Share

Bab 31. Naya hamil

last update Last Updated: 2022-05-20 16:00:00

Hueek hueek! pagi ini Tiba - tiba Naya merasakan ada sesuatu yang aneh dari dirinya. Naya merasa seisi perutnya ingin keluar disertai badan yang lemas. Naya berkali - kali mencoba menahan dengan meminum jus jeruk namun tetap saja rasa mual menghinggapinya.

"Ada apa denganku?" Naya bingung dengan keadaan dirinya. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya dan tubuhnya juga lemas tak bertenaga seperti biasanya.

Tok tok tok

Pintu kamar Naya diketuk oleh seseorang. Naya awalnya membiarkan pintu diketuk, namun semakin lama Naya tidak membukakan pintunya, ketukan pintu semakin keras. Naya dengan kesal akhirnya mengalah dan membuka pintu kamarnya.

"Ada apa?" Naya berkata dengan nada ketus kepada Yeti yang mengetuknya.

"Cucian menumpuk, Bi Ijah sedang mudik. Sepulang kuliah kamu silahkan cuci!" Naya terbelalak memdemgar perintah Yeti. Jangankan mencuci, berjalan saja tenaganya sudah terkuras habis.

"Aku sakit, aku capek!" sahut Naya tanpa rasa sopan sedikitpun.

"Kamu sakit? sakitmu kok aneh y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sukses setelah dicerai   Bab 32. Amanda datang dengan Bara

    Tiga hari Bara dirawat akhirnya sudah diperbolehkan pulang. Amanda selalu berada di samping Bara selama perawatan."Mand, makasih ya." Amanda mengangguk pelan sembari tersenyum. Amanda dan Bara segera mengurus administrasinya dan kembali ke rumah Bu Warti sekedar untuk berpamitan. Karena rencananya mereka berdua akan kembali pulang. "Kalian berdua hati - hati. Jangan lupa main kemari Neng." Meski hanya beberapa hari mengenal Bu Warti tetapi bagi Amanda berpisah dengan Bu Warti adalah hal yang menyedihkan. Sosok Bu Warti seperti sang Ibu kandung. Bu Warti sendiri merasa sedih saat harus berpisah dengan mereka."Amanda akan datang mengunjungi Emak lagi." Amanda dan Bara mencium punggung telapak tangan Bu Warti. Bu Warti melihat raut wajah Bara yang begitu bahagia ketika bersama Amanda.Amanda dan Bara segera melajukan mobilnya ke kediaman Amanda. Dalam perjalanan, Bara disuguhkan dengan candaan Amanda. Candaan yang selalu membuatnya rindu jika jauh darinya."Bagaimana hubunganmu deng

    Last Updated : 2022-05-23
  • Sukses setelah dicerai   Bab 33. Pemecatan Bara

    Keesokan harinya, Bara memenuhi panggilan Direktur di kantornya. Bara cukup tenang karena sudah tahu apa yang akan disampaikan oleh Direktur. Bu Maya tahu jika Bara dipanggil ke tempat kerjanya pasti alasan pemecatan. "Tetap sabar dan jangan pernah menyerah, Nak!" Bu Maya memberikan penguatan anak lelaki yang terkadang rapuh.Bara melajukan mobilnya dengan tenang. Bara siap dengan apa yang akan disampaikan oleh Direktur. Sampai di tempat kerja, Bara segera menuju ke ruang Direktur."Pak Bara, Maaf dengan berat hati saya melakukan pemberhentian kerja kepada Anda karena beberapa hari yang lalu Anda meninggalkan pekerjaan tanpa izin. Saya sangat menyayangkan sekali dengan kelalaian Anda." Bara berusaha tenang meski sedikit gundah karena pekerjaannya terhenti."Saya siap menerima resikonya, Pak. Jika memang saya dipecat, maka saya akan berbesar hati menerimanya." Direktur memberikan sebuah surat pemecatan dan amplop pesangon sebagai tanda terimakasih atas kinerjanya selama ini. Bara ber

    Last Updated : 2022-05-25
  • Sukses setelah dicerai   Bab 34. Arman jatuh cinta

    Arman gelisah kala foto dirinya sudah sering ditampilkan di layar televisi. Arman takut jika ada salah satu warga yang mengenalinya meski dia memakai kumis untuk menyamar. "Aku harus memulai hidup baru." sejak kejadian penculikan, Arman seketika membuang ponselnya ke sungai dan membeli pomsel baru untuk meninggalkan jejak. Kini ditatapnya mobil yang selama ini menjadi kendaraan pribadinya. Arman segera keluar dan membawa mobil itu ke sebuah showroom mobil yang berada jauh dari kampung yang dia tinggali sekarang. Semua dia lakukan dengan tujuan meninggalkan jejak. Penjualan mobil hari ini pun lancar, Arman pulang ke rumah kontrakannya dengan naik angkot. Sesampai di kampungnya, Arman membeli sebuah sepeda motor dari salah seorang warga yang kebetulan sedang butuh uang. Arman dengan senang hati membelinya karena tanpa mengurus surat menyurat. Arman merasa dirinya sudah terbebas dari kejaran polisi. Tok tok tokSeseorang mengetuk pintu rumah kontrakan Arman. Dia segera membuka pintu d

    Last Updated : 2022-05-26
  • Sukses setelah dicerai   Bab 35. Cafe Bara

    Tepat di hari minggu adalah waktu yang digunakan Bara dan keliarganya untuk membuka Cafe. Banyak promo yang diberikan lepada pelaggan saat pembukaan Cafe. Anak muda sangat antusias sekali ketika melihat promosi yang dibuat oleh Rani. Mulai dari design yang unik dan menu - menu yang murah.Hari pertama banyak sekali pelanggan yang berdatangan hingga Amanda dan keluarga Bara dibuat sibuk dengan melayani pesanan pelanggan."Mand, minum dulu." Bara memberikan segelas jus jeruk kepada Amanda. Amanda menerimanya dan meneguknya hingga tandas."Hai Mand," Faris datang dengan sekuntum mawar merah untuk Amanda. Amanda menatap bunga mawar yang dibawanya dan menjadi kebiasaan Faris ketika menemui Amanda. Hati Bara kembali teriris ketika Faris datang membawa bunga untuk Amanda."Kak Faris, ini bunga untukku kan?" Rani meraih bunga mawar yang ada di tangan Faris. Bara yakin jika Rani sengaja untuk menyingkirkan bunga itu. "Ah! iya kelinci kecilku, bagus kan?" Faris beralih menatap bunga yang harus

    Last Updated : 2022-05-28
  • Sukses setelah dicerai   Bab 36. Naya pulang

    Ting nungPagi ini Bu Ratna dikejutkan dengan kepulangan Naya. Bu Ratna menyambutnya dengan perasaan tenang ketika Naya pulang dalam keadaan selamat."Nay, Ibu khawatir banget sama kamu. Apalagi Kakakmu yang bodoh itu sudah membuat masalah yang besar." Naya membalas pelukan sang Ibu. "Nay, semalam Yeti kemari. Katanya kamu.."Iya, Bu. Naya pergi, Mas Romi ternyata bukan lelaki setia. Naya pikir akan menjadi yang pertama setelah menyingkirkan Yeti, namun ternyata sebelum Naya berhasil menyingkirkan Yeti, Mas Romi ternyata sudah bermain panas dengan wanita lain di belakang Naya." hati Naya begitu sedih namun berusaha melupakan semuanya. Apalagi hubungannya dengan Miko yang sudah ia jalani semenjak menjadi istri Romi."Bang Arman sudah menghubungi Ibu?" Bu Ratna menggeleng pelan, Selama menjadi buronan, Arman sama sekali belum menghubunginya. Beberapa kali pihak kepolisian datang ke rumah untuk mencari keberadaan Arman. Naya juga ikut memikirkan nasib Arman yang tak kunjung memberi kab

    Last Updated : 2022-05-29
  • Sukses setelah dicerai   Bab 37. Cafe Bara semakin ramai

    Dari hari kehari Cafe milik Bara semakin ramai. Bukan hanya mahasiswa namun beberapa orang yang bekerja di perusahaan sering mengadakan pertemuan dengan klien di cafe milik Bara. Omset meningkat tajam, ditambah lagi dukungan Amanda dengan membantu mempromosikan Cafe Bara ke beberapa temannya.Bahkan Amanda merekomendasikan teman - temannya untuk menggunakan Cafe Bara sebagai tempat nongkrong paling asik. Amanda juga meminta bantuan kepada Adi untuk membantunya mempromosikan Cafe milik Bara. "Mand, alhamdulillah omset naik drastis. Terimakasih sudah bantu aku." Bara duduk di sampinh Amanda da memberikan segelas es kopi padanya. "Alhamdulillah, sekarang kamu jadi bos. Semoga bentar lagi kamu bisa buka cabang yang lain.""Amin." sahut Amanda. Rani senyum - senyum sendiri ketika melihat Bara berduaan dengan Amanda. Bu Maya sudah mempekerjakan seseorang yang membantunya untuk menyiapkan menu. Rani sengaja tidak melanjutkan kuliah dulu karena sibuk ikut mengurus Cafe milik Kakaknya. Dita

    Last Updated : 2022-05-30
  • Sukses setelah dicerai   Bab 38. Wanita itu

    Cafe buka seperti biasa, Bara, Rani dan Bu Maya menyiapkan semua menu yang akan dijual pagi ini. Bara menyimpan semua kegundahan hatinya tadi malam. Hari ini hari minggu jadi Cafe buka satu jam lebih pagi dari biasanya. "Hai, aku mau pesan menu ini." seorang wanita yang semalam datang lebih pagi untuk memesan makanan. Bara sengaja mengindari tatapan wanita itu dan beralih menyiapkan semua yang dipesan oleh wanita itu."Kenalkan, aku Reva." Reva mengulurkan tangannya pada Bara dan Bara terpaksa bersalaman dengan Reva. "Aku Bara." Bara terlihat biasa saja dengan Reva, namun berbeda dengan Reva. Rani tidak suka cara Reva menatap Abangnya. Rani menggantikan Bara di meja kasir dan Bara gegas ke belakang untuk mempersiapkan menu. Reva duduk di meja yang dekat dengan jendela sembari melihat arus lalu lintas. Seseorang tiba - tiba datang menghampirinya sembari membawa amplop untuk Reva."Ini surat cerai kita." Reva tak terkejut dengan kedatangan suaminya yang menggugat cerai Reva. Reva han

    Last Updated : 2022-05-31
  • Sukses setelah dicerai   Bab 39. Kejahilan Reva

    Reva yang sudah berada di luar masuk lagi ke dalam Butik Amanda. Kejahilan untuk membuat Amanda cemburu belum membuatnya puas. Kebetulan sekali di tas Reva ada dua buah cokelat merk ternama. "Oh ya, Mand." Amanda gemas sekali ketika Reva ternyata belum pulang dan kembali masuk ke dalam Butiknya. "Ada apa lagi?" Amanda sedikit berkisap ketus pada Reva dan membuat Reva semakin ingin menjahilinya. "Aku suka membahas soal Bara, apalagi bercerita denganmu." Amanda dengan malas mendengarkan Reva bercerita mengenai Bara. Amanda berharap ocehan Reva segera selesai namun ternyata semakin panjang. Hampir satu jam Reva bicara membahas soal Bara. Reva tahu jika Amanda makin sebal dengan ceritanya namun bagaimana lagi, ini memang tujuan Reva. "Ini bibir apa gak keluar busa ya." batin Amanda. "Mand, titip cokelat ini buat Bara ya." Reva mengulurkan dua buah cokelat padanya. Amanda terpaksa memenuhi permintaan Reva. "Huft selesai juga radio rusak." gumam Amanda. "Apa Mand? mau dengerin lagi

    Last Updated : 2022-06-01

Latest chapter

  • Sukses setelah dicerai   Bab 73. Kebahagiaan

    Tiga hari usai mendapatkan tiket pemberian Faris, Bara mengajak Amanda pergi berlibur ke Disneyland selama sepekan. Melihat kebahagiaan Amanda apalagi tawa Amanda membuat Bara tak hentinya merasa bersyukur. Bara selalu menjaga senyum Amanda tetap terjaga tanpa pernah ingin menyakitinya sedikitpun. "Sayang, jujur aku bahagia sekali." Bara memeluk Amanda dari belakang ketika Amanda berdiri dekat jendela kaca kamar hotel mereka. Bara menghirup aroma wangi parfum tubuh Amanda."Aku juga Sayang, aku sangat bahagia bersamamu. Kebahagiaanku sudah lengkap hanya saja.."Kita akan berusaha dan berdoa agar segera dikaruniai buah hati lagi, Sayang." Amanda menggenggam tangan Bara yang melingkar di perutnya.Tiga bulan setelah berlibur dari Disneyland, Amanda mendapatkan hadiah tepat dihari ulang tahun Bara. Hadiah berupa garis dua yang tertera di tespacknya, Amanda diam - diam melakukan USG untuk memastikan jika dirinya tengah hamil tanpa memberitahukan kepada Bara. Bara begitu terharu dan sanga

  • Sukses setelah dicerai   Bab 72. Perhatian Bara

    Tiga minggu usai pulang dari rumah sakit, Bara tak hentinya menghibur Amanda supaya tidak terlarut dalam kesedihan. Dalam hati Bara memang berkeinginan untuk memilihi buah hati hanya dari rahim Amanda namun bagaimana lagi, pemilik alam bekehendak lain. Bagaimanapun ini adalah ujian dalam rumah tangganya."Sayang, jangan melamun dong." Amanda menerawang kaca di balkon. Bara memeluknya dari belakang sembari menikmati harumnya tubuh Amanda yang terawat. Amanda merasakan pelukan suami tercintanya sembari ikut menggenggam tangan Bara yang melingkar di pinggangnya."Aku tidak melamun, Sayang. Hanya rasa syukur memiliki suami terbaik sepertimu." Amanda berbalik menatap wajah Bara, perlahan kedua tangannya menangkup ke pipi Bara. Bara seketika membawa Amanda dalam dekapannya."Tak ada yang bisa menggantikanmu, Amandaku sayang." "Kita jalan - jalan yuk!" Bara mengajak Amanda untuk jalan - jalan sekedar refresing sejenak dari musibah yang telah menimpa keluarga kecilnya. Amanda dan Bara segera

  • Sukses setelah dicerai   Bab 71. Tedi melamar Naya

    Karena sudah tidak ada lagi hubungan dengan Rina, Tedi pagi ini berencana menemui Naya dan keluarganya untuk melamar Naya. Tedi melajukan mobilnya ke kediaman Naya dan keluarganya. Kedatangan Tedi disambut hangag oleh kedua orang tua Naya termasuk Naya dan Sony. Naya begitu canggung bahkan untuk menatap Tedi rasanya tidak mampu."Maaf sebelumnya, Om dan Tante. Niat Tedi kemari karena Tedi memiliki rasa cinta teramat besar pada Naya sehingga Tedi memberanikan diri untuk meminta restu kepada Om dan Tante." ucapan mulai sedikit tidak nyambung karena Tedi begitu grogi bahkan keringat dingin sebesar biji jagung mengalir deras. Takut jika niat baiknya melamar Naya ditolak oleh keluarga Naya. Frans dan Riana hanya tersenyum melihat kepolosan seseorang ketika mau melamar Naya. Sony yang ikut mendengarkan bahkan menahan tawa dan sesekali menggoda Naya."Iya, saya tahu jika kamu menyukai anak saya. Tapi saya rasa kurang tepat jika kamu menyukai Naya hanya dengan rasa cinta. Jika nanti kamu mene

  • Sukses setelah dicerai   Bab 70. Bedrest dan berakhir kuretase

    Pagi ini Amanda tidak seperti biasanya. Amanda setiap hari akan bangun sebelum subuh untuk menyiapkan semuanya dibantu dengan Bu Maya, Ibu mertua yang selalu terbuka padanya. Namun kali ini Amanda tidur lagi usai shalat subuh. Bara menghampirinya memastikan jika Amanda baik - baik saja."Sayang, sudah siang loh. Ayo bangun." Bara menggoyang - goyangkan tubuh Amanda dengan pelan karena takut membuat Amanda sakit atau tidak nyaman."Badanku capek semua, Sayang." Sahut Amanda yang masih berada dalam selimut. Bara meletakkan punggung telapak tangannya di dahi Amanda."Alhamdulillah tidak demam, ya sudah istirahat saja, Sayang." Bara meninggalkan Amanda dan menuju ke dapur membuatkan sarapan untuk Amanda."Amanda mana? kok gak turun." Bu Maya melihat Bara turun sendiri."Amanda sedang tidak enak badan, Ma.""Biasa ibu hamil ya begitu, Mama dulu lebih parah dari Amanda saat hamil kamu." Bara menyimak penjelasan Bu Maya saat hamil dulu. Bara akhirnya mengerti tentang apa saja yang akan terja

  • Sukses setelah dicerai   Bab 69. Kecurigaan Bu Fatimah

    Bu Fatimah mengamati dari kejauhan pada lelaki yang bersama dengan Rina. Lelaki itu bahkan terlihat mesra sama seperti Rina yang bergelayut manja. Usai dari Cafe, Rina dan Dodit menuju ke sebuah hotel yang berada di sebelah Cafe tempat nongkrongnya mereka berdua. Bu Fatimah segera mengikuti mereka berdua secara diam - diam supaya tidak kehilangan jejak.Rina dan Dodit masuk ke dalam sebuah kamar. Bu Fatimah menuju ke resepsionis dan meminta nomor kamar Rina dan Dodit sekarang, akan tetapi pihak hotel tetap merahasiakan privasi pengunjung hotel. Bu Fatimah mengatakan jika pihak wanita adalah calon tunangan anaknya sehingga pihak hotel akhirnya memberikan nomor kamar yang Rina dan Dodit.Bu Fatimah segera naik ke lantai dua tepat nomor kamar yang disewa Rina dan Dodit.tok tok tokBu Fatimah mengetuk pintu dan betapa terkejutnya ketika Rina membuka pintunya dan masih memakai lingerie merah. "Ri - Rina?""Ta - Tante?" Rina terkejut sekali melihat Bu Fatimah memergokinya sedang bersama

  • Sukses setelah dicerai   Bab 68. Pertemuan Naya dengan Tedi

    Meskipun mendapatkan banyak dukungan dari keluarganya namun Naya tetap merasa tidak percaya diri. Masa lalu yang begitu kelam tak lebih dari pelacur murahan yang dipakai orang banyak. Naya tak bisa tidur memikirkan ekspresi Tedi nanti seandainya Naya sudah mengungkapkan isi hatinya."Bantu hamba, Ya Allah." ucapan tersebut yang selalu dia lantunkan, berharap dari kekuasaan Allah yang menentukan akan nasibnya.Ting[Bang Tedi besok mau bicara sebentar dengan Naya. Bolehkan?] sebuah pesan dari Tedi[Iya boleh, Bang] balas Naya dengan harap - harap cemas.[Istirahat besok kita makan di warung biasanya] Tedi mengacak bicara Naya di warung Bh Faridah.[Baik, Bang Tedi jangan pernah kecewa ketika mengetahui apa Naya sampaikan besok] Tedi terkejut dengan pernyataan Naya, itu artinya ada sesuatu yang disembunyikan Naya dan akan diungkapkan besok. Semalaman mereka berdua tidak ada yang bisa tidur karena memikirkan pertemuan besok. Perasaan mulai maju mundur ketika dirinya harus mengungkapkan s

  • Sukses setelah dicerai   Bab 67. Naya tidak percaya diri

    Meskipun Naya hidup bersama kedua orang tuanya yang cukup kaya, namun Naya tak serta merta memanfaatkan semua harta Ibunya. Naya tetap bekerja di tempatnya yang lama karena sudah merasa nyaman. Riana bahkan meminta sopir untuk mengantar jemput Naya ketika bekerja.Tedi selalu saja terbayang wajah Naya yang selalu tersenyum. Tedi ingin sekali bertemu dengan Naya dan menyatakan cintanya, tak peduli siapapun yang akan mencekal hubungannya dengan Naya.Seperti biasa, di waktu istirahat Tedi akan menunggu Naya di warung tempat Naya membeli minum. Tedi kali ini membawa kue brownis untuk Naya berharap Naya mau menerima pemberian sederhananya.Tak butuh waktu lama, Naya muncul dan menuju ke warung tempat Tedi berada. Perasaan Tedi mulai tak beraturan saat Naya mulai berjalan mendekati warung. Pemilik warung yang sudah lama mengenal Tedi sebagai pelanggan setia warungnya. "Suka dengannya?" celetuk Bu Farida ketika melihat tatapan Tedi mengarah pada Naya."Banget, Emak." sahut Tedi tanpa melih

  • Sukses setelah dicerai   Keadaan Bu Ratna memburuk

    Bu Ratna kembali merasakan sakit di kakinya, nanah kembali keluar dari luka bekas luka palsu. Baunya begitu amis dan anyir sehingga Bu Ratna segera ke kamar mandi membersihkannya meski harus mengesot untuk sampai ke kamar mandi. Berkali - kali Bu Ratna membersihkan lukanya dengan air, nanah itu selalu keluar kembali. Satu jam Bu membersihkan lukanya, Bu Ratna segera ke ruang tamu untuk mengoleskan salep anti septik ke dalam lukanya. Berharap jika lukanya segera sembuh seperti sedia kala.Bu Ratna merasa pengap jika pintunya ditutup dan segera membukanya supaya lebih segar dan sejuk. Namun beberapa tetangga kontrakannya merasa terganggu dengan aroma yanh ditimbulkan oleh luka Bu Ratna. Beberapa orang yang lewat bahkan sampai menutup hidungnya karena tidak kuat."Bu, tolong dong lukanya itu dibawa kerumah sakit supaya tidak bau seperti ini." Mak Rika termasuk salah satu penghuni kontrakan menegur Bu Ratna, namun bukannya menyahuti dengan baik, Bu Ratna malah bersikap sok jagoan meski ti

  • Sukses setelah dicerai   Bab 65. Karma Bu Ratna

    Pagi ini Riana beserta suami dan anak mereka pergi mengunjungi Naya di kosnya. Rencananya Bu Ratna akan mengajak Naya sekedar menikmati kebersamaan di taman."Assalamu alaikum." Riana mengucap salam di depan pintu kamar Naya. Ceklek"Waalaikum salam." Naya membuka pintu dalam posisi masih menggunakan mukenah karena habis melaksanakan shalat dhuha dan mengaji sebentar."MasyaAllah Naya." Riana menangkupkan kedua tangannya ke pipi Naya. Kecantikannya begitu natural dan manis."Ibu, ayo masuk dulu." Naya mempersilahkan masuk Riana dalam kamarnya. Riana masuk ke kamar sembari melihat - lihat kamar kos sederhana milik Naya. Hanya terdapat dipan beserta kasur berukuran single, lemari dan meja. Terdapat juga sebuah kipas dinding sebagai penghilang rasa panas. Karena kos Naya khusus untuk wanita maka Frans dan Sony menunggu di mobil."Nay, ikut Ibu, yuk!""Kemana?""Jalan - jalan, Papa kamu ada di bawah dengan Adikmu, Sony. Dia ingin sekali bertemu denganmimu, pengen tahu dengan Kakak peremp

DMCA.com Protection Status