Vania sedikit lega karena pada akhirnya Andrew mau menerima tawarannya meskipun harus sedikit dengan pemaksaan dan ancaman. Setelah Andrew pergi, Jeff datang menyerahkan dua buah surat, pertama surat dari Kerajaan yang kedua surat dari sahabatnya Amel. Surat dari Kerajaan menegaskan bahwa akan ada kunjungan ke kediaman Ansel dan orang yang yang akan berkunjung adalah Putra Mahkota Elia, "Berkat ini pekerjaanku jadi bertambah. Sialan!" umpat Vania. Berita mengenai kunjungan ini akan menghebohkan mansion dalam beberapa waktu, apalagi kunjungan utu dalam waktu satu minggu, artinya Dia harus menyiapkan segala sesuatu seperti pembersih mansion ekstra, menyiapkan kamar tamu khusus juga oerjamuan ekstra. Itu membuat semua orang bekerja dua kali lebih lelah. Vania merasa kalau beban kerjanya akhir-akhir ini sangat melelahkan, makanya dia merasa kesal dengan pemberitahuan kunjungan Putra Mahkota. Surat kedua adalah surat yang dia nantikan, dari sahabatnya Amel.( Dear Vaniaku tersayang Suda
Pagi-pagi sekali, Pangeran Jehu mendapatkan pemberitahuan bahwa Ayahnya, Raja Heber tiba-tiba saja memanggilnya dalam urusan resmi. Jadi Dia yang baru bangun segera bersiap untuk menghadap Ayahnya. Dia sendiri merasa heran karena selama ini, Ayahnya tak pernah tertarik dengan hidupnya. Bahkan dengan rumor buruk yang sengaja dia sebarkan sendiri itu, Dia tidak pernah mendapatkan panggilan atau teguran khusus. Sungguh Ayah yang tidak perduli dengan anaknya. Dia menghadap Ayahnya di teras istana Ayahnya. Karena masih pagi dan belum jam kantornya. "Salam kepada Matahari Kerajaan, semoga berkah Dewa selalu menyinari jalan terang kita semua!" Jehu memberikan salam formalnya. Raja yang tengah duduk sembari menikmati sarapannya. Hanya mengangguk dan mengisyaratkan anaknya untuk duduk di depannya. "Mari sarapan bersama," kata Heber. Itu terlihat seperti menyuruh daripada menawarkan. Jehu yang memang belum makan apapun dan langsung pergi ke kediaman Ayahanya sekarang duduk dan ikut menikmati
Tak lama dari surat balasan Vania, surat balasan Amel pun datang yang menyatakan bahwa Erick akan datang ke Duchy Ansel. Kedatangannya itu tentu saja untuk membantu Vania dalam menangani Kesha. Pendeta Amar yang datang setiap hari pun terlihat sudah mulai kelelahan. Vania tak sampai hati melihatnya maka yang dia lakukan hanya memberikan sumbangan kepada pihak kuil sebanyak-banyaknya. Itu bukan suap tapi dia benar-benar juga berdoa agar sumbangannya ke kuil bisa menggerakkan hati para Dewa agar membantunya dan menyembuhkan Keshanu. Bala bantuan dari menara sihir juga sudah didapatkannya. Tapi setiap malam Loka dan Arvel yang datang tidak membuahkan hasil. Kesha masih saja terbaring di kasur dan belum mendapatkan hasil yang baik. Erick Jamamiel, nama yang Amel sebutkan itu adalah seorang teman Amel di akademi. Posisinya sekarang sebagai seorang peneliti juga, jadi Vania berharap banyak padanya. "Semuanya tidak ada yang mengkhawatirkan Duchess..." itu adalah laporan pagi rutin Andrew y
Setelah mandi dan malam tiba, Vania memanggil Erick untuk mempertemukannya dengan Master Menara Sihir yang baru yaitu Loka dan Arvel sekaligus untuk bertemu dengan Kesha.Erick yang sudah siap dengan segala peralatannya pun bergegas ke kamar Kesha. "Halo Tuan Erick," Vania menyambutnya. "Apakah ada yang tidak nyaman dengan tempat tinggal atau lainnya?" sambungnya menanyakan keadaannya. "Ah, tidak Nona, semuanya nyaman dan saya baik-baik saja," jawab Erick dengan senyum sederhananya. "Perkenalkan, dia adalah Tuan Loka dan Arvel dari menara sihir," Vania memperkenalkan dua orang laki-laki yang ada di depannya. Loka dan dan Arvel lalu tersenyum dan menundukkan kepalanya tanda memberi hormat."Tuan Arvel dan Loka, dia adalah Tuan Erick Jamamiel dari Akademi Kiluan tempat saya dulu belajar, beliau adalah seorang peneliti ramuan dan mana," kata Vania. "Halo semua... semoga berkah Dewa dan dewi menyertai kita semua," balas Erick berbasa-basi.Setelah proses perkenalan itu selesai, Vania m
Mereka bertempat mengobrol sangat lama untuk mendiskusikan langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan dengan tubuh Kesha. "Jadi butuh 3 hari anda meneliti ini semua?" Tanya Loka kepada Erick."Ya... aku pembuat ramuan sama seperti anda Tuan Loka, tapi mungkin bahan yang saya gunakan bisa berbeda.""Yah, siapapun yang berhasil tidak masalah, selama itu bisa menolong Nona Muda, benar kan Duchess Vania," Loka melirik ke arah Vania yang semakin hari lingkaran matanya semakin menghitam."Ya tentu saja," Vania tersenyum mendengar obrolan mereka."Tapi sepertinya kita butuh orang yang bisa mantra kuno agar bisa mempelajari buku-buku guru." Kata Arvel kemudian."Mantra kuno?" Erick terlihat sangat tertarik."Ah ya, ada banyak buku guru yang belum boleh kami baca, tapi selepas guru meninggal beberapa langsung menjadi incaran kami karena beberapa informasi sangat penting dan mendukung kekuatan penyihir," Arvel menjelaskannya dengan mudah."Kami?" "Ah, murid guru kami ada 5, termasuk saya da
"Ada perlu apa kamu kemari?" Tanya Elia kepada Jehu."Aku ingin bertanya,""Bertanya?""Ya, saya yakin kalau Yang Mulia sudah diberi tahu Ayahanda mengenai tugas yang diberikan kepada saya," Jehu berbicara sangat sopan. "Ya, mengenai kasus kematian warga pemukiman kumuh Ibukota,""Saya ingin bertanya mengenai temuan-temuan Yang Mulia agar saya bisa menentukan dasarnya," "Kalau untuk itu, Pangeran bisa bertanya dengan ajudan saya Sir Bruno," Elia memberikan jawaban itu karena memang ajudannya lah banyak turun ke lapangan san memeriksan kondisi lapangan. "Begitu... terimakasih kalau begitu, saya pamit undur diri," Setelah dirasa mendapatkan jawaban, Jehu pamit undur diri karena dia harus menemui Bruno ajudan kakak tirinya itu. Padahal Elia bisa saja berbasa basi untuk memperbaiki hubungan keduanya, tapi Elia tak melakukan hal tersebut. Dia masih memilih untuk menjaga jarak saja. ***Semua orang di meja makan hanya menatap Vania dan tak berani berkomentar. Matanya bengkak karena sem
Vania menatap Andrew lalu membuka mulutnya, "Baiklah Tuan karena urusan kita sudah selesai, bolehkah saya berbincang dengan Tuan Erixk sekarang?" Andrew merasa telah diusir oleh Vania karena kedatangan Erick. Mungkin urusan Erick cukup penting sehingga Andrew mengalah dan pamit undur diri."Apakah itu kisah asmara mereka?" gumam Andrew serasa melangkah pergi dari mansion. Selama beberapa hari dia menjadi kaki tangan Vania, Andrew cukup terkesan dengan daya kepemimpinan Vania yang blak-blakan. Untuk ukuran perempuan yang biasanya mengutamakan emosi, Vania cenderung mencoba bermain logika. Semua keputusan untuk wilayah Duchy di tanganinya dengan kepala dingin. Sungguh perempuan yang punya pesona. Untuk beberapa saat Andrew merasa kalau Dia sudah terpesona dengan Duchess Ansel tersebut."Apa-apaan kau Andrew!" katanya seorang diri, perasaan itu segera dia tepis dan lagi lagi menanamkan sugesti bahwa seorang pemimpin harusnya tetap laki-laki. Erick menyampaikan gagasan yang bahwa dia in
Malam harinya seperti biasanya, empat orang berkumpul di kamar Kesha. Arvel, Loka, Vania dan Erick. Vania menyampaikan permohonan Erick agar mereka melakukan operasi gabungan dalam menyelidiki mana di tubuhnya Kesha. Karena Loka yang juga ahli dalam membuat obat dan sihir sekaligus ternyata tak bisa berbuat banyak. Aliran mana di tubuh Kesha terus berputar dan berproduksi dengan cepat sehingga energi yang ditimbulkan di diri Kesha sangat besar, sedangkan Kesha yang masih kecil dan ringkih belum bisa memanifestasikan mana di dalam tubuhnya, kalau pendeta tidak datang setiap hari untuk memurnikan dan menetralisir itu semua, Kesha sudah lewat masa hidupnya. Pendeta Amar yang kelelahan kini akhirnya selalu membawa asisten pendeta magang, dia adalah anak yang dia sponsori sendiri sehingga Pendeta Amar menjamin kesetiaan dengan harga dirinya sendiri. Anak didik pendeta juga punya banyak kekuatan suci yang melimpah sehingga sangat membantu pendeta Amar dalam menangani mana Kesha. Dia adalah
Keluar dari istana Loka memandang Vania. Dia sebenarnya cukup terkesima dengan pandangan Vania. Dia masih muda dan dipaksa dewasa. Dia belum pernah menikah tapi harus punya dua anak yang siap dia jaga. Loka yakin, Vania akan jadi wanita hebat. "Penyihir agung Loka... Saya amat sangat merasa berterima kasih atas segala bentuk bantuanya selama ini. Anda tahu bahwa kediaman Ansel dimasa mendatang akan selalu membantu menara sihir." Loka tersenyum, "Saya juga berterima kasih atas segala bentuk kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Senang bisa bekerja sama dengan kediaman Ansel." Erick Jamamiel juga sudah kembali ke akademi untuk mengajar dan tentu saja masih dengan eksperimentalnya. Sebagai Duchess Vania banyak bertemu dengan orang baru. Dia bisa melihat banyak perspektif tentang kehidupan secara luas. Dia melihat langit yang cerah. Ah ... rasa nya masa depan itu juga akan cerah bukan. Loka langsung berpamitan dan akan pergi ke menara sihir. Vania juga segera kembali ke ke
Kenapa keluarga Kerajaan dengan entengnya membuat kesimpulan seperti itu. Mereka meminta maaf pun tidak bisa mengembalikan kakak ipar dan kakaknya. "Ini karena keteledoran Ayah dan pengabaian. Kami sadar akan hal itu." Jehu menambahkan. Sejujurnya Vania mau marah, tapi tidak etis juga memarahi Meraka karena itu bukan salah mereka. "Sudahlah... yang penting sekarang malah sudah clear dan jelas. Itu bukan salah kalian sejujurnya." Kata Loka. Vania mendengarnya juga. Loka benar, tapi entah kenapa rasanya masih sakit. Dia kehilangan kakaknya dan mendapatkan surat wasiat yang memberatkan dirinya. Bukannya tidak mau untuk merawat kedua keponakannya. Tapi menjadi Duchess adalah hal lain yang tidak pernah dia pikirkan. "Ayah akan menebus dosanya dengan pergi ke kuil untuk mengabdi selama sisa hidupnya." Mereka semua cukup kaget, keputusan Raja itu tidak pernah mereka duga. "Secepatnya aku akan naik tahta untuk menggantikannya." Vania sebenarnya Tidak terima, dia ingin me
Sungguh tidak akan ada yang menyangka berita menghebohkan datang dari keluarga Istana. Raja mengumumkan secara resmi bahwa dia akan mundur dari jabatan. Tidak tahu apa yang pasti telah terjadi, tapi berita tersebut membuat semua orang gempar, bahkan pada bangsawan yang menduduki kursi dewan negara nasional. Sementara itu Elia dan Jehu masih menutupi kesalahan Ayahnya. Mereka kemudian hendak melakukan audiensi dengan pihak menara sihir dan keluarga Duke Ansel. *** Aneh sekali ada surat dari istana, dan sepertinya surat resmi. Vania membaca surat tersebut dengan serius. Karena ini surat penting tidak mungkin dia akan menolaknya. Tapi sebetulnya, dia sedang dalam kondisi mendesak. Ini terkait kondisi Kesha. Ritual tersebut belum di lakukan sehingga kondisinya menjadi lebih tidak memungkinkan dengan segala sesuatu yang terjadi. Bisa jadi lebih baik, atau sebaliknya. Pihak menara sudah berjanji bahwa malam ini adalah harinya. Pada malam hitungan tertentu, mana seseorang akan t
Raja merasa sangat gelisah sepanjang waktu. Dia tidak menyangka bahwa anaknya yang tidak berguna seperti Jehu itu bisa membuat gebrakan dengan mengungkapkan dalang kasus pembunuhan berantai di masyarakat. Bersama dengan Elia dia bisa bekerja sama. Lebih parah lagi ternyata kedok Marquis Sami bisa ketahuan. Ambisinya selama ini adalah menciptakan pasukan kuat dan akan ditakuti oleh kerajaan sekitar. Dia ingin melakukan ekspansi perluasan wilayah. Makanya dia mendukung Marquis Sami dan memberikan pendanaan untuk objek penelitian nya. Siapa sangka dia benar benar berhasil. Tapi ilmuan yang gila kadang kadang banyak mengorbankan banyak hal. Dan itu menjadi salah kaprah ketika Marquis menghalalkan segala cara. Raja akui dia salah telah mengabaikannya dulu. Kini setelah anak anaknya mengetahuinya dia malu karena sudah bertindak tidak adil pada banyak orang. Terlebih Marquis juga mengorbankan Duke Gama dan Menara sihir karena ingin menggali dirinya. "Apa yang harus aku lakukan?" Dia
Para pekerja dikembalikan ke mansion setelah semuanya selesai. Ksatria yang terluka juga diobati dengan segera. Semua master menara sihir bekerja tanpa beristirahat. Jehu dan Elia juga punya tugasnya sendiri. Untuk pertama kalinya mereka bekerja sama dengan kompak. Padahal mereka dulu selalu bermusuhan. Marquis Titan dijaga dengan ketat dibawah pengawasan menara sihir juga. Rumahnya digeledah dan ditemukan lorong rahasia bawah tanah. Rupanya dibawah sana masih banyak percobaannya. "Orang itu benar benar gila.""Dia berniat membuat pasukan monster.""Ini dibisa dikatakan pemberontakan."Mempunyai kavileri pasukan melebihi istana sama saja dengan upaya pemberontakan. Di jaman ini, semua bangsawan memiliki pasukan dengan jumlah terbatas dan Tidak boleh melebihi pasukan istana. Setelah mengacak mengacak tempat tersebut, Elia menemukan segel yang sangat familiar."Segel istana." Itu adalah segel milik Raja."Ayah?" Jehu penasaran.Benar, itu adalah segel milik raja bahwa Marquis meng
Elia tentu saja tahu tentang operasi jebakan tersebut. Dia akhirnya memberikan surat kepada Jehu, meskipun sepertinya akan datang terlambat. Pasukan kavaleri mereka datang terlambat. Ternyata suasana di istana Duke Ansel telah kacau balau. Banyak hewan hewan mati dengan darah berceceran. Beberapa ksatria juga terluka karena mereka monster monster tersebut. "Gila!" Kata Jehu kaget. Dia tidak tahu bahwa selama ini yang mereka hadapi adalah monster . "Tapi monster ini diciptakan oleh seseorang." Suara pedang berdesing. Teriakan teriakan para ksatria menggema. Pasukan Jehu juga segera bergabung. "Sepertinya Duchess dan beberapa tuan penyihir ada di dalam!" Jehu dan Elia berbagi peran. Elia bertugas mencari musuh utamanya, sedangkan Jehu berperan untuk mencari Duchess Vania dan yang lainnya. Ketika Arvel, Erick dan Vania kelelahan datanglah Jehu. "Ahh.. bantuan datang!" Kata Erick yang sudah kelelahan. Kesha sudah digendong oleh Vania."Kita harus pergi dari sini!""Bagaimana den
Dalam suasana sepi, Marquis terus menyelinap masuk, seolah segalanya terasa sangat mudah. Dia hanya tidak tahu bahwa sebenarnya semua gerak geriknya sudah di incar. Tepat saat dia hendak masuk ke sebuah kamar, dia dihalang oleh beberapa orang. "Sialan!!"Ternyata semua ini hanya sebuah jebakan.Dia segera memberi perintah pada monster buatannya itu.Kuda dengan gigi tajam dan mengeluarkan air liur menjijikkan itu maju."Dia sudah menciptakan monster rupanya!"Donald yang awalnya merasa bosan kini merasa sangat bersemangat. Sudah lama tidak mendapatkan pengalaman baru."Dia monster dengan mana yang kuat." Loka sedang memberitahu."Aku akan menguji semua eksperimen ku!" Katanya bersemangat.Ben sendiri juga sudah bersiap."Dia cukup gila rupanya, datang sendirian!"Tapi Marquis juga sebenarnya sudah bersiap kalau kalau dia mengalami gangguan.Saat kuda itu hendak menyerang, Donald melemparkan mercon bubuk ke arah kuda itu, alhasil kuda itu kelimpungan."Apa yang kau lempar kan?""Hany
"Kalau kasus yang tengah ditangani pangeran Jehu ternyata terbukti benar bahwa Duke Gama dan guru besar bekerja sama. Aku yakin pelakunya sama." "Pasti dia sudah mendengar tentang anak yang memiliki mana melimpah." "Kita bisa menjebaknya!" "untuk jaga jaga, kita kosongkan menara!" "Memangnya mereka mau kesini hanya untuk berjaga." Loka sam Arvel terlihat sedang berdebat satu sama lain. masih ada ketiga teman penyihir di menara, kalau mereka ikut kesini pasti mereka tidak mau. "Tapi kalau kita bahas kematian guru, pasti mereka mau." Mau bagaiman pun mereka menyayangi guru mereka. Master menara tidak pernah pelit dalam berbagi ilmu, kadang kala dia hanya menguji seberapa kuat kemauan kita untuk belajar . "coba saja kalau begitu." Lalu dipanggil lah mereka semua. Donald , Kevin dan Ben. Mereka tampak sangat kesal. "Awas saja kalau Tidak ada yang menarik malam ini!" Donald si pecinta adrenalin menekankan hal itu kepada Loka. "Aku Tidak janji ya!" *** Malam i
Kasus itu adalah sederet kasus penculikan orang di daerah kumuh. Ketika ditemukan Mayat mereka pucat, mereka kehabisan daya hidup. pengambilan mana secara paksa. "Tapi untuk apa?" Jehu bertanya tanya. Sementara dia masih menyelidiki kasus tersebut. Di kediaman Ansel mereka juga akhirnya bisa mengurai isi perkamen tersebut. Mantra itu ada dan yang perlu disiapkan adalah menyiapkan ritual tersebut . "Benar kalau Duchess Vania tidak memiliki mana sejak kecil?" "Sejak lahir malah." Tapi dia masih bertahan Hidup. Bukankah dia seperti fosil? Lihat saja kasus yang tengah terjadi, mereka semua mati ketika mana nya tersedot. Daya hidup mereka juga seperti tersedot. Kalau Duchess saja bisa hidup, bukankah mereka harusnya juga bisa hidup. "Ini kasus langka." Kata Loka . dia langsung melihat Duchess sebagai objek penelitian. "Apa?" Vania mulai ketakutan. "Tapi bagaimana kalau gagal? bukankah ini lebih seperti tikus percobaan?" Erick menyampaikan pendapatnya. Vania juga ng