Share

Bab. 93

Argadana gegas menghampiri mobil Rio yang sudah terparkir sempurna dihalaman rumah. Dia ingin segera menyambut kepulangan istrinya.

"Apa kabar?" tanya Argadana seraya merangkuh tubuh istrinya.

"Baik, kamu?" Riana balik bertanya.

"Tidak baik, tidak enak makan dan tidak enak tidur!" keluh Argadana seperti anak kecil.

"Ingat umur, Pa!" tegur Rio.

"Justru karna sudah tua, harus selalu bersama. Kamu nanti punya kehidupan sendiri jika sudah menikah. Sedangkan papa dan mama yang menua bersama," sahut Argadana membuat Rio dan Riana terkekeh melihat kekonyolan Argadana. Padahal saat diluar dia seperti singa yang sangat dingin dan susah di tebak. Tapi jika di rumah seperti kucing rumahan.

"Ayo, masuk! Ibu dan yang lain sudah menunggu di meja makan. Kalian sudah telat lima belas menit!" ajak Argadana langsung menuju meja makan.

"Kamu telat lima belas menit, Rio! Jalanan macetkah?" tanya Resa semringah saat cucu kesayangannya menghampiri.

"Nggak, Oma. Lancar jaya malah, mungkin mereka tau kalau c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status