Pagi ini kedua orang tua Felicia sudah datang, mereka hanya berdua saja. Andre hanya membawa sang istri untuk menemui anak mereka, Andre langsung ke rumah sakiy dimana Kaendra sudah mengirimkan alamatnya. Sekarang Andre sedang bertanya kepada suster dimana ruang UGD dan setelah itu Andre langsung mengajak Felicia menuju ruang UGD, disana sudah ada Kaendra dan ayah angkat Felicia.
Kaendra langsung menyambut kedua orang tua Felicia begitu juga dengan Delano. “Gimana Ken keadaan Felicia?” tanya Andre yang sangat gelisah.
“Om yang tenang ya, keadaan Felicia sudah baikan kita tinggal menunggu Cia baikan om, tante,” ucap Kaendra menenangkan kedua orang tua Felicia yang begitu panik.
Kaendra mengajak Andre dan Clarissa duduk terlebih dahulu, agar istrahat dulu selepas dari bandara Andre dan Clarissa langsung menuju rumah sakit karena panik memikirkan keadaan Felicia. Baru setelah mereka tenang Kaendra menceritakan semua dari awal dimana diri bis
Felicia sudah di pindahkan ke ruang rawat, kini dirinya sedang disuapin oleh Kaendra bubur untuk meminum obatnya agar cepat pulih, Kaendra begitu sangat telaten dalam merawat Felicia. Kedua orang tua Felicia dan Kaendra melihat mereka yang bersama seperti itu sangat bahagia karena kebahagian anak merekalah yang terpenting.“Kamu harus makan yang banyak biar cepat pulang kerumah,” ucap Kaendra.“Iya, tapi bubur ini rasanya nggak enak Ken,” ucap Felicia.“Sudah satu suap lagi baru itu udahan dan minum obatnya,” bujuk Kaendra.Setelah selesai makan buburnya Feliciq meminum obatnya dan setelah itu Kaendra menyuruhnya istirahat kembali, Felicia pun hanya menurut saja karena nggak mau dengar Kaendra mengoceh terus sedari tadi. Kaendra mendekati kedua orang tuanya dan kedua orang tua Felicia yang sedang duduk di sofa sambil berbincang.“Om, tant
Tiga hari sudah keadaan Felicia sudah membaik dan dokter juga sudah mengizinkan Felicia untuk pulang kerumah dan harus banyak istirahat, Felicia dan kedua orang tuannya kembali ke rumah Delano ayah angkat Felicia. Delano tidak mau Felicia pergi kemana-mana untuk sementara waktu dirinya begitu sangat menyanyangi anak gadisnya itu, kedua orang tua Felicia sangat beruntung anaknya bisa ditemukan dengan orang yang sangat menyanyanginya dan bahkan menganggap anaknya sendiri.Hari ini Feliciq di jemput oleh Kaendra dari rumah sakit, Kaendra dengan sangat telaten membantu mendkrong Felicia masuk kedalam rumah, lalu mengantarkannya ke dalam kamarnya sedangkan ketiga orang tuanya berbincang di ruang tamu, untuk bisa sampai ke lantai dua Kaendra dan Felicia menggunakan lift dan tidak menggunakan tangga karena Felicia memakai kursi roda.Kaendra juga mengangkat Felicia dari kursi roda ke ranjang, lalu setelah itu Kaendra ikut naik ke ranjang dan duduk disampingnya.“
Hari ini seperti biasa Kaendra pergi ke kantornya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sudah menumpuk, Kaendra memang lebih sibuk dengan kesehatan Felicia dari pada pekerjaan di kantornya, semuanya dia serahkan kepada orang kepercayaan kakeknya yang juga menjabat sekretaris Kaendra untuk saat ini. Aditya tak jauh beda dengan umur Alan dan Kaendra yang sekarang menjafi sekretaris Kaendra, pintar dan cukup bisa diandalkan hampir sama dengan kemampuan Alan, namun konon kata kakeknya Aditya ini juga masih jomblo alias belum menikah, mungkin karena terlalu sibuk kerja jadi lupa cari jodoh.Kaendra sangat sibuk hari ini hingga dirinya tak kasih kabar ke Felicia yang sedang berada di rumah, Kaendra saja sampai melupakan makan siangnya, Kaendra lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya dulu dan nanti makan bersama sang kekasih dirumahnya. Aditya yang mencoba menawari Kaendra untuk dibelikan makan siang dibawahpun menolaknya.Akhirnya Aditya kembali keruangannya dan kembali fok
Lima bulan sudah pasca penyembuhan Felicia, kini Felicia sudah dinyatakan sembuh total dan ingatan juga sudah kembaliLima bulan sudah pasca penyembuhan Felicia, kini Felicia sudah dinyatakan sembuh total dan ingatan juga sudah kembali pulih seperti dulu dan orang tua Felicia juga pindah ke Hamburg bahkan perusahaan papanya dipindahkan, Andre dan Clarissa tak mau jauh dari anaknya, begitu juga Leon ikut pindah ke Hamburg bersama tunangannya, karena tunangan Leon yatim piatu jadi Leon bisa mengajaknya pindah ke Hamburg.Kini Kaendra dan Felicia sedang mempersiapkan pernikahannya yang akan diadakan bulan depan, Kaendra ingin pernikahannya dengan Felicia berjalan sempurna tanpa ada yang menganggu dan kekurangan apa pun, Kaendra mengandeng tangan Felicia melihat-lihat tempat yang akan digunakan untuk acara pernikahan mereka.“Gimana sayang? Apa kamu suka sama tempatnya?” tanya Kaendra.“Suka Ken, makasih ya kamu sudah sewa tempat yang sebagus ini,&r
Hubungan Ara dan Alan semakin dekat saja, dan satu bulan terakhir ini mereka juga sering menghabiskan waktu dengan liburan setiap weekend karena pekerjaan Alan yang sudah tidak terlalu sibuk seperti dulu. Ara sangat menikmati moment kebersamaannya dengan Alan, selain Alan orangnya baik dan perhatian, Alan juga mengerti apa yang Ara selalu butuhkan sehingga Ara mulai nyaman dengan adanya Alan disampingnya yang selalu menyemangatinya.“Apa kamu masih memikirkan tuan Kaendra?” tanya Alan.“Mungkin masih, namun hanya membutuhkan waktu sebentar saja aku bisa melupakan segalanya tentang Kaendra,” ucap Ara menatap lurus kedepan melihat pemandangan Kota Paris dari atas apartemen yang mereka tinggalin beberapa bulan terakhir ini.“Hemm ... aku mengerti, yang pasti kamu harus secepatnya melupakan semuanya tentang tuan Kaendra, karena aku cemburu,” ucap Alan lalu kembali masuk kedalam, karena mer
Kaendra mengantarkan ke rumah kedua orang tua Felicia karena Felicia juga menjadwal seminggu tinggal di rumah papanya dan seminggu tinggal dirumah ayahnya Delano, mereka tidak keberatan akan hal itu justru mereka senang karena anaknya sangat menyanyangi mereka, Delano sendiri juga masih bekerja sebagai propesinya dokter sambil mengurus perusahaannya namun Delano untuk sekarang hanya mengecek saja selebihnya Felicia yang menghandle sedangkan perusahaan milik papanya masih dipegang kembali oleh Andre.Sampai di rumah Felicia, Kaendra diajak masuk ke dalam rumah dan kebetulan semuanya sedang berkumpul di ruang tamu, mereka masih asik membicarakan apa yang pasti Kaendra sendiri tak tahu.“Kalian baru kembali? Dari mana memangnya?” tanya Andre.“Dari apartemen Ken pa,” ucap Felicia duduk di sofa kosong dan di ikuti Kaendra duduk di sampingnya.“Iya ni kak Kaendra sama kak Cia mentang-mentang bentar lagi mau nikah makin lengkat saj
Alan sedang berada di ruangannya, Alan sedang sibuk dengan pekerjaan karena dirinya sedang mengerjakan berkas untuk kerjasama dengan klien. Hari ini Ara juga akan berkunjung ke kantornya untuk membawakan makan siang seperti biasanya namun sampai jam sudah menunjukkan pukul 12.00 siang Ara belum juga kelihatan dan Alan masih setia menunggunya sambil mengerjakan pekerjaannya.Tokk! Tokk! Tokk!“Masuk,” teriak Alan dari dalam ruangannya.Pintu pun terbuka dan menampilkan Ara dengan nafasnya yang terlihat seperti orang lari, Ara berjalan pelan mendekati sofa dan menaruh rantang makanan di meja, sedang Alan duduk di samping Ara sambil melihat nafas Ara yang terlihat capek.“Kamu tadi lari-lari ya?” tanya Alan.Ara pun menoleh dan tersenyum kepada Alan, lalu tangannya mengusap pipi Alan dengan lembut. “Iya, aku datang telat ya bawa makan siang buat kamu,&r
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany