Sudah dari pagi sekali Jeff melakukan koordinasi dengan banyak karyawan. Untuk pertama kalinya Nyonya barunya itu menyuruhnya menyiapkan sarapan pagi bersama dengan dua keponakannya.'Itu terjadi setelah seminggu' kata Jeff dalam hati.Setahu Jeff, Lady Vania yang punya wajah galak itu juga mukanya sangat dingin, meskipun sebenarnya Jeff tahu kalau Lady Vania adalah Lady yang berhati hangat dan sangat baik. Dia adalah orang yang mudah berempati dan simpati. Dia juga orang yang berkemauan keras, terbukti bahwa di Kerajaan Merden dimana perempuan hanya mementingkan status lelaki yang akan Dia nikahi, tapi Lady Vania justru sibuk belajar mengejar gelar akademiknya. Dia selalu berusaha untuk menemukan penelitian terbaru yang akan berguna untuk banyak orang. Kakaknya Gama juga tidak memaksakan kehendaknya untuk menyuruh Vania pulang dan menikah dengan laki-laki. Hanya itu yang bisa Gama berikan kepada Vania, yaitu kebebasan untuk memilih hidupnya. Gama yang dari kecil sudah disibukkan deng
Kesha, anak perempuan yang berusia 4 tahun tersebut terlahir dengan kondisi khusus. Dia lahir dengan berat badan kurang dan menunjukkan gejala kelebihan mana yang berlimpah. Pada zaman tersebut setiap orang biasanya terlahir dengan mana. Mereka yang bergolongan bangsawan dan punya riwayat garis keturunan leluhur dengan sihir paling melimpah juga biasanya terlahir dengan mana yang banyak. Sedangkan orang-orang biasa, biasanya terlahir dengan mana yang kecil atau secukupnya. Mana orang biasanya, biasanya cukup digunakan untuk kehidupan sehari-hari, seperti menyalakan api bagi yang berelemen api, mengeringkan baju bagi yang berelemen angin dan lain sebagainya. Tapi para bangasawan dengan nenek moyang yang punya sihir berlimpah biasanya digunakan untuk membantu negara ketika terjadi peperangan, menjaga perbatasan, menjaga dari jangkauan monster dan lain sebagainya, itu sebabnya para bangsawan juga bangga karena mereka punya banyak mana di tubuh mereka, meskipun kalau mereka sadar, mana ya
Kabar angin selalu berhembus dan bertiup dengan kecepatan cahaya. Itu kilat dan bisa menyebar kemana-mana. Gosip adalah makanan pokok yang tidak akan tertinggal dari kehidupan orang-orang. Entah itu rakyat jelata, pembantu atau para bangsawan, mereka mengkonsumsi gosip sebagai makanan sehari-hari. Dari telinga ke telinga, mulut ke mulut rumor menyebar lebih cepat daripada kecepatan kaki. Perjamuan minum teh hanya sebuah acara yang diselenggarakan untuk menyebarkan desas-desus tanpa arti, bisa jadi yang mereka bicarakan adalah kebenaran atau fakta dan bisa jadi juga itu adalah sebuah kebohongan yang berakhir fatal. Sekali menjadi rumor, maka harus bisa menyelesaikan rumor itu dengan baik. Penggiring opini publik adalah keterampilan yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Untuk itu salon-salon yang digelar dan diadakan juga memiliki pemimpin yang pandai berbicara untuk menggiring opini publik. Ketrampilan komunikasi yang memukau hanya bisa dimiliki oleh orang yang pandai beretorika.
Vania semakin sibuk menjelang pesta peresmiannya sebagai Duchess. Jeff bahkan harus merekrut karyawan paruh waktu untuk membantu kediaman Duke. Selama ini Elis membatasi jumlah karyawan karena menurutnya semua orang harus efisien dengan tugasnya, jadi karyawan yang bekerja disana punya peran yang jelas dan jadwal yang pasti. Tertib dan teratur itulah motto Duke sedari dulu. Pekerjaan di mansion itu melelahkan tapi juga sebanding dengan gaji yang ditawarkan. Jadi meski lelah bekerja di mansion Duke of Ansel, karyawan disana juga tidak mengeluh.Banyak orang lalu lalang, keluar dan masuk mansion. Seperti hari ini, ada Madam Ala Rotesia yang datang untuk mengukur baju Vania dan dua keponakannya. Madam Ala adalah seorang penjahit yang terkenal dan langganan Duke sejak dulu. Umurnya sekarang hampir 40 tahunan. Ala Rotesia dulu adalah seorang pembantu yang bekerja di kediaman Duke of Ansel. Duchess Kila, Ibu dari Gama dan Vena yang mengenali bakat menjahit Ala pun memberikan bantuan dengan
Vania yang dengan hati-hati menulis nama orang-orang yang akan diundang untuk pesta peresmiannya . Vania cukup bingung dengan tugas sederhana itu. Nama-nama orang yang Dia undang tidak boleh sembarangan harus dipilih dan dipilah dengan teliti. Vania banyak bertanya dengan Jeff dan Viscount Nedd dalam hal tersebut.Dalam buku catatan beberapa kolega tertulis jelas jadi Vania bisa tahu siapa saja nama undangan akan dikirim. Tapi ada beberapa kasus yang harus ditelaahnya sehingga sulit untuk memilah nama orang tersebut. Duke Gama punya seorang asisten yang dipekerjakan. Dia bernama Andrew, tapi Andrew tengah pergi ke Kerajaan Klausa yang jauh dan adanya di seberang benua untuk sebuah misi perdagangan. Dia bahkan belum tahu bahwa Duke yang Dia layani sudah meninggal. Untuk mengabarinya dibutuhkan alat sihir komunikasi. Tapi dalam kasus Andrew, alat sihir komunikasi belum bisa mencakup ke seberang benua. Makanya Andrew belum dikabari tentang berpulangnya Duke Gama kedekapan Dewa. Andrew pa
Sebelum makan malam, Vania mengajak kedua keponakannya untuk minum teh bersama. Ajakannya impulsif, tapi Dia berharap kalau acara minum teh bersama itu bisa membuka obrolan dan sedikit membuka hati.Sekarang mereka sudah tidak sekaku dulu. Mereka sudah terbiasa duduk bersama dalam suatu ruangan, meski belum ada perkembangan dalam bahan dialog. Tapi ketiga orang tersebut sedang berusaha mengakrabkan diri. Dulu saat Vania bilang, "Mulai hari ini kita akan makan bersama setiap hari!"Kedua keponakannya memandang Vania dengan wajah melongo seakan tidak percaya. Tapi sekarang ketiganya sudah sedikit terbiasa. Mereka bertiga banyak diamnya. Itu seperti sekelompok orang introvert yang belum saling mengenal saja. Toh baru 2 minggu mereka tinggal bersama dan hanya bisa bersama saat makan saja karena masing-masing memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Apalagi Vania, banyak hal yang harus Dia urus di awal-awal jabatannya sebagai kepala wilayah dan kedua keponakannya sudah disibukkan dengan jadwal
Hari peresmian diangkatnya Vania sebagai Duchess pun tiba. Ada sebanyak 43 tamu diundang dengan berbagai latar belakang. Dari yang kedudukannya tinggi seperti dari pihak Kerajaan sampai bangsawan pangkat rendah seperti Baron. Bahkan non bangsawan pun ada yang diundang Vania, seperti dari serikat dagang Nixon, pemilik guild bayaran Remor sampai para penyihir dari menara sihir. Yah para bangsawan tidak bisa protes karena pemilik perjamuan ini adalah Duchess of Ansel yang kekuatannya ada dibawah Kerajaan. Mencampurkan bangsawan dengan orang-orang non gelar biasanta disebut sebagai penghinaan. Tapi yang diundang Vania adalah orang-orang yang punya oeran penting meski tidak memiliki gelar, jadi hal tersebut harusnya bisa dimaklumi. Vania yang sedang sedikit mengantuk duduk di depan cermin meja rias. Saat Hara menepuk bahunya beberapa kali barulah Dia bangun.Matanya mengarah ke cermin seolah tidak percaya hasil makeup Hara. Selain berbakat akting, ternyata Hara juga berbakat dalam merias.
Vania yang masuk ruangan dengan rasa percaya diri yang palsu itu digandeng Kinan dan Kesha. Meski terlihat seperti Ibu yang menggandeng anak, justru dengan penampilannya yang sekarang mereka terlihat kompak seperti kakak dan adik.Mereka adalah bintang utama dari pertunjukan kali ini. Banyak yang mengagumi mereka karena pesona kecantikan dan ketampanan mereka bertiga. Tapi lebih jelasnya lagi mereka bisa menyaksikan dengan kepala mata mereka sendiri siapa penerus Duke of Ansel. Seorang wanita yang berdiri tegak namun masih anggun. Riasan mata mencolok tapi tidak norak. Baju mewah dengan desain sederhana namun tetap glamor. Mukanya tegas dan sedikit garang. Senyuman akting yang sudah dilatih sesering mungkin sekarang terlihat natural. Sebagai tuan rumah dan Duchess baru yang sudah resmi. Vania dikagumi secara penampilan. Sekarang mereka hanya perlu memastikan bagaimana Vania akan bertindak kedepannya.Vania sudah merasa kalau semua mata seperti memelototinya. Walaupun terlihat seperti
Elia benar benar peduli dengan kondisi Kesha sehingga dia dia dia melakukan teleportasi dengan portal untuk kembali ke istana. Semalaman dia perpustakaan mencari banyak hal mengenai mana. Akhirnya dia teringat gulungan perkamen yang membahas soal mana. Setengahnya sudah diartikan oleh orang bayaran kepercayaannya. Gulungan itu belum dibacanya dan hanya dilihatnya sekilas waktu itu.Elia membaca dengan serius. "Ketemu!" Elia kegirangan.Dia segera menggulung perkamen tersebut dan membawanya kembali ke kediaman Ansel. Dia kembali ke kamarnya dengan perasaan sumringah. Elia tak sabar untuk bertemu pagi dan membawakan kabar baik ini kepada Vania. Saking antusiasnya, Elia bahkan tidak tidur lagi. Dia hanya tiduran di ranjang menatap langit langit kamar. Keesokan paginya, Elia sudah menunggu di meja makan. Dia orang no 1 yang datang paling awal. Benar, paling awal. Sampai-sampai sang kepala Koki yaitu Piton sibuk untuk membuatkan makanan ringan sembari menunggu jam makan
Elia juga berpikir sejenak, dia ingin membantu karena dia sudah terlanjur tahu. "Bagaimana kalau Tuan penyihir bekerja sama untuk menerjemahkan perkamen gulungan sihir yang saya temukan?"Tiba tiba saja, hal itu membuat Loka dan Arvel melongo.Ajakan itu sangat tidak bisa dipercaya, "Saya bersungguh sungguh," melihat kesungguhan tersebut, Arvel langsung menjawab, "Terimakasih atas tawarannya Yang Mulia, sungguh tawaran yang sangat berarti bagi kami para penyihir," Arvel yang menatap Loka pun seperti berbicara lewat matanya. Menerjemahkan perkamen gulungan sihir bagi para penyihir merupakan anugerah, informasi kuno yang bahkan belum ada dibuku biasa nisa ditemukan, jadi Arvel dan Loka pasti tidak akan melewatkan ajakan yang sangat menggiurkan.Disini orang yang paling tidak percaya adalah Vania, bukankah Kerajaan hendak melakukan merger? mengambil alih menara sihir, tapi dengan sikap Elia yang santai seolah dia tidak ada masalah apa apa dengan isu yang sudah beredar santer tersebut.T
Singkatnya, Vania mengatakan kalau ini bukanlah urusan Elia yang terlihat sangat ingin tahu urusan kenapa ada banyak orang berkumpul untuk menangani Nona Muda Ansel, tapi Elia yang juga bersikeras hendak membantu itu malah menimbulkan tanda tanya bagi Vania. "Apakah perkamen tersebut sudah diterjemahkan?" Tanya Arvel penasaran."Belum, itu karena bahasanya sangat kuno sehingga sulit untuk tahu arti perkamen dan juga beberapa kegunaan alat sihir yang kegunannya juga belum jelas," balas Elia.Bahasa kuno terdahulu sangatlah langka sekarang, itu sebabnya hanya qda beberapa ahli yang bisa bahasa kuno dan kebanyakan yang bisa melangkah penyihir yang berdedikasi untuk mempelajari bahasa kuno tersebut. Jadi kalau di Kerajaan pasti juga bisa dipastikan orang yang ahli adalah orang yang punya kemampuan langka. "Kalau boleh tahu, siapa orang yang menerjemahkan perkamen tersebut?" kali ini Loka yang ternyata."Aku sendiri," sahut Elia bangga. Elia di didik Ibunya sangat keras karena sadar haru
Seseorang muncul dari balik pintu kamar yang terbuka, tapi ke empatnya belum menyadari kehadiran sosok tersebut karena mereka fokus dalam menangani Kesha yang masih lemas terbaring di kasur tersebut. Satu satunya orang yang sadar hanya Suri, sang Pengasuh.Mata Suri membelalak kaget, dia ingin memberitahu Duchess Vania, tapi Vania tampak serius memperhatikan ketiga orang yang sedang memegangi Kesha. Tapi Suri tak tahan, sehingga dia segera menghadap Vania dan membisikkannya sesuatu. Setelah Suri membisikkan sesuatu, Vania menoleh ke arah pintu berada. Saat wajahnya berputar dan mengenali sosok tersebut, tubuh Vania menegang.Sosok tersebut tersenyum ramah alih alih kaget dan penasaran. Dia sangat pandai berakting."Yang Mulia..." kata Vania cukup keras. Atas kalimat tersebut, ketiga orang yang tadinya sibuk memegangi tubuh Kesha pun kini menoleh. Mereka heran karena kenapa bisa Putra Mahkota datang ke lantai 5 dan memergoki mereka.Di sisi lain, Elia merasa tenang karena tamu misteriu
Setelah acara makan malam yang damai tersebut, Putra Mahkota berujar kalau Dia hendak beristirahat, maka dengan senang hati Vania mengantarkan Putra Mahkota ke kamarnya sembari mengobrol di jalan."Bulan depan akan ada kongres, saya harap Duchess bisa berpartisipasi,""Ya Yang Mulia," Vania tersenyum. Elia benar benar memperhatikan Vania, biasanya para Lady bangsawan akan senang terbar pesona atau berlagak merayunya karena Putra Mahkota yang tampan itu masih single dan posisi Putri Mahkota masih kosong. Tapi Vania berbeda, dia hanya menjalankan SOPnya sebagai Tuan rumah yang menyambut kunjungannya, tidak lebih. Semua perlakukannya formal dan seperti formalitas, bahkan tidak ada percakapan yang mengandung unsur pribadi. Setelah sampai di depan kamar tempat Putra Mahkota tinggal, Vania pamit undur diri. Elia tersenyum dengan perpisahannya tersebut.Setelah masuk kamar, wajah yang tadi tersenyum kini segera berubah jadi datar. "Siapkan operasi malam ini," ucap Elia. Di kamarnya sudah ad
"Kenapa tertawa?"Sontak Ani menghentikan aktivitas tertawanya, "Maafkan saya Tuan, saya hanya merasa lucu.""Lucu?""Benar, soalnya Tuan adalah orang pertama yang merasa risih karena diperlakukan seperti umumnya para bangsawan,""Yah, itu tidak salah. Saya lahir dan tumbuh sebagai orang biasa, lalu dibawa Master Rodeo ke menara sihir sejak usia dini. Di menara sihir juga para penyihir hidup mandiri, jadi kalau tiba-tiba dilayani seperti ini rasanya sangat aneh dan hidup seperti kutu kain yang hanya bisa makan dan tidur saja." Arvel menyelesaikan kalimatnya dengan penuh helaan nafas seakan sedang mengeluh karena tiba-tiba menjadi seorang bangsawan. Ani yang menyimak pernyataan Arvel hanya manggut-manggut. "Baiklah kalau begitu, karena sudah tidak ada keperluan. Silahkan beristirahat, saya perhatikan Nona banyak terjaga karena memperhatikan saya,""Tolong panggil saya Ani saja Tuan. Saya tidak pantas dipanggil Nona," Ani tersenyum ramah."Semua manusia terlahir sama, meskipun pada ak
Ada banyak hal yang selalu Bruno Gelatrix lakukan. Sekuat itu adalah perintah alasannya yaitu Putra Mahkota Elia. Dari hal yang masuk akal sampai hal yang berbau mengancam nyawa semua dia kerjakan. Laki-laki yang bergelar Viscount itu suka rela melakukan apapun yang diperintahkan oleh majikannya. Dia mengikuti Putra Mahkota dengan setia karena telah melihat kemampuan dan kebaikan hati Elia. Peran Bruno cukup urgensi dalam menyusun kekuatan Elia, anak dari Permaisuri dari Kerajaan asing. Kali ini Elia menyuruh Bruno untuk menyelidiki hubungan menara sihir dengan kediaman Ansel serta maksud dan tujuan kedatangan Jehu yang terkuhat mencurigakan dan misterius."Aku harus meminta kenaikan gaji!" gumam Bruno seorang diri. Semakin lama semakin banyak yang dia kerjakan. Pertarungan politik semakin tidak stabil, apalagi dengan Raja yang kini melibatkan Pangeran Jehu dalam menyelesaikan masalah Kerajaan membuat kubu Duke Ibet semakin merasa senang dan berada di atas angin. Meskipun Pengeran Je
"Grr...grrr....grrrr...." erangan hewan dalam kurungan jeruji yang sudah dipasang sihir pengaman itu memenuhi ruangan bawah tanah tersebut. Mulutnya menganga memperlihatkan taring dan air libur yang menetes. Pemandangan itu terlihat seram sekaligus menjijikkan. Ada puluhan spesimen hewan hidup yang seperti itu. Pemiliknya adalah kepala penelitian dan pengembangan sihir dibawah komando seorang Marquess. Dia punya obsesi dan ambisi yang mengerikan sehingga bisa disebut hal tersebut tidaklah normal. "Tuan... spesimen di sel no 6 mengalami kejang dan mati dalam kurun waktu 30 detik," kata salah seorang penelitinya memberikan laporan perkembangan."Yah... tidak masalah, langsung ganti dengan hewan baru, stok mana kita melimpah," katanya memberikan instruksi. Ruangan bawah tanah itu luas dan terbagi menjadi beberapa bagian, tempat eksperimen, tempat menyimpan mana, tempat para hewan yang akan dijadikan eksperimen dan satu laboratorium besar. Dia membangun itu semua hanya dengan modal propo
Urusan mansion sudah ditangani Jeff.Urusan wilayah sudah ditangani Andrew.Urusan Kesha yang kini prioritasnya bahkan ditangani oleh banyak orang, mulai dari dua orang penyihir, seorang peneliti ramuan yaitu Erick Jamamiel dan bahkan temannya Amel rajin mengiriminya surat yang berisi makalah atau artikel terkait mana dari luar negeri. Sekarang kasus kematian Kakak dan Iparnya yang tiba-tiba saja disimpulkan oleh kasus pembunuhan. Vania berharap kalau ini semua mimpi dan akan berakhir saat dia terbangun nanti. Sayangnya harapan itu sia-sia. Semuanya adalah kenyataan. Semua kemalangan itu tiba-tiba saja menimpa dirinya.Jehu menatap Vania lagi dengan iba. Wajah garang Vania tiba-tiba saja menjadi pucat seakan semua darahnya terkuras. "Maaf kalau kedatangan saya membebani Duchess," Jehu meminta maaf dengan tulus, dia juga tidak mau kalau berita itu menganggu Vania, tapi temuannya adalah hal yang tidak ditemukan oleh penyelidik, jadi mana mungkin dia akan bungkam dan membiarkannya begitu