Clarissa pun akhirnya tertidur di sofa. Tiba-tiba terdengar bel pintu berbunyi Clarissa pun terbangun. Sebelum itu ia melihat jam di Hpnya sudah menunjukkan pukul 09.00 malam.
“Siapa sih malam-malam bertamu,” dumel Clarissa sambil menuju pintu, lalu ia membuka pintu dan muncullah wanita yang begitu cantik. Wanita itu trsenyum kepada Clarissa.“Selamat malam apa benar ini Apartemen Andre? Apa Andrenya ada?” tanya Vera“Aahh iya benar, silahkan masuk dulu,” ucap Clarissa yang mempersilahkan Vera masuk ke dalam Apartemen dan menyuruh Vera untuk duduk di sofa terlebih dahulu. Sementara Clarissa menyny ke ruangan Andre gym dan benar saja Andre masih ada di dalam ruangan.“Ndre ada yang cariin kamu, kamu temuin dulu sana,” ucap Clarissa dengan menampilkan muka tidak sukanya. Andre yang menyadari itu bertanya ke pada Clarissa.“Kenapa dengan raut muka kamu kok kaya nggak suka gitu, memangnya siapa sih,” ucFelicia terbangun, ia melihat kesamping nggak ada papanya. Felicia keluar kamar dan mencari keberadaan papanya, ia menyusuri setiap sudut ruangan akan tetapi nihil nggak menemukannya. Lalu Felicia mengetok pintu kamar satunya, karena di Apartemen Andre hanya ada dua kamar.Tokk toķk tokk“pa,,, papa apa di dalam,” ucap Felicia sambil masih mengetok pintu kamar.DI dalam Clarissa terbangun dan mendegarkan Felicia memanggil. Clarissa langsung memakai pakaiannya dan merapikan diri sebentar, lalu membuka pintu kamarnya.“Tante, apa papa di dalam kamar tante,” ucap Felicia“Iya sayang, papa masih tidur di dalam. Felicia mau sarapan apa mau mandi dulu biar tante bantu,” ucap Clarissa sambil mengelus rambut Felicia.“Nggak usah tante, Cia bisa mandi sendiri,” ucap Felicia“Baiklah kalau begitu, tante akan siapin sarapan untuk kita bertiga dan sekarang Cia mandi dulu,” ucap ClarissaClariss
Hari ini hari Senin, sebelum berangkat kantor Andre mengantar anaknya ke rumah terlebih dahulu. Setelah itu ia mengantarkan Clarissa ke kampus. Saat sudah sampai kampus, Clarissa mau turun dari mobil akan tetapi tangan Clarissa di cekal sama Andre. Andre langsung mencium kening Clarissa, Clarissa yang menerima perlakuan seperti hanya terbengong karena tidak biasanya Andre seperti itu.Andre pun mengizinkan Clarissa untuk turun dari mobilnya dan menyuruhnya agar cepat masuk ke kelasnya. Setelah itu Andre langsung melajukan mobilnya meninggalkan kampus.Andre berjalan melewati Loby dengan di ikuti Alberto, semua karyawan menunduk saat Andre berjalan melewati mereka. Andre menuju lift khusus untuk menuju ke ruangannya, sebenarnya hari ini Clarissa juga sudah mulai bekerja akan tetapi karena ia ada kuliah pagi maka ia akan ke kantor saat habis makan siang nanti.Sesampai di ruangannya Andre langsung duduk di bangku kebesarannya. “Apa hari ini banyak kerjaan Al?&rdqu
Pagi harinya seperti biasa Clarissa selalu menyiapkan sarapan pagi. Kemarin sepulangnya Clarissa ke Apartemen, ia langsung pergi ke kamarnya. Malam harinya Andre juga mencoba mengetuk pintu kamar Clarissa agar ia membuka pintunya akan tetapi Clarissa tak mau membuka pintu kamarnya.Andre yang merasa bersalah ke pada Clarissa membuatnya ia tak bisa tidur dan ia pun memutuskan untuk melihat TV dan akhirnya membuatnya tertidur di sofa. Dan akhirnyd Clarissa pun membangunkan Andre.“Ndre bangun udah pagi,”ucap Clarissa sambil mengoyang-goyangkan tangan Andre.“Hemm,” Andre pun merengangkan badannya. Setelah itu ia bangun dan terduduk di sofa, Clarissa masih berdiri di samping Andre.Andre menoleh ke Clarissa. “Sa, kamu masih marah sama aku,” ucap Andre dengan suara khasnya bangun tidur.“Kamu lebih baik mandi dulu sana Ndre, keburu kamu kesiangan berangkat ke kantirnya. Aku juga harus siap-siap,” ucap Clarissa. Saa
Lima bulan sudah Clarissa menjadi sekretaris Andre, Clarissa juga mendapat gaji setiap bulannya. Clarissa juga sudah terbiasa dengan kedatangan mantan istri Andre yang hampir setiap hari ke kantor Andre.Sebernarnya Clarissa muak melihat ini semua ia ingin pergi saja, Clarissa sudah capek dengan hubungan ini, entah hubungan yang gimana Clarissa sendiri juga nggak tahu. Akan tetapi saat Clarissa mencoba membicarakannya dengan Andre, Andre selalu saja bilang ia tidak boleh pergi.Seperti siang ini Vera datang ke kantor dengan membawa makan siang untuk Andre. Clarissa mempersilahkan Vera untuk masuk ke dalam ruangan Andre.“Hay Ndre,” ucap Vera yang masuk ke dalam lalu menutup pintunya kembali.“Vera, kenapa kamu datang ke sini,” ucap Andre yang langsung berdiri lalu berjalan ke arah sofa yang di sana sudah ada Vera duduk sambil mengeluarkan mqkan siang untuk Andre.“Ini aku bawain makan siang,” ucap Vera“Seharusn
Andre sampai di Apartemennya, ia langsung menuju kamar Clarissa namun tak ada Clarissa. Andre mencari ke semua ruangan namun nihil ia tak menemukan Clarissa. Andre balik ke kamar Clarissa dan mengecek almari pakaian, di sana hanya tinggal beberapa pakaian dan itu artinya Clarissa sudah pergi dari Apartemen. Andre pun langsung bergegas pergi meninggalkan Apartemen.Kini Andre sedang perjalanan menuju ke rumah Clarissa, mungkin Clarissa pulang kerumahnya. Andre mempercepat laju mobilnya, beruntung sekali jalanan hari ini agak sepi.Sesampai di rumah Clarissa, Andre langsung turun dari mobilnya dan berjalan ke arah pintu rumah Clarissa. Setelah di bukakan pintu, Andre memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum ia tanya Clarisssa.Saat Andre tanya keberadaan Clarissa, namun jawaban dari mama dan adiknya tak mengetahui Clarissa sekarang ada di mana dan Clarissa juga tidak ada di rumah ini. Mama Clarissa bertanya ke pada Andre apa ada masalah dengan Clarissa, namun Andre t
Devan dan Clarissa sampai di kantor, dan Devan langsung mengajaknya ke ruangan tempat sekretaris. Devan juga memberitahu letak ruangannya yang tak jauh dari ruangan yang ia tempati. Devan juga akan mengajari apa yang akan Clarissa kerjakan.“Gimana Sa apa kamu suka?” tanya Devan“Iya saya suka dengan ruangannya yang tertata sangat rapi dan begitu nyaman Pak,” ucap Clarissa yang lagi-lagi dengan senyum manisnya membuat Devan sangat terpesona dengan Clarissa. Padahal ini baru pertama kalinya bertemu dengan tapi kenapa Devan sangat terpesona dengan Clarissa dan ingin memiliki Clarissa seutuhnya.“Baguslah kalau begitu, jadi mulai sekarang kamu bisa bekerja dan saya akan balik ke ruangan saya,” ucap Devan. Lalu berjalan ke arah pintu keluar.Di tempat lain Andre yang masih bermalas-malasan pergi untuk ke kantor. Ia terlihat sangat tidak baik-baik saja dengan kamar yang sangat berantakan dan kondisi Andre yang kurang tidur. Ya Andre
Satu tahun sudah Clarissa berada di Bali, ia menjalani hari-harinya dengan di sibukkan banyak pekerjaan. Ya tentunya pekerjaan sebagai sekretaris harus siap kapan saja saat bosnya memanggilnya.Seperti pagi ini Clarissa sudah berada di kantor lebih awal untuk menyiapkan minum untuk bosnya dan merapikan beberapa berkas yang berantakan. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncullah Devan.“Pagi Sa,” ucap Devan dengan senyum manisnya.“Pagi juga pak,” ucap Clarissa“Sa jadwal hari ini apa saja?” tanya Devan sambil mendudukkan bongkongnya di kursi kebesarannya.“Jadwal hari ini jam 9.00 sampai jam 10.00 ada meeting dengan klien yang datang dari London pak dan setelah itu di lanjut dengan makan siang bersama,” ucap Clarissa.“Baiklah kalau begitu, kamu bisa keluar dari ruangan saya dan melanjutkan pekerjaanmu,” ucap Devan“Baik pak kalau begitu saya permisi dulu,” ucap Clarissa deng
Hari ini Devan mengajak Clarissa ke sebuah restorah mewah yang ada di Bali untuk ketemu klien dan juga sahabatnya dari Jakarta. Devan dan Clarissa sudah sampai terlebih dahulu. Tak berapa lamapun datanglah seorang laki-laki yang berpakaian rapi, ia berpelukkan ke pada Devan.“Hay bro gimana kabarnya?” tanya Andre yang masih asik ngobrol.“Kabar gue baik, kok loe tambah kurusan sekarang. Kenapa apa loe lagi sakit,” ucap Devan“Nggak gue nggak lagi sakit, Cuma akhir-akhir ini banyak kerjaan aja,” jawab Andre“Hemm, jangan terlalu mikirin kerjaan terus bro, tapi juga jaga kesehatan juga. O ya kenalin ini sekretaris gue namanya Clarissa,” ucap Devan. Dan di saat itu pula Andre dan Clarissa bertatap mata mereka berdua sangat kaget.“Hey kok malah bengong,” ucap Devan sambil memegang pundak Andre. Clarissa langsung tersadar dan ia menjulurkan tangannnya untuk memeperkanslkan dirinya. “Salam kenal pa
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany