan. 

"Dan mengapa, rasa cinta ini masih hidup di hatiku, untuknya, Tuhan? Apa tak ada satu saja tiket untukku bahagia di dunia fana ini, Tuhan!" desah Naira masih dalam tangisannya. 

Andai waktu mengijinkannya, ingin rasanya dia menghilang dari bumi ini, agar tak ada lagi hinaan yang didapatinya. Namun semua sudah digariskan Tuhan dalam takdirnya. 

"Maaf Dok, pasian ruang Vip A meminta ada untuk menemuinya!" ucap seorang perawat yang baru saja masuk ke ruangannya.

"Bukankah itu ruangan Ayah Andika?" batin Naira. Gadis itu berpikir sejenak lalu mengangguk mengiyakan.

*** 

Tanpa sepengetahuan Sulastri ada sepasang mata mengawasinya dalam pandangan mata tak terpacaya. 

"Sulastri .... " kejut pria paruh baya itu.

"Mungkinkah, kau dan anakmu akan memaafkanku bila aku datang menemuimu?" tanya pria itu untuk dirinya sendiri. Pria itu terbayang kembali kenangan dua puluh tahun silam saat ia pergi meninggalkan anak istrinya demi wanita lain.

"Oh ... Tuhan, kesalahanku begitu besar padanya" lirih pria itu. 

"Andai aku tak mengikuti nafsu dan egoku, mungkin kita tak akan berpisah! Maafkan semua kesalahanku, Las!" Ia mengelus dadanya yang terasa sesak. Ternyata meninggalkan istri sahnya demi wanita lain adalah kesalahan terbesar yang ia pernah lakukan. Kini nasi sudah menjadi bubur, puluhan tahun telah berlalu dan mungkin kebencian Sulastri telah menumpuk untuknya.

Pria itu perlahan meninggalkan tempat itu. Langkah kakinya begitu berat, bayangan masa lalu seperti sebuah kaset yang terputar ulang. Saat dengan kasarnya ia menepis tubuh Sulastri hingga terjungkal meninggalkan dengan tangisan seorang bayi yang begitu nyaring di telinganya. 

"Ah ... Aku tak pantas untuk meminta maaf padanya!" 

*** 

Sepulang dari tempat kerjanya Niara kini melangkahkan kaki untuk pergi ke rumah Tasya sahabat yang begitu dirindukannya. 

Naira telah berdiri di depan pintu rumah yang sangat mewah milik Tasya, tapi saat ia akan mengetuk pintu satu suara memanggil namanya dan menubruknya.

"Naira ... kaukah ini?"

Bersambung......

Bab terkait

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Masih Dia

    🌹🌹🌹 "Nai, kaukah ini?" tanya seorang gadis dalam keremangan senja. Naira mengangguk merekapun saling berpelukan diiringi tangisan yang mengharukan. "Mengapa kau setega ini padaku, Nai! Pergi tanpa berita, apakah kau tidak merindukanku, eoh!" ucap Tasya memandang tajam pada sahabatnya tersebut. "Maafkan aku!" lirih Naira tanpa berani menatap Tasya. "Aku kehilanganmu, Bodoh! Kamu kemana saja selama ini, tidak sempatkah kau memberiku kabar sedetik saja." "Maafkan aku!" Naira hanya mampu mengucapkan kata-kata itu. Dia merasa bersalah karena pergi tanpa berpamitan pada Tasya. "Tidakkah kau mengijinkan aku untuk duduk lebih dulu, sebelum aku bercerita?" tanya Naira sambil menekuk wajahnya menatap Tasya. "Tidak!!! Ini hukumanmu karena hilang tanpa kabar?" sungut Tasya berpura-pura marah pada Naira "Ayolah ... aku capek berdiri! Dan maafkanlah kesalahanku ini, kumohon," rajuk Naira sambil menarik kedua kupingnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Misterius

    🌹🌹🌹Naira belum mampu memejamkan matanya. Ia masih teringat kembali permintaan ayah Andika."Kabulkan permintaan orang tua ini, Nak!""Tapi Tuan, apakah pantas aku untuk putra tuan?" Naira bingung harus menjawab apa.Disisi lain dia memang mencintai Andika tapi ia ingin pria itu juga mencintainya bukan karena perjodohan."Dari sekian banyak gadis hanyalah kamu menurutku yang pantas untuk putraku!""Tapi Tuan!""Aku mohon, Nai! Aku akan tenang meninggalkan dia bila Andika memiliki pasangan hidup seperti dirimu"Naira terdiam. Hingga kini ia bingung harus bagaimana."Ya Tuhan inikah takdir hidupku!" batin Naira dalam diamnya sebelum ia terlelap dalam alam mimpi. Namun malam ini seperti mata itu enggan terpejam. Pikirannya masih melayang-layang jauh memikirkan problema yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Ada di dekatmu

    🌹🌹🌹🌹Seorang pria paruh baya menatap sayu pada kedua wanita itu. Hatinya tersayat pilu menatap anak dan mantan istrinya yang dia tinggalkan dulu."Maafkan ayah, Nai!" bisik lelaki itu. Iapun segera berjalan meninggalkan mereka.Tapi tanpa sengaja Sulastri menoleh ke arah pria paruh baya tersebut saat ojek sudah membawa barang-barangnya. Mata mereka saling menatap. Namun tatapan yang diberikan oleh Sulastri adalah tatapan yang mematikan. Dengan langkah tergesa Sulastri menarik tangan Naira cepat. Naira terkejut namun mengikuti saja langkah ibunya."Pelan-pelan, Ibu! Kakiku terasa mau patah." Naira memperlambat langkahnya. Namun ibunya tetap menarik kuat tangan Naira."Ibuuu ... Kakiku sakit" rengek Naira."Aduh Ibu, sebenarnya kau sedang mengejar apa?" tanya Nairakesal. Melihat ibunya tak peduli dengan keadaannya."Diamlah ....!!! Ikuti saja i

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Tak Terduga

    🌹🌹🌹🌹"Tok ... Tok" suara pintu diketuk membuat Sulastri terkejut. Iapun segera membuka pintunya.Betapa terkejutnya saat melihat siapa yang kini berdiri di depannya. Pria yang selama ini begitu dibenci kini hadir di depan pintu rumahnya. Lelaki yang telah menoreh luka dan membuatnya menderita hingga kini mampu ia lupakan."Untuk apa kamu datang menemuiku lagi!" bentak Sulastri.Pria itu memandang sejenak lalu jatuh berlutut di bawah kaki wanita itu."Maafkan aku, Tri! aku telah menyakiti kalian, aku ingin menebus kesalahan itu!" tatap pria itu meminta maaf pada mantan istrinya. Dan bersimbuh, Sulastri bersurut mundur menghindari jangkauan tangan pria paruh baya itu.Kenangan masa lalu kembali bermain di kepalanya."Maaf untuk apa! Kamu pikir kesalahanmu yang membuat kami, menderita itu dengan mudah kami maafkan! Tidaak ... Tidak akan pernah." sungut Sulastri."Aku mohon, aku sangat menyesali

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Sosok misterius

    🌹🌹🌹Saat ini Bisma menemani Tasya di butiknya. Pria itu begitu menyayangi gadis tersebut. Walau cinta itu tak mampu diungkapkannya tapi ia terasa begitu bahagia bila di sisi Tasya."Apa agendamu hari ini, Sya?" tanya Bisma sambil memainkan jarinya di meja."Aku akan menemui Naira!""Naira?? Sejak kapan kamu bertemu dengannya?" kejut Bisma mendengar Tasya telah bertemu sahabatnya dan gadis itu tak menceritakan sedikitpun padanya."Beberapa hari yang lalu dia datang menemuiku." jelas Tasya."Lalu mengapa kau diam saja! Apa aku tak berhak tahu!" sungut Bisma dengan wajah di tekuk. Tasya tertawa melihat reaksi dari wajah Bisma yang menurutnya sangat lucu."Aku pikir, nanti aku akan memberitahumu! Aku belum sempat!""Kamu memang jahat, tak pernah menganggapku ada!" kilah Bisma dengan bibir tambah dimanyunkan.Tasya semakin tertawa geli melihatnya, iapun mendekati pria itu dan mengu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Panik

    🌹🌹🌹Andika berlari-lari di sepanjang koridor rumah sakit. Wajahnya begitu terlihat panik dengan tidak memperdulikan orang-orang sekitar, tidak hanya satu atau dua orang yang ditabraknya. Ia harus secepatnya mencari dokter untuk menolong Meli."Harap tunggu di luar, Tuan! Dokter akan segera menanganinya." cegah seorang perawat saat melihat Andika ingin ikut masuk ke ruangan ICU.Selang berapa jam Meli sudah di bawa di ruangan rawatnya. Dan Andika boleh menjenguknya.Begitu sampai di depan pintu Andika segera membuka cepat dan masuk ke dalam dan tepat di sebuah ruangan terbaring seorang gadis tengah tidur dengan selang infus, dan alat bantu pernapasan.Andika berdiri cukup lama dengan terus menatap Meli. Setelahnya ia melangkah pelan kearah sosok lemah tersebut."Bodoh ...." ucap Andika tepat di sebelah Meli.Tak lama berselang gadis tersebut mulai menunjukan resfon positif untuk sadar, sebelum membuka mata sempurna. Andika seg

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Bertemu Ayah

    🌹🌹🌹Setelah menjenguk ayah Andika ia kembali ke ruangannya, bila sudah begitu pikiran Naira kembali melayang dalam kesendirian. Ia kembali mengingat percakapan dengan ibunya semalam."Apa kau membenci ayahmu, Nai?""Aku tidak akan pernah membencinya, Ibu. Walaupun ayah tak pernah ada saat aku membutuhkannya! Aku bahkan merindukan hadirnya.""Andai kamu bertemu ayahmu, apa yang akan kau lakukan, Naira!""Aku akan memeluknya ibu. Dan berkata bahwa aku begitu merindukan hadirnya."Dan kini Naira diberi sebuah foto oleh ibunya. Ia seperti pernah bertemu tapi ia lupa dimana tempatnya."Apa yang kau lakukan, Dokter Naira!" panggil seseorang membuyarkan lamunannya."Tasya ...." seru Naira saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya."Masa seorang dokter melamun sih! Aku berdiri dihadapanmu sejak tadi, tidak ditahu." celetuk Tasya sambil manyun."Hah ... Yang benar saja kamu berdiri disitu sej

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Kenyataan pahit

    🌹🌹🌹Meli yang mendapat kabar tentang ayahnya yang sempat pingsan di jalan dan kini di rawat di rumah sakit ini langsung panik dan segera ingin mencari keberadaan ayahnya yang di rawat."Aku akan mengantarmu, jangan terburu-buru seperti itu, nanti selang infusnya lepas dari tanganmu." cetus Andika. Pria ini selalu setia mendampingi Meli dari seminggu yang lalu. Namun keadaan Meli bekum pulih benar dan masih mengharuskan gadis ini untuk di rawat lebih lanjut.Meli menatap Andika dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Pria ini benar-benar menuruti permintaannya untuk tidak mendekati Naira lagi. Gadis itu bangga dengan keberhasilannya ini."Apa aku tidak merepotkanmu, And!" tanyanya dengan nada manja.Andika hanya menggeleng dan segera menuntun Meli untuk ke ruangan ayahnya berada. Dengan bergelayut mesra di lengan pria itu Meli mengikuti langkah Andika."Aku yakin kamu tak akan tega meninggalkan aku!" kekeh Meli da

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-21

Bab terbaru

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Kebencian Meli

    🌹🌹🌹 Dan malam ini Andika benar-benar menepati janjinya. Ia membawa Naira untuk ke rumah Meli guna menjelaskan hubungan mereka. Karena telah berjanji pada dirinya tak akan melepaskan Naira lagi dari hidupnya. Tanpa perjodohan itu Andika memang mencintai Naira sejak dulu. "Kamu yakin, And! Kita akan bisa membuat Meli mengerti." tanya Naira ragu. Ia khawatir pada kemarahan Meli, apa lagi bila ia mengingat ancaman gadis itu padanya beberapa hari lalu. Naira semakin yakin Meli tak akan mungkin bisa menerima hubungannya dengan Andika. "Kita akan berusaha." jawab Andika meyakinkan dan begitu mantap. Merekapun tiba di rumah Meli. Dan gadis itu menatap sinis pada kedua tamunya karena ancamannya tak berpengaruh bagi mereka. "Mau apa kalian menemuiku. Mau bilang kalau kalian tidak bisa dipisahkan, begitu" sungut Meli tak dapat lagi menahan amarahnya. "Mel ... Maafkan kami, aku memang tak bisa mengabulkan permintaanmu karena kamup

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Menghindar

    🌹🌹🌹 Naira memutuskan untuk melepaskan Andika setelah yakin dan penjelasan ibunya yang membuat ia berpikir. "Percayalah, Nai! Jika kalian memang berjodoh, Tuhan akan mempertemukan kalian kembali, bagaimanapun caranya!" Sulastri mengelus punggung tangan Naira. Naira semakin terdiam hanyut dalam perasaannya. "Hari sudah siang, kamu kok, belum siap-siap!" celetuk Sulastri lagi. "Aku lagi malas, Bu! Perasaanku lagi tidak baik!" kilah Naira "Jangan karena masalah ini, lalu kamu mengabaikan tugasmu! Ingat kamu digaji bukan untuk bersantai!" "Tapi, Bu!" Sulastri memberikan tatapan tajam. Ia tak ingin anaknya melalaikan tugas dan apa yang akan terjadi jika Naira tak masuk kerja. Yang ada, gadis itu hanya akan melamun sepanjang hari. "Baiklah ...." ucap Naira dengan malas. Gadis itupun segera melangkah ke kamar mandi. "Ibu selalu saja bisa untuk memak

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Kemarahan Meli

    🌹🌹🌹Meli diam saja saat diantar pulang Andika. Wajah sinisnya benar-benar terpancar dan kebenciannya semakin nampak.Andika hanya mampu mendesah pelan. Ingin ia menjelaskan bahwa dia dan Naira telah dijodohkan, tapi pria itu takut Meli akan bertambah marah padanya, hingga menghukum dirinya sendiri lagi."Ayolah Mel ... Jangan seperti anak kecil!" bujuk Andika mencairkan suasana yang begitu hening."Kau mengingkari janjimu, And. Aku benci kamu ... Sangat membencimu! Bila kau tak bisa menjauhi Naira. Jangan halangi aku untuk berbuat kejam pada wanita itu." ancam Meli berapi-api dengan bibir yang dilantunkan.Andika menarik nafas dalam, ia benci dengan keegoisan gadis di depannya ini. Pria itu bingung harus bagaimana lagi untuk menjelaskan semuanya. Meli tak pernah sedikitpun mau mengerti, perhatiannya selama ini disalah artikan oleh gadis itu. Andika hanya melindungi Meli sebagai adik perempuannya saja namun Meli beranggapan lain. Andai wakt

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Dansa berdua

    🌹🌹🌹 Di tempat Andika nampak terlihat banyak tamu berlalu lalang. Setelah keluar dari rumah sakit seminggu lalu ayah Andika terlihat semakin sehat. Selain untuk memperingati hari lahir ayah Andika juga untuk mengucap syukur atas kesembuhan pria itu. "Andika ...." panggil ayahnya dan pria itu segera mendekati ayahnya. "Tidakkah kau mengundang Naira! Ayah merindukannya." ucap ayah Andika Andika terdiam, Andika lupa untuk mengundang gadis itu, ia bingung sedang saat ini ia masih dalam ancaman Meli. Ia harus bisa memberi alasan yang membuat ayahnya yakin. "Dia akan datang, Ayah. Percayalah!" sahut Andika sekenanya takut ayahnya merasa tersakiti karena keteledoran Andika tidak mengundang Naira. Ayah Andika mengangguk dan membiarkan Andika kembali menyapa tamu-tamu yang hadir. "Selamat malam, Paman! Selamat ulang tahun." sapa satu suara yang membuat Husen menoleh ke arah sumber suara itu. "Bisma ... Syuk

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Kejutan

    🌹🌹🌹Naira belum sanggup untuk menghadapi kenyataan ini dimana ayahnya adalah ayah Meli juga. Ia belum mampu menata hatinya yang kini benar-benar retak. Ingin menyalahkan takdir tapi semua sudah kehendak Yang Maha Kuasa, dan itu sudah digariskan untuknya."Aku harus kuat, aku pasti bisa! Aku sudah terbiasa dengan hal yang semacam ini!" ucap Naira memberi semangat pada dirinya. "Ini jadwalku untuk memeriksa ayah! Aku harus menemuinya, dan semoga kesehatannya lebih membaik lagi." tambah Naira lagi dan iapun segera keluar untuk memeriksa ayahnya.Gawai Naira berdering melihat nama siapa yang tertera membuat gadis itu tersenyum."Ya hallo""....""Malam ini?" kening Naira berkerut mendengar ajakan sang penelfon."...""Aku tak bisa berjanji, Sya! Tapi aku akan usahakan untuk datang." Naira segera menutup telfonnya. Dan masuk ke ruangan ayahnya."Selamat sore, Tuan! Bagaimana keadaan tu

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Kenyataan pahit

    🌹🌹🌹Meli yang mendapat kabar tentang ayahnya yang sempat pingsan di jalan dan kini di rawat di rumah sakit ini langsung panik dan segera ingin mencari keberadaan ayahnya yang di rawat."Aku akan mengantarmu, jangan terburu-buru seperti itu, nanti selang infusnya lepas dari tanganmu." cetus Andika. Pria ini selalu setia mendampingi Meli dari seminggu yang lalu. Namun keadaan Meli bekum pulih benar dan masih mengharuskan gadis ini untuk di rawat lebih lanjut.Meli menatap Andika dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Pria ini benar-benar menuruti permintaannya untuk tidak mendekati Naira lagi. Gadis itu bangga dengan keberhasilannya ini."Apa aku tidak merepotkanmu, And!" tanyanya dengan nada manja.Andika hanya menggeleng dan segera menuntun Meli untuk ke ruangan ayahnya berada. Dengan bergelayut mesra di lengan pria itu Meli mengikuti langkah Andika."Aku yakin kamu tak akan tega meninggalkan aku!" kekeh Meli da

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Bertemu Ayah

    🌹🌹🌹Setelah menjenguk ayah Andika ia kembali ke ruangannya, bila sudah begitu pikiran Naira kembali melayang dalam kesendirian. Ia kembali mengingat percakapan dengan ibunya semalam."Apa kau membenci ayahmu, Nai?""Aku tidak akan pernah membencinya, Ibu. Walaupun ayah tak pernah ada saat aku membutuhkannya! Aku bahkan merindukan hadirnya.""Andai kamu bertemu ayahmu, apa yang akan kau lakukan, Naira!""Aku akan memeluknya ibu. Dan berkata bahwa aku begitu merindukan hadirnya."Dan kini Naira diberi sebuah foto oleh ibunya. Ia seperti pernah bertemu tapi ia lupa dimana tempatnya."Apa yang kau lakukan, Dokter Naira!" panggil seseorang membuyarkan lamunannya."Tasya ...." seru Naira saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya."Masa seorang dokter melamun sih! Aku berdiri dihadapanmu sejak tadi, tidak ditahu." celetuk Tasya sambil manyun."Hah ... Yang benar saja kamu berdiri disitu sej

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Panik

    🌹🌹🌹Andika berlari-lari di sepanjang koridor rumah sakit. Wajahnya begitu terlihat panik dengan tidak memperdulikan orang-orang sekitar, tidak hanya satu atau dua orang yang ditabraknya. Ia harus secepatnya mencari dokter untuk menolong Meli."Harap tunggu di luar, Tuan! Dokter akan segera menanganinya." cegah seorang perawat saat melihat Andika ingin ikut masuk ke ruangan ICU.Selang berapa jam Meli sudah di bawa di ruangan rawatnya. Dan Andika boleh menjenguknya.Begitu sampai di depan pintu Andika segera membuka cepat dan masuk ke dalam dan tepat di sebuah ruangan terbaring seorang gadis tengah tidur dengan selang infus, dan alat bantu pernapasan.Andika berdiri cukup lama dengan terus menatap Meli. Setelahnya ia melangkah pelan kearah sosok lemah tersebut."Bodoh ...." ucap Andika tepat di sebelah Meli.Tak lama berselang gadis tersebut mulai menunjukan resfon positif untuk sadar, sebelum membuka mata sempurna. Andika seg

  • TAKDIRKU ADALAH KAMU   Sosok misterius

    🌹🌹🌹Saat ini Bisma menemani Tasya di butiknya. Pria itu begitu menyayangi gadis tersebut. Walau cinta itu tak mampu diungkapkannya tapi ia terasa begitu bahagia bila di sisi Tasya."Apa agendamu hari ini, Sya?" tanya Bisma sambil memainkan jarinya di meja."Aku akan menemui Naira!""Naira?? Sejak kapan kamu bertemu dengannya?" kejut Bisma mendengar Tasya telah bertemu sahabatnya dan gadis itu tak menceritakan sedikitpun padanya."Beberapa hari yang lalu dia datang menemuiku." jelas Tasya."Lalu mengapa kau diam saja! Apa aku tak berhak tahu!" sungut Bisma dengan wajah di tekuk. Tasya tertawa melihat reaksi dari wajah Bisma yang menurutnya sangat lucu."Aku pikir, nanti aku akan memberitahumu! Aku belum sempat!""Kamu memang jahat, tak pernah menganggapku ada!" kilah Bisma dengan bibir tambah dimanyunkan.Tasya semakin tertawa geli melihatnya, iapun mendekati pria itu dan mengu

DMCA.com Protection Status