Share

MENCARI SI PRIA

”Bunuh pria itu! Maka dendamku akan terbalaskan,” ucap gadis itu dengan nada sinis.

“Lebih baik kau beristirahat dengan tenang. Pria itu akan mendapatkan karmanya sendiri,” jelas Adhimas padanya.

”Aku belum tenang jika pria itu masih hidup!”

Gadis itu perlahan menghilang dari balik pintu masuk apartemen Adhimas. Suaranya terulangi lagi dengan samar, ‘bunuh dia!’ ‘bunuh dia!’, menggema di seluruh ruangan apartemen.

Adhimas dan Angi saling tatap-menatap. Mereka seperti memiliki kesamaan firasat yang akan terjadi pada pria tersebut.

”Kita harus mencegahnya. Sebelum semua terlambat,” ucap Angi.

Siang itu, di hari libur, mereka habiskan waktu mereka untuk menemukan pria itu di kota jakarta yang sangat padat ini.

Angi mendapatkan alamat si pria melalui CV yang ia kirimkan ke perushaan saat interview. Dengan fortuner putih, mereka melaju cepat ke daerah Jakarta Timur.

Rumah sakit, tempat si pria itu dirawat pun, memberikan ala

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status