Jason mulai membuka kemeja yang dipakainya sementara bibirnya masih menempel di bibir Celine tanpa mau dia lepaskan sedikitpun.Rasa rindu di dalam diri Jason yang masih bergelora, membuat dia ingin menumpahkan semua hasratnya di tubuh Celine, wanita yang sangat dia cintai itu.Celine juga merasakan hal yang sama, ada kerinduan yang amat sangat yang ingin dia tumpahkan saat ini, kerinduan yang bercampur dengan hasrat yang menggelegak buah dari lamaran indah dan luar biasa yang baru saja dilakukan Jason. Karena itu, saat ini, Celine ingin memberikan yang terbaik untuk calon suaminya ini.Celine baru saja menyaksikan keunikan dan kecanggihan lamaran Jason yang sangat menyentuh hatinya. Lamaran yang tidak akan Celine lupakan, lamaran tanda cinta Jason yang sangat berkesan di hati Celine.Saat semua baju yang dikenakan Celine sudah berjatuhan ke lantai yang disusul dengan jatuhnya penutup di bagian dada Celine, barulah Jason meninggalkan bibir Celine dan turun ke bawah untuk menuju ke bag
Celine ingin memberikan yang terbaik bagi calon suaminya, Jason.Celine merasa bersalah kepada Jason, karena kedekatannya dia dengan Delon dulu, sehingga Delon memperalat Celine untuk menipu Jason.Karena itu, Celine merasa sangat bersalah dan dia ingin menebus semua kesalahannya itu dengan cara menyenangkan calon suaminya, apalagi dia tahu kalau menyenangkan suami, adalah sesuatu yang menjadi kewajiban seorang istri.Dan Celine memiliki calon suami sempurna yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak istri di dunia ini sehingga saat ini, Celine ingin memberikan yang terbaik dari dirinya, yang bisa dia berikan untuk calon suaminya.Saat pertama mereka berdua berhubungan pada setahun yang lalu di luar hari pertama berhubungan, saat Celine dan Jason dipengaruhi oleh obat bius bercampur obat perangsang.Celine tidak bisa memberikan pelayanan terbaik untuk Jason karena saat itu, Celine masih polos, walaupun sudah punya anak, tapi, praktis pada setahun yang lalu itu adalah kali pertama dia mel
Celine mulai mengikuti gerakan-gerakan yang dilakukan Jason dari belakang tubuhnya, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, mulai terjadi kerjasama yang sangat baik diantara kedua insan yang saling mencinta ini.Saat Jason bergerak dari bawah keatas maka, Celine akan mengimbanginya dengan gerakan dari kiri ke kanan sehingga mereka berdua semakin terlena dengan penyatuan yang mereka lakukan ini.Mereka berdua bergerak semakin fasih dan terarah, membuat kerja sama apik di antara mereka berdua hingga keduanya semakin terbawa dalam hasrat yang saat ini menguasai keduanya. sementara itu, tangan Jason masih juga memainkan jari-jarinya di bukit kembar milik Celine, bukit kembar yang ingin selalu disentuh Jason itu.Jason tahu, kalau sejak dulu ada banyak wanita yang akan dengan senang hati membiarkan tangannya bermain di bukit kembar mereka, tapi, Jason tidak pernah melakukan itu kepada wanita lain.Bahkan Gladys yang sempat menjadi pacarnya dulu, tidak sempat juga mendapat kehormatan
Di tempat lain, Jay baru saja dibawa oleh Pamela untuk melihat keadaan Angela.Jay sangat kaget melihat Angela yang keadaannya sangat memprihatinkan. Nafasnya tersengal-sengal dan memakai bantuan oksigen, ada infus di lengannya Angela nampak tidak sadarkan diri."Apa yang terjadi dengannya dan siapa dia?" tanya Jay."Dia berusaha bunuh diri dengan meminum obat tidur yang sangat banyak. Dia hampir saja mati kalau tidak cepat ditolong dan dibawa ke rumah sakit ini. Tapi, dokter sudah angkat tangan. Nampaknya dia akan segera meninggal.""Kenapa dia mencoba bunuh diri dan dia siapanya kamu?""Dia temanku. Dia jadi begini karena calon suaminya meninggalkan dia saat sudah di acara pernikahan. Dia adalah orang yang hampir menikah dengan Jason. Kamu mengenal Jason, kan?""Pak Jason?" Jay jadi sangat kaget mendengar kata-kata Pamela ini. Jay tidak menyangka kalau ternyata Pamela berteman dengan calon istrinya Jason."Iya, Jay. Aku berteman dengan calon istrinya Jason. Namanya Angela. Setelah J
Celine ingin saat dia menikah nanti, Widya harus ada karena Widya adalah sahabat terbaik Celine selama ini. Sahabat yang selalu mendampingi Celine di masa sulit Celine saat harus hamil tanpa tahu siapa ayah dari anak yang dikandung Celine.Karena itu, Celine putuskan untuk membuka sejenak media sosialnya, dia berjanji dalam hatinya untuk langsung menutup media sosialnya setelah dia bicara dengan Widya dan memberitahukan tentang nomor barunya kepada Widya agar dia terus bisa berhubungan dengan Widya.Celine membuka Instagramnya dan berusaha melakukan DM dengan Widya, Celine yakin kalau Widya akan langsung menerima DM-nya karena hari ini hari Sabtu, jadi Widya pasti tidak kerja dan ada di rumahnya.Widya langsung menjawab DM yang dilakukan oleh Celine itu. Kemudian, Celine langsung menceritakan semua yang terjadi tentang hubungannya dengan Jason dimana Jason sudah tahu semuanya kalau selama ini Celine tidak bersalah tapi Celine hanya difitnah orang.Widya sangat senang melihat sahabatny
Celine tidak langsung menjawab pertanyaan Jason itu, dia masih terus menangis. Walau bagaimanapun, dia berada dalam dilema, antara memberitahu Jason tentang sakitnya Angela atau tidak memberitahu Jason tetapi Celine harus memendam perasaan bersalahnya kalau dia memutuskan untuk tidak memberitahu Jason."Kata mama, papa akan meninggalkan mama sama Brian lagi. Benarkah itu, pa?" tanya Brian karena Celine tidak kunjung menjawab pertanyaan Jason tadi."Siapa yang akan meninggalkan kamu sama mamamu? Gak mungkinlah papa akan meninggalkan kalian lagi. Papa baru ketemu dengan Bryan dan tidak mungkin papa akan meninggalkan Bryan lagi, percaya sama papa.""Lalu kenapa mama nangis kalau papa nggak akan meninggalkan mama dan Bryan?""Papa juga nggak tahu, yang jelas, papa tidak akan meninggalkan kalian berdua," tegas Jason.Bryan sangat senang mendengar kata-kata Jason itu. Kemudian dia berusaha membuka kedua tangan Celine yang sedang menutup wajah Celine itu. "Mama, kata papa, papa nggak akan ti
Jason masih termenung. Dia menutup matanya. Dia tidak ingin kembali kepada Angela karena dia tidak ingin meninggalkan Celine dan Bryan tapi Jason juga tidak bisa mengabaikan begitu saja akan pertolongan yang pernah dilakukan oleh Angela kepadanya karena itu Jason menjadi sangat bingung."Ada apa sih? Kok papa kelihatan bingung?" tanya Brian yang tidak mengerti apa yang dibicarakan kedua orang tuanya itu.Sebelumnya Bryan melihat Celine menangis dan Jason terus bertanya tentang apa yang membuat Celine menangis, kemudian Bryan melihat Celine bicara dan setelah itu, Celine tidak menangis lagi tapi gantian Jason yang terlihat bingung sehingga ikut-ikutan membuat Bryan bingung."Ada apa sih, ma?" kali ini Bryan mengalihkan pertanyaannya kepada Celine.Celine tidak menjawab pertanyaan Bryan itu dia hanya memeluk Bryan dan kembali menangis.Jason menengadahkan wajahnya ke atas. "Aku tidak ingin pergi. aku tidak ingin pergi." Dua kali Jason mengatakan kalimat yang sama."Tapi Angela sangat me
Celine langsung bercucuran air mata mendengar kata-kata Jason ini, karena kata-kata Jason Ini bisa saja mengandung kebenaran dan Celine tahu itu.Celine tahu kalau bisa saja kepergian Jason untuk menjenguk Angela kali ini, akan menjadi pertemuan dia terakhir dengan Jason dan Celine tidak akan bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk bertemu dengan Jason tapi Celine tidak berdaya, Celine tidak bisa membiarkan seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri dibiarkan meninggal begitu saja, Celine tidak akan tega kalau Angela meninggal tanpa Jason pergi menemuinya."Bagaimana, Celine? Aku tidak bisa meninggalkan kalian berdua," tanya Jason karena Celine masih belum juga mengatakan apapun."Kami baik-baik saja, Jason. Aku dan Bryan akan baik-baik saja. Sekarang yang harus kamu pikirkan dan yang harus kamu perhatikan itu adalah Angela. Walau bagaimanapun, dia pernah menolong kamu dan dia jadi begini karena kita, jadi, aku tidak bisa membiarkan Angela meninggal disaat kita bisa menolongnya."Ja
Jason masih menatap ke arah layar handphonenya sehingga membuat Bernard jadi tidak sabaran. "Tunggu apa lagi? Ayo angkat telepon itu.""Ini berasal dari nomor yang pernah menipu aku, Pah," jawab Jason."Pernah menipu kamu? Berapa banyak uang yang dia tipu?""Maksudku bukan begitu, Pa. Dia tidak pernah menipu uang tapi dia pernah menipu aku dengan mengaku sebagai Angela untuk bertemu denganku di sebuah kamar hotel tapi ternyata yang datang bukan Angela tapi Celine.""Berarti itu nomornya Celine. Iya kan?""Nampaknya begitu, pah.""Kalau begitu, angkat telepon dari dia itu.""Aku tidak mau, pa.""Kenapa?""Aku tidak mau oleng lagi. Aku tidak mau jadi ragu lagi, di saat aku akan segera menikah seperti sekarang ini.""Tapi bagaimana kalau itu panggilan telepon yang penting dari Celine? Biar bagaimanapun, dia adalah ibu dari satu-satunya anakmu, Jason." Bernard sengaja menekankan di kata "satu-satunya" untuk mengingatkan Jason kalau Bryan adalah anak Jason satu-satunya."Aku berjanji akan
"Tapi ini adalah surat kematian, Celine dan ini sangat penting!" tegas Mark."Aku tahu, Mark." Celine menatap Mark. "Tapi, seperti yang aku bilang tadi, ini cuma jaga-jaga, surat ini mungkin tidak akan diperlukan.""Tapi kata-kata dalam surat ini menyiratkan keputusasaan, Celine. Apakah kamu ingin mencari mati dalam perlombaan karena kamu begitu frustasi dengan pernikahan Jason?""Tidak, Mark.""Apa kamu tidak berbohong?""Tidak, Mark.""Lalu kenapa kamu tidak mau menatapku?""Sudahlah, Mark. Sudahlah. Ini cuma penjagaan aja, supaya nanti kalau aku mengalami kecelakaan dan tak tertolong lagi, organ-organku akan bisa berguna bagi banyak orang. Iya kan? Dan aku iklas memberikan organ-organku nantinya. Cuma, kalau memang ada ada uang yang akan mereka beri, maka aku ingin memastikan kalau uang itu akan sampai ke tabungan Bryan.""Bryan?""Ya. Jangan sampai Mamaku menyentuh tabungannya karena kamu tentu tahu mamaku, kan?""Yah aku tahu soal mamamu itu.""Iya. Dia sedikit matre. Walaupun di
"Apa maksudmu, Bryan? Apa Bryan yang mempertemukan Mama dan Papa di hotel tadi?""Iya, mah.""Hah? Bagaimana caranya?""Gampang kok, mah. Aku cuma perlu mencari nomor telepon papa di handphonenya mama kemudian dengan bantuan aplikasi pencari handphone, aku mencari lokasi papa berada.""Terus?""Karena posisi papa berada di rumahnya papa di pondok indah dan itu berarti tidak bersama si Angela, maka, aku hubungi nomor papa serta berdusta seakan-akan itu dari Angela, serta mengajak papa untuk ketemu Angela di hotel.""Jadi, kamu juga yang menghubungi mama dan bukan papa yang menghubungi mama?""Iya, mah. Aku juga yang menghubungi mama dan mengaku sebagai papa. Maafkan Bryan, mah. Tapi maksud Brian baik, maksud Brian supaya mama dan papa ketemu. Itu aja maksud Brian.""Kamu betul-betul jenius, nak," kata Celine sambil memeluk Bryan karena dia kagum akan aksi yang dilakukan Brian. Karena anak sekecil itu bisa berpikir jauh dan bisa menghasilkan sesuatu yang walaupun belakangan tidak berart
Jason mempercepat langkahnya. Dia ingin menemukan Celine sebelum Celine masuk ke dalam lift.Namun sayangnya sesampainya Jason di dekat pintu lift, Celine sudah tidak ada di sana. Dengan panik, Jason langsung menekan tombol lift untuk turun ke bawah.Untung saja pintu lift langsung terbuka. Pintu lift itu kosong, Jason sempat termangu-mangu antara dua pilihan, antara menuju ke lantai basement karena dia tahu Celine sering membawamu motornya yang pasti akan dia parkir di basement.Pilihan kedua adalah turun ke lantai 1, dan akhirnya Jason memilih untuk turun ke lantai 1. Jason menduga Celine tidak membawa motornya. Jason menduga Celine menggunakan taksi online saat menuju ke hotel ini, karena itu, dia langsung menekan tombol 1.Saat berada dalam lift, hati Jason sangat gelisah. Dia takut dia tidak sempat menemukan Celine.Pintu lift terbuka di lantai 1, Jason bergegas keluar dari lift dan saat itulah dia melihat di kejauhan sana, di dekat pintu keluar hotel, dia melihat Celine ada di s
Akhirnya Celine berteriak kencang tanda dia berhasil mencapai puncak yang dia cari-cari sejak tadi. Kedua tangannya langsung mencengkram erat tubuh Jason sementara tubuhnya langsung terdiam tak berdaya karena merasakan ada sesuatu yang berdenyut-denyut di bagian bawah tubuhnya.Tapi di saat Celine sudah menghentikan gerakannya, Jason masih bergerak cepat karena dia juga ingin meraih puncak, sama seperti yang baru saja diraih Celine. Kalau Celine sudah berhasil meraih 2 kali puncak pada hari ini, maka Jason sedang mendaki puncak pertamanya.Di tengah perasaan puas yang bergelora di tubuh Celine karena baru berhasil mencapai puncaknya, dia masih terus dibombardir oleh Jason hingga akhirnya tubuh Jason terdiam, tanda Jason juga sudah berhasil mencapai puncak.Sejenak Jason terus memeluk tubuh Celine hingga akhirnya dia melepaskan pelukannya dari Celine dan merebahkan tubuhnya di samping Celine, setelah itu dia merengkuh Celine untuk masuk dalam pelukannya.Celine merasa sangat nyaman kar
Karena itu, dalam waktu singkat tubuh keduanya sudah polos tanpa sehelai benang pun. Keduanya seakan berlomba untuk membuka semua baju dari orang di depan mereka.Keduanya sudah terbawa hasrat, sehingga untuk sementara, keduanya mengesampingkan masalah yang saat ini sedang mendera hubungan mereka berdua, masalah yang saat ini membuat mereka terpisah.Setelah itu, Jason kembali mengecup bibir merah Celine dan sedikit mendorong Celine hingga akhirnya Celine menjatuhkan tubuhnya ke pembaringan dengan penuh kepasrahan.Celine duduk di pembaringan kemudian dia menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit ke arah belakang hingga akhirnya kepalanya sudah berada di dekat kepala ranjang. Dia berbaring dan menunggu Jason menghampirinya.Jason menyusul untuk naik ke atas tempat tidur. Dia langsung naik di atas tubuh Celline dan bersiap untuk menghisap madu di tubuh Celine.Saat ini, Jason mulai menjadikan buah dada ranum milik Celine sebagai sasarannya.Celine memejamkan matanya untuk menikmati apa y
Ada air mata yang jatuh ke pipi Celine saat dia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke arah lift. Pada saat itulah Celine mendengar suara Jason memanggilnya tapi Celine malah mempercepat langkahnya.Celine merasa sangat malu, dia tidak menyangka kalau dia sedang ditipu oleh seseorang yang berusaha mempertemukan dirinya dengan Jason padahal Jason datang ke kamar hotel ini karena mengira sedang janjian dengan Angela.Terdengar suara langkah kaki di belakang Celine dan juga suara Jason memanggil-manggil namanya tapi Celine tidak mau berpaling, Celine putuskan untuk secepatnya meninggalkan hotel ini.Akhirnya Celine berhasil sampai juga di depan pintu lift tapi di saat itulah pundaknya direngkuh orang dari belakang dan orang itu membalikkan tubuh Celine dan langsung memeluk Celine.Tanpa melihat siapa yang memeluknya, Celine langsung menangis dengan kedua tangan masih lurus ke bawah. Dia tidak membalas pelukan ini, dia hanya menangis dengan kencang.Ada dua rasa yang dirasakan Celine
Saat ini, Celine yang sudah berdandan habis-habisan sambil tersenyum ceria kepada Bryan yang nampak masih berada di depan laptop. "Mama pergi dulu ya?""Iya, ma. Have fun, ya?" kata Bryan sambil tersenyum penuh arti.Celine mengerutkan keningnya karena tidak biasanya saat dia akan keluar rumah, Bryan akan berkata seperti tadi. "Kenapa Bryan bilang seperti itu?""Maksud mama, apa?""Kenapa Bryan bilang have fun sama Mama?""Suka-suka aja.""Kan mama belum bilang mama akan kemana, kenapa Bryan bilang have fun?" tanya Celine.Celine heran karena memang sejak dia mendapatkan kabar kalau Jason ingin bertemu dengannya, dia langsung menghabiskan waktunya di kamar mandi untuk luluran, memperbaiki rambut, makeup-an dan tidak sempat memberitahu Bryan kalau dia kan ketemu Jason, karena itu Celine sangat heran dengan kata-kata Bryan tadi.Bryan mengangkat keningnya dan memainkan matanya dengan lucu. Aku cuma suka mengatakannya, ma. Tidak ada artinya, kok."Celine masih tercenung sambil terus mena
"Memang apa yang Brian ketahui?" tanya Celine sambil menatap anaknya ini. "Lagian ini sudah jam berapa? Kenapa kamu belum tidur?""Aku sudah tidur tadi kok, Mah. Tapi aku terbangun saat mendengar suara motor mama. Sekarang mama tidur aja dulu, Bryan sedikit lagi tidur.""Ok, lalu apa maksud kata-kata Bryan tadi kalau Bryan tahu apa yang terjadi?""Bryan tahu kalau papa meninggalkan mama dan Bryan karena cewek Papa yang lain dan Bryan tidak suka itu. Kenapa sih papa harus meninggalkan kita? Memang apa salah mama? Memang apa salah Brian?"Celine tersenyum dan berusaha menenangkan Bryan. "Kamu masih kecil, Bryan. Kamu nggak bakalan mengerti. Mungkin kalau kamu sudah lebih gede, barulah kamu akan mengerti.""Tapi Bryan tidak akan berdiam diri, mah. Bryan akan melakukan sesuatu supaya Papa dan Mama bersatu kembali seperti beberapa hari lalu saat di Bali. Enak loh, mah, waktu di Bali. Bryan bisa tinggal di dekat pantai, ada kolam renangnya juga, banyak mainannya,ada ibu-ibu di hotel yang ra