Share

Bab 2

Penulis: Belinda Ulani
"Aaa ... "

Aku melihat mata ibu yang dingin dan penuh kebencian menatapku tajam dari pintu.

"I ... ibu?"

Seluruh tubuhku merinding, keringat dingin mengalir di punggungku.

Ternyata ibu bangkit!

"Yolanda adalah pengantin dewa gunung, berani sekali kamu menyentuhnya?"

Satu kalimat darinya langsung membuat ayah terdiam. Dengan canggung, dia berusaha memberikan alasan, "Aku hanya mau mengajarinya ... "

Ibu menatapnya dengan dingin, lalu bergegas ke arahku dan mulai memakiku. Dia menyebutku tak tahu malu, menuduhku menggoda suaminya.

Sambil terus memaki, dia mulai mencengkeram dan memukulku.

Aku membuka mulut, ingin membela diri, ingin melepaskan diri, tapi tubuhku terasa lemas tak bertenaga.

"Anak jelek sepertimu, berani-beraninya berebut suami denganku? Dasar anak durhaka! Kalau kamu kehilangan keperawanan dan gagal menjadi pengantin dewa gunung, aku yang akan mati!"

Cerita mengerikan tentang dewa gunung terus terlintas di pikiranku, membuatku gemetar ketakutan.

"Jadi ... aku harus mati?"

Ibu menyeringai sinis, "Tentu saja! Kamu itu pembawa sial! Seharusnya kamu nggak pernah lahir ke dunia ini!"

"Tapi, tak lama lagi ... kalau kamu menikah dengan dewa gunung, aku baru benar-benar hidup kembali ... "

Nenek panik, mulutnya yang keriput berkedut saat dia membentak ibu.

"Dasar perempuan sial, jangan bicara sembarangan! Jangan menakut-nakuti anak!"

Ayah dengan paksa membawa ibu kembali ke kamarnya. Tak lama kemudian, terdengar jeritan tajam yang menusuk telinga.

Aku kesakitan dan ketakutan, tubuhku gemetar dalam pelukan nenek.

"Nenek, aku masih kecil ... aku ... aku nggak mau menikah dengan dewa gunung, aku nggak rela tinggalin kalian ... "

Nenek tersenyum menenangkanku.

"Jangan dengarkan ibumu, menikah dengan dewa gunung itu sebuah berkah! Banyak yang menginginkannya, tapi hanya kamu yang terpilih!"

"Yolanda yang paling cantik, hanya kamu yang bisa menarik hati dewa gunung!"

Aku berpikir, ibu jauh lebih cantik dariku. Jika menikahi dewa gunung itu suatu kehormatan, kenapa ayah tidak mengorbankan ibu saja?

Tapi, aku tak berani mengatakannya.

"Aku nggak cantik ... ibu bilang aku anak jelek ... "

Tiba-tiba, ayah keluar dari kamar ibu. Wajahnya berlumuran darah. Dengan ekspresi aneh, dia melemparkan sepotong daging di hadapanku dan berkata dengan senyuman menyeramkan,

"Kamu akan menjadi lebih cantik dari ibumu!"

Apa?

Tubuhku gemetar, aku menggeleng keras.

"Aku nggak mau ... "

Nenek berusaha menenangkan, "Ayahmu hanya bercanda! Jangan takut, nak ... "

Tak lama kemudian, aku melihat ibu berdiri di ambang pintu, tak terluka sedikit pun. Dia menatapku dengan penuh kemenangan, seakan ingin mengatakan bahwa aku tidak akan bisa lari dari takdirku sebagai pengantin dewa gunung.

Setelah mandi, nenek membawakanku semangkuk sup daging.

Katanya, ini adalah sup kecantikan. Jika aku meminumnya, aku akan menjadi secantik ibu.

Aroma sup itu aneh, membuat perutku terasa mual.

Namun, aku ingin menjadi cantik!

Ibu mendapatkan hidupnya yang nyaman hanya karena kecantikannya ...

Sup itu benar-benar menjijikkan. Tak ada garam sama sekali, hanya rempah-rempah dan obat-obatan aneh. Aku menutup hidung dan menelannya, nyaris muntah.

Namun, yang membuatku senang adalah ternyata nenek tak berbohong.

Dalam beberapa hari, setelah rutin meminum sup kecantikan, kulitku semakin putih dan lembut. Tubuhku bertambah tinggi dengan cepat.

Dadaku pun mulai berkembang, membesar seperti balon yang ditiup.

Baik wajah maupun tubuhku, perbedaannya hampir tak terlihat. Aku bahkan tak bisa membedakan siapa yang ada di cermin, aku atau ibu.

Saat ayah memandikanku, tatapannya semakin liar, napasnya terasa berat.

Setiap kali itu terjadi, ibu akan muncul dengan wajah muram.

"Yolanda itu pengantin dewa gunung, kamu berani sentuh dia?"

Suatu hari, ayah tak bisa menahan diri lagi.

Ibu mengamuk seperti orang gila, menerjangnya hingga mereka bergumul sengit.

Bab terkait

  • Sup Kecantikan   Bab 3

    Ibu mencengkeram rambutku dengan kasar, mencubit tubuhku sekuat tenaga."Dasar jalang pembawa sial! Berani-beraninya kamu menggoda ayahmu sendiri? Kamu mau membunuhku? Membunuh seluruh desa?"Aku ketakutan, dengan sekuat tenaga aku berusaha melarikan diri. Aku bahkan lupa bahwa aku tidak mengenakan pakaian.Keributan itu membangunkan nenek dan menarik perhatian penduduk desa. Orang-orang mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.Namun, ibu tidak membiarkanku pergi begitu saja. Dia mengejarku dan menarikku kembali dengan erat.Tatapan para pria desa tertuju padaku. Aku menundukkan kepala, merasa sangat malu dan tak tahu harus berbuat apa."Wah ... anak gadis yang masih segar begini, pantas saja ayahnya nggak bisa menahan diri!"Wajah ayah memerah, dia buru-buru membela diri, mengatakan bahwa dia hanya ingin mengajariku bagaimana melayani dewa gunung.Namun, ibu langsung membongkar kebohongannya."Perlu diajari? Jangan kira aku nggak tahu! Semua ini karena dia suka minum 'sup kec

  • Sup Kecantikan   Bab 4

    Sepanjang malam, aku disiksa hingga nyaris mati, menderita hingga tak tertahankan.Berkali-kali, aku ingin menggigit lidah sendiri untuk mengakhiri semuanya, tapi seolah ada tangan tak terlihat yang mencekik leherku, membuatku tak berdaya.Keesokan harinya, cukup banyak darah yang keluar, bahkan kasur pun sampai basah kuyup. Aku sama sekali tak bisa bangun.Nenek langsung membawakan sup daging yang disebutnya sebagai 'sup kecantikan' dan menyuapiku perlahan.Dia bahkan tersenyum ramah saat menyeretku ke dalam bak mandi, lalu dengan telaten membersihkan tubuhku.Barulah aku menyadari tubuhku penuh dengan lebam. Setiap sentuhan kain membuatku gemetar kesakitan."Yolanda sayang sudah menjadi gadis dewasa sekarang!""Tiga hari lagi, kamu akan menikah dengan dewa gunung. Hidup bahagiamu akan segera dimulai!"Aku gemetar hebat, suaraku bergetar dengan isak tangis, "Nggak, aku nggak mau ... aku bisa mati!"Nenek dengan sabar menjelaskan bahwa yang kualami tadi malam hanya 'ditindih setan', b

  • Sup Kecantikan   Bab 5

    "Anak perempuan mayat", sejak lahir aku sudah menanggung kutukan dewa gunung, ditakdirkan menjadi pengantinnya. Jika menolak, seluruh dessa akan terkena bencana!Sedangkan "anak laki-laki mayat" justru mendapat berkah dari dewa gunung. Mereka ditakdirkan menjadi orang kaya dan berkuasa.Karena itu, sejak kecil, aku dan Arya hidup di dunia yang sangat berbeda.Dia adalah anak kesayangan keluarganya, mendapatkan apapun yang diinginkan. Sejak usia enam tahun, dia dikirim ke kota seberang untuk bersekolah. Katanya, dia sangat pintar dan berpotensi masuk universitas.Sementara diriku?Jangankan sekolah, kalau pekerjaanku di rumah sedikit lambat, aku pasti dihajar habis-habisan. Aku sering kelaparan dan hanya bisa bertahan dengan minum air.Arya adalah naga yang terbang tinggi di langit.Aku hanyalah serangga yang diinjak-injak di lumpur.Bagaimana mungkin kami bisa kenal akrab?Tiba-tiba, mata Arya memerah, dia memelukku erat."Yolanda, jangan bicara seperti itu ... aku benar-benar menyukai

  • Sup Kecantikan   Bab 6

    Nenek langsung melotot."Tahan saja!"Aku mencari alasan, "Perutku sakit, bagaimana kalau nanti aku sakit perut dan mengotori tempat pernikahan? Bisa-bisa dewa gunung marah ... "Baru setelah itu, meski enggan, nenek mengangguk mengizinkanku pergi.Ibu langsung panik, "Aku ikuti dia! Bagaimana kalau dia kabur?"Nenek sangat tenang, "Seluruh orang desa ikut keluar hari ini, dia bisa lari ke mana?"Meski bicara begitu, nenek tidak mencegah ibu untuk mengikutiku.Tapi aku memang tidak berniat kabur, aku hanya ingin diam-diam masuk ke kamar ibu dan mencuri sepotong daging untuk memasak sup kecantikan lagi!Aku sudah menyadari bahwa rahasia utama dari sup itu ada pada potongan daging misterius itu.Dan potongan daging itu di simpan di kamar ibu.Aku yakin, setelah meminum sup kecantikan selama beberapa hari ini, jika aku memasaknya sekali lagi dan membiarkan aromanya memenuhi halaman ...Para pria di desa pasti akan kehilangan kendali! Aku hanya perlu menunggu momen yang tepat untuk menyera

  • Sup Kecantikan   Bab 7

    Aku sedikit kecewa.Di antara kerumunan, aku tidak melihat Arya.Ternyata benar, tidak boleh menggantungkan harapan pada orang lain.Kalau saja aku tidak cukup cerdas untuk memikirkan cara ini, mungkin sekarang aku sudah diikat paksa ke kereta pengantin."Kenapa? Takut? Ini kesempatan terakhir loh!""Setelah malam ini, putriku akan resmi menjadi pengantin dewa gunung dan aku akan benar-benar hidup kembali, aku nggak butuh kalian lagi~""Dan nanti ... "Aku menutup mulut sambil tersenyum, tubuhku sengaja bergerak dengan gerakan menggoda.Namun, di saat yang sama, tiba-tiba ayah tampak gelisah, seperti ingin menghentikanku.Dia mungkin tidak rela berbagi ibu dengan pria lain.Jika berhasil melewati malam ini, ibu hanya akan menjadi miliknya seorang. Tidak perlu lagi menerima energi dari banyak pria.Tapi bagaimana mungkin dia bisa menghentikan sekumpulan pria yang sudah terlanjur kehilangan kendali?Ibu, aku menang! Aku berhasil mengubah takdirku!"Namun, saat aku benar-benar merasakanny

  • Sup Kecantikan   Bab 8

    Mungkin saja dia sedang mengantri, siap mencoba sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya?Aku tidak tahu sudah berapa lama berlalu, tiba-tiba api besar berkobar di desa.Lidah-lidah api seolah ingin melahap seluruh desa, jeritan kesakitan terdengar di mana-mana.Dewa gunung murka!Namun anehnya, aku tidak merasa takut. Sebaliknya, aku justru senang.Mungkin ayah dan nenek benar, aku memang anak durhaka, anak yang sangat kejam.Jika seluruh desa ikut masuk neraka bersamaku, aku malah merasa bahagia!"Yolanda, masih ingat wanita ini?"Tanya seorang pria berjubah putih sambil menunjukkan sebuah foto kepadaku dengan suara lembut.Pikiranku sangat kacau. Apa yang terjadi? Bukankah aku sudah mati?Dia menunjuk foto itu lagi dan bertanya lagi.Saat melihat wajah familiar di foto itu, aku menjerit ketakutan."Ibu, itu ibuku! Dia wanita jahat! Dia mau mencelakaiku! Dia bahkan merasuki tubuhku ... “Pria berjubah putih mengerutkan kening, "Pak polisi, kondisi pasien sangat nggak stabil,

  • Sup Kecantikan   Bab 9

    Ibuku pembohong, aku benar-benar membencinya. Sebelum mati, dia selalu terkurung di kamar sempit itu, tubuhnya kurus kering, kulitnya pucat menyeramkan.Nenek punya ramuan rahasia, katanya bisa membuatnya lebih cantik, sehingga para pria desa akan lebih tertarik padanya.Namun, setelah ibu meninggal, nenek mulai memandikanku dengan ramuan yang sama setiap hari.Namun, setiap kali berendam, aku selalu melihat bayangan ibu. Kini, dia tidak lagi terkurung di tempat tidur. Dia bisa muncul di hadapanku kapan saja.Namun, setiap kali aku membicarakan ini, nenek akan mengamuk dan berteriak ke arah kamar ibu.Ayah akan membawa pisau dan masuk ke dalam. Tak lama kemudian, ada semangkuk sup daging di meja.Katanya sup itu membuatku semakin cantik dan menyembuhkan penyakit gila yang aku derita.Aku tidak gila!Aku benar-benar melihat ibu!Aku membencinya dan dia juga membenciku!Dia membenciku karena aku menggantikan posisinya, menurut dia aku seharusnya menjadi pengantin dewa gunung!Karena itu

  • Sup Kecantikan   Bab 10

    "Karena mereka adalah pihak yang diuntungkan! Mereka juga melihat ini sebagai harapan untuk meningkatkan gen mereka!"Anak-anak yang lahir dari para mayat hidup ini biasanya lebih pintar.Misalnya anak laki-laki, entah itu di sekolah, bekerja atau berbisnis, mereka selalu punya keunggulan.Jika satu keluarga mendukung penuh, maka suatu hari nanti mereka bisa menghasilkan banyak uang. Itu adalah investasi yang menguntungkan.Namun, anak perempuan ...Begitu mereka mulai mendapatkan wawasan dan pendidikan, hanya ada dua kemungkinan, mereka akan mencari cara untuk melarikan diri dari desa bodoh ini atau mereka akan berjuang mati-matian melawan kejahatan.Menjual mereka ke desa belakang adalah pilihan bisnis yang paling menguntungkan.Di sana adalah neraka!Begitu masuk ke desa belakang, nasib mereka jauh lebih buruk daripada menikah dengan dewa gunung!Aku sudah lupa seperti apa wajah kakak perempuan yang dulu baik padaku. Tapi, aku tak akan pernah lupa bagaimana dia saat dibawa pulang da

Bab terbaru

  • Sup Kecantikan   Bab 10

    "Karena mereka adalah pihak yang diuntungkan! Mereka juga melihat ini sebagai harapan untuk meningkatkan gen mereka!"Anak-anak yang lahir dari para mayat hidup ini biasanya lebih pintar.Misalnya anak laki-laki, entah itu di sekolah, bekerja atau berbisnis, mereka selalu punya keunggulan.Jika satu keluarga mendukung penuh, maka suatu hari nanti mereka bisa menghasilkan banyak uang. Itu adalah investasi yang menguntungkan.Namun, anak perempuan ...Begitu mereka mulai mendapatkan wawasan dan pendidikan, hanya ada dua kemungkinan, mereka akan mencari cara untuk melarikan diri dari desa bodoh ini atau mereka akan berjuang mati-matian melawan kejahatan.Menjual mereka ke desa belakang adalah pilihan bisnis yang paling menguntungkan.Di sana adalah neraka!Begitu masuk ke desa belakang, nasib mereka jauh lebih buruk daripada menikah dengan dewa gunung!Aku sudah lupa seperti apa wajah kakak perempuan yang dulu baik padaku. Tapi, aku tak akan pernah lupa bagaimana dia saat dibawa pulang da

  • Sup Kecantikan   Bab 9

    Ibuku pembohong, aku benar-benar membencinya. Sebelum mati, dia selalu terkurung di kamar sempit itu, tubuhnya kurus kering, kulitnya pucat menyeramkan.Nenek punya ramuan rahasia, katanya bisa membuatnya lebih cantik, sehingga para pria desa akan lebih tertarik padanya.Namun, setelah ibu meninggal, nenek mulai memandikanku dengan ramuan yang sama setiap hari.Namun, setiap kali berendam, aku selalu melihat bayangan ibu. Kini, dia tidak lagi terkurung di tempat tidur. Dia bisa muncul di hadapanku kapan saja.Namun, setiap kali aku membicarakan ini, nenek akan mengamuk dan berteriak ke arah kamar ibu.Ayah akan membawa pisau dan masuk ke dalam. Tak lama kemudian, ada semangkuk sup daging di meja.Katanya sup itu membuatku semakin cantik dan menyembuhkan penyakit gila yang aku derita.Aku tidak gila!Aku benar-benar melihat ibu!Aku membencinya dan dia juga membenciku!Dia membenciku karena aku menggantikan posisinya, menurut dia aku seharusnya menjadi pengantin dewa gunung!Karena itu

  • Sup Kecantikan   Bab 8

    Mungkin saja dia sedang mengantri, siap mencoba sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya?Aku tidak tahu sudah berapa lama berlalu, tiba-tiba api besar berkobar di desa.Lidah-lidah api seolah ingin melahap seluruh desa, jeritan kesakitan terdengar di mana-mana.Dewa gunung murka!Namun anehnya, aku tidak merasa takut. Sebaliknya, aku justru senang.Mungkin ayah dan nenek benar, aku memang anak durhaka, anak yang sangat kejam.Jika seluruh desa ikut masuk neraka bersamaku, aku malah merasa bahagia!"Yolanda, masih ingat wanita ini?"Tanya seorang pria berjubah putih sambil menunjukkan sebuah foto kepadaku dengan suara lembut.Pikiranku sangat kacau. Apa yang terjadi? Bukankah aku sudah mati?Dia menunjuk foto itu lagi dan bertanya lagi.Saat melihat wajah familiar di foto itu, aku menjerit ketakutan."Ibu, itu ibuku! Dia wanita jahat! Dia mau mencelakaiku! Dia bahkan merasuki tubuhku ... “Pria berjubah putih mengerutkan kening, "Pak polisi, kondisi pasien sangat nggak stabil,

  • Sup Kecantikan   Bab 7

    Aku sedikit kecewa.Di antara kerumunan, aku tidak melihat Arya.Ternyata benar, tidak boleh menggantungkan harapan pada orang lain.Kalau saja aku tidak cukup cerdas untuk memikirkan cara ini, mungkin sekarang aku sudah diikat paksa ke kereta pengantin."Kenapa? Takut? Ini kesempatan terakhir loh!""Setelah malam ini, putriku akan resmi menjadi pengantin dewa gunung dan aku akan benar-benar hidup kembali, aku nggak butuh kalian lagi~""Dan nanti ... "Aku menutup mulut sambil tersenyum, tubuhku sengaja bergerak dengan gerakan menggoda.Namun, di saat yang sama, tiba-tiba ayah tampak gelisah, seperti ingin menghentikanku.Dia mungkin tidak rela berbagi ibu dengan pria lain.Jika berhasil melewati malam ini, ibu hanya akan menjadi miliknya seorang. Tidak perlu lagi menerima energi dari banyak pria.Tapi bagaimana mungkin dia bisa menghentikan sekumpulan pria yang sudah terlanjur kehilangan kendali?Ibu, aku menang! Aku berhasil mengubah takdirku!"Namun, saat aku benar-benar merasakanny

  • Sup Kecantikan   Bab 6

    Nenek langsung melotot."Tahan saja!"Aku mencari alasan, "Perutku sakit, bagaimana kalau nanti aku sakit perut dan mengotori tempat pernikahan? Bisa-bisa dewa gunung marah ... "Baru setelah itu, meski enggan, nenek mengangguk mengizinkanku pergi.Ibu langsung panik, "Aku ikuti dia! Bagaimana kalau dia kabur?"Nenek sangat tenang, "Seluruh orang desa ikut keluar hari ini, dia bisa lari ke mana?"Meski bicara begitu, nenek tidak mencegah ibu untuk mengikutiku.Tapi aku memang tidak berniat kabur, aku hanya ingin diam-diam masuk ke kamar ibu dan mencuri sepotong daging untuk memasak sup kecantikan lagi!Aku sudah menyadari bahwa rahasia utama dari sup itu ada pada potongan daging misterius itu.Dan potongan daging itu di simpan di kamar ibu.Aku yakin, setelah meminum sup kecantikan selama beberapa hari ini, jika aku memasaknya sekali lagi dan membiarkan aromanya memenuhi halaman ...Para pria di desa pasti akan kehilangan kendali! Aku hanya perlu menunggu momen yang tepat untuk menyera

  • Sup Kecantikan   Bab 5

    "Anak perempuan mayat", sejak lahir aku sudah menanggung kutukan dewa gunung, ditakdirkan menjadi pengantinnya. Jika menolak, seluruh dessa akan terkena bencana!Sedangkan "anak laki-laki mayat" justru mendapat berkah dari dewa gunung. Mereka ditakdirkan menjadi orang kaya dan berkuasa.Karena itu, sejak kecil, aku dan Arya hidup di dunia yang sangat berbeda.Dia adalah anak kesayangan keluarganya, mendapatkan apapun yang diinginkan. Sejak usia enam tahun, dia dikirim ke kota seberang untuk bersekolah. Katanya, dia sangat pintar dan berpotensi masuk universitas.Sementara diriku?Jangankan sekolah, kalau pekerjaanku di rumah sedikit lambat, aku pasti dihajar habis-habisan. Aku sering kelaparan dan hanya bisa bertahan dengan minum air.Arya adalah naga yang terbang tinggi di langit.Aku hanyalah serangga yang diinjak-injak di lumpur.Bagaimana mungkin kami bisa kenal akrab?Tiba-tiba, mata Arya memerah, dia memelukku erat."Yolanda, jangan bicara seperti itu ... aku benar-benar menyukai

  • Sup Kecantikan   Bab 4

    Sepanjang malam, aku disiksa hingga nyaris mati, menderita hingga tak tertahankan.Berkali-kali, aku ingin menggigit lidah sendiri untuk mengakhiri semuanya, tapi seolah ada tangan tak terlihat yang mencekik leherku, membuatku tak berdaya.Keesokan harinya, cukup banyak darah yang keluar, bahkan kasur pun sampai basah kuyup. Aku sama sekali tak bisa bangun.Nenek langsung membawakan sup daging yang disebutnya sebagai 'sup kecantikan' dan menyuapiku perlahan.Dia bahkan tersenyum ramah saat menyeretku ke dalam bak mandi, lalu dengan telaten membersihkan tubuhku.Barulah aku menyadari tubuhku penuh dengan lebam. Setiap sentuhan kain membuatku gemetar kesakitan."Yolanda sayang sudah menjadi gadis dewasa sekarang!""Tiga hari lagi, kamu akan menikah dengan dewa gunung. Hidup bahagiamu akan segera dimulai!"Aku gemetar hebat, suaraku bergetar dengan isak tangis, "Nggak, aku nggak mau ... aku bisa mati!"Nenek dengan sabar menjelaskan bahwa yang kualami tadi malam hanya 'ditindih setan', b

  • Sup Kecantikan   Bab 3

    Ibu mencengkeram rambutku dengan kasar, mencubit tubuhku sekuat tenaga."Dasar jalang pembawa sial! Berani-beraninya kamu menggoda ayahmu sendiri? Kamu mau membunuhku? Membunuh seluruh desa?"Aku ketakutan, dengan sekuat tenaga aku berusaha melarikan diri. Aku bahkan lupa bahwa aku tidak mengenakan pakaian.Keributan itu membangunkan nenek dan menarik perhatian penduduk desa. Orang-orang mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.Namun, ibu tidak membiarkanku pergi begitu saja. Dia mengejarku dan menarikku kembali dengan erat.Tatapan para pria desa tertuju padaku. Aku menundukkan kepala, merasa sangat malu dan tak tahu harus berbuat apa."Wah ... anak gadis yang masih segar begini, pantas saja ayahnya nggak bisa menahan diri!"Wajah ayah memerah, dia buru-buru membela diri, mengatakan bahwa dia hanya ingin mengajariku bagaimana melayani dewa gunung.Namun, ibu langsung membongkar kebohongannya."Perlu diajari? Jangan kira aku nggak tahu! Semua ini karena dia suka minum 'sup kec

  • Sup Kecantikan   Bab 2

    "Aaa ... "Aku melihat mata ibu yang dingin dan penuh kebencian menatapku tajam dari pintu."I ... ibu?"Seluruh tubuhku merinding, keringat dingin mengalir di punggungku.Ternyata ibu bangkit!"Yolanda adalah pengantin dewa gunung, berani sekali kamu menyentuhnya?"Satu kalimat darinya langsung membuat ayah terdiam. Dengan canggung, dia berusaha memberikan alasan, "Aku hanya mau mengajarinya ... "Ibu menatapnya dengan dingin, lalu bergegas ke arahku dan mulai memakiku. Dia menyebutku tak tahu malu, menuduhku menggoda suaminya.Sambil terus memaki, dia mulai mencengkeram dan memukulku.Aku membuka mulut, ingin membela diri, ingin melepaskan diri, tapi tubuhku terasa lemas tak bertenaga."Anak jelek sepertimu, berani-beraninya berebut suami denganku? Dasar anak durhaka! Kalau kamu kehilangan keperawanan dan gagal menjadi pengantin dewa gunung, aku yang akan mati!"Cerita mengerikan tentang dewa gunung terus terlintas di pikiranku, membuatku gemetar ketakutan."Jadi ... aku harus mati?"

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status