Share

Part 76

Krieet ....

Terdengar suara pintu terbuka, seiring munculnya seorang perawat dengan ponsel di tangannya. Dia kemudian menghampiri, menyerahkan benda mati berbentuk pipih persegi itu kepadaku lalu pamit kembali bekerja.

Dengan gemetar jemari ini bergulir di layar, mencoba menghubungi nomor Zafran, akan tetapi nomor anak keduaku ternyata sedang sibuk.

[Assalamualaikum, Fran. Bisa temani Ayah di rumah sakit? Ayah sakit dan sedang dirawat.]

Mengirimkan pesan kepada Zafran, berharap dia akan berkenan datang menemuiku di sini.

Tidak lupa juga menghubungi teman-teman yang memiliki sangkutan, membayar hutang kepada mereka supaya jika kelak Allah mengambil nyawa ini dari raga sudah tidak ada lagi sangkutan dengan orang-orang juga tidak merepotkan Hanina serta anak-anak.

Aku juga segera mengirimkan sisa uang milik Hanina, karena kemarin baru memberi dia delapan ratus juga selama empat hari berturut-turut sebelum akhirnya aku jatuh sakit.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kalasenja
Berarti janji ayahmu palsu fran , jng percaya lagi mulut manisnya
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
semangat thor,,,.........kutunggu up berikutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status