Sebelumnya Angela sudah memberikan petunjuk kepada keluarganya yang terdiri dari Peter, Ayah Angela. Naomi, Ibu Angela serta Wilson, Kakak Angela untuk melakukan sandiwara di depan Jason.Karena itulah, saat mereka melihat kedatangan Jason ini, mereka langsung memasang wajah marah untuk memulai sandiwara mereka."Jason! Kamu keterlaluan! Kamu meninggalkan Angela di hari pernikahan yang dinanti-nantikan Angela, karena itu Angela berusaha bunuh diri. Sekarang Angela sudah seperti itu, kamu mau apa lagi, hah!" kata Peter sambil melotot ke arah Jason."Aku ingin melihat Angela, Pak Peter.""Kamu sudah membuat dia berusaha untuk bunuh diri sekarang apalagi yang kamu mau?" Timpal Naomi.Sementara itu, Wilson yang kemampuan aktingnya tidak terlalu bagus hanya menggeram sambil mengepalkan tangannya dan melotot ke arah Jason."Izinkan aku untuk melihat keadaan Angela," kata Jason sambil menundukkan kepalanya sekali.Peter masih marah-marah. Dia memaki-maki Jason tapi sesuai skenario yang sudah
Jason tertegun mendengar kata-kata Naomi itu karena dia tidak bisa berjanji seperti itu, apalagi pada saat ini, wajah Celine dan Bryan sudah terbayang-bayang di pelupuk matanya."Aku ... aku aku tidak bisa, tante." Akhirnya Jason bisa mengatakan juga apa yang ada dalam pikirannya.Mendengar itu, Angela langsung menangis. Dia melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jason dan menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya sambil terus menangis agar supaya air matanya tidak terlihat karena memang tidak ada air mata yang keluar dari tangisan yang dibuat-buatnya ini.Naomi sangat marah kepada Jason. Matanya membulat melotot ke arah Jason.Pamela langsung menarik tangan Jason untuk menuju ke dekat pintu kamar ini. Setelah itu, Pamela berbisik. "Please ... berjanjilah, Jason. Kamu harus menghibur hati Angela di saat terakhirnya. Jangan biarkan dia sedih seperti itu.""Tapi aku tidak bisa berjanji, Pamela, karena janji adalah hutang yang harus aku turuti dan aku takut tidak bisa menuruti
"Kalau begitu, aku terima tawarannya Jason, karena memang sejak awal aku mengincar setengah dari semua hartanya Jason. Karena itu, aku sangat marah saat pernikahanku dengan Jason yang sudah di depan mata dan tinggal tanda tangan itu ternyata tidak menjadi kenyataan, karena dengan begitu, aku gagal mendapatkan 20 triliun. Tapi, kini, akhirnya aku berhasil," kata Angela dengan mata berbinar-binar."Iya, betul. Kurasa 20 triliun itu sudah cukup, Angela. Kamu bisa memberikan modal kepada mama dan papamu ini untuk membangun rumah makan kita yang sementara bermasalah. Kamu juga bisa memberikan modal buat kakakmu, Wilson untuk memulai usahanya dan sisanya masih sangat banyak untukmu, Angela. Kita semua bisa hidup senang, Angela," kata Naomi sambil manggut-manggut."Iya, Angela. Aku memang butuh uang yang banyak. Sekarang ini aku lagi diajak temanku untuk membuka StartUp. Aku bisa mendapatkan uang banyak dari StartUp yang dikelola temanku," kata Wilson sambil senyum-senyum membayangkan uang y
Pamela Peter dan Wilson terus berusaha mempengaruhi Jason. Mereka terus mengagung-agungkan pengorbanan yang dilakukan Angela di masa lalu, ditambah dengan percobaan bunuh diri yang dilakukan Angela dan penolakan Angela atas 20 triliun yang ditawarkan Jason untuk mengetuk pintu hati Jason.Jason berada dalam dilema. Inilah yang Jason takutkan saat dia memutuskan untuk membuang handphone-nya, supaya dia tidak bisa dihubungi oleh Angela, dia juga meminta Celine untuk membuang handphone agar supaya Celine juga tidak bisa dihubungi oleh Angela atau orang yang berhubungan dengan Angela.Karena Jason tahu kalau Angela pasti tidak akan menerima begitu saja kandasnya hubungan Jason dengan Angela dan saat ini, Jason betul-betul berada dalam dua pilihan yang sangat berat antara Celine atau Angela.Jason juga merasa kecewa kepada Celine yang tidak mematuhi perintahnya sehingga akhirnya Jason kembali harus beturunan dengan Angela dan dengan keadaan Angela yang seperti ini yang sekarat seperti ini
Sejenak Celine menatap Rara. Celine tahu kalau Mark adalah pria yang baik yang selama ini cukup sabar menanti dirinya dan selalu baik kepada Celine, padahal sudah berkali-kali Celine menjauh bahkan meminta Mark untuk menjauhinya.Mark juga pernah menolong Celine memberi tahu tentang kebohongan Delon kepada Celine. Tapi rasa cinta tidak bisa dipaksakan, Celine tidak bisa mencintai Mark karena hatinya hanya untuk Jason."Bagaimana, Celine? Tentukan sikapmu sekarang karena Bryan memerlukan sosok seorang ayah sementara Ayah Bryan sudah pergi, sudah akan menikah, jadi tidak ada lagi yang perlu ditunggu. Sebelum ini, selama setahun kamu menunggu Jason, pada akhirnya kalian tidak juga bisa bersama. Itu berarti, kalian berdua tidak jodoh!" tegas Rara.Celine menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar kata-kata Rara ini. Celine menolak dalam hatinya akan kata-kata Rara tadi kalau dia tidak berjodoh dengan Jason.Celine menangis, dia tidak bisa menerima kata-kata dari Rara ini, karena itu sambil
"Sudah dikondisikan sesuai perintah, Ibu Rahayu. Selama 3 hari ini, tidak ada lagi pelanggan yang datang ke bengkel Nona Celline itu, bu," jawab Anto."Bagus. Dengan demikian, Celine akan mengalami kesulitan supaya mau tidak mau nantinya dia harus melepaskan anaknya kepadaku," kata Rahayu di ujung telpon."Iya, bu. Semoga secepatnya terjadi, bu. Sekarang ini, aku terus memantau keadaan di depan bengkel Nona Celine, aku juga memantau ke jaringan online bengkel itu sehingga tiap kali ada pelanggan yang booking untuk servis di bengkel itu, langsung aku tarik pelanggan itu ke bengkel yang lain dengan bebas ongkos mekanik dan juga bebas onderdilnya.""Bagus, Anto. Lakukan itu terus.""Iya, Bu Rahayu."**Di tempat lain, Celine masih berada dalam kesedihan karena satu-satunya sumber pemasukan dirinya adalah bengkel ini dan dengan keadaan seperti ini, dimana tidak ada lagi pelanggan yang datang, membuat Celine menjadi kesulitan bahkan dia tidak tahu bagaimana caranya untuk membayar dua mekan
Celine terdiam. Dia tidak tahu lagi bagaimana caranya bersikap kepada Rara, karena memang sebagai seorang ibu, Celine mengerti akan perasaan Rara kepada saudara kembar Celine, sehingga Rara berusaha untuk memberikan apa semua yang diminta oleh Nania kepada Rara."Lalu bagaimana sekarang, mah?" tanya Celine. "Ibu bernama Afrita Ningsih itu sedang menunggu di luar. Katanya dia akan menyita rumah ini.""Memang sih dia punya hak untuk itu, karena mama sudah udah tanda tangan perjanjian dimana kalau mama tidak bisa melunasi hutang ini dan kalau ada tunggakan hingga 2 bulan, maka rumah ini akan disita dia.""Kalau mama memang punya uang 2 miliar, bayar dong utang-utang mama itu sama Ibu Afrita itu, ma.""Mama nggak bisa, karena mama harus mendahulukan kepentingan adik kamu. Dia sedang memerlukan mama, jadi, mama harus ada buat dia karena dulu saat dia masih bayi, mama tidak pernah ada untuk dia.""Terus, bagaimana dong, mah?""Kalau kamu ingin menyelamatkan rumah ini, maka kamu harus menelp
"Kak Celine?" tanya Rodney kaget, Vigo juga ikut-ikutan melongo."Tentu saja aku. Apa kalian meragukan kemampuanku?" tanya balik Celine sambil menatap bergantian ke arah Rodney dan Vigo."Tentu saja tidak. Kak Celine kan memiliki bakat alam yang sangat hebat dan itu diakui banyak orang. Itu juga diakui oleh mendiang Papanya Kak Celine, tidak seperti aku yang tidak memiliki bakat untuk menjadi pembalap, tapi Kak Celine punya bakat jadi pembalap.""Iya, bahkan menurut mendiang Papanya Kak Celine, Kak Celine sebenarnya bisa menjadi pembalap top kelas dunia kalau saja kak Celine bukan cewek," tambah Vigo."Iya, aku bahkan pernah sangat iri dengan kemampuan Kak Celine itu. Aku yang dari kecil ingin menjadi pembalap ternyata terbukti gagal menjadi pembalap yang handal bahkan di tingkat balap liar se RT sekalipun. Aku selalu kalah tidak seperti Kak Celine yang selalu menang," tambah Rodney lagi."Jadi, kenapa kalian masih mempertanyakan aku yang ingin ikut balapan lagi?" tanya Celine sambil
Jason masih menatap ke arah layar handphonenya sehingga membuat Bernard jadi tidak sabaran. "Tunggu apa lagi? Ayo angkat telepon itu.""Ini berasal dari nomor yang pernah menipu aku, Pah," jawab Jason."Pernah menipu kamu? Berapa banyak uang yang dia tipu?""Maksudku bukan begitu, Pa. Dia tidak pernah menipu uang tapi dia pernah menipu aku dengan mengaku sebagai Angela untuk bertemu denganku di sebuah kamar hotel tapi ternyata yang datang bukan Angela tapi Celine.""Berarti itu nomornya Celine. Iya kan?""Nampaknya begitu, pah.""Kalau begitu, angkat telepon dari dia itu.""Aku tidak mau, pa.""Kenapa?""Aku tidak mau oleng lagi. Aku tidak mau jadi ragu lagi, di saat aku akan segera menikah seperti sekarang ini.""Tapi bagaimana kalau itu panggilan telepon yang penting dari Celine? Biar bagaimanapun, dia adalah ibu dari satu-satunya anakmu, Jason." Bernard sengaja menekankan di kata "satu-satunya" untuk mengingatkan Jason kalau Bryan adalah anak Jason satu-satunya."Aku berjanji akan
"Tapi ini adalah surat kematian, Celine dan ini sangat penting!" tegas Mark."Aku tahu, Mark." Celine menatap Mark. "Tapi, seperti yang aku bilang tadi, ini cuma jaga-jaga, surat ini mungkin tidak akan diperlukan.""Tapi kata-kata dalam surat ini menyiratkan keputusasaan, Celine. Apakah kamu ingin mencari mati dalam perlombaan karena kamu begitu frustasi dengan pernikahan Jason?""Tidak, Mark.""Apa kamu tidak berbohong?""Tidak, Mark.""Lalu kenapa kamu tidak mau menatapku?""Sudahlah, Mark. Sudahlah. Ini cuma penjagaan aja, supaya nanti kalau aku mengalami kecelakaan dan tak tertolong lagi, organ-organku akan bisa berguna bagi banyak orang. Iya kan? Dan aku iklas memberikan organ-organku nantinya. Cuma, kalau memang ada ada uang yang akan mereka beri, maka aku ingin memastikan kalau uang itu akan sampai ke tabungan Bryan.""Bryan?""Ya. Jangan sampai Mamaku menyentuh tabungannya karena kamu tentu tahu mamaku, kan?""Yah aku tahu soal mamamu itu.""Iya. Dia sedikit matre. Walaupun di
"Apa maksudmu, Bryan? Apa Bryan yang mempertemukan Mama dan Papa di hotel tadi?""Iya, mah.""Hah? Bagaimana caranya?""Gampang kok, mah. Aku cuma perlu mencari nomor telepon papa di handphonenya mama kemudian dengan bantuan aplikasi pencari handphone, aku mencari lokasi papa berada.""Terus?""Karena posisi papa berada di rumahnya papa di pondok indah dan itu berarti tidak bersama si Angela, maka, aku hubungi nomor papa serta berdusta seakan-akan itu dari Angela, serta mengajak papa untuk ketemu Angela di hotel.""Jadi, kamu juga yang menghubungi mama dan bukan papa yang menghubungi mama?""Iya, mah. Aku juga yang menghubungi mama dan mengaku sebagai papa. Maafkan Bryan, mah. Tapi maksud Brian baik, maksud Brian supaya mama dan papa ketemu. Itu aja maksud Brian.""Kamu betul-betul jenius, nak," kata Celine sambil memeluk Bryan karena dia kagum akan aksi yang dilakukan Brian. Karena anak sekecil itu bisa berpikir jauh dan bisa menghasilkan sesuatu yang walaupun belakangan tidak berart
Jason mempercepat langkahnya. Dia ingin menemukan Celine sebelum Celine masuk ke dalam lift.Namun sayangnya sesampainya Jason di dekat pintu lift, Celine sudah tidak ada di sana. Dengan panik, Jason langsung menekan tombol lift untuk turun ke bawah.Untung saja pintu lift langsung terbuka. Pintu lift itu kosong, Jason sempat termangu-mangu antara dua pilihan, antara menuju ke lantai basement karena dia tahu Celine sering membawamu motornya yang pasti akan dia parkir di basement.Pilihan kedua adalah turun ke lantai 1, dan akhirnya Jason memilih untuk turun ke lantai 1. Jason menduga Celine tidak membawa motornya. Jason menduga Celine menggunakan taksi online saat menuju ke hotel ini, karena itu, dia langsung menekan tombol 1.Saat berada dalam lift, hati Jason sangat gelisah. Dia takut dia tidak sempat menemukan Celine.Pintu lift terbuka di lantai 1, Jason bergegas keluar dari lift dan saat itulah dia melihat di kejauhan sana, di dekat pintu keluar hotel, dia melihat Celine ada di s
Akhirnya Celine berteriak kencang tanda dia berhasil mencapai puncak yang dia cari-cari sejak tadi. Kedua tangannya langsung mencengkram erat tubuh Jason sementara tubuhnya langsung terdiam tak berdaya karena merasakan ada sesuatu yang berdenyut-denyut di bagian bawah tubuhnya.Tapi di saat Celine sudah menghentikan gerakannya, Jason masih bergerak cepat karena dia juga ingin meraih puncak, sama seperti yang baru saja diraih Celine. Kalau Celine sudah berhasil meraih 2 kali puncak pada hari ini, maka Jason sedang mendaki puncak pertamanya.Di tengah perasaan puas yang bergelora di tubuh Celine karena baru berhasil mencapai puncaknya, dia masih terus dibombardir oleh Jason hingga akhirnya tubuh Jason terdiam, tanda Jason juga sudah berhasil mencapai puncak.Sejenak Jason terus memeluk tubuh Celine hingga akhirnya dia melepaskan pelukannya dari Celine dan merebahkan tubuhnya di samping Celine, setelah itu dia merengkuh Celine untuk masuk dalam pelukannya.Celine merasa sangat nyaman kar
Karena itu, dalam waktu singkat tubuh keduanya sudah polos tanpa sehelai benang pun. Keduanya seakan berlomba untuk membuka semua baju dari orang di depan mereka.Keduanya sudah terbawa hasrat, sehingga untuk sementara, keduanya mengesampingkan masalah yang saat ini sedang mendera hubungan mereka berdua, masalah yang saat ini membuat mereka terpisah.Setelah itu, Jason kembali mengecup bibir merah Celine dan sedikit mendorong Celine hingga akhirnya Celine menjatuhkan tubuhnya ke pembaringan dengan penuh kepasrahan.Celine duduk di pembaringan kemudian dia menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit ke arah belakang hingga akhirnya kepalanya sudah berada di dekat kepala ranjang. Dia berbaring dan menunggu Jason menghampirinya.Jason menyusul untuk naik ke atas tempat tidur. Dia langsung naik di atas tubuh Celline dan bersiap untuk menghisap madu di tubuh Celine.Saat ini, Jason mulai menjadikan buah dada ranum milik Celine sebagai sasarannya.Celine memejamkan matanya untuk menikmati apa y
Ada air mata yang jatuh ke pipi Celine saat dia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke arah lift. Pada saat itulah Celine mendengar suara Jason memanggilnya tapi Celine malah mempercepat langkahnya.Celine merasa sangat malu, dia tidak menyangka kalau dia sedang ditipu oleh seseorang yang berusaha mempertemukan dirinya dengan Jason padahal Jason datang ke kamar hotel ini karena mengira sedang janjian dengan Angela.Terdengar suara langkah kaki di belakang Celine dan juga suara Jason memanggil-manggil namanya tapi Celine tidak mau berpaling, Celine putuskan untuk secepatnya meninggalkan hotel ini.Akhirnya Celine berhasil sampai juga di depan pintu lift tapi di saat itulah pundaknya direngkuh orang dari belakang dan orang itu membalikkan tubuh Celine dan langsung memeluk Celine.Tanpa melihat siapa yang memeluknya, Celine langsung menangis dengan kedua tangan masih lurus ke bawah. Dia tidak membalas pelukan ini, dia hanya menangis dengan kencang.Ada dua rasa yang dirasakan Celine
Saat ini, Celine yang sudah berdandan habis-habisan sambil tersenyum ceria kepada Bryan yang nampak masih berada di depan laptop. "Mama pergi dulu ya?""Iya, ma. Have fun, ya?" kata Bryan sambil tersenyum penuh arti.Celine mengerutkan keningnya karena tidak biasanya saat dia akan keluar rumah, Bryan akan berkata seperti tadi. "Kenapa Bryan bilang seperti itu?""Maksud mama, apa?""Kenapa Bryan bilang have fun sama Mama?""Suka-suka aja.""Kan mama belum bilang mama akan kemana, kenapa Bryan bilang have fun?" tanya Celine.Celine heran karena memang sejak dia mendapatkan kabar kalau Jason ingin bertemu dengannya, dia langsung menghabiskan waktunya di kamar mandi untuk luluran, memperbaiki rambut, makeup-an dan tidak sempat memberitahu Bryan kalau dia kan ketemu Jason, karena itu Celine sangat heran dengan kata-kata Bryan tadi.Bryan mengangkat keningnya dan memainkan matanya dengan lucu. Aku cuma suka mengatakannya, ma. Tidak ada artinya, kok."Celine masih tercenung sambil terus mena
"Memang apa yang Brian ketahui?" tanya Celine sambil menatap anaknya ini. "Lagian ini sudah jam berapa? Kenapa kamu belum tidur?""Aku sudah tidur tadi kok, Mah. Tapi aku terbangun saat mendengar suara motor mama. Sekarang mama tidur aja dulu, Bryan sedikit lagi tidur.""Ok, lalu apa maksud kata-kata Bryan tadi kalau Bryan tahu apa yang terjadi?""Bryan tahu kalau papa meninggalkan mama dan Bryan karena cewek Papa yang lain dan Bryan tidak suka itu. Kenapa sih papa harus meninggalkan kita? Memang apa salah mama? Memang apa salah Brian?"Celine tersenyum dan berusaha menenangkan Bryan. "Kamu masih kecil, Bryan. Kamu nggak bakalan mengerti. Mungkin kalau kamu sudah lebih gede, barulah kamu akan mengerti.""Tapi Bryan tidak akan berdiam diri, mah. Bryan akan melakukan sesuatu supaya Papa dan Mama bersatu kembali seperti beberapa hari lalu saat di Bali. Enak loh, mah, waktu di Bali. Bryan bisa tinggal di dekat pantai, ada kolam renangnya juga, banyak mainannya,ada ibu-ibu di hotel yang ra